Senin, 04 Februari 2019

SEOUL


KBRI SEOUL GELAR PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA MIGRAN
Oleh Zeynita Gibbons

Jakarta,4/2 (Antara) - KBRI Seoul menggelar pemeriksaan kesehatan berupa cek tekanan darah atau tensi dan konsultasi kesehatan bagi  pekerja migran Indonesia yang ada di Korea oleh dr. Dita Anggara Putra yang diadakan di KBRI Seoul, Minggu(3/2).

Pensosbud KBRI Seoul dalam keterangan persnya yang diterima Antara, Senin menyebutkan kegiatan pemeriksaan gratis ini menarik minat pekerja migran Indonesia di Korsel. Tak kurang dari 40 WNI yang mayoritas pekerja migran mendapatkan layanan kesehatan gratis.

Menurut dokter Dita Anggara Putra yang sedang mengambil Spesialisasi Orthologi dan Traumatologi itu, ada kecenderungan pekerja migran di Korea saat pulang kerja tidak langsung beristirahat atau tidur, umumnya masih melakukan aktivitas lain dan main handpone.

"Jika terus berlanjut, akan berdampak pada kesehatan dan badan tidak fit saat bekerja," ujarnya.

Selain kurang tidur, ditemukan pula sekitar 30 persen pekerja migran memiliki tensi darah tinggi, berpotensi membahayakan apabila dibiarkan.

Untuk itu dokter Dita berpesan agar para pekerja migran menjalani hidup sehat.

"Saya ingatkan agar semua pekerja migran untuk tidak meninggalkan sarapan, mengatur waktu istirahat dan berolahraga yang cukup," ucap dr Dita.

Perhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Disarankan juga agar pekerja migran memanfaatkan pemeriksaan kesehatan yang disediakan perusahaan.

Mukidi, salah satu pekerja migran yang mengikuti program pemeriksaan kesehatan berharap kegiatan ini lebih sering dilakukan KBRI Seoul.

Pekerja migran yang mengaku selain bekerja juga sibuk mengisi waktu luang dengan main band, juga menghimbau agar teman-teman di Korea bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan gratis yang disediakan KBRI Seoul.

Keinginan Mukidi ini disambut positif Sekretaris I KBRI Seoul, Mulyadi. Kegiatan ini akan dilakukan secara rutin setiap bulan.

KBRI akan bekerja sama dengan dokter yang saat ini tengah melakukan tugas di Korea Selatan, termasuk yang sedang magang di Chonnam National University Bitgoeul Hospital, Gwangju, Korea Selatan.

Selain itu diupayakan untuk memanggil dokter dari Pusat, jika memungkinkan, ujarnya.

KBRI memprogramkan kegiatan pelatihan keuangan, pengenalan investasi dan pelatihan teknis lainnya.

Menurut data KBRI Seoul, hingga Desember 2018, jumlah WNI yang tinggal menetap di Korsel 38.886 orang. Dari jumlah tersebut TKI/PMI yang dikirim 29.360 orang, dan Anak Buah Kapal yang dikirim swasta 5.320 orang yang tersebar di 86 kota di Korea Selatan. 
Selama tahun 2018 terdapat 39 WNI meninggal di Korea Selatan, sebagian besar PMI dan penyebabnya karena sakit, selain kecelakaan kerja. Pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan ini adalah bagian perlindungan yang dilakukan KBRI Seoul kepada WNI di Korea Selatan.

Selain kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis, KBRI juga mengadakan klinik konsultasi ketenagakerjaan dan masalah umum lain yang dihadapi WNI di Korea Selatan.

Kedua kegiatan ini dirangkaikan dengan layanan kekonsuleran dan keimigrasian seperti perpanjang paspor, pembuatan SPLP, legalisasi Surat Kuasa, dan lain-lain, khusus WNI di Korea Selatan. Layanan ini dilakukan sebulan sekali pada hari Minggu.
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 04-02-2019 05:44:20



Tidak ada komentar: