INDONESIA DIUNDANG KHUSUS DALAM 'EUROCHOCOLATE 2009'
London, 25/10 (ANTARA) -Indonesia secara khusus diundang sebagai negara spesial (special country) pada penyelenggaraan pameran produk coklat "Eurochocolate 2009" di Italia.
Undangan itu disampaikan Rosanna Melone, Bagian Hubungan Internasional Eurochocolate, organisasi penyelenggara pameran "Eurochocolate 2008" yang berlangsung sejak tanggal 18-26 Oktober di kota Perugia, Italia.
Atase Pertanian KBRI Roma Erizal Sodikin kepada koresponden Antara London, Sabtu mengatakan bahwa undangan itu disampaikan saat delegasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengadakan kunjungan ke pameran "Eurochocolate" tersebut.
Menanggapi permintaan ini, delegasi BKPM yang diwakili Direktur Perencanaan Industri Agribisnis, Indra Darmawan, menyambut baik tawaran ini dan akan melakukan koordinasi dengan berbagai institusi di Indonesia yang terkait dengan kakao dan coklat.
Menurut Erizal Sodikin, pameran produk coklat itu dilaksanakan secara rutin setiap bulan Oktober sejak 15 tahun yang lalu.
"Dalam lima tahun terakhir, pameran ini menjadi salah salah satu ajang pameran coklat terbesar di dunia," ujarnya.
Jumlah pengunjung seperti tahun sebelumnya diperkirakan mencapai satu juta orang.
Pameran yang dilaksanakan di seputar areal di pusat kota Perugia ini menampilkan berbagai macam stan penjualan produk coklat dari Italia, Austria, Swiss, dan Jerman dengan sekitar enam ribu jenis.
Selain itu ditampilkan berbagai kegiatan mulai dari seni memahat coklat dan pertunjukan cara membuat coklat, serta ada pertunjukan kebudayaan, pengenalan kepada pada siswa bagaimana bahan baku coklat didapat dan sekaligus cara pengujian cita rasa coklat, pembuatan patung dari coklat.
Pada penyelengaraan pameran coklat terbesar itu panitia mengundang negara produsen kakao seperti Indonesia, Ghana, Pantai Gading, Brasil, Venezuela untuk berbicara dalam suatu seminar yang mengambil tema "In the heart of chocolate".
Selain itu panitia juga mengundang pembicara dari beberapa negara Eropa serta LSM terkait dengan coklat.
Pada kesempatan ini Indonesia menampilkan pembicara Didiek H. Goenadi, Komite Penanaman Modal Bidang Agribisnis, yang memaparkan secara singkat tentang kakao di Indonesia dan program pengembangan investasi ke depan perkebunan Kakao Indonesia.
Paparan ini mendapat apresiasi cukup baik dari peserta dengan banyaknya pertanyaan dan keinginan untuk menjalin kerjasama khususnya dalam peralatan pengolahan kakao berskala mikro, demikian Erizal Sodikin, Atase Pertanian KBRI Roma. ***2***(U-ZG)(T.H-ZG/B/Z004/Z004) 25-10-2008 16:17:23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar