Blog ini berisi liputan dan berita serta artikel sekitar kejadian yang ada hubungannya diplomasi Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Eropa yang saya kirim dan dimuat di LKBN Antara. Terima kasih untuk seluruh nara sumber diplomat yang memberikan kontribusi kepada saya sebagai koresponden LKBN Antara di Kerajaan Inggris dan juga mencakup wilayah Eropa
Kamis, 09 Februari 2012
MENGENAL DR JAVIER PAKAR PKS DARI SPANYOL
Oleh Zeynita Gibbons
London, 8/2 (ANTARA) - Wajahnya seperti pria muda Spanyol lainnya dengan rambut pirang serta alis yang tebal dan sorot mata yang tajam.
Selain itu juga menunjukkan kecerdasan serta perhatiannya terhadap Indonesia khususnya Islam membuat Dr Javier Gil Perez (33) pria langka yang perlu mendapat perhatian.
Ia adalah satu satunya "Indonesianist" (pakar tentang Indonesia) Spanyol yang sangat fasih berbahasa Indonesia dan berhasil memperoleh gelar Doktor dari Instituto Universitario General Gutierrez Mellado dengan tesis tentang Politik Islam di Indonesia yang khususnya membahas PKS pada tahun 2010.
"PKS merupakan partai yang sangat menarik yang tahu bagaimana membangun pengaruh politik di Indonesia," ujar Dr Javier Gil Perez dalam wawancaranya dengan koresponden ANTARA London sehubungan dengan digelarnya Rapat Kerja Nasional (Rakornas) PKS di Hotel Grand Pasunda Kota Bandung, awal Februari lalu.
Menurut Dr Javier Gil Perez, jika PKS ingin tumbuh maka harus dapat menawarkan solusi yang lebih banyak atas problem riil di masyarakat.
PKS yang merupakan partai menengah ini dulu tahun 1999 adalah partai kecil yang saat ini dapat disebut sebagai partai utama yang mengusung Islam di Indonesia.
"Saya memprediksi bahwa pemilu presiden di tahun 2014 akan sangat terbuka di mana Presiden SBY tidak dapat lagi dipilih," ujar Dr Javier yang beristrikan wanita India.
Dikatakannya tujuan utama PKS adalah mempertahankan posisi saat ini sebagai partai Islam utama dan masuk kembali dengan jumlah menteri yang lebih banyak di pemerintahan baru.
"Pada saat yang sama, jika PKS ingin tumbuh maka harus dapat menawarkan solusi yang lebih banyak atas problem riil di masyarakat," ujar Dr Javier Gil Perez.
Dikatakannya PKS harus melanjutkan peran Islam, namun harus tidak dapat dilupakan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat beragam dan dengan itu untuk meraih kemenangan haruslah terbuka.
Ditangan mereka sendiri PKS akan memordernisasikan diri.
Dr Javier Gil Perez yang cinta Indonesia dengan alasan bahwa Indonesia sangat cantik mengakui bahwa ia pertama kali mengenal Indonesia melalui ayah dan teman ayahnya.
"Ayah saya bekerja di pabrik sepatu yang megimpor sebagian besar karet dari Indonesia," ujarnya.
Muda, pintar dan Ketika ditanyakan mengapa memilih isteri dari India, dijawab dengan bergurau karena isteri saya juga cantik seperti Indonesia.
Dari situ ia mulai tertarik dengan Indonesia yang disebutnya sebagai suatu negara yang eksotis.
Sementara itu, teman ayahnya yang tinggal di Tangerang, Indonesia, menceritakan berbagai hal menarik tentang Indonesia yang mendorongnya datang ke Indonesia pada tahun 2005.
"Saya tinggal di Jakarta dan di sana saya belajar bahasa Indonesia. Setelah itu saya menjadi 'visiting fellow' di CSIS di Jakarta," ujar Javier.
Satu-satunya
Menurut Counsellor KBRI Madrid Theodorus Satrio Nugroho, Javier merupakan satu-satunya Indonesianist (pakar tentang Indonesia) dari Spanyol.
"Hal ini sangat menarik dan bisa dikatakan Javier merupakan Indonesianist yang pertama, muda dan pintar," ujar Theo, demikian istri Angela Widowati Nugroho, seorang penulis di Kompasiana yang biasa disapa.
Menurut Dr. Javier Gil Perez, memang benar ia sendiri di Spanyol sebagai pakar Indonesia.
Alasan minimnya ketertarikan orang Spanyol terhadap Indonesia karena sejarah, geografis dan ekonomi.
Selain faktor sejarah di mana hubungan kedua negara yaitu Spanyol dan Indonesia dalam jangka panjang masih terbatas.
"Kontak kedua negara juga terbatas dibandingkan dengan negara lainnya di Asia," ujarnya.
Diakuinya secara geografis, jarak kedua negara sangat jauh dan saat ini di Asia kontak yang mendalam Spanyol hanya dengan China, Jepang dan Korsel di mana mereka memiliki potensi ekonomi yang besar.
Namun demikian, katanya, dorongan ekonomi dan politik di Indonesia telah merubah situasi di atas dan untuk itu Indonesia di masa depan akan memperoleh lebih banyak perhatian bagi Spanyol.
Dr. Javier Gil Perez selalu mengikuti perkembangan di Indonesia serta situasi politik dan ekonomi Indonesia setiap hari.
"Bagi saya adalah kewajiban sebagai dosen dan peneliti tentang tema Asia dan khususnya Indonesia," ujarnya.
Dalam waktu yang sama saya berniat pergi ke Indonesia untuk melihat secara langsung realitas Indonesia saat ini.
Bercerita mengenai kisahnya memilih politik Islam kontemporer Indonesia sebagai tema tesis Doktornya, Dr. Javier Gil Perez mengatakan Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan sekaligus adalah negara demokratis.
"Ini yang mendorong saya mengambil tesis doktor saya tentang Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," ujarnya menambahkan bahwa ia tertarik mengetahui bagaimana partai-partai Islam - terutama tentang PKS.
Ia juga tertarik melakukan penelitian bagaimana politik Islam di Indonesia memordenisasikan dirinya dan mengadopsi demokrasi sebagai sistem politik yang baik.
Menurut Dr. Javier Gil Perez, pilihannya atas PKS adalah hal yang tepat di mana ia dapat mempelajari tentang Islam di Indonesia dalam seluruh sisi.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Indonesia adalah negara garda depan dan suatu contoh terbaik bagi negara-negara Muslim di mana untuk saat ini sedang berjuang untuk kebebasan seperti Mesir, Libia dan lainnya.
Ada perubahan
Dr. Javier Gil Perez yang juga dikenal sebagai pakar masalah terorisme menilai saat ini telah ada perubahan besar tentang hal tersebut.
Serangan 11 September di Amerika Serikat mendorong masyarakat Spayol menyamakan Islam dan terorisme, namun dalam tahun-tahun terakhir ia meliat adanya perubahan.
"Di Madrid tahun 2004 terjadi serangan keji teroris oleh kelompok penganut Islam ekstrim namun tidak terjadi reaksi balik menyerang komunitas Muslim di Spanyol," ujarnya.
"Saya menilai penting membedakan penganut Islam garis keras dan penganut Islam yang baik. Keduanya berbeda dan saya pikir perbedaan itu makin terlihat lebih dalam tingkat dunia," katanya.
Namun demikian ini adalah suatu tema yang tetap harus diperjuangkan. Terdapat banyak ketidaktahuan tentang Islam dan hanya dengan pemahaman yang tepat tentang Islam dapat dihilangkan stigma yang salah.
Untuk itu saya ingin masyarakat Spanyol mengenal lebih baik Indonesia realitas budaya, politik, ekonomi dan sosial Indonesia.
"Spanyol dan Indonesia harus memperbaiki hubungan bilateral dan Nusantara adalah sarana terbaik untuk itu," demikian Dr. Javier Gil Perez.
Menurut Counsellor KBRI Madrid Theodorus Satrio Nugroho , Javier akan menjadi pengurus dalam Yayasan Nusantara yaitu lembaga "Friends of Indonesia" di Spanyol yang akan dibentuk sekitar minggu ketiga bulan Maret mendatang.
Diharapankannya Yayasan Nusantara dapat lebih mendekatkan realitas Indonesia di Spanyol.
Indonesia adalah negara yang kurang dikenal di Spanyol dan sebagai orang yang cinta Indonesia , ia ingin mengembalikan kepada Indonesia apa yang telah banyak diperoleh.
***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/A025/A025) 08-02-2012 18:01:50
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar