Rabu, 28 Mei 2014

SUTRADARA


SUTRADARA MUDA INDONESIA MENIMBA ILMU DI CANNES

     Oleh Zeynita Gibbons

   Cannes, Prancis, 16/5 ( Antara) - Sutradara muda Indonesia, Mouly Surya dan Lucky Kuswandi, menimba pengalaman berharga selama penyelengaraan Festival Film Cannes yang berlangsung di kota wisata Cannes, Prancis, pada 14-23 Mei mendatang.

        "Di Cannes saya bisa langsung   menjalin 'networking' dengan insan perfilman dunia yang datang ke Cannes," ujar Mouly Surya (33) kepada Antara London  di stand  Indonesia yang berpartisipasi di  Marche du Film,  pasar film terbesar di dunia yang merupakan bagian dari  Cannes Film Festival, Jumat.

        Mouly Surya, sutradara film "What They Don't Talk About When They Talk About Love," mengaku kehadirannya di Festival Film Cannes adalah untuk kedua kalinya, yang pertama saat dirinya  masih belajar  membuat film.

        Dia mengatakan, kehadirannya di Festival Film Cannes yang menjadi kiblat perfilman dunia sangat  penting yang disebutnya sebagai  rujukan perfilman mancanegara.

        "Pengalaman saya  pertama kali di Cannes masih 'lost' karena saya belum kenal  siapa pun," ujar Mouly Surya yang menimba ilmu perfilman di Australia menambahkan, dirinya bagaikan  masuk dalam kolam melihat berbagai ragam ikan.

        Film "What They Don't Talk About When They Talk About Love," yang pemutaran perdana (premier) dilakukan di Festival Film Sundance, bukan film pertama  Mouly Surya yang sebelumnya pernah membuat film yang berjudul "Fiksi".

        Dia mengakui, pada saat Festival Film Cannes ini banyak kesempatan baginya untuk belajar dan bertemu banyak sutradara dari berbagai negara dimana ia bisa mengapresiasi karya sutradara dunia.

       "Wawasan saya makin bertambah dan bisa berjumpa banyak orang," ujar Mouly Surya yang datang ke Cannes bersama produser filmnya yang dibintangi Nicholas Saputra, Rama Adi, yang berharap suatu saat filmnya bisa diputar di Cannes.

        Hal yang sama juga diakui sutradara muda, Lucky Kuswandi yang menyutradarai film "Selamat Pagi, Malam," di Festival Film Cannes dia bisa bertemu dengan beragam insan film dari seluruh dunia.

        Dalam film yang bercerita tentang  keunikan kota Jakarta setelah matahari tenggelam, melalui cerita tiga perempuan yang hidupnya berubah melalui pertemuan-pertemuan tak terencana di suatu malam melankolis di Jakarta, Lucky Kuswandi ingin menunjukkan film Indonesia juga tidak kalah dengan film dari Asia lainnya.

        Dia mengakui, rajin datang ke berbagai festival film dalam upaya menjalin "networking" dengan sutradara muda di seluruh dunia. "Banyak kesempatan saya untuk melihat langsung perkembangan film dewasa ini," ujar Lucky Kuswandi,  yang juga memproduksi Film Madame X .

    
Berbagai Informasi
  Lucky Kuswandi, penulis skenario dan sutradara lulusan dari "the Art Center College of Design" Los Angeles, Amerika Serikat dan  terkenal dengan film pendek mengatakan, di Cannes berkesempatan untuk berbagi informasi dan juga melihat peta  perfilman dunia.

        Tidak saja  sutradara muda yang ingin terjun langsung melihat perkembangan perfilman dunia di Festival Film Cannes tetapi juga produser film yang sudah malang melintang di dunia perfilman di tanah air seperti Gope T Samtani dari Rapi Film.

        "Saya hampir setiap tahun datang ke Cannes untuk bisa melihat langsung perkembangan perfilman dunia," ujar Gope T Samtani yang dulu selalu membuka stand di Marche du Film,  yang merupakan pasar film terbesar di dunia.

        Dia mengakui, banyak film Indonesia yang sudah banyak laku dijual yang membuat para produser film Indonesia mulai bergairah dan film Indonesia mulai bangkit. Apalagi  sejak delapan tahun lalu Indonesia  selalu mengikuti promosi film di Marche du Film  yang difasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

        Hal itu diakui Kasubdit Festival dan Eksibisi Film pada Direktorat Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Molly Prabawaty bahwa sekitar 50 film Indonesia   dipromosikan dalam Festival de Cannes  yang merupakan  festival film  paling bergengsi di dunia sejak tahun 1946.

        Dalam mempromosikan film Indonesia di Cannes, Direktorat Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyiapkan katalog Film Indonesia 2013-2014, katalog "Shooting in Indonesia",  DVD Film-Film Indonesia + kompilasi trailer film yang akan dijual serta Flash Disc yang berisi Katalog Film dan Shooting in Indonesia serta Goodie Bag.  ***3***   (ZG)
(T.H-ZG/B/S. Muryono/S. Muryono) 16-05-2014 11:14:48


Tidak ada komentar: