D0120608000071 12-JUN-08 PLK JKT
KBRI PRAHA GELAR SEMINAR INTERNASIONAL TENTANG INDONESIA
London, 12/6 (ANTARA) - Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri, Andri Hadi membuka seminar internasional tentang Indonesia yang digelar KBRI Praha bekerja sama dengan Center of Global Studies dan Charles University Prague.
Seminar menghadirkan para pakar Indonesia di antaranya Bill Liddle dari Ohio State University dan Rudolf Mrazek dari University of Michigan serta Taufik Abdullah dari LIPI, demikian Azis Nurwahyudi, dari KBRI Praha kepada ANTARA London, Rabu.
Dikatakannya, seminar yang diadakan di Czech Academy of Sciences, Praha itu, diselenggarakan dalam rangka memperingati Kebangkitan Nasional, 80 Tahun Sumpah Pemuda dan 10 Tahun Reformasi
Menurut Azis Nurwahyudi, seminar menarik perhatian para akademisi, mahasiswa, dan masyarakat Ceko serta Indonesia, di antara para peserta seminar terlihat Prof. Bernhard Dahm dari Universitas Passau Jerman, Prof. Francois Raillon dari Pusat Studi Timur Jauh, Perancis, dan Prof. Rahardi Ramelan serta mahasiswa Indonesia yang belajar di Jerman dan Inggris.
Seminar yang dipandu Direktur Centre of Global Studies, Dr. Marek Hrubec, diawali dengan penyampaikan makalah oleh Dr. Millan Kreuzzieger dari Centre of Global Studies mengenai intercultural dialogue.
Kreuzzeiger menyatakan bahwa Indonesia berbeda dengan negara-negara barat yang berbasis sekularisme. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Indonesia dinilainya sangat menghargai dan menghormati masalah HAM.
Sementara pada sesi kedua, seminar diawali oleh Prof. Taufik Abdullah yang menjelaskan kebangkitan nasional yang bertolak dari sejarah dan mitos peristiwa bulan Mei dari saat mulai berdirinya Budi Utomo sampai kejadian bulan Mei yang menjadi pemicu reformasi.
Taufik Abdullah mengungkapkan betapa pentingnya mewarisi sejarah sebagai salah satu faktor penting dalam kebangkitan bangsa Indonesia.
Prof. R. William Liddle, yang lebih dikenal dengan nama Bill Liddle tampil dengan mengevaluasi Orde Baru di bawah kepemimpinan Suharto, 1966-1998.
Sementara itu Prof. Rudolf Mrazek yang juga ahli sejarah mengungkapkan pandangannya mengenai kebangkitan Indonesia sejak jaman Budi Utomo. Mrazek yang warga negara Ceko ini lancar dalam mengungkapkan sejarah bangsa Indonesia dan pentingnya memahami perkembangan bangsa melalui sejarahnya.
Menurut Azis Nurwahyudi, seminar semakin hangat pada sesi tanya jawab ketika para peserta aktif bertanya kepada semua pembicara.
Salah seorang mahasiswa dari Inggris menanyakan kebebasan mengeluarkan pendapat di Indonesia yang dijawab oleh pembicara bahwa kebebasan mengeluarkan pendapat tersebut ada, namun tetap harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab karena apa yang disampaikan tersebut akan berdampak terhadap orang lain.
Selain itu, juga terdapat pertanyaan mengenai sikap toleran di Indonesia yang lebih besar dibanding di Ceko. Prof. Mrazek tidak sepenuhnya menyetujui konsep toleransi tersebut karena kemungkinan mempunyai arti yang berbeda di kedua bangsa yang budayanya berbeda pula.
Seminar internasional tersebut merupakan acara tahunan KBRI Praha, dan tahun ini dilaksanakan selain untuk memperingati Kebangkitan Nasional juga dalam rangka peringatan 50 tahun Perjanjian Kebudayaan Indonesia-Ceko, demikian Azis Nurwahyudi. ***1***
(T.H-ZG/B/A026/A026) 12-06-2008 01:17:09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar