"LOVELY MAN"
DAPAT SAMBUTAN DI LONDON
London, 17/10
(ANTARA) - Film Lovely Man karya sutradara Teddy Soeriaatmadja yang
dibintangi Raihaanun dan Donny Damara berhasil menghipnotis pengemar
film Indonesia dalam acara London Indonesian Film Screenings 2013
yang digelar di London University SOAS , Rabu malam.
"Saya
senang banyak penonton yang memberikan apreasiasinya," ujar
Teddy Soeriaatmadja kepada ANTARA London, Rabu malam usai acara
pemutaran film yang dilanjutkan dengan tanya jawab dalam Indonesian
Film Screenings yang berlangsung hingga 20 Oktober mendatang.
Putra mantan
Dubes RI di Austria yang menyukai film sejak kecil mengakui bahwa ia
merasa senang film garapannya mendapat tempat di masyarakat pengemar
film Indonesia di London yang film Lovely Man juga ikut dalam
festival film Teracotta beberapa bulan lalu di London.
"Saya
liat banyak teman teman saya yang juga ikut menyaksikan film yang
dibintangi istri Raihaanun," ujar Teddy yang menyelesaikan
kuliahnya di jurusan Human Behavior, Newport University, London
sampai S2.
Film Lovely
Man merupakan film drama Indonesia dirilis 30 September 2011
menceritakan kisah transgender itu ditonton lebih dari 200 pengemar
film Indonesia yang memenuhi gedung College Buildings, Khalili
Lecture Theatre, termasuk Wakil Dubes RI untuk Kerajaan Inggris Raya
dan Republik Irlandia Harry R.J. Kandou.
Film yang
pernah mendapat kecaman dari Front Pembela Islam itu pada Festival
Film Asia yang ke-6, Donny Damara berhasil menjadi Aktor Terbaik dan
Teddy Soeriaatmadja dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik itu
disambut antusias kalangan pengemar film tidak saja datang dari
London juga Belanda dan negara Eropa lainnya.
Film yang
berkisah mengenai seorang gadis pesantren Cahaya yang diperankan
Raihaanun pergi ke Jakarta untuk mencari sang ayah Syaiful yang
diperankan Donny Damara, yang meninggalkan rumah waktu Cahaya masih
berusia empat tahun.
Sesampainya di
ibukota, Cahaya menemukan ayahnya jauh dari harapannya. Syaiful
ternyata setiap malam bekerja sebagai waria dengan nama Ipuy. Mereka
berdua pun berjalan menyusuri jalanan ibukota semalaman, mencoba
menemukan kembali ikatan keluarga yang sudah lama hilang.
Menurut Teddy,
film yang digarapnya hanya dalam kurun waktu kurang dari sebulan itu
dengan biaya yang sangat minim dan bahkan sering kali harus
kejar-kejaran dengan petugas.
Selain film
Lovely Man, Teddy juga pernah mendaur ulang dari karya Teguh Karya
yang diangkat dari novel berjudul sama karangan Marga T, Badai Pasti
Berlalu tahun 1977.
Karya Teddy
lainnya Culik (1998), Banyu Biru (2005), Ruang (2006)
Badai Pasti Berlalu (2007), Namaku Dick (2008), Ruma Maida
(2009). Lovely Man (2011).
Lokakarya Cinema
Panitia
penyelenggara London Indonesian Film Screenings 2013, Ben Murtagh dan
Ekky Imanjaya mengatakan pemutaran Film Indonesia kali ini menyajikan
pilihan dari beberapa film yang paling menarik dalam beberapa tahun
terakhir . Menurut Ben Murtagh, Pemutaran Film Indonesia digelar di
SOAS sejak pada tahun 2006 .
Festival film
Indonesia disponsori Pusat Studi Asia Tenggara University of London
dan KBRI London juga digelar Lokakarya dua hari Cinema Indonesia ,
pada tanggal 17-18 Oktober, di Royal Asiatic Society , London
Selain film Lovely
Man juga akan diputar film Something in the Way dengan sutradara
Teddy Soeriaatmadja Film Parts of the Heart karya Paul Agusta , film
Cita Citaku Setinggi Tanah - Stepping on the Flying Grass
disutradarai Eugene Panji.
Selain itu
juga diputar film Mentawai Tattoo Revival disutradarai Rahung
Nasution, film Peculiar Vacation and Other Illnesses - Vakansi Yang
Janggal dan Penyakit Lainnya karya Yosep Anggi Noen.
Sementara itu
tiga film karya sutradara Riri Reza yaitu film Kuldesak film 3 Days
To Forever dan film Atambua 39° Celsius juga mengisi festival film
yang berlangsung hingga 20 Oktober mendatang dengan diikuti tanya
jawab dengan sang sutradara Riri Reza.
***1*** (ZG)
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M.
Yusuf) 17-10-2013 06:26:34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar