Sebanyak Empat Start-Up Indonesia Jajaki Pasar Swiss
News ID: 645231
London (ANTARA) - Sebanyak empat start-up asal Indonesia yaitu Botika, Khaira Energy, Gradana, dan Svara Inovasi Indonesia menjajaki pasar Swiss untuk mengembangkan usaha dan membangun jejaring sekaligus mencari calon investor di Swiss.
Keempat CEO/Founder start-up adalah Ditto Anindito (Botika), Yulian Widodo (Khaira Energy), Angela Oetama (Gradana), serta M. Zhuhriansyah (Svara Inovasi Indonesia) akan memulai penjajakannya di Swiss hingga 6 Desember mendatang.
KBRI Bern dalam keterangan yang diterima Antara London Rabu menyebutkan keempat start-up tersebut berhasil lolos seleksi Asia Entrepreneurship Training Program (AETP) yang dipelopori Zurich University of Applied Science ( Zürich Hochschulen für Angewandte Wissenschaften - ZHAW) , di Zürich, Swiss.
AETP merupakan program pertukaran start-up antara Indonesia dengan Swiss yang memungkinkan start-up Indonesia mendapatkan pelatihan teknis dari pihak penyelenggara program, serta mempresentasikan model bisnis start-up kepada perusahaan dan calon investor.
Dubes Indonesia di Bern, Muliaman D. Hadad, mengapresiasi upaya kerja sama Indonesia dengan Swiss dan berharap kerja sama tersebut dapat meningkatkan kemampuan Indonesia dalam membangun ekosistem pengembangan start-up nasional. “Mohon agar kesempatan berada di Swiss ini dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membangun networking dan menambah pengalaman”, demikian pesannya kepada empat start-up Indonesia pada pembukaan program, Senin ( 2/12)
Selama program ini berlangsung, mereka akan diberikan pembekalan teknis, berinteraksi dengan pelaku start-up Swiss di incubator dan asosiasi start-up Swiss, serta bertemu dan berdiskusi dengan calon investor.
Strategi Swiss untuk mengembangkan start-up melalui kerja sama antara universitas dengan perusahaan swasta akan dapat dipraktikkan di Indonesia.
Pada kesempatan di Swiss, keempat start-up Indonesia tersebut juga melakukan kegiatan business matching dengan berbagai pihak yang terkait dengan model bisnis masing-masing. Keempat start-up hasil seleksi dari puluhan start-up yang mengikuti program AETP di Indonesia.
Sementara empat start-up asal Swiss sebelumnya melakukan kunjungan ke Jakarta, untuk menjajaki pasar Indonesia pada Oktober lalu. Keempat start-up yang bergerak di bidang moda transportasi udara, periklanan, kesehatan, dan produk kimia tersebut dipertemukan dengan berbagai institusi terkemuka di Indonesia.(ZG)
Keempat CEO/Founder start-up adalah Ditto Anindito (Botika), Yulian Widodo (Khaira Energy), Angela Oetama (Gradana), serta M. Zhuhriansyah (Svara Inovasi Indonesia) akan memulai penjajakannya di Swiss hingga 6 Desember mendatang.
KBRI Bern dalam keterangan yang diterima Antara London Rabu menyebutkan keempat start-up tersebut berhasil lolos seleksi Asia Entrepreneurship Training Program (AETP) yang dipelopori Zurich University of Applied Science ( Zürich Hochschulen für Angewandte Wissenschaften - ZHAW) , di Zürich, Swiss.
AETP merupakan program pertukaran start-up antara Indonesia dengan Swiss yang memungkinkan start-up Indonesia mendapatkan pelatihan teknis dari pihak penyelenggara program, serta mempresentasikan model bisnis start-up kepada perusahaan dan calon investor.
Dubes Indonesia di Bern, Muliaman D. Hadad, mengapresiasi upaya kerja sama Indonesia dengan Swiss dan berharap kerja sama tersebut dapat meningkatkan kemampuan Indonesia dalam membangun ekosistem pengembangan start-up nasional. “Mohon agar kesempatan berada di Swiss ini dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membangun networking dan menambah pengalaman”, demikian pesannya kepada empat start-up Indonesia pada pembukaan program, Senin ( 2/12)
Selama program ini berlangsung, mereka akan diberikan pembekalan teknis, berinteraksi dengan pelaku start-up Swiss di incubator dan asosiasi start-up Swiss, serta bertemu dan berdiskusi dengan calon investor.
Strategi Swiss untuk mengembangkan start-up melalui kerja sama antara universitas dengan perusahaan swasta akan dapat dipraktikkan di Indonesia.
Pada kesempatan di Swiss, keempat start-up Indonesia tersebut juga melakukan kegiatan business matching dengan berbagai pihak yang terkait dengan model bisnis masing-masing. Keempat start-up hasil seleksi dari puluhan start-up yang mengikuti program AETP di Indonesia.
Sementara empat start-up asal Swiss sebelumnya melakukan kunjungan ke Jakarta, untuk menjajaki pasar Indonesia pada Oktober lalu. Keempat start-up yang bergerak di bidang moda transportasi udara, periklanan, kesehatan, dan produk kimia tersebut dipertemukan dengan berbagai institusi terkemuka di Indonesia.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar