Senin, 28 Oktober 2013

MOSKOW

DEWAN KAWASAN BATAM "JEMPUT BOLA" KE MOSKOW

Oleh Zeynita Gibbons

London, 26/10 (Antara) - Dewan Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) melakukan "jemput bola" ke Moskow untuk memperkenalkan berbagai potensi daerahnya secara langsung, terutama di bidang investasi dan pariwisata pada kalangan usahawan Negeri Beruang Putih itu.

"Upaya menarik investasi dari Rusia dilakukan dalam format seminar Promosi Investasi diselenggarakan di Moskow dan dihadiri para pelaku bisnis dan pers Moskow," kata Sekretaris II Pensosbud KBRI Moskow Pratomo AN kepada ANTARA London, Sabtu.

Dalam sambutan pembukanya, Wakil Kepala Perwakilan (Wakeppri) KBRI Moskow, Moenir Ari Soenanda, menyampaikan mengapa Rusia merupakan pasar yang sangat besar dan perlu digali lebih lanjut.

Menurut Moenir Ari Soenanda, dari segi besarnya perekonomian, Rusia saat ini menduduki peringkat keenam dengan total GDP sebesar 2,3 triliun dolar AS dengan pendapatan per kapita sebesar 17,709 dolar AS.

"Dengan kekuatan ekonomi yang sebagian besar ditopang oleh sektor industri migas, peralatan berat dan teknologi sistem persenjataan," katanya.

Akhir-akhir ini, banyak pebisnis Rusia yang menjajaki investasi di Indonesia, terutama di sektor pariwisata (resort dan perhotelan), migas dan pertambangan, infratruktur dan komunikasi, pertanian, perkebunan, dan kesehatan.

"Pada akhir 2012, nilai investasi langsung Rusia ke Indonesia di sektor pariwisata, perhotelan, restoran, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi, yang nilainya masih relatif kecil yaitu sebesar 2,3 juta dolar AS," tegas Moenir Ari Soenanda.

Wakeppri Moenir mengatakan kerja sama yang dijalin dengan Rusia perlu diperluas dan bukan terbatas pada bidang investasi dan pariwisata.

"Dengan potensi yang dimiliki oleh kawasan Batam, Bintan dan Karimun serta kekuatan ekonomi Rusia yang saat ini berkembang pesat, tentu suatu sinergi dan kerjasama di masa datang untuk semakin meningkatkan hubungan bilateral kedua negara tidak hanya di bidang Trade, Tourism and Investment dalam lingkup yang lebih luas," katanya.

Sementara itu, Bupati BBK, Anshar Ahmad, mengatakan kawasannya memiliki berbagai keunggulan yang membuatnya suatu tujuan yang sangat baik untuk investasi.

Selain posisi yang strategis di Kepulauan Riau yang terletak pada jalur perlintasan pelayaran internasional tersibuk di dunia yang melewati Selat Malaka dan bersebelahan dengan Singapura, ketiga wilayah BBK sudah menjadi kesatuan kawasan Free Trade Zone (FTZ) yang potensial untuk pengembangan industri maritim.

"Jumlah perusahaan yang sudah melakukan investasi di BBK sudah mencapai 1.200 perusahaan di berbagai sektor termasuk industri, pariwisata dan jasa dengan nilai investasi sebesar 13 miliar dolar AS," kata Anshar.

Bupati BBK mengundang hadirin untuk datang dan melihat sendiri potensi yang dimiliki BBK secara langsung. Acara ditutup dengan "one on one meeting" untuk memberi kesempatan pelaku usaha Rusia menggali lebih dalam informasi dan potensi yang dimiliki BBK. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/C/E.M. Yacub) 26-10-2013 06:53:32

Tidak ada komentar: