Minggu, 11 Mei 2014

LONDON


PERINGATAN HARDIKNAS DI LONDON LUNCURKAN BUKU

          London, 3/5 (Antara) - Peringatan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, perintis pendidikan nasional, diperingati dengan peluncuran buku setelah diadakan  upacara  Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di ruang Crutacala, KBRI London, Jumat.

         Pada upacara yang diadakan di KBRI London tersebut, atase pendidikan KBRI London T. A. Fauzi Soelaiman bertindak sebagai pembina upacara, sedangkan Mayor Andre Dotulung bertindak sebagai pemimpin upacara.

        Upacara berlangsung dengan sangat khidmat yang dihadiri  seluruh staf KBRI London dan staf BUMN lainnya, beserta beberapa perwakilan pelajar Indonesia di Inggris Raya, Presiden PPI UK Faldo Maldini, mahasiswa Imperial College London.

        Fauzi Soelaiman mengatakan pelaksanaan upacara ini bertujuan untuk memperkuat komitmen seluruh pemangku pendidikan tentang pentingnya pendidikan bagi peradaban dan daya saing bangsa serta mensosialisasikan kebijakan dan hasil-hasil pembangunan pendidikan nasional sesuai dengan tema Hardiknas tahun ini yaitu "Pendidikan untuk Peradaban Indonesia yang Unggul".

         Dalam Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dibacakan Atase Pendidikan Fauzi Soelaimam menekankan pentingnya akses untuk layanan pendidikan yang kemudian didukung dengan kualitas tenaga pengajar, kurikulum, serta sarana dan prasarana dalam rangka mempersiapkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif, mampu berpikir orde tinggi, berkarakter, serta bangga menjadi bangsa Indonesia.

        Sementara itu Dubes RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia,  T. M. Hamzah Thayeb mengatakan pendidikan dan pengajaran adalah dua aset yang sangat krusial dan penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian generasi bangsa, karena ilmu yang tinggi harus dibarengi dengan sikap atau atitude yang baik pula.

        Dikatakannya pencapaian pemerintah di dunia pendidikan sangat membanggakan, dimulai dari pembentukan kurikulum baru yang baik, serta adanya beberapa bentuk beasiswa yang diberikan pemerintah untuk melanjutkan studi di luar negeri seperti Beasiswa LPDP, DIKTI diharapkannya akan mampu meraih target Indonesia dalam membentuk generasi emas di tahun 2045.

                                                                   Peluncuran buku
     Acara peringatan Hardiknas di KBRI London tahun ini istimewa karena dirangkaikan dengan Peluncuran tiga buku yaitu Buku Cerita Dwi Bahasa "Si Pirok ke Kota (Pirok Goes To the City)" yang ditulis Felicia Nayoan Siregar dan digambar  Astri Sefrina van Eenbergen.

         Buku lain yang diluncurkan adalah  dua buku elektronik oleh Atase Pendidikan yaitu "Panduan Praktis Sekolah ke Inggris, Edisi ke 2" dan "Sistem Pendidikan di Inggris, Edisi ke 2" yang dapat diunduh secara gratis dari website atdikbudlondon.com.

        Dubes Hamzah Thayeb mengharapkan buku cerita dalam dwi bahasa Indonesia dan Inggris ini mampu menjadi salah satu sarana dalam mempromosikan Indonesia kepada anak-anak di Inggris .

        Buku ini disponsori dan akan disebarluaskan di Inggris dan Indonesia oleh kantor Atase Pendidikan KBRI London.

        Munculnya ide untuk menulis buku dwi bahasa ini diakui Felicia sebagai salah satu bentuk keprihatinan atas kurangnya buku untuk anak-anak yang membahas tentang Indonesia. Sebagai guru Bahasa Indonesia untuk anak-anak dan orang dewasa di London, Felicia berharap buku Si Pirok ke Kota  dapat memperkenalkan Indonesia pada anak sekolah dasar.

        Dalam buku ini ditampilkan seekor orang-utan yang terbawa ke kota oleh seorang anak pemetik buah-buahan karena masuk ke dalam keranjangnya.

         Dalam perjalanan, dilihatlah berbagai keunikan kehidupan di kota, terutama beberapa yang khas Indonesia seperti baju batik, becak, makanan tradisional Indonesia dan lain-lain. Setelah ditemukan, orangutan ini kemudian dikembalikan ke hutan.

         Diharapkan, buku ini akan diteruskan dengan buku lainnya yang menampilkan berbagai binatang Indonesia yang terancam punah dan dikombinasikan dengan berbagai kekhasan Indonesia lainnya.

       Sementara itu, kedua buku elektronik yang diluncurkan  diharapkan dapat membantu  calon mahasiswa atau mahasiswa baru yang ingin  belajar di Inggris dan juga bagi pembaca untuk mengerti sistem pendidikan di Inggris yang sedikit berbeda dengan sistem yang ada di Indonesia. (ZG)
(T.H-ZG/B/F. Assegaf/F. Assegaf) 03-05-2014 15:35:56

Tidak ada komentar: