INDONESIA-NORWEGIA JALIN KERJASAMA PERIKANAN DAN ENERGI
Jakarta, 15/10 (ANTARA) - Indonesia dan Norwegia mempercepat pelaksanaan kerjasama bidang perikanan dan energi dengan ditandatanganinya perjanjian hibah sebesar 8,6 Juta dolar AS untuk perikanan dan satu juta AS untuk proyek energi terbarukan.
Hal tersebut merupakan salah satu hasil dari pertemuan bilateral antara Dirjen Amerika dan Eropa Deplu Retno LP Marsudi dengan Menlu Norwegia, Jonas Gahr Store di Oslo.
Kuasa Usaha ad Interim KBRI Oslo Mansyur Pangeran dalam keterangannya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu, mengatakan, pertemuan kedua pejabat itu akan dilanjutkan dengan pertemuan antara pejabat tinggi Norwegia yang dipimpin Duta Besar Aud Marit Wiig.
Hibah 8,6 Juta dolar AS itu antara lain digunakan untuk pembentukan komite kerjasama budidaya perairan dan perikanan Indonesia-Norwegia (Indonesian - Norway Fisheries and Aquaculture Cooperation Committee), kerjasama bidang pendidikan dan latihan, pembangunan aquaculture.
Sementara itu, hibah sebesar satu juta dolar AS digunakan bagi pembangunan enerji terbarukan (renewable energy park), yang menurut rencana akan dibangun di Baron, Jogjakarta.
Menurut Mansyur Pangeran, selain membahas kerjasama di bidang perikanan dan energi terbarukan, pertemuan pejabat tinggi itu juga membahas mengenai kerjasama pelatihan hak asasi manusia.
Norwegia mengharapkan Indonesia dapat mengirimkan pakar di bidang resolusi konflik dan ASEAN untuk memberikan pencerahan mengenai kedua isu tersebut kepada diplomat Norwegia.
Indonesia dan Norwegia juga mengembangkan kemitraan dalam isu internasional antara lain dalam Seven Nations Initiative (7NI) di bidang nuklir upaya pencapaian "Millenium Development Goals" mencegah kematian anak dan ibu melahirkan yang dikemas dalam keanggotaan 'Sherpa Group'.
Di bidang kehutanan, dalam pertemuan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Bali Desember 2007, Norwegia menjanjikan dana sebesar 500 juta dolar AS setahun bagi upaya untuk mengurangi emisi gas dan penggundulan hutan-hutan di negara berkembang.
Sebagai tindak lanjut pada tanggal 16-23 Oktober mendatang Utusan Khusus Norwegia untuk masalah perubahan iklim Ambassador Hans Brattskar akan berkunjung ke Indonesia mendiskusikan kemungkinan kerjasama Indonesia-Norwegia di bidang deforestasi.(U-ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/Z004/Z004) 15-10-2008 17:39:21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar