Senin, 28 Oktober 2013

IRAK

60 PENGUSAHA IRAK HADIRI EXPO DI JAKARTA

London, 18/10 (ANTARA) - Sebanyak 60 pengusaha Irak bakal menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) 2013 yang akan berlangsung di Jakarta International Expo.

Delegasi Irak tersebut tadinya akan lebih besar lagi jika penyelenggaraan TEI tidak berdekatan dengan Hari Raya Haji, demikian Minister Counsellor KBRI Baghdad Des Alwi, kepada ANTARA London, Jumat.

¿Hari Raya Haji perayaan besar di Irak dan negara Timur Tengah lainnya. Jauh lebih besar dan penting dibandingkan dengan Idul Fitri, tambah Safzen Noerdin, mantan Danjen Marinir itu.


Menurut dia, sudah saatnya Pemerintah memperhitungkan Timur Tengah sebagai suatu pasar potensial. Perlu dibuat kebijakan dan pendekatan pasar yang melihat semua aspek dan potensi Timur Tengah.

Selama ini kebijakan kita terhadap Timur Tengah terlalu didominasi kepentingan pemasaran Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Akibatnya semua kepentingan lain terabaikan dan terkalahkan.


¿Pemanfaatan potensi hubungan ekonomi timbali-balik antara Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah belum maksimal,¿ katanya.


Padahal Indonesia sebagai berpenduduk Islam terbesar dan salah satu negara ¿emerging economy¿ bisa memainkan peranan penting dalam memanfaatkan potensi ekonomi Timur Tengah.

Tapi saat ini persepsi yang berkembang di Kawasan Teluk adalah Indonesia sebagai negara pemasok TKI. Potensi dan kapasitas Indonesia terbatas di sekitar pengiriman TKI. Persepsi tersebut menyebabkan kapasitas Indonesia di bidang lain tidak terlihat oleh negara-negara Timur Tengah.


TEI, menurut Dubes RI Baghdad dapat menjadi salah satu instrumen untuk mempromosikan kepentingan Indonesia yang lebih luas. Selain memfasilitasi promosi produk Indonesia, TEI dapat dijadikan sarana untuk menunjukkan kapasitas Indonesia dalam berbagai produk industri lain.

Dalam kesempatan memfasilitasi kehadiran pengusaha Irak, Dubes RI Baghdad menyatakan mempromosikan peluang Indonesia di bidang konstruksi, industri perminyakan dan berbagai produk UKM lainnya.


Sudah ada penjajakan konkrit oleh pengusaha Indonesia dan Irak dalam mempromosikan peluang dan kapasitas masing-masing. Perusahaan Indonesia sudah dalam proses merealisasikan rencana investasi di sektor terkait perminyakan di Irak.

Sementara perusahaan Irak sudah menjajaki pembelian pabrik dan produk industri skala menengah, tambahnya.


Untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi, Dubes RI Baghdad menilai perlunya segera direalisasikan pendekatan hubungan ekonomi yang melihat dan memaksimalkan potensi riil Indonesia dan negara-negara Timur Tengah.

Negara Teluk dengan besaran ekonomi mencapai dua triliun dolar AS merupakan pasar besar yang memerlukan pendekatan serius dan terencana, demikian Dubes Safzen Noerdin.(ZG)
(T.H-ZG/B/M. Taufik/M. Taufik) 18-10-2013 07:44:56

Tidak ada komentar: