Tradisi perayaan dan Brexit jadi topik Natal di Inggris
News ID: 687083
London (ANTARA) -
Perayaan Natal bagi kaum Nasrani di Inggris tidak melulu harus mengikuti kebaktian atau melaksanakan ibadah ke Gereja seperti hal nya kaum muslimah saat merayalan hari Raya Idul Fitri dimana berduyun-duyun ke mesjid atau ke tanah lapang untuk melaksanakan sholat idul Fitri atau Idul Adha.
Atau pro kontra menyampaikan ucapan selamat Hari Natal seperti terjadi di tanah air. Perayaan Natal bagi masyarakat Inggris hanya merupakan tradisi yang sudah berlangsung puluhan tahun dengan utamanya pesan yang disampaikan oleh Ratu Elizabeth yang selalu ditunggu-tunggu.
Tradisi ini membentang kembali hampir 80 tahun lalu dimana kakek Ratu, Raja George V, membuat pidato pertama melalui radio pada tahun 1932. Ratu mengambil alih pada tahun 1952 dan berbicara kepada publik setiap tahun tanpa kecuali.
Utamanya diisi dengan pidato Ratu Inggris Elizabeth II tepat pada pukul tiga sore usai keluarga di Inggris menyantap hidangan Christmas Dinner meskipun makan nya pada siang hari. Biasanya Ratu menyampaikan pesan Natal melalui televisi tentunya sudah direkam sebelumnya.
Tahun ini, pesan Natal Ratu biasanya sambil merefleksikan apa yang sudah dicapai tahun 2019 dan harpan untuk tahun mendatang .
Ratu Elizabeth II yang menghabiskan liburan Natal di dusun kecil di Nofork di Sandringham di mana ia bersama anggota keluarga kerajaan lainnya merayakan Hari Natal diawali dengan mengikuti kebaktian di gereja kecil.
Sementara hari itu pada pukul tiga sore seluruh keluarga Inggris dan juga kepala negara berkumpul di depan layar televisi menyaksikan pesan Natal Ratu yang
biasanya dalam pesan Natal Ratu Elizabeth II menyampaikan renungan dan menguraikan harapannya masa depan.
Ada sejumlah besar topik yang bisa dibahas pada 2019, merupakan tahun penuh gejolak bagi Inggris secara keseluruhan, diantaranya masalah Brexit, dan juga masalah yang dihadapi oleh keluarga Kerajaan.
Komentator kerajaan Richard Fitzwilliams saat ditanya wartawan Daily Express tentang apa yang diharapkan dari pidato Ratu tahun ini, mengatakan kemungkinan akan menyentuh subjek seperti Brexit, tetapi dia juga dapat berbicara tentang masalah pribadi yang dialami tahun ini.
Fitzwilliams mengatakan tahap pertama Brexit mulai berjalan kemungkinan Ratu akan menyebutkan.Brexit sangat sengit dan menyebabkan begitu banyak perpecahan dan ketidakstabilan politik.
“Sang Ratu sangat religius dan tema kebersamaan dan penyembuhan saat Natal tidak diragukan lagi akan menjadi bagian dari isi pesan disampaikan .
“Pesan itu selalu menyertakan ringkasan dari tahun kerajaan dan pasti akan menyebutkan kelahiran Archie, cicit barunya. Selain itu tahun juga yang ingin dilupakan keluarga kerajaan,” ujar Fitzwilliams.
Memang peringatan hari kelahiran Nabi Isa di Kerajaan Inggris lebih banyak pada perayaaan dengan makan-makan atau bagi-bagi hadiah khususnya bagi anak-anak dimana mereka sudah menantikan hadiah yang diinginkan.
Namun bila ingin mengenal lebih jauh budaya di Kerajaan Ratu Elizabeth Inggris, maka peringatan Hari Raya Kelahiran Nabi Isa AS atau yang lebih dikenal dengan perayaan Natal atau Christmas merupakan waktu yang sangat tepat.
Seperti juga Perayaan Hari Raya Idul Fitri, dimana setiap keluarga mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya hari kemenangan buat umat Islam setelah menjalani ibadah puasa Ramdahan, peringatan Natal juga lebih seru, karena disetiap rumah umat Nasrani dipasang pohon terang.
Pohon Natal mengunakan pohon cemara yang disebut dengan An Evergreen Tree, meskipun banyak yang mengunakan pohon plastik. Padahal pengunaan pohon cemara sebagai pohon natal memiliki nama yang sangat tepat karena berwarna hijau dan selalu hijau. Meskipun dimusim dingin pohon cemara tetap berwarna hijau tidak seperti pohon lain yang berguguran. Warna hijau melambangkan kehidupan.
Pohon Natal dipasang berbagai hiasan atau ornamen seperti bola-bola warna warni dan hiasan lainnya serta lampu kerlap kerlip dan lengkap dengan bell yang membawa kabar baik.
Ornamen lain yang harus ada di pohon Natal adalah hiasan bintang atau star melambangkan dari siklus kehidupan manusia serta the angel bidadari kecil yang ditaruh di atas pohon natal merupakan hal yang penting pada pohon Natal representatif dari kelahiran nabi Isa.
Selain pohon Natal di dalam rumah dengan lampu kerlap-kerlip ada juga yang menghias rumah dipasang lampu bak pasar malam dan umumnya berlomba-lomba menghias rumah dengan berbagai hiasan yang mengambarkan keceriaan natal.
Setiap orang yang melintasi rumah-rumah yang dihiasi dengan berbagai lampu kerlap kerlip dan hiasan itu umumnya memberikan dana apabila tuan rumah menyediakan kotak sumbangan amal yang nantinya diberikan kepada kegiatan sosial.
Diantaranya figur Father Christmas, bapak tua yang berbadan gendut dikenal dengan jengot putih dan busana warna merah membawa hadiah untuk anak-anak yang tidak nakal. Atau kereta ditarik semacam rusa yang terbang menuju bulan serta hiasan lainnya yang mengambarkan kelahiran Nabi Isa AS.
Di sekolah-sekolah dasar biasanya juga mengadakan pertunjukkan acara kelahiran Isa Al Masih ini yang dikenal dengan Nativity show, anak-anak yang lucu dan kenes mengunakan kostume di zaman nabi dulu dengan tutup kepala , salah satunya menjadi Bunda Maria yang membawa bayi Isa kecil.
Christmas Carol, lagu-lagu pujian terdengar dimana-mana bahkan ditempat kerja saya nurshing home atau panti werdha diada acara khusus dimana staff dan para penghuni bersama-sama melantumkan lagu natal.
Kembali ke budaya Inggris dalam menyambut Natal, dimana beberapa bulan sebelum Desember toko-toko menjual berbagai hadiah natal dalam bentuk yang lucu-lucu dan manis-manis selain berbagai mainan untuk anak-anak juga hadiah untuk bapak dan ibu atau nenek yang dikemas seperti halnya parcel.
Begitupun kartu natal dengan berbagai macam bentuk dijual jauh hari sebelum natal datang, ada yang mengambarkan burung, suasana pedesaan yang diliputi salju, gambar gereja tua, sampai gambar dengan kata-kata yang lucu-lucu dan ditujukan mulai untuk ayah bunda, kakak atau adik juga buat pacar dan bapak atau ibu tiri serta kakek dan nenek dari para cucu mereka.
Biasanya satu keluarga atau satu orang mengirim kan kartu natal untuk beberapa teman dan sahabat andai taulan, Pak Ernest yang saya kenal mengirimkan kartu natal untuk keluarga dan sahabatnya. Sebaliknya ia juga menerima banyak kartu natal.
Kartu natal tak lepas dari perayaan. Natal tanpa mengirimkan kartu rasanya tidak hafdol buat mereka. Bahkan sebagai seorang Muslim yang tidak merayakan Natal saya juga menerima lebih dari 20 kartu dan tentunya saya juga mengirimkan untuk sahabat kerja saya dan juga untuk mertua dan sanak saudara, sebagai penghormatan untuk mereka yang merayakan, karena sudah menjadi tradisi di Inggris berkirim kartu.
Setiap ibu yang memiliki dua tiga anak akan pusing memikirkan hadiah apa yang akan mereka taruh di bawah pohon Natal untuk dibuka anak-anak pada tanggal 25 Desember pagi dimana sudah ditunggu oleh setiap anak Inggris.
Hadiah tidak cukup hanya satu dua untuk satu anak bahkan lima sampai sepuluh hadiah mulai dari yang kecil-kecil sampai berupa hadiah mainan elektronik yang harganya tentunya tidak mahal.
Dalam hadiah natal itu juga wajib ada Christmas Stocking, kaos kaki yang besar berwarna merah dipercaya anak-anak diisi hadiah oleh Father Christma dalam malam menjelang Natal atau Christmas Eve.
Di Indonesia pada malam natal mereka yang beragama nasrani beramai-ramai ke gereja menjelang tengah malam, dimana misa dilakukan pada jam 12 malam, di Inggris saya tidak melihat orang beramai-ramai ke Gereja Justru komersialisasi yang lebih mendapat tempat bukan justru segi religinya.
Paling Ratu Elizabeth dan keluarga kerajaan biasanya bersama Putra Mahkota Pangeran Chales dan Camila serta Pangeran William dan Harry peserta sang istri dan anak-anak mengikuti misa pada pagi hari di gereja kecil di dusun Sandringham tempat Ratu menghabiskan liburan Natal bersama keluarga kerajaan.
Perayaan dan membeli hadiah di hari natal merupakan hal yang wajib buat keluarga Inggris, bahkan mereka bela-belain mengunakan tidak cukup satu dua kartu kredit bahkan lima sampai sepuluh, tentunya mereka tetap membayar setelah itu.
Saya tidak tahu bagaimana cara mereka membayarnya. Tidak heran habis natal, hutang bertumpuk karena hanya ingin membahagiakan semua keluarga dan tentunya untuk mereka sendiri. Menurut data statistik setiap orang mengeluarkan sekitar 200 sampai 300 pound untuk hadiah Natal.
Kartu, hadiah natal dan baju baru, tiba saatnya hari Natal, tanggal 25 Desember dimana kaum ibu bahkan ayah sibuk menyiapkan panganan, seperti halnya lebaran lengkap dengan ketupat sayur, opor ayam , semur daging dan kue-kue, apabila natal juga dikenal masakan Inggris yang dikenal dengan Chrismat Dinner berupa Rost Turkey , sejenis unggas yang lebih besar lima kali dari ayam yang dipanggang di oven. Bagi keluarga Muslim yang ingin merayakan Natal seperti rekan saya tinggal di London membeli Turkey halal. “Biasa nya Turkey halal hanya ada pada saat Natal,” ujar Dian.
Sebelum dan menjelang Natal pemilik Restauran juga mengelar acara Chrismas Dinner dengan berbagai macam menu utama diantaranya Roest Turkey dan hidangan pembuka serta ditutup dengan Chrismast Pudding, cake yang terbuat dari buah-buahan kering diantaranya sultana, cerry ditambah brandy dihidangkan hangat.
Para pegawai disetiap kantor mengelar tradisi Chrismast Dinner bersama-sama rekan kerja, seperti hal nya rekan saya Anie yang mengikuti pesta Natal bersama rekan-rekannya tentunya bayar sendiri-sendiri dan bahkan diantaranya minum hingga mabuk, entah dimana makna dari Christmas itu sendiri saya juga tidak tahu. “Saya memang menunggu pesta natal agar bisa minum alkohol,” ujar Rosie, rekan kerja saya di Panti Werdha Luff House di dusun Walton on the Naze, desa pinggir pantai Inggris.
Tunjangan Hari Raya atau THR ternyata juga ada di budaya Inggris yang disebut dengan Christmas box, isinya berupa bonus diberikan perusahaan kepada setiap pegawainya.
Kembali pada hindangan Natal berupa Turkey yang diiris tipis-tipis disajikan dalam piring hangat dengan kentang rebus, sayur-sayuran seperti potongan wortel rebus, kol kecil yang disebut dengan brussle sprouts disajikan dengan sauce gravy yang terbuat dari sari daging.
Biasanya dalam satu keluarga Inggris terdiri dari ibu/bapak anak-anak serta mantu dan cucu duduk bersama-sama menikmati hidangan makan malam pada tanggal 24 malam atau disebut dengan Christmas Eve. Bahkan dalam satu keluarga besar biasanya lebih dari 20 orang duduk di satu meja panjang.
Ibu dibantu ayah sibuk menyiapkan makanan, karena di Inggris tidak ada yang punya pembantu dan anak-anak duduk manis menanti makanan dihidangkan dalam piring dimana meja dihias dengan sangat manis serta rangkaian pas bunga merah dan beberapa holly tree.
Setelah semua duduk dimeja terdapat kertas gulungan panjang tiga puluh centi berwarna warni disebut dengan Christmas Cracker, ditarik dua orang berbarengan dan akan terdengar bunyi suara mercon kecil.
Christmas Cracker ini banyak dijual di toko-toko tergantung isi yang diinginkan di dalamnya sebanyak enam buah dalam satu kotak mulai dari yang berharga 10 pound sampai yang 230 pound dengan kertas murah hingga berwarna silver dan diisi mainan plastik sampai pada photo frame, gantungan kunci dari silver, dan benda berharga lainnya .
Apabila cracker terpecah dua maka didalamnya ada topi kertas berwarna warni, langsung dipakai dan mainan kecil serta kertas joke atau pertanyaan jawabannya juga sudah ada dikertas kecil yang menambah keceriaan makan malam dilengkapi dengan minuman white atau red wine dalam gelas kecil.
Sambil menikmati hidangan terdengar pujian akan makanan yang dihidangkan. "Its very nice," I enjoed it very much", "Lovely,". Saya jarang mendengar anak memberikan pujian akan hidangan yang dimasak oleh ibu di rumah.
Makanan yang dihidangkan mungkin bagi lidah orang Indonesia akan terasa hambar karena memang tidak ada bumbu apapun selain garam dan lada , apalagi Turkey hanya dipangang di oven dan disajikan dengan sayuran yang cuman direbus.
Memberikan pujian dan penghargaan merupakan salah satu sifat dari orang Inggris, akan menjadi aneh kalau kita juga tidak mengikuti cara dan budaya Inggris dalam hal memberikan pujian dan penghargaan kepada orang lain yang memberikan pertolongan ataupun melakukan hal sekecil apapun .
“Thank you so much", Its Great, "Well done", "Its brilian," "good girl", "fantastic", diantara kata-kata pujian sering terdengar yang mungkin bagi orang Indonesia sulit mengekspesikannya .
Usai makanan hidangan utama habis menyusul hidangan penutup berupa Christimas Pudding, yang di tambah dengan cream, pudding berwarna kecoklatan itu terbuat dari buah-buahan kering diantaranya sultana, cerry ditambah brandy yang dihidangkan hangat-hangat.
Chrismat Dinner merupakan menjadi tempat dimana seluruh keluarga berkumpul yang datang dari berbagai negara, biasanya kakak ipar saya yang tinggal di Amerika Serikat setiap natal selalu pulang kampung, layaknya di Jakarta lebaran ramai-ramai berlebaran di kampung halaman.
Biasanya tepat tanggal 25 Desember pagi, anak-anak mulai bangun tidur dengan masih mengenakan piyama menuju ke ruang utama keluarga dimana di sudut dipasang pohon Natal terdapat berbagai hadiah dibungkus kertas warna warni. “Tahun ini mertua saya tidak ikut merayakan natal bersama jadi kami sekeluarga bisa lebih santai dengan pesta pejama sepanjang hari,” ujar Wati Halesworth ibu dua anak Alex dan William hasil pernikahan dengan Steve .
Satu-satu hadiah dibuka ada yang mereka suka ada yang merasa kecewa karena hadiah tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, dan sepanjang hari anak-anak sibuk bermain dengan berbagai hadiah yang mereka terima, sambil menyaksikan acara di televisi biasanya dengan program yang sama setiap tahunnya.
Acara untuk anak-anak mulai dari kartun Noddy saves Christmas , sampai pada acara Carols from King's Collage Chapel Cambridge. Dan film-film lepas lainnya, apabila tidak puas dengan acara di televisi biasanya mereka memutar film-film terbaru yang dibeli sebelumnya atau pinjam di perpustakaan.
Hanya saja ada satu hal yang wajib di tonton oleh seluruh keluarga adalah pada saat Ratu Elizabeth menyampaikan pidatonya tepat pada pukul 2 siang di televisi sambil minum teh ditambah susu disertai mince pie, kue yang kaya akan buah-buah kering dihidangkan hangat.
Perayaan pun berakhir dimana beberapa tahun lalu sehari setelah Christmas, yang disebut dengan Boxing day, peristiwa stunami menimpah saudara kita di Aceh, dan juga di negara lainnya yang menjadi tanda kepada seluruh umat manusia akan kekuasaan Allah yang dapat membalikkan kebahagiaan kepada umat manusia dibelahan bumi lainnya, sementara kebahagiaan meliputi seluruh keluarga Inggris dengan pesta pora tanpa ada hubungannya dengan perayaan keagamaan sama sekali.
Namun hal yang patut menjadi contoh apa yang dilakukan Masjid Abdullah Quilliam di kota Liverpool yang pada 25 Desember, menyediakan makan terutama bagi orang tua, mereka yang merasa kesepian dan tunawisma. Pada Hari Natal, tidak ada seorang pun di Liverpool yang menghabiskan hari Natal sendirian. Orang-orang Liverpool dipersilakan berbagi makan siang dengan kami di masjid pertama Inggris pada Hari Natal Rabu ini.
Ini adalah tradisi aktif yang berusia lebih dari 130 tahun. Orang-orang dari semua latar belakang dapat ikut makan siang gratis. Selain itu juga digelar acara pembacaan puisi tentang kelahiran Yesus oleh Habib Abu Bakar al-Adani serta pembicaraan singkat tentang "Yesus sang Mesias" dan kisahnya dari Al-Qur'an oleh Adam Kelwick.
Sepertinya hal seperti ini yang patut menjadi contoh kalangan mesjid di Indonesia tanpa harus membahas masalah pro kontra mengucapkan selamat Natal tapi menjelaskan masalah kelahiran nabi Isa yang terdapat dalam Al Quran.(ZG)
Perayaan Natal bagi kaum Nasrani di Inggris tidak melulu harus mengikuti kebaktian atau melaksanakan ibadah ke Gereja seperti hal nya kaum muslimah saat merayalan hari Raya Idul Fitri dimana berduyun-duyun ke mesjid atau ke tanah lapang untuk melaksanakan sholat idul Fitri atau Idul Adha.
Atau pro kontra menyampaikan ucapan selamat Hari Natal seperti terjadi di tanah air. Perayaan Natal bagi masyarakat Inggris hanya merupakan tradisi yang sudah berlangsung puluhan tahun dengan utamanya pesan yang disampaikan oleh Ratu Elizabeth yang selalu ditunggu-tunggu.
Tradisi ini membentang kembali hampir 80 tahun lalu dimana kakek Ratu, Raja George V, membuat pidato pertama melalui radio pada tahun 1932. Ratu mengambil alih pada tahun 1952 dan berbicara kepada publik setiap tahun tanpa kecuali.
Utamanya diisi dengan pidato Ratu Inggris Elizabeth II tepat pada pukul tiga sore usai keluarga di Inggris menyantap hidangan Christmas Dinner meskipun makan nya pada siang hari. Biasanya Ratu menyampaikan pesan Natal melalui televisi tentunya sudah direkam sebelumnya.
Tahun ini, pesan Natal Ratu biasanya sambil merefleksikan apa yang sudah dicapai tahun 2019 dan harpan untuk tahun mendatang .
Ratu Elizabeth II yang menghabiskan liburan Natal di dusun kecil di Nofork di Sandringham di mana ia bersama anggota keluarga kerajaan lainnya merayakan Hari Natal diawali dengan mengikuti kebaktian di gereja kecil.
Sementara hari itu pada pukul tiga sore seluruh keluarga Inggris dan juga kepala negara berkumpul di depan layar televisi menyaksikan pesan Natal Ratu yang
biasanya dalam pesan Natal Ratu Elizabeth II menyampaikan renungan dan menguraikan harapannya masa depan.
Ada sejumlah besar topik yang bisa dibahas pada 2019, merupakan tahun penuh gejolak bagi Inggris secara keseluruhan, diantaranya masalah Brexit, dan juga masalah yang dihadapi oleh keluarga Kerajaan.
Komentator kerajaan Richard Fitzwilliams saat ditanya wartawan Daily Express tentang apa yang diharapkan dari pidato Ratu tahun ini, mengatakan kemungkinan akan menyentuh subjek seperti Brexit, tetapi dia juga dapat berbicara tentang masalah pribadi yang dialami tahun ini.
Fitzwilliams mengatakan tahap pertama Brexit mulai berjalan kemungkinan Ratu akan menyebutkan.Brexit sangat sengit dan menyebabkan begitu banyak perpecahan dan ketidakstabilan politik.
“Sang Ratu sangat religius dan tema kebersamaan dan penyembuhan saat Natal tidak diragukan lagi akan menjadi bagian dari isi pesan disampaikan .
“Pesan itu selalu menyertakan ringkasan dari tahun kerajaan dan pasti akan menyebutkan kelahiran Archie, cicit barunya. Selain itu tahun juga yang ingin dilupakan keluarga kerajaan,” ujar Fitzwilliams.
Memang peringatan hari kelahiran Nabi Isa di Kerajaan Inggris lebih banyak pada perayaaan dengan makan-makan atau bagi-bagi hadiah khususnya bagi anak-anak dimana mereka sudah menantikan hadiah yang diinginkan.
Namun bila ingin mengenal lebih jauh budaya di Kerajaan Ratu Elizabeth Inggris, maka peringatan Hari Raya Kelahiran Nabi Isa AS atau yang lebih dikenal dengan perayaan Natal atau Christmas merupakan waktu yang sangat tepat.
Seperti juga Perayaan Hari Raya Idul Fitri, dimana setiap keluarga mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya hari kemenangan buat umat Islam setelah menjalani ibadah puasa Ramdahan, peringatan Natal juga lebih seru, karena disetiap rumah umat Nasrani dipasang pohon terang.
Pohon Natal mengunakan pohon cemara yang disebut dengan An Evergreen Tree, meskipun banyak yang mengunakan pohon plastik. Padahal pengunaan pohon cemara sebagai pohon natal memiliki nama yang sangat tepat karena berwarna hijau dan selalu hijau. Meskipun dimusim dingin pohon cemara tetap berwarna hijau tidak seperti pohon lain yang berguguran. Warna hijau melambangkan kehidupan.
Pohon Natal dipasang berbagai hiasan atau ornamen seperti bola-bola warna warni dan hiasan lainnya serta lampu kerlap kerlip dan lengkap dengan bell yang membawa kabar baik.
Ornamen lain yang harus ada di pohon Natal adalah hiasan bintang atau star melambangkan dari siklus kehidupan manusia serta the angel bidadari kecil yang ditaruh di atas pohon natal merupakan hal yang penting pada pohon Natal representatif dari kelahiran nabi Isa.
Selain pohon Natal di dalam rumah dengan lampu kerlap-kerlip ada juga yang menghias rumah dipasang lampu bak pasar malam dan umumnya berlomba-lomba menghias rumah dengan berbagai hiasan yang mengambarkan keceriaan natal.
Setiap orang yang melintasi rumah-rumah yang dihiasi dengan berbagai lampu kerlap kerlip dan hiasan itu umumnya memberikan dana apabila tuan rumah menyediakan kotak sumbangan amal yang nantinya diberikan kepada kegiatan sosial.
Diantaranya figur Father Christmas, bapak tua yang berbadan gendut dikenal dengan jengot putih dan busana warna merah membawa hadiah untuk anak-anak yang tidak nakal. Atau kereta ditarik semacam rusa yang terbang menuju bulan serta hiasan lainnya yang mengambarkan kelahiran Nabi Isa AS.
Di sekolah-sekolah dasar biasanya juga mengadakan pertunjukkan acara kelahiran Isa Al Masih ini yang dikenal dengan Nativity show, anak-anak yang lucu dan kenes mengunakan kostume di zaman nabi dulu dengan tutup kepala , salah satunya menjadi Bunda Maria yang membawa bayi Isa kecil.
Christmas Carol, lagu-lagu pujian terdengar dimana-mana bahkan ditempat kerja saya nurshing home atau panti werdha diada acara khusus dimana staff dan para penghuni bersama-sama melantumkan lagu natal.
Kembali ke budaya Inggris dalam menyambut Natal, dimana beberapa bulan sebelum Desember toko-toko menjual berbagai hadiah natal dalam bentuk yang lucu-lucu dan manis-manis selain berbagai mainan untuk anak-anak juga hadiah untuk bapak dan ibu atau nenek yang dikemas seperti halnya parcel.
Begitupun kartu natal dengan berbagai macam bentuk dijual jauh hari sebelum natal datang, ada yang mengambarkan burung, suasana pedesaan yang diliputi salju, gambar gereja tua, sampai gambar dengan kata-kata yang lucu-lucu dan ditujukan mulai untuk ayah bunda, kakak atau adik juga buat pacar dan bapak atau ibu tiri serta kakek dan nenek dari para cucu mereka.
Biasanya satu keluarga atau satu orang mengirim kan kartu natal untuk beberapa teman dan sahabat andai taulan, Pak Ernest yang saya kenal mengirimkan kartu natal untuk keluarga dan sahabatnya. Sebaliknya ia juga menerima banyak kartu natal.
Kartu natal tak lepas dari perayaan. Natal tanpa mengirimkan kartu rasanya tidak hafdol buat mereka. Bahkan sebagai seorang Muslim yang tidak merayakan Natal saya juga menerima lebih dari 20 kartu dan tentunya saya juga mengirimkan untuk sahabat kerja saya dan juga untuk mertua dan sanak saudara, sebagai penghormatan untuk mereka yang merayakan, karena sudah menjadi tradisi di Inggris berkirim kartu.
Setiap ibu yang memiliki dua tiga anak akan pusing memikirkan hadiah apa yang akan mereka taruh di bawah pohon Natal untuk dibuka anak-anak pada tanggal 25 Desember pagi dimana sudah ditunggu oleh setiap anak Inggris.
Hadiah tidak cukup hanya satu dua untuk satu anak bahkan lima sampai sepuluh hadiah mulai dari yang kecil-kecil sampai berupa hadiah mainan elektronik yang harganya tentunya tidak mahal.
Dalam hadiah natal itu juga wajib ada Christmas Stocking, kaos kaki yang besar berwarna merah dipercaya anak-anak diisi hadiah oleh Father Christma dalam malam menjelang Natal atau Christmas Eve.
Di Indonesia pada malam natal mereka yang beragama nasrani beramai-ramai ke gereja menjelang tengah malam, dimana misa dilakukan pada jam 12 malam, di Inggris saya tidak melihat orang beramai-ramai ke Gereja Justru komersialisasi yang lebih mendapat tempat bukan justru segi religinya.
Paling Ratu Elizabeth dan keluarga kerajaan biasanya bersama Putra Mahkota Pangeran Chales dan Camila serta Pangeran William dan Harry peserta sang istri dan anak-anak mengikuti misa pada pagi hari di gereja kecil di dusun Sandringham tempat Ratu menghabiskan liburan Natal bersama keluarga kerajaan.
Perayaan dan membeli hadiah di hari natal merupakan hal yang wajib buat keluarga Inggris, bahkan mereka bela-belain mengunakan tidak cukup satu dua kartu kredit bahkan lima sampai sepuluh, tentunya mereka tetap membayar setelah itu.
Saya tidak tahu bagaimana cara mereka membayarnya. Tidak heran habis natal, hutang bertumpuk karena hanya ingin membahagiakan semua keluarga dan tentunya untuk mereka sendiri. Menurut data statistik setiap orang mengeluarkan sekitar 200 sampai 300 pound untuk hadiah Natal.
Kartu, hadiah natal dan baju baru, tiba saatnya hari Natal, tanggal 25 Desember dimana kaum ibu bahkan ayah sibuk menyiapkan panganan, seperti halnya lebaran lengkap dengan ketupat sayur, opor ayam , semur daging dan kue-kue, apabila natal juga dikenal masakan Inggris yang dikenal dengan Chrismat Dinner berupa Rost Turkey , sejenis unggas yang lebih besar lima kali dari ayam yang dipanggang di oven. Bagi keluarga Muslim yang ingin merayakan Natal seperti rekan saya tinggal di London membeli Turkey halal. “Biasa nya Turkey halal hanya ada pada saat Natal,” ujar Dian.
Sebelum dan menjelang Natal pemilik Restauran juga mengelar acara Chrismas Dinner dengan berbagai macam menu utama diantaranya Roest Turkey dan hidangan pembuka serta ditutup dengan Chrismast Pudding, cake yang terbuat dari buah-buahan kering diantaranya sultana, cerry ditambah brandy dihidangkan hangat.
Para pegawai disetiap kantor mengelar tradisi Chrismast Dinner bersama-sama rekan kerja, seperti hal nya rekan saya Anie yang mengikuti pesta Natal bersama rekan-rekannya tentunya bayar sendiri-sendiri dan bahkan diantaranya minum hingga mabuk, entah dimana makna dari Christmas itu sendiri saya juga tidak tahu. “Saya memang menunggu pesta natal agar bisa minum alkohol,” ujar Rosie, rekan kerja saya di Panti Werdha Luff House di dusun Walton on the Naze, desa pinggir pantai Inggris.
Tunjangan Hari Raya atau THR ternyata juga ada di budaya Inggris yang disebut dengan Christmas box, isinya berupa bonus diberikan perusahaan kepada setiap pegawainya.
Kembali pada hindangan Natal berupa Turkey yang diiris tipis-tipis disajikan dalam piring hangat dengan kentang rebus, sayur-sayuran seperti potongan wortel rebus, kol kecil yang disebut dengan brussle sprouts disajikan dengan sauce gravy yang terbuat dari sari daging.
Biasanya dalam satu keluarga Inggris terdiri dari ibu/bapak anak-anak serta mantu dan cucu duduk bersama-sama menikmati hidangan makan malam pada tanggal 24 malam atau disebut dengan Christmas Eve. Bahkan dalam satu keluarga besar biasanya lebih dari 20 orang duduk di satu meja panjang.
Ibu dibantu ayah sibuk menyiapkan makanan, karena di Inggris tidak ada yang punya pembantu dan anak-anak duduk manis menanti makanan dihidangkan dalam piring dimana meja dihias dengan sangat manis serta rangkaian pas bunga merah dan beberapa holly tree.
Setelah semua duduk dimeja terdapat kertas gulungan panjang tiga puluh centi berwarna warni disebut dengan Christmas Cracker, ditarik dua orang berbarengan dan akan terdengar bunyi suara mercon kecil.
Christmas Cracker ini banyak dijual di toko-toko tergantung isi yang diinginkan di dalamnya sebanyak enam buah dalam satu kotak mulai dari yang berharga 10 pound sampai yang 230 pound dengan kertas murah hingga berwarna silver dan diisi mainan plastik sampai pada photo frame, gantungan kunci dari silver, dan benda berharga lainnya .
Apabila cracker terpecah dua maka didalamnya ada topi kertas berwarna warni, langsung dipakai dan mainan kecil serta kertas joke atau pertanyaan jawabannya juga sudah ada dikertas kecil yang menambah keceriaan makan malam dilengkapi dengan minuman white atau red wine dalam gelas kecil.
Sambil menikmati hidangan terdengar pujian akan makanan yang dihidangkan. "Its very nice," I enjoed it very much", "Lovely,". Saya jarang mendengar anak memberikan pujian akan hidangan yang dimasak oleh ibu di rumah.
Makanan yang dihidangkan mungkin bagi lidah orang Indonesia akan terasa hambar karena memang tidak ada bumbu apapun selain garam dan lada , apalagi Turkey hanya dipangang di oven dan disajikan dengan sayuran yang cuman direbus.
Memberikan pujian dan penghargaan merupakan salah satu sifat dari orang Inggris, akan menjadi aneh kalau kita juga tidak mengikuti cara dan budaya Inggris dalam hal memberikan pujian dan penghargaan kepada orang lain yang memberikan pertolongan ataupun melakukan hal sekecil apapun .
“Thank you so much", Its Great, "Well done", "Its brilian," "good girl", "fantastic", diantara kata-kata pujian sering terdengar yang mungkin bagi orang Indonesia sulit mengekspesikannya .
Usai makanan hidangan utama habis menyusul hidangan penutup berupa Christimas Pudding, yang di tambah dengan cream, pudding berwarna kecoklatan itu terbuat dari buah-buahan kering diantaranya sultana, cerry ditambah brandy yang dihidangkan hangat-hangat.
Chrismat Dinner merupakan menjadi tempat dimana seluruh keluarga berkumpul yang datang dari berbagai negara, biasanya kakak ipar saya yang tinggal di Amerika Serikat setiap natal selalu pulang kampung, layaknya di Jakarta lebaran ramai-ramai berlebaran di kampung halaman.
Biasanya tepat tanggal 25 Desember pagi, anak-anak mulai bangun tidur dengan masih mengenakan piyama menuju ke ruang utama keluarga dimana di sudut dipasang pohon Natal terdapat berbagai hadiah dibungkus kertas warna warni. “Tahun ini mertua saya tidak ikut merayakan natal bersama jadi kami sekeluarga bisa lebih santai dengan pesta pejama sepanjang hari,” ujar Wati Halesworth ibu dua anak Alex dan William hasil pernikahan dengan Steve .
Satu-satu hadiah dibuka ada yang mereka suka ada yang merasa kecewa karena hadiah tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, dan sepanjang hari anak-anak sibuk bermain dengan berbagai hadiah yang mereka terima, sambil menyaksikan acara di televisi biasanya dengan program yang sama setiap tahunnya.
Acara untuk anak-anak mulai dari kartun Noddy saves Christmas , sampai pada acara Carols from King's Collage Chapel Cambridge. Dan film-film lepas lainnya, apabila tidak puas dengan acara di televisi biasanya mereka memutar film-film terbaru yang dibeli sebelumnya atau pinjam di perpustakaan.
Hanya saja ada satu hal yang wajib di tonton oleh seluruh keluarga adalah pada saat Ratu Elizabeth menyampaikan pidatonya tepat pada pukul 2 siang di televisi sambil minum teh ditambah susu disertai mince pie, kue yang kaya akan buah-buah kering dihidangkan hangat.
Perayaan pun berakhir dimana beberapa tahun lalu sehari setelah Christmas, yang disebut dengan Boxing day, peristiwa stunami menimpah saudara kita di Aceh, dan juga di negara lainnya yang menjadi tanda kepada seluruh umat manusia akan kekuasaan Allah yang dapat membalikkan kebahagiaan kepada umat manusia dibelahan bumi lainnya, sementara kebahagiaan meliputi seluruh keluarga Inggris dengan pesta pora tanpa ada hubungannya dengan perayaan keagamaan sama sekali.
Namun hal yang patut menjadi contoh apa yang dilakukan Masjid Abdullah Quilliam di kota Liverpool yang pada 25 Desember, menyediakan makan terutama bagi orang tua, mereka yang merasa kesepian dan tunawisma. Pada Hari Natal, tidak ada seorang pun di Liverpool yang menghabiskan hari Natal sendirian. Orang-orang Liverpool dipersilakan berbagi makan siang dengan kami di masjid pertama Inggris pada Hari Natal Rabu ini.
Ini adalah tradisi aktif yang berusia lebih dari 130 tahun. Orang-orang dari semua latar belakang dapat ikut makan siang gratis. Selain itu juga digelar acara pembacaan puisi tentang kelahiran Yesus oleh Habib Abu Bakar al-Adani serta pembicaraan singkat tentang "Yesus sang Mesias" dan kisahnya dari Al-Qur'an oleh Adam Kelwick.
Sepertinya hal seperti ini yang patut menjadi contoh kalangan mesjid di Indonesia tanpa harus membahas masalah pro kontra mengucapkan selamat Natal tapi menjelaskan masalah kelahiran nabi Isa yang terdapat dalam Al Quran.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar