RRI JAJAKI KERJASAMA DENGAN VT COMMUNICATION INGGRIS
London, 21/6 (ANTARA) - Radio Republik Indonesia Siaran Luar Negeri (RRI SLN) yang dikenal dengan "The Voice Of Indonesia" bersama PT Len Industri sebagai penyedia transmisi mengadakan kunjungan kerja selama seminggu di Kerajaan Inggris sekaligus menjajaki kerjasama dengan VT Communication.
"Tujuan kehadiran kami di sini dalam rangka melakukan studi banding," ujar Kepala Stasiun Luar Negeri RRI Sutrisno Santoso, usai mengadakan pertemuan dengan Duata Besar RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia Yuri Thamrin di KBRI London, Jumat.
Sutrisno bersama Senior Manajemen Teknisi RRI SLN Eddy Heryanto dan Manajer Proyek PT Len Industri Mursid Indarto menjajaki kerjasama operasi dan pemeliharaan serta penyediaan suku cadang dengan VT Communication yang merupakan perusahaan penyiaran (broadcaster) terbesar di dunia.
Menurut Sutrisno, VT Communication tersebar di lebih 100 negara dari 29 lokasi di dunia yang membantu melayani dan mengembangkan siaran di seluruh dunia yang berdaya sangat besar merupakan perusahaan yang menyewakan "air times" untuk berbagai siaran radio di dunia.
Diakuinya, RRI Siaran Luar Negeri yang memiliki siaran 10 bahasa di dunia mencakup Jerman, Spanyol, Perancis, Inggris, Mandarin, Jepang dan Malaysia, Arab, Korea termasuk Bahasa Indonesia membutuhkan kualitas suara yang prima.
Untuk dapat menjangkau berbagai negara RRI membutuhkan sistem transmisi yang lebih baik lagi, salah satunya adalah agar dapat menyewa "air times" dari VT Communication.
Selama di Inggris Sutrisno bersama rombongan termasuk tiga teknisi RRI Siaran Luar negeri juga melakukan kunjungan ke lokasi pemancar yang berdaya tinggi, serta berkunjung ke dapur BBC London Seksi Indonesia.
Dikatakannya, siaran Luar negeri RRI sebagaimana BBC London dengan berbagai seksi bahasa berusaha memberikan gambaran kepada masyarakat asing di luar negeri ternatng berbagai kemajuan yang ada.
Selain gambaran mengenai cita-cita, aspirasi, garis politik, derap kemajuan pembangunan, kebudayaan Indonesia guna membangun citra positif Indonesia untuk menunjang politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, yang diabdikan kepada kepentingan nasional Indonesia, ujarnya.
Menurut Sutrisnio, "The Voice of Indonesia" mempunyai motto "The Sound of Dignity" yang maksudnya menunjung tinggi harkat dan martabat bangsa didalam setiap penyiarannya.***2***U-ZG)(T.H-ZG/B/Z004/Z004) 21-06-2008 10:21:13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar