BUKU SEJARAH 500 TAHUN
HUBUNGAN RI-PORTUGAL DILUNCURKAN
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 2/10
(Antara) - Buku Sejarah 500 tahun hubungan Portugal-Indonesia
berjudul "Portugal e Indonesia: Historia do Relacionamento
Politico e Diplomatico 1509-1974", Portugal dan Indonesia:
Sejarah Hubungan Politik dan Diplomasi 1509-1974, diluncurkan di KBRI
Lisabon.
Acara
peluncuran buku dua jilid di gedung bersejarah Palacio da
Independência, Lisbon, itu dihadiri Sekretaris Negara Urusan
Komunitas Portugis Dr. José Cesário, mewakili Kemlu Portugal,
demikian Pensosbud KBRI Lisbon, Tri Wahyuni, kepada Antara London,
Rabu.
Peluncuran
buku yang dilakukan KBRI Lisabon bekerja sama dengan the
International Institute of Macao (IIM) dan Asosiasi Persahabatan dan
Kerja Sama Portugis-Indonesia (ALIAC) itu dihadiri sekitar 50
undangan termasuk mantan Menlu António Martins da Cruz.
Selain itu juga
hadir Penasihat Presiden Portugal, Dr. Fernando Lima, Presiden IIM
Prof. Jorge Rangel, dan pimpinan Sociadade Historica da
Independência, Jenderal Baptista Pereira, serta Konhor RI di Porto
sekaligus Ketua ALIAC, Dr. Luciano da Silva, dan Dr. Laurenço da
Almeida, pimpinan Pusat Kebudayaan Nasional.
Sementara
itu, hadir dari kalangan pimpinan museum, ahli sejarah Portugis,
pimpinan universitas di Lisbon, tokoh kebudayaan, wakil organisasi
komunitas negara berbahasa Portugis/CPLP, Dubes RI Albert Matondang
dan staf diplomatik KBRI Lisbon.
Presiden IIM,
Prof Jorge Rangel, dalam pidato peluncuran mengatakan buku ini
merupakan sumbangsih penting Institut Internasional Macau bagi
kemajuan keilmuan dan kajian sejarah bangsa yang menjalin hubungan
dan menerima pengaruh Portugis.
Ia merasa
gembira, akhirnya buku yang disusun sejak tahun 2004 itu rampung dan
menyampaikan terima kasih kepada KBRI dan ALIAC serta koordinator
buku, Prof. Jorge Alves, yang telah bekerja keras menyelesaikan buku
tersebut.
Sementara,
Sekretaris Negara Urusan Komunitas Portugis, Dr. José Cesário,
menggarisbawahi pentingnya peluncuran buku, yang disebutnya sebagai
sumber ilmiah yang multidisiplin dan multi bahasa, sebagai langkah
mendekatkan kedua bangsa.
Dikatakannya bahwa
sejarah masa lalu Portugal yang gemilang dalam menjelajah
bangsa-bangsa di dunia menjadi motor penggerak generasi saat ini. Ia
turut menyampaikan penghargaan atas peran perguruan tinggi, KBRI dan
lembaga persahabatan ALIAC menyebarluaskan pengetahuan yang penting
tersebut.
Dubes Albert
Matondang menyampaikan KBRI dan Pemerintah RI mendukung penuh
penerbitan buku ini.
Menurut
Dubes, buku dengan lingkup bahasan yang luas, topik yang diangkat
penting dan relevan dalam memahami berbagai aspek hubungan bilateral
Portugal-Indonesia di masa lalu, seperti sejarah hubungan diplomasi,
instrumen diplomasi hingga peran budaya dalam peningkatan hubungan.
"Buku
ini sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan ataupun masyarakat
luas, yang ingin mengetahui seluk beluk pertalian Portugal dan
Indonesia. Ini bermanfaat memperkuat hubungan bilateral yang telah
terjalin dan mendorong kerja sama yang lebih konkret di masa depan,"
katanya.
Buku Portugal
e Indonesia: Historia do Relacionamento Politico e iplomatico
(1509-1974) merupakan buku pertama yang mengupas secara lengkap
berbagai dimensi hubungan sejarah Indonesia-Portugal yang telah
berusia 500 tahun.
Buku yang
dipersiapkan sejak tahun 2004 dengan mengumpulkan 35 artikel yang
ditulis berbagai ahli dari Eropa dan Indonesia sejak normalisasi
hubungan RI-Portugal tahun 1999.
Ide
mengumpulkan tulisan tersebut berangkat dari keinginan Alm.
Ambassador Antonio Pinto da França, Indonesianis, mantan diplomat
senior Portugis dan mantan Ketua ALIAC, dua peneliti Indonesia
Sartono Kartodirdjo dan Paramita Abdulrachman, memanfaatkan hasil
seminar mengenai hubungan Portugal-Indonesia pada tahun 2004, yang
dinilai dapat menambah khasanah tulisan ilmiah tentang pertalian
kedua negara.
IIM merupakan
NGO nirlaba yang didirikan bulan Juni 1999 dan berpusat di Macau,
Organisasi ini memiliki misi mempromosikan identitas sosial budaya
dan ekonomi Macau serta berkontribusi secara luas terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan.
Dukungannya
terhadap penerbitan buku ¿Portugal e Indonesia: Historia do
Relacionamento Politico e Diplomatico (1509-1974)¿ dilandasi
kedekatannya dengan Portugal, yang merupakan penguasa terakhir Eropa
di daratan China.
Pengaruh
Portugis yang kental di Macau dan hubungan sejarah penjelajahan
Portugis di masa lampau, yang melibatkan Macau, Indonesia dan negara
lainnya di Asia, mendorong IIM mensponsori penerbitan buku itu.
***1***
(T.H-ZG/B/Farochah/Farochah)
02-10-2013 05:26:41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar