DUBES ASIA DI VATIKAN RESPON DEKLARASI ABU DHABI
Oleh Zeynita Gibbons
London, 16/2 (Antara) - Para duta besar dari Asia untuk Takhta Suci Vatikan berencana menyelenggarakan seminar internasional sebagai respon atas Deklarasi Abu Dhabi yang merupakan dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama yang ditandatangani Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmad Al-Tayyeb, di Uni Emirat Arab awal Februari 2019.
Pensosbud KBRI Takhta Suci Vatikan, Muhammad Ferdien kepada Antara London, Jumat, mengatakan para dubes Asia untuk Takhta Suci Vatikan berencana menyelenggarakan seminar internasional dengan mengundang pejabat di Vatikan, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya di Roma pertengahan tahun 2019.
Menurut Muhammad Ferdien, rencana penyelenggaraan seminar internasional mengemuka dalam pertemuan berkala grup Asia pada hari Minggu 14 Februari 2019 di Kedubes Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan. Dalam pertemuan ini juga dibahas kemungkinan diadakannya bazar makanan Asia di sela-sela seminar.
Duta Besar RI untuk Takhta Suci, Antonius Agus Sriyono, saat ini menjabat sebagai Koordinator Asia Group.
Isi pokok dari deklarasi tersebut antara lain berupa penekanan atas pentingnya kesadaran terhadap rekonsiliasi dan persaudaraan di antara semua umat beragama, peningkatan nilai-nilai toleransi, dan penolakan terhadap penggunaan agama untuk kekerasan dan ekstremisme.
Menyikapi hal tersebut, para Dubes Asia yang tergabung dalam "Asian Ambassadors to the Holy See" melihat perlunya diadakan seminar berupa dialog antaragama guna mempromosikan Deklarasi Abu Dhabi dan merefleksikan pandangan negara negara di Asia terhadap Deklarasi tersebut.
Anggota grup Asia saat ini berjumlah 13 negara yang terdiri dari Australia, China, Filipina, Indonesia, Iran, Irak, Jepang, Korea Selatan, Lebanon, Malaysia, Mesir, Timor Leste, dan Turki.
Sebelum mengadakan interreligious dialog, para Dubes Asia berencana melakukankunjungan ke Kantor Pontifical Council for Interreligious Dialogue Vatikan guna mendapatkan penjelasan terinci mengenai kebijakan Vatikan terhadap Deklarasi tersebut.***3***
(T.H-ZG/B/A. Wijaya/A. Wijaya) 16-02-2019 04:04:51
Oleh Zeynita Gibbons
London, 16/2 (Antara) - Para duta besar dari Asia untuk Takhta Suci Vatikan berencana menyelenggarakan seminar internasional sebagai respon atas Deklarasi Abu Dhabi yang merupakan dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama yang ditandatangani Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmad Al-Tayyeb, di Uni Emirat Arab awal Februari 2019.
Pensosbud KBRI Takhta Suci Vatikan, Muhammad Ferdien kepada Antara London, Jumat, mengatakan para dubes Asia untuk Takhta Suci Vatikan berencana menyelenggarakan seminar internasional dengan mengundang pejabat di Vatikan, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya di Roma pertengahan tahun 2019.
Menurut Muhammad Ferdien, rencana penyelenggaraan seminar internasional mengemuka dalam pertemuan berkala grup Asia pada hari Minggu 14 Februari 2019 di Kedubes Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan. Dalam pertemuan ini juga dibahas kemungkinan diadakannya bazar makanan Asia di sela-sela seminar.
Duta Besar RI untuk Takhta Suci, Antonius Agus Sriyono, saat ini menjabat sebagai Koordinator Asia Group.
Isi pokok dari deklarasi tersebut antara lain berupa penekanan atas pentingnya kesadaran terhadap rekonsiliasi dan persaudaraan di antara semua umat beragama, peningkatan nilai-nilai toleransi, dan penolakan terhadap penggunaan agama untuk kekerasan dan ekstremisme.
Menyikapi hal tersebut, para Dubes Asia yang tergabung dalam "Asian Ambassadors to the Holy See" melihat perlunya diadakan seminar berupa dialog antaragama guna mempromosikan Deklarasi Abu Dhabi dan merefleksikan pandangan negara negara di Asia terhadap Deklarasi tersebut.
Anggota grup Asia saat ini berjumlah 13 negara yang terdiri dari Australia, China, Filipina, Indonesia, Iran, Irak, Jepang, Korea Selatan, Lebanon, Malaysia, Mesir, Timor Leste, dan Turki.
Sebelum mengadakan interreligious dialog, para Dubes Asia berencana melakukankunjungan ke Kantor Pontifical Council for Interreligious Dialogue Vatikan guna mendapatkan penjelasan terinci mengenai kebijakan Vatikan terhadap Deklarasi tersebut.***3***
(T.H-ZG/B/A. Wijaya/A. Wijaya) 16-02-2019 04:04:51
Tidak ada komentar:
Posting Komentar