60 PENGUSAHA IRAK
HADIRI EXPO DI JAKARTA
London, 18/10
(ANTARA) - Sebanyak 60 pengusaha Irak bakal menghadiri Trade Expo
Indonesia (TEI) 2013 yang akan berlangsung di Jakarta International
Expo.
Delegasi Irak
tersebut tadinya akan lebih besar lagi jika penyelenggaraan TEI tidak
berdekatan dengan Hari Raya Haji, demikian Minister Counsellor KBRI
Baghdad Des Alwi, kepada ANTARA London, Jumat.
¿Hari Raya Haji
perayaan besar di Irak dan negara Timur Tengah lainnya. Jauh lebih
besar dan penting dibandingkan dengan Idul Fitri, tambah Safzen
Noerdin, mantan Danjen Marinir itu.
Menurut dia, sudah
saatnya Pemerintah memperhitungkan Timur Tengah sebagai suatu pasar
potensial. Perlu dibuat kebijakan dan pendekatan pasar yang melihat
semua aspek dan potensi Timur Tengah.
Selama ini kebijakan
kita terhadap Timur Tengah terlalu didominasi kepentingan pemasaran
Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Akibatnya semua kepentingan lain
terabaikan dan terkalahkan.
¿Pemanfaatan potensi
hubungan ekonomi timbali-balik antara Indonesia dengan negara-negara
Timur Tengah belum maksimal,¿ katanya.
Padahal Indonesia
sebagai berpenduduk Islam terbesar dan salah satu negara ¿emerging
economy¿ bisa memainkan peranan penting dalam memanfaatkan potensi
ekonomi Timur Tengah.
Tapi saat ini persepsi
yang berkembang di Kawasan Teluk adalah Indonesia sebagai negara
pemasok TKI. Potensi dan kapasitas Indonesia terbatas di sekitar
pengiriman TKI. Persepsi tersebut menyebabkan kapasitas Indonesia di
bidang lain tidak terlihat oleh negara-negara Timur Tengah.
TEI, menurut Dubes RI
Baghdad dapat menjadi salah satu instrumen untuk mempromosikan
kepentingan Indonesia yang lebih luas. Selain memfasilitasi promosi
produk Indonesia, TEI dapat dijadikan sarana untuk menunjukkan
kapasitas Indonesia dalam berbagai produk industri lain.
Dalam kesempatan
memfasilitasi kehadiran pengusaha Irak, Dubes RI Baghdad menyatakan
mempromosikan peluang Indonesia di bidang konstruksi, industri
perminyakan dan berbagai produk UKM lainnya.
Sudah ada penjajakan
konkrit oleh pengusaha Indonesia dan Irak dalam mempromosikan peluang
dan kapasitas masing-masing. Perusahaan Indonesia sudah dalam proses
merealisasikan rencana investasi di sektor terkait perminyakan di
Irak.
Sementara perusahaan
Irak sudah menjajaki pembelian pabrik dan produk industri skala
menengah, tambahnya.
Untuk mendorong
peningkatan pertumbuhan ekonomi, Dubes RI Baghdad menilai perlunya
segera direalisasikan pendekatan hubungan ekonomi yang melihat dan
memaksimalkan potensi riil Indonesia dan negara-negara Timur Tengah.
Negara Teluk dengan
besaran ekonomi mencapai dua triliun dolar AS merupakan pasar besar
yang memerlukan pendekatan serius dan terencana, demikian Dubes
Safzen Noerdin.(ZG)
(T.H-ZG/B/M. Taufik/M.
Taufik) 18-10-2013 07:44:56
Tidak ada komentar:
Posting Komentar