DEWAN KAWASAN BATAM
"JEMPUT BOLA" KE MOSKOW
Oleh Zeynita Gibbons
London, 26/10
(Antara) - Dewan Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) melakukan
"jemput bola" ke Moskow untuk memperkenalkan berbagai
potensi daerahnya secara langsung, terutama di bidang investasi dan
pariwisata pada kalangan usahawan Negeri Beruang Putih itu.
"Upaya
menarik investasi dari Rusia dilakukan dalam format seminar Promosi
Investasi diselenggarakan di Moskow dan dihadiri para pelaku bisnis
dan pers Moskow," kata Sekretaris II Pensosbud KBRI Moskow
Pratomo AN kepada ANTARA London, Sabtu.
Dalam sambutan
pembukanya, Wakil Kepala Perwakilan (Wakeppri) KBRI Moskow, Moenir
Ari Soenanda, menyampaikan mengapa Rusia merupakan pasar yang sangat
besar dan perlu digali lebih lanjut.
Menurut Moenir
Ari Soenanda, dari segi besarnya perekonomian, Rusia saat ini
menduduki peringkat keenam dengan total GDP sebesar 2,3 triliun dolar
AS dengan pendapatan per kapita sebesar 17,709 dolar AS.
"Dengan
kekuatan ekonomi yang sebagian besar ditopang oleh sektor industri
migas, peralatan berat dan teknologi sistem persenjataan,"
katanya.
Akhir-akhir
ini, banyak pebisnis Rusia yang menjajaki investasi di Indonesia,
terutama di sektor pariwisata (resort dan perhotelan), migas dan
pertambangan, infratruktur dan komunikasi, pertanian, perkebunan, dan
kesehatan.
"Pada
akhir 2012, nilai investasi langsung Rusia ke Indonesia di sektor
pariwisata, perhotelan, restoran, transportasi, pergudangan dan
telekomunikasi, yang nilainya masih relatif kecil yaitu sebesar 2,3
juta dolar AS," tegas Moenir Ari Soenanda.
Wakeppri
Moenir mengatakan kerja sama yang dijalin dengan Rusia perlu
diperluas dan bukan terbatas pada bidang investasi dan pariwisata.
"Dengan
potensi yang dimiliki oleh kawasan Batam, Bintan dan Karimun serta
kekuatan ekonomi Rusia yang saat ini berkembang pesat, tentu suatu
sinergi dan kerjasama di masa datang untuk semakin meningkatkan
hubungan bilateral kedua negara tidak hanya di bidang Trade, Tourism
and Investment dalam lingkup yang lebih luas," katanya.
Sementara itu,
Bupati BBK, Anshar Ahmad, mengatakan kawasannya memiliki berbagai
keunggulan yang membuatnya suatu tujuan yang sangat baik untuk
investasi.
Selain posisi
yang strategis di Kepulauan Riau yang terletak pada jalur perlintasan
pelayaran internasional tersibuk di dunia yang melewati Selat Malaka
dan bersebelahan dengan Singapura, ketiga wilayah BBK sudah menjadi
kesatuan kawasan Free Trade Zone (FTZ) yang potensial untuk
pengembangan industri maritim.
"Jumlah
perusahaan yang sudah melakukan investasi di BBK sudah mencapai 1.200
perusahaan di berbagai sektor termasuk industri, pariwisata dan jasa
dengan nilai investasi sebesar 13 miliar dolar AS," kata Anshar.
Bupati BBK
mengundang hadirin untuk datang dan melihat sendiri potensi yang
dimiliki BBK secara langsung. Acara ditutup dengan "one on one
meeting" untuk memberi kesempatan pelaku usaha Rusia menggali
lebih dalam informasi dan potensi yang dimiliki BBK. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M.
Yacub/C/E.M. Yacub) 26-10-2013 06:53:32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar