WARGA MALAYSIA-BRUNEI
IKUT PERAYAAN IDUL ADHA
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 17/10
(Antara) - Warga muslim dari beberapa negara sahabat seperti Malaysia
dan Brunei Darussalam bersama dengan masyarakat Indonesia di Paris
mengikuti perayaan Idul Adha 1434 Hijriah yang diadakan KBRI Paris,
di Paris, Prancis.
Perayaan diisi
dengan pelaksanaan Shalat Idul Adha di ruang Balai Budaya KBRI Paris
dengan diawali gema takbir, kata Koordinator Fungsi Penerangan,
Sosial, dan Budaya KBRI Paris, Arifi Saiman kepada Antara di London,
Kamis.
Dia menyatakan,
pelaksanaan Shalat Idul Adha diikuti sekitar 250 orang jamaah, yaitu
pejabat KBRI Paris/KWRI UNESCO, warga muslim Indonesia di Kota Paris
dan sekitarnya, serta anggota masyarakat muslim dari beberapa negara
sahabat seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Selain itu,
juga melaksanakan Shalat Idul Adha ini adalah rombongan delegasi
Pemprov Jawa Timur dan beberapa peserta pameran asal Indonesia yang
sedang mengikuti pameran onderdil mobil di Paris.
Bertindak
selaku imam Shalat Idul Adha adalah Ustadz Samir, sedangkan Khatib
Ustadz Muhammad Al-Fayyadl.
Dalam
khotbahnya, Ustadz Al-Fayyadl antara lain menyampaikan tentang esensi
dan makna kurban dalam konteks Hari Raya Kurban ditinjau dari aspek
religi dan sosial.
Secara religi,
perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS untuk mengorbankan putra
yang sangat dicintainya Ismail merupakan sebuah ujian berat yang
diberikan Allah SWT kepada seorang hamba-Nya bernama Nabi Ibrahim,
ujar Ustadz Al Fayyadl.
Menurut Khatib
ini, ujian tersebut adalah semata-mata untuk mengukur tingkat
keikhlasan dan ketakwaan hamba-Nya menjalankan segala perintah-Nya,
dalam hal ini perintah untuk berkurban.
Dia menegaskan,
keikhlasan dan ketakwaan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah
Allah SWT dalam konteks ini merupakan bentuk pengorbanan sekaligus
keteladanan dalam konteks keimanan dan ketaatan dalam menjalankan
perintah dan larangan Allah SWT.
Sedangkan,
ditinjau dari aspek sosial, menurut Khatib, momentum perayaan Idul
Adha yang juga dikenal dengan Hari Raya Kurban dapat dimaknai sebagai
sebuah refleksi kesetiakawanan sosial sebagaimana direpresentasikan
melalui budaya berbagi daging kurban kepada warga masyarakat yang
kurang mampu.
Seusai Shalat Idul
Adha, acara dilanjutkan dengan ramah tamah yang diikuti seluruh
jamaah bertempat di halaman KBRI Paris.***4***
Budisantoso Budiman
(T.H-ZG)
(T.H-ZG/B/B. Budiman/B.
Budiman) 17-10-2013 06:12:14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar