HUT RI DI MOSKOW DORONG KERJASAMA MILITER
Jakarta, 15/10 (ANTARA) - Hari Ulang Tahun ke-63 TNI yang dirayakan di Rusia, Moskow mendorong kerjasama militer antara TNI dengan pihak-pihak terkait di Rusia secara lebih erat.
Hal itu dikemukakan Counsellor Penerangan dari KBRI Moskow M Aji Surya dalam keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.
Dalam peringatan HUT ke-63 TNI yang dihadiri berbagai kalangan, khususnya otoritas pengadaan alutsista setempat itu dimeriahkan dengan aneka kesenian Indonesia.
Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk Rusia, Hamid Awaludin, mengatakan hubungan Rusia-Indonesia semakin erat dengan dibalut aspek historis sejak lama.
"Kedua negara mampu mengembangkan hubungan yang lebih tinggi, termasuk di bidang militer," katanya.
Apalagi, peranan dari Rusia di kancah internasional masa kini dan mendatang, tidak dapat dibantah.
Menurut M Aji Surya, resepsi diplomatik HUT TNI itu juga dihadiri wakil dari pihak-pihak yang selama ini dikenal sebagai kepanjangan tangan pemerintah Rusia untuk penjualan senjata.
Mereka adalah Federal Service Military Technical Cooperation, badan yang mempunyai otoritas supervisi penjualan senjata dan Rosoboronexport (ROE), BUMN Rusia yang memiliki hak menjual senjata dan turunannya ke luar negeri.
Selain itu hadir wakil dari Kementerian Luar Negeri dan kalangan diplomatik di Moskow.
Menanggapi hal itu, Atase Pertahanan KBRI Moskow Kol Pnb Warsono mengatakan dekrit yang dikeluarkan Presiden Vladimir Putin tahun 2007 mengatur pengembangan senjata dan penjualannya ke luar negeri hanya dapat dilakukan via satu pintu, yakni Rosoboronexport.
"Segala sesuatu yang ada kaitannya dengan alutsista yang memiliki bobot ekonomi tinggi dan strategi, harus lolos dari lembaga itu," kata Kol Pnb Warsono.
Hadir pada HUT TNI itu wakil dari pabrikan senjata dari negeri beruang merah. Mereka adalah perusahaan yang membuat secara langsung alutsista dengan jenis yang beragam, seperti Rosoboronexport yang satu-satunya pihak yang berhak menjual dan bertransaksi ke negara-negara asing.
Selain itu, kebijakan politik Rusia yang dikemukakan dalam berbagai forum internasional maupun bilateral secara eksplisit menyebutkan dukungannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hari Jadi TNI di Moskow kali ini dimaksudkan untuk meningkatkan profil TNI di Rusia, sekaligus untuk mempererat dan meningkatkan hubungan kelembagaan.
"Itu semua nantinya akan berguna dan terkait dengan kebijakan pertahanan nasional," tambahnya.
Hingga kini, Indonesia adalah salah satu negara yang mengkonsumsi alutsista dari Rusia, seperti pesawat tempur canggih Sukhoi. ***1*** (U-ZG)
(T.H-ZG/B/E011/E011) 15-10-2008 14:06:12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar