Blog ini berisi liputan dan berita serta artikel sekitar kejadian yang ada hubungannya diplomasi Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Eropa yang saya kirim dan dimuat di LKBN Antara. Terima kasih untuk seluruh nara sumber diplomat yang memberikan kontribusi kepada saya sebagai koresponden LKBN Antara di Kerajaan Inggris dan juga mencakup wilayah Eropa
Kamis, 30 April 2015
PANUT
PANUT TERIMA "THE WHITLEY AWARD" DARI PUTRI ANNE
London, 30/4 (Antara) - Aktivis Lingkungan dari Indonesia, Panut Hadisiswoyo, Pendiri dan Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari, mendapat penghargaan Whitley Award dari Whitley for Nature Fund, lembaga swadaya internasional di Inggris yang mendukung upaya konservasi alam di seluruh dunia.
Penghargaan diberikan kepada Panut Hadisiswoyo oleh Princess Anne dari Keluarga Bangsawan Kerajaan Inggris pada hari Rabu malam dalam satu upacara yang diadakan di gedung Royal Geographic Society di London.
"Senang dan bangga berhasil mengharumkan nama Indonesia di dunia Internasional," ujar Panut kepada Antara London, Rabu malam usai penerimaan penghargaan yang dihadiri DCM/Wakil Dubes RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia, Anita Luhulima.
Panut terpilih menjadi penerima penghargaan Green Oscar serta dana dari The Arcus Foundation sebesar 35 ribu Poundsterling, karena dedikasi yang tiada henti selama 15 tahun menyelamatkan orangutan Sumatera dan habitatnya di Kawasan Ekosistem Leuser di provinsi Aceh
dan Sumatera Utara.
Atas dedikasi dan komitmennya, populasi orangutan Sumatera semakin terlindungi dari perburuan dan insiden konflik dan masyarakat lokal mendapat peluang peningkatan ekonomi dan kapasitas melalui kegiatan pelatihan pertanian berkelanjutan, restorasi hutan, patroli pengamanan hutan, pengembangan agroforestry, dan penanggulangan konflik antara manusia dan orangutan.
Walau upaya perlindungan orangutan ini terus dilakukan oleh Panut dan tim nya, namun ancaman terhadap orangutan dan hutan tropis Indonesia masih terus berlangsung. Hal ini karena ekspansi perkebunan ke hutan tropis di Indonesia terus masih terjadi.
Panut menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan komitmen saya dan lembaga terhadap upaya perlindungan orangutan Sumatera dan hutan tropis Indonesia.
Dikatakannya penghargaan ini juga merupakan pesan dan himbaun penting kepada semua pihak di Indonesia terutama pemerintah Indonesia untuk benar-benar menjalankan penghentian (moratorium) pemberian ijin perkebunan di kawasan hutan tropis Indonesia.
Dengan luas perkebunan sawit yang sudah mencapa 10 juta hektar, produksi buah sawit sudah mencukupi untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan internasional. Tragis bila peningkatan luas perkebunan diproyeksikan menjadi 13 juta hektar pada tahun 2020. Ini berarti tiga juta hektar hutan tropis akan dialihfungsikan menjadi perkebunan selama lima tahun ke depan.
Sebelumnya, selama empat tahun terakhir, Indonesia sudah kehilangan hutan seluas 1.3 juta hektar per tahunnya seiring dengan peningkatan perkebunan sawit di Indonesia. Ini harus dihentikan, bila tidak nasib hutan tropis Indonesian beserta ribuan spesies penting dan keanekaragaman hayati Indonesia akan terancam punah.
Oleh karena itu, suami Dian Norzian dan ayah dari Naufal Rizky Hadisiswoyo (9) dan Khansa Shafiyyah Hadisiswoyo (5) bertekad bahwa penghargaan ini adalah awal perjuangan menyelamatkan sisa-sisa hutan tropis Indonesia.
Sementara itu Anita Luhulima kepada Antara London usai upacara penyerahan award , menyatakan sangat bangga dapat menyaksikan salah seorang anak bangsa Panut Hadisiswoyo menerima penghargaan Whitley Awards dari Putri Anne atas karyanya membangun kapasitas lokal disekitar Taman Nasional Gununh Leuaer guna melindungi habitat orang hutan di Indonesia yang sudah hampir punah.
Diharapkannya melalui penghargaan yang diterima pada ajang Green Oscar ini dapat lebih mendukung dan menumbuhkembangkan upaya yang telah dirintis Panut untuk menciptakan jejaringan "conservation villages" berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk menanam kembali jugaan pohon sejak tahun 2007 sehingga habitat orang hutan tetap lestari.
Whitley Award merupakan `Green Oscar¿, sebuah penghargaan internasional kepada para pelaku dan aktivis konservasi yang telah memperjuangkan upaya penyelamatan keanekaragaman hayati dan species dari kepunahan melalui pendekatan holistic yang melibatkan masyarakat lokal melalui kegiatan pembangunan berkelanjutan dan perlindungan habitat alam.***3***
(ZG)
T.H-ZG/B/A. Lazuardi/A. Lazuardi) 30-04-2015 14:07:57
PERANCIS
WNI DIHARAPKAN JAGA HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT PERANCIS
Oleh Zeynita Gibbons
London 30/4 (Antara) - Warga Indonesia yang tinggal di Perancis diharapkan tetap tenang dalam mengikuti perkembangan di media terkait pemberian vonis hukuman mati salah satu warga Perancis Serge Areski Atlaoui.
"Kami berharap masyarakat Indonesia di Perancis tetap menjaga hubungan baik dengan masyarakat Perancis dalam berbagai kegiatan sehari-hari," kata Koordinator Pensosbud KBRI Paris Henry Katjily kepada Antara London, Kamis.
Henry berharap masyarakat Indonesia dan para mahasiswa tetap menjalin komunikasi dengan KBRI di Paris untuk mengetahui perkembangan peristiwa itu.
Sementera itu salah seorang mahasiswa Indonesia di Perancis, Bayu Eka Sari Teguh mengatakan penangguhan hukuman mati yang diberikan untuk terpidana Serge Areski Atlaoui mudah-mudahan bukan karena tekanan politik internasional.
"Diharapkan (penangguhan) tersebut dilakukan karena pendekatan proses hukum yang harus tuntas. Komitmen penegakakan hukum serta martabat kedaulatan negara tetap harus dijaga," ungkap mahasiwa master ekonomi Universite Lumière Lyon 2 itu.
Bayu mengakui sejak beredarnya kabar akan dieksekusinya salah seorang warga negara Perancis di Indonesia itu, teman kuliahnya mulai mempertanyakan mengenai hukuman mati di Indonesia.
"Sikap mereka (mempertanyakan) bisa dimaklumi karena sejak tahun 1981, hukuman mati telah dihapuskan dari Perancis karena dianggap melanggar kemanusiaan dan hak asasi manusia," ujar Bayu.
Namun ia menegaskan bahwa bahaya narkoba di tanah air sudah semakin parah dan Bayu berharap selayaknya sebuah negara menghargai kedaulatan negara lainnya dan tidak mencoba mengintervensi keputusan hukum yang sudah ditetapkan.
Sementara itu Ketua Ikatan Keluarga Francho-Indonesia (IKFI) Helena Jeane Jokoway mengatakan peristiwa itu harus dilihat dengan jernih.
"Narkoba di tanah air sudah sangat memprihatinkan. Peredaran narkoba begitu banyak memakan korban generasi muda, mereka mati sia-sia," ujarnya menjelaskan.
Helena mengingatkan jika ada anggota keluarga terkena narkoba, tentu akan merasakan bagaimana kehilangan orang yang dicintai karena korban obat-obat terlarang.
"Dengan melihat sisi ini, kita bisa melihat betapa kejamnnya akibat narkoba," ujarnya.
Menurut Helena, hukuman mati diharapkan memberikan effek jera bagi gembong dan pengedar narkoba.
"Namun perang terhadap narkoba juga harus diikuti perbaikan sistem hukum di tanah air juga," ujarnya.
Ia berharap kejadian itu tidak manganggu hubungan diplomatik Indonesia-Perancis kedepannya.
Sementara itu Staf Pengajar Fikom Unpad Bandung yang tengah menuntut ilmu di Paris, Ade Kadarisman mengatakan informasi dan pemberitaan tentang hukuman mati Serge Areski Atlaoui menjadi berita utama media massa Perancis seminggu terakhir ini bahkan terjadi unjuk rasa beberapa kali.
"Pro dan kontra mengiringi peristiwa ini hingga proses penangguhannya kemarin," ujarnya.
Ade mengatakan selama proses diplomasi dilakukan di antara kedua negara, warga Indonesia yang bermukim di Perancis diharapkan untuk tetap tenang dan tetap menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Diharapkan para pelajar dan mahasiswa tetap fokus kepada studi dan tidak terpancing dengan berbagai pernyataan di media yang menimbulkan kontroversi," demikian Ade Kadarisman.
***4***
(T.H-ZG/B/A. Novarina/A. Novarina) 30-04-2015 17:33:51
Oleh Zeynita Gibbons
London 30/4 (Antara) - Warga Indonesia yang tinggal di Perancis diharapkan tetap tenang dalam mengikuti perkembangan di media terkait pemberian vonis hukuman mati salah satu warga Perancis Serge Areski Atlaoui.
"Kami berharap masyarakat Indonesia di Perancis tetap menjaga hubungan baik dengan masyarakat Perancis dalam berbagai kegiatan sehari-hari," kata Koordinator Pensosbud KBRI Paris Henry Katjily kepada Antara London, Kamis.
Henry berharap masyarakat Indonesia dan para mahasiswa tetap menjalin komunikasi dengan KBRI di Paris untuk mengetahui perkembangan peristiwa itu.
Sementera itu salah seorang mahasiswa Indonesia di Perancis, Bayu Eka Sari Teguh mengatakan penangguhan hukuman mati yang diberikan untuk terpidana Serge Areski Atlaoui mudah-mudahan bukan karena tekanan politik internasional.
"Diharapkan (penangguhan) tersebut dilakukan karena pendekatan proses hukum yang harus tuntas. Komitmen penegakakan hukum serta martabat kedaulatan negara tetap harus dijaga," ungkap mahasiwa master ekonomi Universite Lumière Lyon 2 itu.
Bayu mengakui sejak beredarnya kabar akan dieksekusinya salah seorang warga negara Perancis di Indonesia itu, teman kuliahnya mulai mempertanyakan mengenai hukuman mati di Indonesia.
"Sikap mereka (mempertanyakan) bisa dimaklumi karena sejak tahun 1981, hukuman mati telah dihapuskan dari Perancis karena dianggap melanggar kemanusiaan dan hak asasi manusia," ujar Bayu.
Namun ia menegaskan bahwa bahaya narkoba di tanah air sudah semakin parah dan Bayu berharap selayaknya sebuah negara menghargai kedaulatan negara lainnya dan tidak mencoba mengintervensi keputusan hukum yang sudah ditetapkan.
Sementara itu Ketua Ikatan Keluarga Francho-Indonesia (IKFI) Helena Jeane Jokoway mengatakan peristiwa itu harus dilihat dengan jernih.
"Narkoba di tanah air sudah sangat memprihatinkan. Peredaran narkoba begitu banyak memakan korban generasi muda, mereka mati sia-sia," ujarnya menjelaskan.
Helena mengingatkan jika ada anggota keluarga terkena narkoba, tentu akan merasakan bagaimana kehilangan orang yang dicintai karena korban obat-obat terlarang.
"Dengan melihat sisi ini, kita bisa melihat betapa kejamnnya akibat narkoba," ujarnya.
Menurut Helena, hukuman mati diharapkan memberikan effek jera bagi gembong dan pengedar narkoba.
"Namun perang terhadap narkoba juga harus diikuti perbaikan sistem hukum di tanah air juga," ujarnya.
Ia berharap kejadian itu tidak manganggu hubungan diplomatik Indonesia-Perancis kedepannya.
Sementara itu Staf Pengajar Fikom Unpad Bandung yang tengah menuntut ilmu di Paris, Ade Kadarisman mengatakan informasi dan pemberitaan tentang hukuman mati Serge Areski Atlaoui menjadi berita utama media massa Perancis seminggu terakhir ini bahkan terjadi unjuk rasa beberapa kali.
"Pro dan kontra mengiringi peristiwa ini hingga proses penangguhannya kemarin," ujarnya.
Ade mengatakan selama proses diplomasi dilakukan di antara kedua negara, warga Indonesia yang bermukim di Perancis diharapkan untuk tetap tenang dan tetap menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Diharapkan para pelajar dan mahasiswa tetap fokus kepada studi dan tidak terpancing dengan berbagai pernyataan di media yang menimbulkan kontroversi," demikian Ade Kadarisman.
***4***
(T.H-ZG/B/A. Novarina/A. Novarina) 30-04-2015 17:33:51
SPANYOL
KBRI DORONG MASYARAKAT PROMOSIKAN INDONESIA DI SPANYOL
Oleh Zeynita Gibbons
London, 29/4 (Antara) - Duta Besar RI di Madrid Yuli Mumpuni Widarso mengharapkan masyarakat Indonesia di Spanyol dapat mempromosikan Indonesia dalam berbagai kegiatan promosi seperti ekonomi, sosial dan budaya.
Hal itu diungkapkan Dubes Yuli Mumpuni dalam acara Pertemuan Masyarakat Indonesia yang dihadiri sekitar 200 orang di Madrid yang berlangsung di Ruang Satya Loka KBRI Madrid, demikian Sekretaris III KBRI Nona Siska Noviyanti kepada Antara London, Rabu.
Dubes menyampaikan tujuan penyelenggaraan acara selain mempererat silaturahmi diantara keluarga masyarakat Indonesia di Madrid, juga sebagai langkah awal persiapan partisipasi Diaspora Indonesia Chapter Spanyol dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-3 di Jakarta, 12-14 Agustus mendatang.
Pertemuan itu juga bermaksud sebagai upaya KBRI untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang berbagai hal yang dilakukan dan KBRI ingin mendorong partisipasi seluruh masyarakat Indonesia di Spanyol dalam berbagai kegiatan promosi ekonomi, sosial dan budaya Indonesia.
"Dubes menyampaikan paparan tentang kinerja KBRI Madrid tahun 2014 dan perkembangan terkini di Indonesia antara lain keberhasilan KBRI Madrid dalam meningkatkan perhatian berbagai kalangan pemangku kepentingan di Indonesia terhadap potensi Spanyol," kata Siska.
Dubes juga menyampaikan rencana pembangunan Pemerintah Indonesia 2015-2019 yang mencanangkan peningkatan arus wisatawan asing ke Indonesia dari 8 juta ke 20 juta dan ekspor naik 300 persen.
"Untuk itu Dubes Yuli Mumpuni Widarso mengajak seluruh masyarakat Indonesia di Madrid berpartsipasi aktif dalam mempromosikan berbagai potensi Indonesia di Spanyol," demikian Siska.
Salah satu wakil dari diaspora Indonesia, Jimmy Liem yang telah lebih dari 25 tahun bermukim di Madrid dan beristri warga Spanyol menyatakan siap untuk mempromosikan gastronomi Indonesia di Madrid melalui kegiatan kerjasama dengan Pemerintah Kota Madrid dan komunitas Asia lainnya dengan mengelar pekan gastronomi atau Madrid Foodstreet Festival.
Selain itu, Dubes juga menyampaikan perkembangan terkini di tanah air yaitu situasi darurat narkoba di Indonesia yang sudah sangat memprihatinkan.
Berdasarkan informasi dari BNN saat ini terdapat lebih dari 4,2 juta orang mengidap ketergantungan narkoba di Indonesia.
"Bagi Indonesia, pengedar dan bandar narkoba merupakan pelanggaran hukum pidana yang sangat berat. Dubes meminta masyarakat Indonesia di Spanyol untuk menyampaikan kepada teman-teman Spanyol mereka jika ke Indonesia supaya tidak terlibat dalam perdagangan narkoba karena ancamannya hukuman mati," papar Siska.
Hal itu perlu disampaikan kepada seluruh WNI di Spanyol karena mereka hidup di tengah masyarakat anggota Uni Eropa yang menghapuskan hukuman mati dari hukum nasionalnya.
Pemahaman tentang hukum di Indonesia itu penting agar seluruh WNI di Spanyol dapat menjelaskan jika ditanyakan teman-teman mereka warga Spanyol. **4***
(T.H-ZG/C/A. Novarina/A. Novarina) 29-04-2015 15:43:42
Oleh Zeynita Gibbons
London, 29/4 (Antara) - Duta Besar RI di Madrid Yuli Mumpuni Widarso mengharapkan masyarakat Indonesia di Spanyol dapat mempromosikan Indonesia dalam berbagai kegiatan promosi seperti ekonomi, sosial dan budaya.
Hal itu diungkapkan Dubes Yuli Mumpuni dalam acara Pertemuan Masyarakat Indonesia yang dihadiri sekitar 200 orang di Madrid yang berlangsung di Ruang Satya Loka KBRI Madrid, demikian Sekretaris III KBRI Nona Siska Noviyanti kepada Antara London, Rabu.
Dubes menyampaikan tujuan penyelenggaraan acara selain mempererat silaturahmi diantara keluarga masyarakat Indonesia di Madrid, juga sebagai langkah awal persiapan partisipasi Diaspora Indonesia Chapter Spanyol dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-3 di Jakarta, 12-14 Agustus mendatang.
Pertemuan itu juga bermaksud sebagai upaya KBRI untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang berbagai hal yang dilakukan dan KBRI ingin mendorong partisipasi seluruh masyarakat Indonesia di Spanyol dalam berbagai kegiatan promosi ekonomi, sosial dan budaya Indonesia.
"Dubes menyampaikan paparan tentang kinerja KBRI Madrid tahun 2014 dan perkembangan terkini di Indonesia antara lain keberhasilan KBRI Madrid dalam meningkatkan perhatian berbagai kalangan pemangku kepentingan di Indonesia terhadap potensi Spanyol," kata Siska.
Dubes juga menyampaikan rencana pembangunan Pemerintah Indonesia 2015-2019 yang mencanangkan peningkatan arus wisatawan asing ke Indonesia dari 8 juta ke 20 juta dan ekspor naik 300 persen.
"Untuk itu Dubes Yuli Mumpuni Widarso mengajak seluruh masyarakat Indonesia di Madrid berpartsipasi aktif dalam mempromosikan berbagai potensi Indonesia di Spanyol," demikian Siska.
Salah satu wakil dari diaspora Indonesia, Jimmy Liem yang telah lebih dari 25 tahun bermukim di Madrid dan beristri warga Spanyol menyatakan siap untuk mempromosikan gastronomi Indonesia di Madrid melalui kegiatan kerjasama dengan Pemerintah Kota Madrid dan komunitas Asia lainnya dengan mengelar pekan gastronomi atau Madrid Foodstreet Festival.
Selain itu, Dubes juga menyampaikan perkembangan terkini di tanah air yaitu situasi darurat narkoba di Indonesia yang sudah sangat memprihatinkan.
Berdasarkan informasi dari BNN saat ini terdapat lebih dari 4,2 juta orang mengidap ketergantungan narkoba di Indonesia.
"Bagi Indonesia, pengedar dan bandar narkoba merupakan pelanggaran hukum pidana yang sangat berat. Dubes meminta masyarakat Indonesia di Spanyol untuk menyampaikan kepada teman-teman Spanyol mereka jika ke Indonesia supaya tidak terlibat dalam perdagangan narkoba karena ancamannya hukuman mati," papar Siska.
Hal itu perlu disampaikan kepada seluruh WNI di Spanyol karena mereka hidup di tengah masyarakat anggota Uni Eropa yang menghapuskan hukuman mati dari hukum nasionalnya.
Pemahaman tentang hukum di Indonesia itu penting agar seluruh WNI di Spanyol dapat menjelaskan jika ditanyakan teman-teman mereka warga Spanyol. **4***
(T.H-ZG/C/A. Novarina/A. Novarina) 29-04-2015 15:43:42
YASMIN
PENGAMAT: INDONESIA PERLU ANTISIPASI KECAMAN INTERNASIONAL
Oleh Zeynita Gibbons
London, 29/4 (Antara) - Pengamat hubungan internasional dan kandidat doktor padDR Australian National University (ANU), Yasmi Adriansyah, menyatakan Indonesia perlu mengantisipasi berbagai kecamatan dan reaksi keras masyarakat internasional terkait pelaksanaan eksekusi mati terpidana narkoba.
"Reaksi dunia internasional cenderung menyudutkan Indonesia, pernyataan bernada keras dari berbagai pemimpin dunia, seperti Presiden Perancis Francois Hollande, Menlu Australia Julie Bishop, dan bahkan Sekjen PBB Ban Ki Moon menunjukkan Indonesia perlu mengantisipasi berbagai kecaman dan reaksi keras itu," katanya kepada Antara melalui surat elektronik, Rabu.
Kandidat PhD Hubungan Internasional ANU menilai Indonesia perlu lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan kontra-reaksi agar tidak semakin memperkeruh hubungan bilateral dengan negara sahabat.
"Indonesia jangan hanya melihat kasus ini secara sempit dengan sebatas mengantisipasi perkiraan dampak negatif dari negara asal terpidana. Kemarahan Perancis, misalnya, dapat juga berimbas kepada sikap negatif Uni Eropa (UE) terhadap Indonesia," katanya.
Apalagi, katanya, Belanda yang seorang warganya juga telah dieksekusi sempat menyatakan protes keras dengan menarik Dubes Rob Swartbol. "Baik Perancis maupun Belanda adalah dua anggota UE yang berpengaruh," katanya.
Oleh karena itu, Pemerintahan Jokowi sebaiknya hanya Menteri Luar Negeri atau pejabat yang ditunjuk yang diberikan otoritas untuk berbicara kepada media, karena penyampaian pernyataan sikap tegas Pemerintah RI perlu dibarengi dengan sikap diplomatik yang meredakan ketegangan dan bukan sebaliknya.
"Hal lain yang perlu dilakukan Pemerintah Indonesia secara lebih agresif adalah penyampaian informasi kepada media internasional mengenai dampak narkoba yang sudah sangat membahayakan negeri ini, sehingga mencapai situasi darurat narkoba," katanya.
Sejauh ini, pemberitaan media internasional cenderung menyudutkan Indonesia, yaitu lebih menyoroti aspek HAM terpidana yang akan dieksekusi atau bahkan korupnya praktik hukum di Indonesia.
"Namun informasi mengenai kemudaratan atau kejahatan paling serius (the most serious crimes) yang telah dilakukan para terpidana terhadap Indonesia tidak banyak diangkat media internasional, sehingga HAM dari aspek terpidana juga perlu dikaitkan dengan HAM dari aspek korban itu sendiri, agar adil," kata Yasmi Adriansyah. ***2*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 29-04-2015 07:20:22
Oleh Zeynita Gibbons
London, 29/4 (Antara) - Pengamat hubungan internasional dan kandidat doktor padDR Australian National University (ANU), Yasmi Adriansyah, menyatakan Indonesia perlu mengantisipasi berbagai kecamatan dan reaksi keras masyarakat internasional terkait pelaksanaan eksekusi mati terpidana narkoba.
"Reaksi dunia internasional cenderung menyudutkan Indonesia, pernyataan bernada keras dari berbagai pemimpin dunia, seperti Presiden Perancis Francois Hollande, Menlu Australia Julie Bishop, dan bahkan Sekjen PBB Ban Ki Moon menunjukkan Indonesia perlu mengantisipasi berbagai kecaman dan reaksi keras itu," katanya kepada Antara melalui surat elektronik, Rabu.
Kandidat PhD Hubungan Internasional ANU menilai Indonesia perlu lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan kontra-reaksi agar tidak semakin memperkeruh hubungan bilateral dengan negara sahabat.
"Indonesia jangan hanya melihat kasus ini secara sempit dengan sebatas mengantisipasi perkiraan dampak negatif dari negara asal terpidana. Kemarahan Perancis, misalnya, dapat juga berimbas kepada sikap negatif Uni Eropa (UE) terhadap Indonesia," katanya.
Apalagi, katanya, Belanda yang seorang warganya juga telah dieksekusi sempat menyatakan protes keras dengan menarik Dubes Rob Swartbol. "Baik Perancis maupun Belanda adalah dua anggota UE yang berpengaruh," katanya.
Oleh karena itu, Pemerintahan Jokowi sebaiknya hanya Menteri Luar Negeri atau pejabat yang ditunjuk yang diberikan otoritas untuk berbicara kepada media, karena penyampaian pernyataan sikap tegas Pemerintah RI perlu dibarengi dengan sikap diplomatik yang meredakan ketegangan dan bukan sebaliknya.
"Hal lain yang perlu dilakukan Pemerintah Indonesia secara lebih agresif adalah penyampaian informasi kepada media internasional mengenai dampak narkoba yang sudah sangat membahayakan negeri ini, sehingga mencapai situasi darurat narkoba," katanya.
Sejauh ini, pemberitaan media internasional cenderung menyudutkan Indonesia, yaitu lebih menyoroti aspek HAM terpidana yang akan dieksekusi atau bahkan korupnya praktik hukum di Indonesia.
"Namun informasi mengenai kemudaratan atau kejahatan paling serius (the most serious crimes) yang telah dilakukan para terpidana terhadap Indonesia tidak banyak diangkat media internasional, sehingga HAM dari aspek terpidana juga perlu dikaitkan dengan HAM dari aspek korban itu sendiri, agar adil," kata Yasmi Adriansyah. ***2*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 29-04-2015 07:20:22
ARIFIN
ARIFIN SIREGAR TERIMA PENGHARGAAN LINGGARJATI BELANDA
Oleh Zeynita Gibbons
London, 29/4 (Antara) - Indonesia Nederland Society, organisasi masyarakat Indonesia dan Belanda, memberikan penghargaan Linggarjati kepada Dr Arifin Siregar, mantan Gubernur Bank Indonesia periode 1983-1988, dan Menteri Perdagangan tahun 1988-1993.
Penghargaan bagi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat tahun 1993-1997 tersebut disampaikan Ketua Indonesia Nederland Society (INS), Jasse Kuiper, di Balaikota Rotterdam, Belanda, demikian Minister Counsellor Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Den Haag, Belanda, Azis Nurwahyudi kepada Antara, Rabu.
Dalam acara dihadiri lebih dari 200 undangan yang terdiri berbagai kalangan dari seluruh Belanda, termasuk tokoh penting seperti mantan PM Ruud Lubbers (1982-1994), mantan Menteri Pertahanan Wim van Eekelen (1986-1988), dan Mantan Menlu Ben Bot (2003-2007), Dr Arifin Siregar terbukti memberikan kontribusi positif dalam upaya mempererat hubungan kedua negara.
Dalam kesempatan itu Dr Arifin Siregar memaparkan sejarah hubungan Indonesia dan Belanda, terutama dalam pembangunan ekonomi. Dikatakannya salah satu pembelajaran yang berharga yang dapat dipetik dari perkembangan hubungan kedua negara yang terkadang naik turun adalah pentingnya pendekatan pribadi.
Dalam hal ini kontak pribadi antara rakyat kedua bangsa haruslah diperkuat dan dikembangkan. Kontak pribadi ini benar-benar sangat penting dalam mempererat hubungan masyarakat Indonesia dan Belanda, ujar Arifin Siregar.
Selain itu juga disampaikan bahwa dalam menjalin hubungan antara Indonesia dan Belanda, yang terpenting adalah untuk terus melihat ke depan dengan saling menghormati dan saling menguntungkan.
Sementara itu Kuiper dari INS menyampaikan bahwa penghargaan Linggarjati yang ketiga ini dianugerahkan kepada Arifin Siregar tidak saja karena jasanya dalam kontribusi membangun hubungan ekonomi, namun juga karena peransertanya dalam membangun saling pengertian dan saling menghormati antarmasyarakat kedua bangsa.
"Sementara itu KUAI KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan selamat dan menyatakan rasa bangga atas penghargaan yang telah diberikan kepada salah seorang putra terbaik bangsa Indonesia.
"Arifin Siregar adalah lulusan The Nederlandse Economische Hogeschool Rotterdam (1953-1956) yang pernah mendapatkan tugas khusus dari Presiden Soeharto untuk memperbaiki hubungan Indonesia-Belanda pascakasus dihentikannya bantuan ekonomi dari Belanda oleh Indonesia melalui Intergovernmental Group on Indonesia (IGGI) tahun 1992.
Dimulai dari mengatur strategi membawa misi kunjungan pengusaha Indonesia ke Belanda hingga mendirikan Indonesian Trade and Distribution Centre di Rotterdam sebagai pintu masuk produk Indonesia ke Eropa.
Penghargaan Linggarjati adalah apresiasi dari Indonesia Nederland Society yang diberikan kepada tokoh yang mempunyai andil besar dalam mempererat hubungan Indonesia dan Belanda dari berbagai bidang.
Sebelumnya Penghargaan Linggarjati pertama kali diberikan kepada Joty Terkulve (2012) dan untuk yang kedua kalinya diberikan kepada Dr. N. Hassan Wirajuda, mantan Menteri Luar Negeri RI bersama Ben Bot, mantan Menteri Luar Negeri Belanda (2013).
Pemberian penghargaan Linggarjati ketiga ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Seminar Rotterdam - Jakarta, Water-Smart Cities yang digagas oleh INS. Pada kesempatan tersebut dipresentasikan berbagai pemikiran mengenai kerjasama dan penanganan menejemen air di indonesia.
Seminar dibuka Sekjen Kementerian Infrastruktur dan Lingkungan Belanda, Siebe Riedstra dengan pembicara antara lain Allard Castelein CEO Rotterdam Port Authority, Prof. Alexander Rinnooy Kan dari Universitas Amsterdam dan pembicara kunci KUAI KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo. Selain itu juga dilakukan presentasi oleh para mahasiswa dari Indonesia yang tengah belajar di Unesco-IHE, Delft, demikian Azis Nurwahyudi.(ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 29-04-2015 23:43:43
Oleh Zeynita Gibbons
London, 29/4 (Antara) - Indonesia Nederland Society, organisasi masyarakat Indonesia dan Belanda, memberikan penghargaan Linggarjati kepada Dr Arifin Siregar, mantan Gubernur Bank Indonesia periode 1983-1988, dan Menteri Perdagangan tahun 1988-1993.
Penghargaan bagi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat tahun 1993-1997 tersebut disampaikan Ketua Indonesia Nederland Society (INS), Jasse Kuiper, di Balaikota Rotterdam, Belanda, demikian Minister Counsellor Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Den Haag, Belanda, Azis Nurwahyudi kepada Antara, Rabu.
Dalam acara dihadiri lebih dari 200 undangan yang terdiri berbagai kalangan dari seluruh Belanda, termasuk tokoh penting seperti mantan PM Ruud Lubbers (1982-1994), mantan Menteri Pertahanan Wim van Eekelen (1986-1988), dan Mantan Menlu Ben Bot (2003-2007), Dr Arifin Siregar terbukti memberikan kontribusi positif dalam upaya mempererat hubungan kedua negara.
Dalam kesempatan itu Dr Arifin Siregar memaparkan sejarah hubungan Indonesia dan Belanda, terutama dalam pembangunan ekonomi. Dikatakannya salah satu pembelajaran yang berharga yang dapat dipetik dari perkembangan hubungan kedua negara yang terkadang naik turun adalah pentingnya pendekatan pribadi.
Dalam hal ini kontak pribadi antara rakyat kedua bangsa haruslah diperkuat dan dikembangkan. Kontak pribadi ini benar-benar sangat penting dalam mempererat hubungan masyarakat Indonesia dan Belanda, ujar Arifin Siregar.
Selain itu juga disampaikan bahwa dalam menjalin hubungan antara Indonesia dan Belanda, yang terpenting adalah untuk terus melihat ke depan dengan saling menghormati dan saling menguntungkan.
Sementara itu Kuiper dari INS menyampaikan bahwa penghargaan Linggarjati yang ketiga ini dianugerahkan kepada Arifin Siregar tidak saja karena jasanya dalam kontribusi membangun hubungan ekonomi, namun juga karena peransertanya dalam membangun saling pengertian dan saling menghormati antarmasyarakat kedua bangsa.
"Sementara itu KUAI KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan selamat dan menyatakan rasa bangga atas penghargaan yang telah diberikan kepada salah seorang putra terbaik bangsa Indonesia.
"Arifin Siregar adalah lulusan The Nederlandse Economische Hogeschool Rotterdam (1953-1956) yang pernah mendapatkan tugas khusus dari Presiden Soeharto untuk memperbaiki hubungan Indonesia-Belanda pascakasus dihentikannya bantuan ekonomi dari Belanda oleh Indonesia melalui Intergovernmental Group on Indonesia (IGGI) tahun 1992.
Dimulai dari mengatur strategi membawa misi kunjungan pengusaha Indonesia ke Belanda hingga mendirikan Indonesian Trade and Distribution Centre di Rotterdam sebagai pintu masuk produk Indonesia ke Eropa.
Penghargaan Linggarjati adalah apresiasi dari Indonesia Nederland Society yang diberikan kepada tokoh yang mempunyai andil besar dalam mempererat hubungan Indonesia dan Belanda dari berbagai bidang.
Sebelumnya Penghargaan Linggarjati pertama kali diberikan kepada Joty Terkulve (2012) dan untuk yang kedua kalinya diberikan kepada Dr. N. Hassan Wirajuda, mantan Menteri Luar Negeri RI bersama Ben Bot, mantan Menteri Luar Negeri Belanda (2013).
Pemberian penghargaan Linggarjati ketiga ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Seminar Rotterdam - Jakarta, Water-Smart Cities yang digagas oleh INS. Pada kesempatan tersebut dipresentasikan berbagai pemikiran mengenai kerjasama dan penanganan menejemen air di indonesia.
Seminar dibuka Sekjen Kementerian Infrastruktur dan Lingkungan Belanda, Siebe Riedstra dengan pembicara antara lain Allard Castelein CEO Rotterdam Port Authority, Prof. Alexander Rinnooy Kan dari Universitas Amsterdam dan pembicara kunci KUAI KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo. Selain itu juga dilakukan presentasi oleh para mahasiswa dari Indonesia yang tengah belajar di Unesco-IHE, Delft, demikian Azis Nurwahyudi.(ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 29-04-2015 23:43:43
LONDON
INDONESIA BERLARI UNTUK BERBAGI DALAM LONDON MARATHON 2015
Oleh Zeynita Gibbons
London, 28/4 (Antara) - Komunitas Berlari untuk Berbagi yang diwakili dua bersaudara Sandiaga Uno dan Indra Uno, serta Benny Hadisurjo, mengikuti Virgin Money London Marathon 2015 yang digelar ke-35 tahun, diawali dari Blackheath-Greenwich Royal Observatory, London, Minggu (26/4).
Dalam London Marathon, selain Komunitas Berlari untuk Berbagi (BuB), dari Indonesia menyertakan 12 pelari berbagai macam komunitas lari di Indonesia lainnya, demikian volunter Komunitas BuB untuk Inggris Raya, Virni Tirtosupono, kepada Antara London, Senin.
Dia mengatakan dalam London Marathon, berhasil terpecahkan rekor dalam acara tahunan olahraga lari paling bergengsi kedua di dunia yang tahun ini diberi nama Virgin Money London Marathon 2015 ke-35.
Menurut penyelenggara, kurang lebih sebanyak 38.000 peserta maraton merupakan peserta terbanyak dalam sejarah London Marathon, dan sebanyak lebih 37.600 pelari dapat menyelesaikan hingga garis finish berjarak 26,2 mil atau sekitar 43 kilometer ini, juga terbilang sukses dalam segi ketertiban, keamanan, dan kenyamanan para pelari maraton ini.
Virni Tirtosupono mengatakan, marathon ini dimulai dari daerah Blackheath-Greenwich Royal Observatory melewati rute daerah perumahan, menyusuri Sungai Thames, menyeberangi jembatan paling bersejarah The Tower Bridge melewati gedung-gedung (ikon) bersejarah Kota London lainnya, seperti Tower of London, London Eye, Westminster Abbey/Big Ben, dan berakhir di Westminster-The Mall tepat di depan jalanan istana Ratu Inggris Buckingham Palace.
Pemenang maraton pria adalah Eliud Kipchoge asal Kenya yang sempat menjadi juara dunia, dan maraton wanita Tigist Tufa dari Ethiopia, serta pemenang kelas kursi roda pria dimenangkan sangat tipis oleh Josh George asal Amerika Serikat yang berhasil menggagalkan juara bertahan David Weir untuk meraih kemenangan tujuh kalinya.
Sedangkan pemenang kursi roda wanita adalah Tatyana McFadden asal Amerika Serikat yang dua tahun berturut-turut memecahkan rekor atas namanya sendiri.
Lomba maraton tahun ini juga merupakan ajang terakhir Paula Radcliffe, pelari handal Inggris tiga kali pemenang London Marathon dikarenakan cedera kakinya sehabis operasi.
Dalam London Marathon juga terdapat pelari tertua Paul Freedman, pria berusia 90 tahun yang selalu mengikuti London Marathon sejak tahun 1991 sampai sekarang, absen hanya pada tahun 2004 setelah penyembuhan dari serangan jantung.
Menurut Virni, banyak nama-nama terkenal lainnya yang turut serta dalam lomba maraton itu, di antaranya pembalap F1 asal Inggris Jenson Button, mantan model Christy Turlington, juga Romeo Beckham, putra kedua pesepak bola terkenal David Beckham dalam kategori minimarathon.
Dia menyatakan, keikutsertaan Komunitas BuB ini berawal dari keikutsertaan Sandiaga Uno dalam maraton pertamanya di Singapura, saat itu terbersit bagaimana agar hobi larinya ini tidak hanya menyenangkan bagi dirinya, tapi juga bisa bermanfaat bagi orang lain.
Sandiaga mengajak teman-temannya yang juga mempunyai hobi sama, sehingga tercetuslah Program Berlari untuk Berbagi (BuB).
Program BuB ini khusus diperuntukkan bagi yayasan sosial yang mempunyai program di bidang pendidikan, anak, lingkungan serta kewirausahaan sesuai empat pilar BuB.
Semua Program BuB dijalankan di yayasan yang mempunyai program berkesinambungan.
Pada tahun 2014 pada New York Marathon, BuB bekerjasama dengan Panti Asuhan Roslin Kupang yang dimotori Budi Soehardi, salah satu CNN Heroes 2009, beserta istrinya, Peggy.
BuB melakukan pengumpulan dana untuk membiayai kebutuhan sekolah anak-anak SD selama setahun, dan sekarang sedang digodok program beasiswa agar anak-anak bisa tamat sekolah sampai universitas.
Pada tahun yang sama dalam Tokyo Marathon, bersama Hughes Foundation, sudah mendirikan tiga sekolah PAUD untuk anak-anak prasejahtera di daerah Pantura dan Cirebon.
Pada New York City Marathon 2011, BuB bekerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa membangun Rumah Belajar di Manggarai, untuk pendidikan anak-anak putus sekolah di daerah tersebut.
Saat Jakarta Marathon 2013 bekerjasama dengan Ponds memberdayakan Komunitas Ibu Hebat, yaitu kelompok ibu-ibu RW 07 Kelurahan Kebon Pala Jakarta Timur yang ingin mandiri dan berkembang dengan mendirikan koperasi unit usaha.
BuB juga bekerjasama dengan Yayasan The Learning Farm dalam memberdayakan anak-anak jalanan dan putus sekolah, dengan memberikan bantuan pendidikan pertanian organik agar mereka bisa mandiri.
Sempat bekerjasama dengan Bank BII membangun perpustakaan keliling dan mendukung pengadaan laboratorium komputer untuk anak-anak penyandang disabilitas di Yayasan YAKKUM Bali pada Bali Marathon 2013.
Kurang lebih 50 yayasan sosial yang tersebar di Tanah Air yang mendaptakan bantuan dari BuB.
Berlari untuk Berbagi selalu melibatkan komunitas-komunitas pelari lain serta masyarakat umum, dan yang terakhir diadakan adalah donor darah melibatkan ratusan pendonor.
Adapun agenda rutin BuB adalah menggelar donor darah setiap enam bulan sekali yang dibuka untuk umum di Senayan Golf Driving Range GBK, serta program sosial yang akan terus diadakan setiap lomba maraton yang akan diikuti oleh pelari BuB.
"Marilah kita Berlari untuk Berbagi!," demikian Virni Tirtosupono.***4***
Budisantoso Budiman(ZG), (T.H-ZG/B/B. Budiman/B. Budiman) 28-04-2015 06:00:05
Oleh Zeynita Gibbons
London, 28/4 (Antara) - Komunitas Berlari untuk Berbagi yang diwakili dua bersaudara Sandiaga Uno dan Indra Uno, serta Benny Hadisurjo, mengikuti Virgin Money London Marathon 2015 yang digelar ke-35 tahun, diawali dari Blackheath-Greenwich Royal Observatory, London, Minggu (26/4).
Dalam London Marathon, selain Komunitas Berlari untuk Berbagi (BuB), dari Indonesia menyertakan 12 pelari berbagai macam komunitas lari di Indonesia lainnya, demikian volunter Komunitas BuB untuk Inggris Raya, Virni Tirtosupono, kepada Antara London, Senin.
Dia mengatakan dalam London Marathon, berhasil terpecahkan rekor dalam acara tahunan olahraga lari paling bergengsi kedua di dunia yang tahun ini diberi nama Virgin Money London Marathon 2015 ke-35.
Menurut penyelenggara, kurang lebih sebanyak 38.000 peserta maraton merupakan peserta terbanyak dalam sejarah London Marathon, dan sebanyak lebih 37.600 pelari dapat menyelesaikan hingga garis finish berjarak 26,2 mil atau sekitar 43 kilometer ini, juga terbilang sukses dalam segi ketertiban, keamanan, dan kenyamanan para pelari maraton ini.
Virni Tirtosupono mengatakan, marathon ini dimulai dari daerah Blackheath-Greenwich Royal Observatory melewati rute daerah perumahan, menyusuri Sungai Thames, menyeberangi jembatan paling bersejarah The Tower Bridge melewati gedung-gedung (ikon) bersejarah Kota London lainnya, seperti Tower of London, London Eye, Westminster Abbey/Big Ben, dan berakhir di Westminster-The Mall tepat di depan jalanan istana Ratu Inggris Buckingham Palace.
Pemenang maraton pria adalah Eliud Kipchoge asal Kenya yang sempat menjadi juara dunia, dan maraton wanita Tigist Tufa dari Ethiopia, serta pemenang kelas kursi roda pria dimenangkan sangat tipis oleh Josh George asal Amerika Serikat yang berhasil menggagalkan juara bertahan David Weir untuk meraih kemenangan tujuh kalinya.
Sedangkan pemenang kursi roda wanita adalah Tatyana McFadden asal Amerika Serikat yang dua tahun berturut-turut memecahkan rekor atas namanya sendiri.
Lomba maraton tahun ini juga merupakan ajang terakhir Paula Radcliffe, pelari handal Inggris tiga kali pemenang London Marathon dikarenakan cedera kakinya sehabis operasi.
Dalam London Marathon juga terdapat pelari tertua Paul Freedman, pria berusia 90 tahun yang selalu mengikuti London Marathon sejak tahun 1991 sampai sekarang, absen hanya pada tahun 2004 setelah penyembuhan dari serangan jantung.
Menurut Virni, banyak nama-nama terkenal lainnya yang turut serta dalam lomba maraton itu, di antaranya pembalap F1 asal Inggris Jenson Button, mantan model Christy Turlington, juga Romeo Beckham, putra kedua pesepak bola terkenal David Beckham dalam kategori minimarathon.
Dia menyatakan, keikutsertaan Komunitas BuB ini berawal dari keikutsertaan Sandiaga Uno dalam maraton pertamanya di Singapura, saat itu terbersit bagaimana agar hobi larinya ini tidak hanya menyenangkan bagi dirinya, tapi juga bisa bermanfaat bagi orang lain.
Sandiaga mengajak teman-temannya yang juga mempunyai hobi sama, sehingga tercetuslah Program Berlari untuk Berbagi (BuB).
Program BuB ini khusus diperuntukkan bagi yayasan sosial yang mempunyai program di bidang pendidikan, anak, lingkungan serta kewirausahaan sesuai empat pilar BuB.
Semua Program BuB dijalankan di yayasan yang mempunyai program berkesinambungan.
Pada tahun 2014 pada New York Marathon, BuB bekerjasama dengan Panti Asuhan Roslin Kupang yang dimotori Budi Soehardi, salah satu CNN Heroes 2009, beserta istrinya, Peggy.
BuB melakukan pengumpulan dana untuk membiayai kebutuhan sekolah anak-anak SD selama setahun, dan sekarang sedang digodok program beasiswa agar anak-anak bisa tamat sekolah sampai universitas.
Pada tahun yang sama dalam Tokyo Marathon, bersama Hughes Foundation, sudah mendirikan tiga sekolah PAUD untuk anak-anak prasejahtera di daerah Pantura dan Cirebon.
Pada New York City Marathon 2011, BuB bekerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa membangun Rumah Belajar di Manggarai, untuk pendidikan anak-anak putus sekolah di daerah tersebut.
Saat Jakarta Marathon 2013 bekerjasama dengan Ponds memberdayakan Komunitas Ibu Hebat, yaitu kelompok ibu-ibu RW 07 Kelurahan Kebon Pala Jakarta Timur yang ingin mandiri dan berkembang dengan mendirikan koperasi unit usaha.
BuB juga bekerjasama dengan Yayasan The Learning Farm dalam memberdayakan anak-anak jalanan dan putus sekolah, dengan memberikan bantuan pendidikan pertanian organik agar mereka bisa mandiri.
Sempat bekerjasama dengan Bank BII membangun perpustakaan keliling dan mendukung pengadaan laboratorium komputer untuk anak-anak penyandang disabilitas di Yayasan YAKKUM Bali pada Bali Marathon 2013.
Kurang lebih 50 yayasan sosial yang tersebar di Tanah Air yang mendaptakan bantuan dari BuB.
Berlari untuk Berbagi selalu melibatkan komunitas-komunitas pelari lain serta masyarakat umum, dan yang terakhir diadakan adalah donor darah melibatkan ratusan pendonor.
Adapun agenda rutin BuB adalah menggelar donor darah setiap enam bulan sekali yang dibuka untuk umum di Senayan Golf Driving Range GBK, serta program sosial yang akan terus diadakan setiap lomba maraton yang akan diikuti oleh pelari BuB.
"Marilah kita Berlari untuk Berbagi!," demikian Virni Tirtosupono.***4***
Budisantoso Budiman(ZG), (T.H-ZG/B/B. Budiman/B. Budiman) 28-04-2015 06:00:05
DWIKI
DWIKI DHARMAWAN TAMPIL MEMUKAU DI UKRAINA
Oleh Zeynita Gibbons
London, 28/4 (Antara) - Musisi jaz kenamaan Indonesia Dwiki Dharmawan tampil menawan dalam Master Jam Fest di Ukraina.
Konser dengan moto "Jazz Unites Us" itu berlangsung meriah dan mendapat apresiasi luar biasa dari penggemar musik jaz di Odessa Theater Ukraina, akhir pekan lalu.
"Hari yang sangat berkesan dalam hidup saya, bayangkan musik jaz yang berasal dari rintihan para budak di Amerika telah menyebar sampai ke Ukraina," ujar Dwiki Dharmawan kepada Antara London, Selasa.
Menurut istri penyanyi Ita Purnamasari, dalam acara Master Jam Festival itu berkumpul para musisi jaz dari berbagai negara, seperti Armenia, Azerbaizan, Indonesia, Russia, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Kamerun, dan beberapa negara lainnya.
Dwiki mengakui dalam acara Master Jam Fest itu, tidak ada kata 'perang dingin', mengingat semuanya menyatakan perdamaian, sejalan dengan moto "Jazz Unites Us", dan konser berlangsung meriah serta mendapatkan apresiasi dari para penonton.
"Saya bersama tiga musisi Polandia Adam Golucki (drums), Pawel Urewski (bas) dan Piotr Checki (saxofon). Pawel Urewski dan Piotr Checki ditampilkan pada sesi ketiga, yaitu sesi puncak, persis sebelum jamz session," ujar Dwiki.
Dia menyampaikan, konser diawali dengan komposisi "Janger" yang langsung menghentak penonton.
Diawali dengan intro duo piano dan gamelan gong kebyar dimainkan seniman Agus Prasetyo, lulusan ISI Solo murid maestro Rahayu Supanggah.
Komposisi Janger langsung membawa nuansa lain Master Jam Festival ini, dengan sebelumnya penampilan musisi dari mancanegara lebih banyak mainstream, blues, be bop dan jazz rock.
Penampilan pembuka gala konser ini adalah Odessa Big Band yang berkolaborasi dengan musisi mancanegara.
Dwiki mengatakan, setelah lagu Janger yang mendapat sambutan hangat, Dwiki langsung membawa penonton kembali dalam suasana yang sedikit tenang dengan menampilkan "Clarissa" dari album World Peace Orchestra (2009).
"Saya ubah dengan irama 6/8 dan open harmony. Serasa berada di dunia lain, itulah jazz "freedom if expression" saya bangga bisa mengagungkan nama Indonesian Folksongs di ajang festival dunia," ujar Dwiki lagi.
Setelah lagu ketiga, Dwiki pun menyapa penonton dan memperkenalkan para musisi serta menjelaskan karya-karya musik yang dimainkan.
Pada dua lagu berikutnya basis Pawel Urewski mengganti akustik basnya dengan electric bass dan mengalunlah Arafura, Numfor, dan Jazz for Freeport (dari album World Peace Orchestra, 2009), lalu medley Cik Cik Periuk-Paris Barantai (dari album Live in Vienna), juga The Dark of The Light dan Whale Dance (dari album terbaru Dwiki Dharmawan Passion-Love-Life).
Master Jam Festival merupakan festival jaz yang diselenggarakan di Odessa Ukraine sejak tahun 2012, dibagi menjadi dua kategori yaitu pertama kategori kompetisi jaz, saat tahun 2013 pianis cilik Indonesia Joey Alexander mendapat Grand Prize Winner.
Sedangkan kategori kedua adalah gala concert, Dwiki tampil bersama tiga musisi Polandia.
Master Jam Festival didukung UNESCO (International Jazz Day), Thelenious Monk Istitute of Jazz, dan beberapa sponsor lokal di Ukraina.
Keberangkatan Dwiki didukung oleh Garuda Indonesia, KBRI Ukraina, KBRI Polandia, dan KBRI Slovakia.
Setelah dari Odessa, Dwiki akan melanjutkan konser di Bratislava, Slovkia, Warsawa, Polandia, Gdynia, Polandia , Warsawa dan Katowice, Polandia.***1***
Budisantoso Budiman(ZG) (T.H-ZG/B/B. Budiman/B. Budiman) 28-04-2015 11:23:57
Oleh Zeynita Gibbons
London, 28/4 (Antara) - Musisi jaz kenamaan Indonesia Dwiki Dharmawan tampil menawan dalam Master Jam Fest di Ukraina.
Konser dengan moto "Jazz Unites Us" itu berlangsung meriah dan mendapat apresiasi luar biasa dari penggemar musik jaz di Odessa Theater Ukraina, akhir pekan lalu.
"Hari yang sangat berkesan dalam hidup saya, bayangkan musik jaz yang berasal dari rintihan para budak di Amerika telah menyebar sampai ke Ukraina," ujar Dwiki Dharmawan kepada Antara London, Selasa.
Menurut istri penyanyi Ita Purnamasari, dalam acara Master Jam Festival itu berkumpul para musisi jaz dari berbagai negara, seperti Armenia, Azerbaizan, Indonesia, Russia, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Kamerun, dan beberapa negara lainnya.
Dwiki mengakui dalam acara Master Jam Fest itu, tidak ada kata 'perang dingin', mengingat semuanya menyatakan perdamaian, sejalan dengan moto "Jazz Unites Us", dan konser berlangsung meriah serta mendapatkan apresiasi dari para penonton.
"Saya bersama tiga musisi Polandia Adam Golucki (drums), Pawel Urewski (bas) dan Piotr Checki (saxofon). Pawel Urewski dan Piotr Checki ditampilkan pada sesi ketiga, yaitu sesi puncak, persis sebelum jamz session," ujar Dwiki.
Dia menyampaikan, konser diawali dengan komposisi "Janger" yang langsung menghentak penonton.
Diawali dengan intro duo piano dan gamelan gong kebyar dimainkan seniman Agus Prasetyo, lulusan ISI Solo murid maestro Rahayu Supanggah.
Komposisi Janger langsung membawa nuansa lain Master Jam Festival ini, dengan sebelumnya penampilan musisi dari mancanegara lebih banyak mainstream, blues, be bop dan jazz rock.
Penampilan pembuka gala konser ini adalah Odessa Big Band yang berkolaborasi dengan musisi mancanegara.
Dwiki mengatakan, setelah lagu Janger yang mendapat sambutan hangat, Dwiki langsung membawa penonton kembali dalam suasana yang sedikit tenang dengan menampilkan "Clarissa" dari album World Peace Orchestra (2009).
"Saya ubah dengan irama 6/8 dan open harmony. Serasa berada di dunia lain, itulah jazz "freedom if expression" saya bangga bisa mengagungkan nama Indonesian Folksongs di ajang festival dunia," ujar Dwiki lagi.
Setelah lagu ketiga, Dwiki pun menyapa penonton dan memperkenalkan para musisi serta menjelaskan karya-karya musik yang dimainkan.
Pada dua lagu berikutnya basis Pawel Urewski mengganti akustik basnya dengan electric bass dan mengalunlah Arafura, Numfor, dan Jazz for Freeport (dari album World Peace Orchestra, 2009), lalu medley Cik Cik Periuk-Paris Barantai (dari album Live in Vienna), juga The Dark of The Light dan Whale Dance (dari album terbaru Dwiki Dharmawan Passion-Love-Life).
Master Jam Festival merupakan festival jaz yang diselenggarakan di Odessa Ukraine sejak tahun 2012, dibagi menjadi dua kategori yaitu pertama kategori kompetisi jaz, saat tahun 2013 pianis cilik Indonesia Joey Alexander mendapat Grand Prize Winner.
Sedangkan kategori kedua adalah gala concert, Dwiki tampil bersama tiga musisi Polandia.
Master Jam Festival didukung UNESCO (International Jazz Day), Thelenious Monk Istitute of Jazz, dan beberapa sponsor lokal di Ukraina.
Keberangkatan Dwiki didukung oleh Garuda Indonesia, KBRI Ukraina, KBRI Polandia, dan KBRI Slovakia.
Setelah dari Odessa, Dwiki akan melanjutkan konser di Bratislava, Slovkia, Warsawa, Polandia, Gdynia, Polandia , Warsawa dan Katowice, Polandia.***1***
Budisantoso Budiman(ZG) (T.H-ZG/B/B. Budiman/B. Budiman) 28-04-2015 11:23:57
SPANYOL
KBRI DORONG MASYARAKAT PROMOSIKAN INDONESIA DI SPANYOL
Oleh Zeynita Gibbons
London, 29/4 (Antara) - Duta Besar RI di Madrid Yuli Mumpuni Widarso mengharapkan masyarakat Indonesia di Spanyol dapat mempromosikan Indonesia dalam berbagai kegiatan promosi seperti ekonomi, sosial dan budaya.
Hal itu diungkapkan Dubes Yuli Mumpuni dalam acara Pertemuan Masyarakat Indonesia yang dihadiri sekitar 200 orang di Madrid yang berlangsung di Ruang Satya Loka KBRI Madrid, demikian Sekretaris III KBRI Nona Siska Noviyanti kepada Antara London, Rabu.
Dubes menyampaikan tujuan penyelenggaraan acara selain mempererat silaturahmi diantara keluarga masyarakat Indonesia di Madrid, juga sebagai langkah awal persiapan partisipasi Diaspora Indonesia Chapter Spanyol dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-3 di Jakarta, 12-14 Agustus mendatang.
Pertemuan itu juga bermaksud sebagai upaya KBRI untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang berbagai hal yang dilakukan dan KBRI ingin mendorong partisipasi seluruh masyarakat Indonesia di Spanyol dalam berbagai kegiatan promosi ekonomi, sosial dan budaya Indonesia.
"Dubes menyampaikan paparan tentang kinerja KBRI Madrid tahun 2014 dan perkembangan terkini di Indonesia antara lain keberhasilan KBRI Madrid dalam meningkatkan perhatian berbagai kalangan pemangku kepentingan di Indonesia terhadap potensi Spanyol," kata Siska.
Dubes juga menyampaikan rencana pembangunan Pemerintah Indonesia 2015-2019 yang mencanangkan peningkatan arus wisatawan asing ke Indonesia dari 8 juta ke 20 juta dan ekspor naik 300 persen.
"Untuk itu Dubes Yuli Mumpuni Widarso mengajak seluruh masyarakat Indonesia di Madrid berpartsipasi aktif dalam mempromosikan berbagai potensi Indonesia di Spanyol," demikian Siska.
Salah satu wakil dari diaspora Indonesia, Jimmy Liem yang telah lebih dari 25 tahun bermukim di Madrid dan beristri warga Spanyol menyatakan siap untuk mempromosikan gastronomi Indonesia di Madrid melalui kegiatan kerjasama dengan Pemerintah Kota Madrid dan komunitas Asia lainnya dengan mengelar pekan gastronomi atau Madrid Foodstreet Festival.
Selain itu, Dubes juga menyampaikan perkembangan terkini di tanah air yaitu situasi darurat narkoba di Indonesia yang sudah sangat memprihatinkan.
Berdasarkan informasi dari BNN saat ini terdapat lebih dari 4,2 juta orang mengidap ketergantungan narkoba di Indonesia.
"Bagi Indonesia, pengedar dan bandar narkoba merupakan pelanggaran hukum pidana yang sangat berat. Dubes meminta masyarakat Indonesia di Spanyol untuk menyampaikan kepada teman-teman Spanyol mereka jika ke Indonesia supaya tidak terlibat dalam perdagangan narkoba karena ancamannya hukuman mati," papar Siska.
Hal itu perlu disampaikan kepada seluruh WNI di Spanyol karena mereka hidup di tengah masyarakat anggota Uni Eropa yang menghapuskan hukuman mati dari hukum nasionalnya.
Pemahaman tentang hukum di Indonesia itu penting agar seluruh WNI di Spanyol dapat menjelaskan jika ditanyakan teman-teman mereka warga Spanyol.
***4*** (T.H-ZG/C/A. Novarina/A. Novarina) 29-04-2015 15:43:42
Oleh Zeynita Gibbons
London, 29/4 (Antara) - Duta Besar RI di Madrid Yuli Mumpuni Widarso mengharapkan masyarakat Indonesia di Spanyol dapat mempromosikan Indonesia dalam berbagai kegiatan promosi seperti ekonomi, sosial dan budaya.
Hal itu diungkapkan Dubes Yuli Mumpuni dalam acara Pertemuan Masyarakat Indonesia yang dihadiri sekitar 200 orang di Madrid yang berlangsung di Ruang Satya Loka KBRI Madrid, demikian Sekretaris III KBRI Nona Siska Noviyanti kepada Antara London, Rabu.
Dubes menyampaikan tujuan penyelenggaraan acara selain mempererat silaturahmi diantara keluarga masyarakat Indonesia di Madrid, juga sebagai langkah awal persiapan partisipasi Diaspora Indonesia Chapter Spanyol dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-3 di Jakarta, 12-14 Agustus mendatang.
Pertemuan itu juga bermaksud sebagai upaya KBRI untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang berbagai hal yang dilakukan dan KBRI ingin mendorong partisipasi seluruh masyarakat Indonesia di Spanyol dalam berbagai kegiatan promosi ekonomi, sosial dan budaya Indonesia.
"Dubes menyampaikan paparan tentang kinerja KBRI Madrid tahun 2014 dan perkembangan terkini di Indonesia antara lain keberhasilan KBRI Madrid dalam meningkatkan perhatian berbagai kalangan pemangku kepentingan di Indonesia terhadap potensi Spanyol," kata Siska.
Dubes juga menyampaikan rencana pembangunan Pemerintah Indonesia 2015-2019 yang mencanangkan peningkatan arus wisatawan asing ke Indonesia dari 8 juta ke 20 juta dan ekspor naik 300 persen.
"Untuk itu Dubes Yuli Mumpuni Widarso mengajak seluruh masyarakat Indonesia di Madrid berpartsipasi aktif dalam mempromosikan berbagai potensi Indonesia di Spanyol," demikian Siska.
Salah satu wakil dari diaspora Indonesia, Jimmy Liem yang telah lebih dari 25 tahun bermukim di Madrid dan beristri warga Spanyol menyatakan siap untuk mempromosikan gastronomi Indonesia di Madrid melalui kegiatan kerjasama dengan Pemerintah Kota Madrid dan komunitas Asia lainnya dengan mengelar pekan gastronomi atau Madrid Foodstreet Festival.
Selain itu, Dubes juga menyampaikan perkembangan terkini di tanah air yaitu situasi darurat narkoba di Indonesia yang sudah sangat memprihatinkan.
Berdasarkan informasi dari BNN saat ini terdapat lebih dari 4,2 juta orang mengidap ketergantungan narkoba di Indonesia.
"Bagi Indonesia, pengedar dan bandar narkoba merupakan pelanggaran hukum pidana yang sangat berat. Dubes meminta masyarakat Indonesia di Spanyol untuk menyampaikan kepada teman-teman Spanyol mereka jika ke Indonesia supaya tidak terlibat dalam perdagangan narkoba karena ancamannya hukuman mati," papar Siska.
Hal itu perlu disampaikan kepada seluruh WNI di Spanyol karena mereka hidup di tengah masyarakat anggota Uni Eropa yang menghapuskan hukuman mati dari hukum nasionalnya.
Pemahaman tentang hukum di Indonesia itu penting agar seluruh WNI di Spanyol dapat menjelaskan jika ditanyakan teman-teman mereka warga Spanyol.
***4*** (T.H-ZG/C/A. Novarina/A. Novarina) 29-04-2015 15:43:42
FINLANDIA
RI-FINLANDIA JALIN KERJA SAMA TEKNOLOGI DAN INOVASI
Oleh Zeynita Gibbons
London, 28/4 (Antara) - Indonesia dan Finlandia menjalin kerja sama dalam mempromosikan dan mendorong kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan pendidikan tinggi kedua negara.
Penandatangan kesepahaman kerja sama berupa Memorandum of Understanding (MoU) itu dilakukan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Prof Muhammad Nasir, dengan Menteri Pendidikan dan Komunikasi Finlandia, Krista Kiuru, di Helsinki, demikian Sekretaris Pertama Bidang Pensosbud KBRI Helsinki, Made P Sentanajaya kepada Antara London, Selasa.
Penandatanganan MoU yang berlangsung di gedung bersejarah House of The Estates (Säätytalo) Helsinki merupakan kerja sama kedua negara untuk mempromosikan dan mendorong kemajuan di bidang iptek, inovasi, dan dikti.
Dalam MoU disebutkan kerja sama iptek, inovasi, dan dikti antara lembaga pendidikan tinggi Indonesia dan Finlandia, lembaga ilmiah dan penelitian dan lembaga terkait lainnya dari kedua negara, dilakukan antara lain dalam bentuk proyek dan program ilmu pengetahuan, penelitian dan inovasi, peningkatan kapasitas melalui pertukaran mahasiswa, dosen, peneliti, profesional dan ahli, konferensi ilmiah, seminar dan acara bersama lainnya.
Selain itu, kerja sama akan dikembangkan dalam bentuk pengembangan dan penilaian kurikulum dan kualifikasi, pertukaran informasi mengenai program gelar di kedua negara, serta penelitian inovatif dan berbagai praktik terbaik di bidang yang menjadi kepentingan bersama sebagai kemitraan publik-swasta-akademik.
Penandatanganan MoU di bidang iptek, inovasi, dan dikti ini akan memperkuat kerja sama bilateral Indonesia dan Finlandia yang telah berlangsung selama lebih dari 60 tahun.
Kesepakatan kerja sama kedua negara di bidang pendidikan dasar dan menengah juga telah ditandatangani di Jakarta pada bulan Maret lalu.
Selain penandatanganan MoU dengan Menteri Pendidikan dan Komunikasi Finlandia, kesempatan kunjungan kerja di Finlandia selama dua hari dari 25 sampai 26 April dimanfaatkan Menristekdikti RI untuk bertemu dengan stakeholders Finlandia di bidang iptek, inovasi, dan dikti untuk tindak lanjut kerja sama antara kedua negara.
Menristekdikti juga memanfaatkan kesempatan kunjungan untuk berdiskusi dengan perwakilan mahasiswa dan peneliti Indonesia yang tergabung dalam wadah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Finlandia dan PPI Estonia, dalam pertemuan yang diadakan oleh Duta Besar RI Helsinki, Elias Ginting, di Wisma Duta RI di Helsinki.***1***Budisantoso Budiman
(ZG)(T.H-ZG/B/B. Budiman/B. Budiman) 28-04-2015 05:42:46
Oleh Zeynita Gibbons
London, 28/4 (Antara) - Indonesia dan Finlandia menjalin kerja sama dalam mempromosikan dan mendorong kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan pendidikan tinggi kedua negara.
Penandatangan kesepahaman kerja sama berupa Memorandum of Understanding (MoU) itu dilakukan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Prof Muhammad Nasir, dengan Menteri Pendidikan dan Komunikasi Finlandia, Krista Kiuru, di Helsinki, demikian Sekretaris Pertama Bidang Pensosbud KBRI Helsinki, Made P Sentanajaya kepada Antara London, Selasa.
Penandatanganan MoU yang berlangsung di gedung bersejarah House of The Estates (Säätytalo) Helsinki merupakan kerja sama kedua negara untuk mempromosikan dan mendorong kemajuan di bidang iptek, inovasi, dan dikti.
Dalam MoU disebutkan kerja sama iptek, inovasi, dan dikti antara lembaga pendidikan tinggi Indonesia dan Finlandia, lembaga ilmiah dan penelitian dan lembaga terkait lainnya dari kedua negara, dilakukan antara lain dalam bentuk proyek dan program ilmu pengetahuan, penelitian dan inovasi, peningkatan kapasitas melalui pertukaran mahasiswa, dosen, peneliti, profesional dan ahli, konferensi ilmiah, seminar dan acara bersama lainnya.
Selain itu, kerja sama akan dikembangkan dalam bentuk pengembangan dan penilaian kurikulum dan kualifikasi, pertukaran informasi mengenai program gelar di kedua negara, serta penelitian inovatif dan berbagai praktik terbaik di bidang yang menjadi kepentingan bersama sebagai kemitraan publik-swasta-akademik.
Penandatanganan MoU di bidang iptek, inovasi, dan dikti ini akan memperkuat kerja sama bilateral Indonesia dan Finlandia yang telah berlangsung selama lebih dari 60 tahun.
Kesepakatan kerja sama kedua negara di bidang pendidikan dasar dan menengah juga telah ditandatangani di Jakarta pada bulan Maret lalu.
Selain penandatanganan MoU dengan Menteri Pendidikan dan Komunikasi Finlandia, kesempatan kunjungan kerja di Finlandia selama dua hari dari 25 sampai 26 April dimanfaatkan Menristekdikti RI untuk bertemu dengan stakeholders Finlandia di bidang iptek, inovasi, dan dikti untuk tindak lanjut kerja sama antara kedua negara.
Menristekdikti juga memanfaatkan kesempatan kunjungan untuk berdiskusi dengan perwakilan mahasiswa dan peneliti Indonesia yang tergabung dalam wadah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Finlandia dan PPI Estonia, dalam pertemuan yang diadakan oleh Duta Besar RI Helsinki, Elias Ginting, di Wisma Duta RI di Helsinki.***1***Budisantoso Budiman
(ZG)(T.H-ZG/B/B. Budiman/B. Budiman) 28-04-2015 05:42:46
BRISTOL
REMAJA TIMOR LESTE MERIAHKAN BAZAR INDONESIA BRISTOL
Oleh Zeynita Gibbons
London, 27/4 (Antara) - Putra-putri dari Timor Leste ikut memeriahkan acara Indonesian Bazaar for Friends and Family yang diadakan Bristol Indonesian Society, di Frenchay Village Hall, Beckspool Road Kota Bristol, dua jam dari London, akhir pekan ini.
Selain dimeriahkan dengan tarian tradisional Timor Leste yang dibawakan warga Timor yang ada di Inggris, juga ditampilkan Tari Pendet oleh Fairuza Nadya, mahasiswi PPI UK, disusul tarian tradisional Tortor Batak, serta tarian oleh putra putri dari anggota masyarakat Indonesia di Bristol, demikian Sekretaris Tiga Pensosbud KBRI London, Yudho Priambudi Asruchin kepada Antara London, Senin.
Dia menjelaskan, bazar Indonesia yang dihadiri sekitar 250 masyarakat Indonesia dan Inggris itu, juga dihadiri Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia bersama Ny Lastry Hamzah Thayeb yang menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Indonesia di Bristol yang mendukung kesuksesan acara itu.
Dubes juga menghargai panitia penyelenggara yaitu Masyarakat Indonesia Bristol (Bristol Indonesian Society) dan didukung berbagai elemen masyarakat Indonesia, seperti PPI Bristol, Al Hijrah, Masyarakat Timor Leste, Perkumpulan Kristen, dan masyarakat Indonesia lainnya.
Acara yang bertujuan untuk mempererat tali silahturahmi antarmasyarakat Indonesia dan Timor Leste, berhasil menghibur para pengunjung melalui tarian, musik, serta hidangan kuliner tradisional khas Indonesia dan Timor Leste.
Dubes Hamzah Thayeb mengakui senang bisa turut menikmati acara tersebut bersama dengan saudara-saudara dari Timor Leste.
Selain itu, Dubes juga menghargai inisiatif dari pengurus Bristol Indonesian Society yang tengah mengupayakan untuk menjadikan organisasi tersebut sebagai sebuah badan hukum.
Bazar Indonesia yang baru pertama digelar Bristol Indonesian Society ini, berhasil memperkenalkan budaya dan kuliner Indonesia kepada masyarakat Inggris, serta menjalin tali persahabatan dengan masyarakat Timor Leste yang ada Inggris.***1***
Budisantoso Budiman. ZG)T.H-ZG/B/B. Budiman/B. Budiman) 27-04-2015 06:23:48
Oleh Zeynita Gibbons
London, 27/4 (Antara) - Putra-putri dari Timor Leste ikut memeriahkan acara Indonesian Bazaar for Friends and Family yang diadakan Bristol Indonesian Society, di Frenchay Village Hall, Beckspool Road Kota Bristol, dua jam dari London, akhir pekan ini.
Selain dimeriahkan dengan tarian tradisional Timor Leste yang dibawakan warga Timor yang ada di Inggris, juga ditampilkan Tari Pendet oleh Fairuza Nadya, mahasiswi PPI UK, disusul tarian tradisional Tortor Batak, serta tarian oleh putra putri dari anggota masyarakat Indonesia di Bristol, demikian Sekretaris Tiga Pensosbud KBRI London, Yudho Priambudi Asruchin kepada Antara London, Senin.
Dia menjelaskan, bazar Indonesia yang dihadiri sekitar 250 masyarakat Indonesia dan Inggris itu, juga dihadiri Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia bersama Ny Lastry Hamzah Thayeb yang menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Indonesia di Bristol yang mendukung kesuksesan acara itu.
Dubes juga menghargai panitia penyelenggara yaitu Masyarakat Indonesia Bristol (Bristol Indonesian Society) dan didukung berbagai elemen masyarakat Indonesia, seperti PPI Bristol, Al Hijrah, Masyarakat Timor Leste, Perkumpulan Kristen, dan masyarakat Indonesia lainnya.
Acara yang bertujuan untuk mempererat tali silahturahmi antarmasyarakat Indonesia dan Timor Leste, berhasil menghibur para pengunjung melalui tarian, musik, serta hidangan kuliner tradisional khas Indonesia dan Timor Leste.
Dubes Hamzah Thayeb mengakui senang bisa turut menikmati acara tersebut bersama dengan saudara-saudara dari Timor Leste.
Selain itu, Dubes juga menghargai inisiatif dari pengurus Bristol Indonesian Society yang tengah mengupayakan untuk menjadikan organisasi tersebut sebagai sebuah badan hukum.
Bazar Indonesia yang baru pertama digelar Bristol Indonesian Society ini, berhasil memperkenalkan budaya dan kuliner Indonesia kepada masyarakat Inggris, serta menjalin tali persahabatan dengan masyarakat Timor Leste yang ada Inggris.***1***
Budisantoso Budiman. ZG)T.H-ZG/B/B. Budiman/B. Budiman) 27-04-2015 06:23:48
UNAIR
PADUAN SUARA UNAIR RAIH JUARA DI ESTONIA
Oleh Zeynita Gibbons
London, 27/4 (Antara) - Tim Paduan Suara Universitas Airlangga (PSUA) kembali sukses mengharumkan nama Indonesia dengan meraih juara dalam kompetisi paduan suara internasional bertajuk "The 14th International Choir Festival Tallinn (ICFT) 2015" di Tallinn, Estonia ada 23-25 April 2015.
"PS UA merupakan satu-satunya wakil Asia di kompetisi tersebut, yang bersaing dengan 11 choir kenamaan lainnya dari negara-negara di Eropa," kata Sekretaris I Pensosbud KBRI Helsinki, Made P. Sentanajaya, kepada Antara London, Senin.
Dalam ICFT 2015, PS UA (PS Unair) tampil berkompetisi dalam tiga kategori, yakni mixed choir, early music dan folksong category.
Sejak babak penyisihan, Tim Paduan Suara asuhan Yosafat Rannu Leppong tersebut tampil habis-habisan dan atas penampilannya yang sangat baik dalam ICFT 2015, Tim Juri memutuskan PS UA masuk sebagai salah satu tim terbaik kompetisi untuk bertanding di babak Grand Prix bersama dengan lima Choir Group lainnya.
Kelima Choir Group lainnya yakni Young Men's of National Estonia Opera, Segakoor HUIK Estonia, Adolf Fredik's Church Sweden, Kampiun Laulu Finland, dan Girl's Choir Kamerhà äled Estonia.
Pada malam pengumuman pemenang yang dilaksanakan di Estonia Concert Hall, Sabtu (25/4) lalu, PS UA sukses memperoleh penghargaan sebagai juara IV dalam kategori Mixed Choir, Juara III untuk kategori Early Music dan Juara I untuk kategori Folksong Choir.
Sebelum mengikuti kompetisi tersebut, PS UA juga menggelar konser pra-kompetisi di kota Parnu yang difasilitasi KBRI Helsinki.
Mereka membawakan 12 lagu, di antaranya termasuk Janger, Saman, Cing Cangkeling dan Yamko Rambe Yamko.
Penampilan 34 orang anggota PS UA memukau penonton yang hadir di Hall of Kuninga Street Elementary School, Parnu.
Keberhasilan ini menambah deretan daftar kesuksesan PS UA dalam kompetisi choir internasional, setelah sebelumnya berhasil meraih sejumlah penghargaan di International Warsaw Choir Festival 2012 dan Praga Cantat 24th International Choir Competition di Praha, 2010.
"Alhamdulillah, PSUA berhasil menjuarai perlombaan kelas dunia dengan juara 1 untuk kategori Folk Song, juara 3 untuk kategori Early Music, dan juara 4 untuk kategori Mixed Choir. Yang membuat saya bangga dan terharu dengan kemenangan PS Unair bukan sekadar juaranya, tapi karena idealisme bermusik, dedikasi, dan passion mereka," kata dosen Psikologi Unair yang studi S3 di Polandia, Rakhman Ardi.
Selain itu, bagaimana solidaritas rekan-rekan PS Unair yang ada di Indonesia serta dukungan musisi paduan suara yang lain juga mengharukan. Mereka benar-benar keluarga dan bahu membahu dalam kerja dan doa.
"Saya melihat sendiri bagaimana rekan-rekan PS Unair yang dihajar angin dingin dan cuaca kering Estonia, mereka mampu menjaga suara di kondisi cuaca seperti itu tidaklah mudah. Beberapa bahkan batuk. Belum lagi keterbatasan waktu dan tempat latihan di negara tujuan," katanya.
"Sebagai fans saya ingin mengucapkan sekali lagi... Congratulation Airlangga University Choir. With your Voice, you Make People in Europe and the World Know our Voice and Homeland! As music lover, I hold you in high respect and regard. Sungguh sebelumnya bahkan mungkin tak ada yang tahu dimana letak Indonesia. Aitäh PS Unair! May God give me an occasion to see you again overseas someday!," katanya. ***4*** (ZG/E011)(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/B/E.M. Yacub) 27-04-2015 17:19:05
Oleh Zeynita Gibbons
London, 27/4 (Antara) - Tim Paduan Suara Universitas Airlangga (PSUA) kembali sukses mengharumkan nama Indonesia dengan meraih juara dalam kompetisi paduan suara internasional bertajuk "The 14th International Choir Festival Tallinn (ICFT) 2015" di Tallinn, Estonia ada 23-25 April 2015.
"PS UA merupakan satu-satunya wakil Asia di kompetisi tersebut, yang bersaing dengan 11 choir kenamaan lainnya dari negara-negara di Eropa," kata Sekretaris I Pensosbud KBRI Helsinki, Made P. Sentanajaya, kepada Antara London, Senin.
Dalam ICFT 2015, PS UA (PS Unair) tampil berkompetisi dalam tiga kategori, yakni mixed choir, early music dan folksong category.
Sejak babak penyisihan, Tim Paduan Suara asuhan Yosafat Rannu Leppong tersebut tampil habis-habisan dan atas penampilannya yang sangat baik dalam ICFT 2015, Tim Juri memutuskan PS UA masuk sebagai salah satu tim terbaik kompetisi untuk bertanding di babak Grand Prix bersama dengan lima Choir Group lainnya.
Kelima Choir Group lainnya yakni Young Men's of National Estonia Opera, Segakoor HUIK Estonia, Adolf Fredik's Church Sweden, Kampiun Laulu Finland, dan Girl's Choir Kamerhà äled Estonia.
Pada malam pengumuman pemenang yang dilaksanakan di Estonia Concert Hall, Sabtu (25/4) lalu, PS UA sukses memperoleh penghargaan sebagai juara IV dalam kategori Mixed Choir, Juara III untuk kategori Early Music dan Juara I untuk kategori Folksong Choir.
Sebelum mengikuti kompetisi tersebut, PS UA juga menggelar konser pra-kompetisi di kota Parnu yang difasilitasi KBRI Helsinki.
Mereka membawakan 12 lagu, di antaranya termasuk Janger, Saman, Cing Cangkeling dan Yamko Rambe Yamko.
Penampilan 34 orang anggota PS UA memukau penonton yang hadir di Hall of Kuninga Street Elementary School, Parnu.
Keberhasilan ini menambah deretan daftar kesuksesan PS UA dalam kompetisi choir internasional, setelah sebelumnya berhasil meraih sejumlah penghargaan di International Warsaw Choir Festival 2012 dan Praga Cantat 24th International Choir Competition di Praha, 2010.
"Alhamdulillah, PSUA berhasil menjuarai perlombaan kelas dunia dengan juara 1 untuk kategori Folk Song, juara 3 untuk kategori Early Music, dan juara 4 untuk kategori Mixed Choir. Yang membuat saya bangga dan terharu dengan kemenangan PS Unair bukan sekadar juaranya, tapi karena idealisme bermusik, dedikasi, dan passion mereka," kata dosen Psikologi Unair yang studi S3 di Polandia, Rakhman Ardi.
Selain itu, bagaimana solidaritas rekan-rekan PS Unair yang ada di Indonesia serta dukungan musisi paduan suara yang lain juga mengharukan. Mereka benar-benar keluarga dan bahu membahu dalam kerja dan doa.
"Saya melihat sendiri bagaimana rekan-rekan PS Unair yang dihajar angin dingin dan cuaca kering Estonia, mereka mampu menjaga suara di kondisi cuaca seperti itu tidaklah mudah. Beberapa bahkan batuk. Belum lagi keterbatasan waktu dan tempat latihan di negara tujuan," katanya.
"Sebagai fans saya ingin mengucapkan sekali lagi... Congratulation Airlangga University Choir. With your Voice, you Make People in Europe and the World Know our Voice and Homeland! As music lover, I hold you in high respect and regard. Sungguh sebelumnya bahkan mungkin tak ada yang tahu dimana letak Indonesia. Aitäh PS Unair! May God give me an occasion to see you again overseas someday!," katanya. ***4*** (ZG/E011)(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/B/E.M. Yacub) 27-04-2015 17:19:05
ESSEX UNI
NASKAH KUNO UNGKAP PENYEBARAN ISLAM DI NUSANTARA
Oleh Zeynita Gibbons
Colchester, 27/4 (Antara)- Sebuah naskah kuno menunjukkan bahwa selain kaum sufi, ada golongan lain yang menyebarkan agama Islam di Nusantara, demikian menurut peneliti dan dosen Bahasa Arab UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Siti Aisyah.
"Berdasarkan karakteristik (naskah), tafsir ini tidak bernuansa sufistik walaupun aliran sufi sedang berkembang di nusantara. Hal ini menggiring pada suatu kesimpulan bahwa selain kaum sufi ada golongan lain yang menyebarkan Islam di Nusantara," ujar Aisyah dalam diskusi dengan para pelajar Indonesia yang tergabung dalam PPI Essex yang diadakan di kampus Universitas Essex, Colchester.
Seperti yang diceritakan kembali oleh pengurus PPI Essex Yuslenita Muda kepada Antara London, Senin, pada sesi pertama Siti Aisyah menyampaikan materi dengan judul "A Philological Study of the Oldest Known Quranic Exegesis of the Malay World" yang berisi informasi tentang keberadaan naskah kuno yang hanya berisi tafsir surat Al-Kahfi.
Naskah tafsir Alquran Melayu tertua itu merupakan milik Thomas Erphenius atau Thomas Van Erve (1584-1624), seorang profesor dari Leiden University, Belanda.
Sepeninggal Thomas Erphenius, beberapa koleksi termasuk tafsir tersebut menjadi koleksi Cambridge University.
Dalam pemeriksaan terhadap naskah, salah satu "watermark" (penanda) dalam naskah itu merupakan simbol dari unicornwhole yang menunjukkan bahwa kertas itu diproduksi di Eropa pada tahun 1594.
Diduga bahwa naskah tersebut ditulis antara tahun 1594 hingga tahun 1624 atau antara tahun produksi kertas dan tahun dimana Erphenius meninggal dunia atau pada akhir abad 16 atau awal abad 17.
Akan tetapi hal ini masih menimbulkan pertanyaan karena naskah yang ada itu adalah naskah salinan dari naskah aslinya dan bukan naskah asli.
Sedangkan mengenai penulis naskah, hingga saat ini masih menjadi misteri karena belum ada bukti yang menunjukkan bahwa Pieter Williensz Van Elbinck sebagai penulis naskah sebagaimana disebutkan dalam hasil penelitian sebelumnya.
Hal itu antara lain dilihat dari karakteristik tulisannya yang jauh berbeda dengan tulisan Elbinck lainnya.
Aisyah menyebutkan naskah itu disalin saat berkembangnya tradisi tulis dan giatnya kegiatan penerjemahan di nusantara.
Berdasarkan karakteristiknya, tafsir itu tidak bernuansa sufistik walaupun aliran sufi sedang berkembang di nusantara saat itu.
Hal itu kemudian menggiring pada suatu kesimpulan bahwa selain kaum sufi ada komunitas Islam lain yang berkembang di nusantara.
Siti Aisyah kembali memaparkan temuan penting tentang naskah kuno lainnya yang baru ditemukan sendiri olehnya bersama Mahyudin Syukri, M.Ag pada tahun 2008.
Naskah itu merupakan koleksi karangan dan tulisan Engku Bahaloedin (1905-1983), seorang guru agama dan pedagang yang berasal dari Kampar, salah satu kabupaten yang ada di Riau.
Tajuk kedua itu cukup menyita perhatian peserta karena merupakan temuan baru dan diberi judul "Religious and Commercial Networks in the Early 20th: Interpreting a Unique Quadrilingual Manuscript".
Koleksi naskah yang ditemukan tersebut terdiri dari Urdu Basic yang menggunakan bahasa Urdu, Tajwid menggunakan bahasa Arab, Malay grammar ditulis dalam bahasa Arab dan Hikayat Hadharat Imam Syafii yang ditulis dalam empat bahasa, yakni Arab, Melayu, Urdu Dasar dan Tamil.
Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa Kampar yang selama ini tidak banyak disebut dalam sejarah ternyata juga memiliki peran penting dalam jaringan agama dan perdagangan pada awal abad 20.
Hal itu nampak dari keterlibatan penulisnya yang berhubungan dengan para pedagang dari Arab, pedagang dari Nusantara dan pedagang dari India, baik India Utara maupun India Selatan dengan wilayah perjalanan meliputi Penang, Tamil Nadu, Colombo dan India Utara, demikian Siti Aisyah. (ZG)
(T.H-ZG/B/A. Novarina/A. Novarina) 27-04-2015 16:29:59
Oleh Zeynita Gibbons
Colchester, 27/4 (Antara)- Sebuah naskah kuno menunjukkan bahwa selain kaum sufi, ada golongan lain yang menyebarkan agama Islam di Nusantara, demikian menurut peneliti dan dosen Bahasa Arab UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Siti Aisyah.
"Berdasarkan karakteristik (naskah), tafsir ini tidak bernuansa sufistik walaupun aliran sufi sedang berkembang di nusantara. Hal ini menggiring pada suatu kesimpulan bahwa selain kaum sufi ada golongan lain yang menyebarkan Islam di Nusantara," ujar Aisyah dalam diskusi dengan para pelajar Indonesia yang tergabung dalam PPI Essex yang diadakan di kampus Universitas Essex, Colchester.
Seperti yang diceritakan kembali oleh pengurus PPI Essex Yuslenita Muda kepada Antara London, Senin, pada sesi pertama Siti Aisyah menyampaikan materi dengan judul "A Philological Study of the Oldest Known Quranic Exegesis of the Malay World" yang berisi informasi tentang keberadaan naskah kuno yang hanya berisi tafsir surat Al-Kahfi.
Naskah tafsir Alquran Melayu tertua itu merupakan milik Thomas Erphenius atau Thomas Van Erve (1584-1624), seorang profesor dari Leiden University, Belanda.
Sepeninggal Thomas Erphenius, beberapa koleksi termasuk tafsir tersebut menjadi koleksi Cambridge University.
Dalam pemeriksaan terhadap naskah, salah satu "watermark" (penanda) dalam naskah itu merupakan simbol dari unicornwhole yang menunjukkan bahwa kertas itu diproduksi di Eropa pada tahun 1594.
Diduga bahwa naskah tersebut ditulis antara tahun 1594 hingga tahun 1624 atau antara tahun produksi kertas dan tahun dimana Erphenius meninggal dunia atau pada akhir abad 16 atau awal abad 17.
Akan tetapi hal ini masih menimbulkan pertanyaan karena naskah yang ada itu adalah naskah salinan dari naskah aslinya dan bukan naskah asli.
Sedangkan mengenai penulis naskah, hingga saat ini masih menjadi misteri karena belum ada bukti yang menunjukkan bahwa Pieter Williensz Van Elbinck sebagai penulis naskah sebagaimana disebutkan dalam hasil penelitian sebelumnya.
Hal itu antara lain dilihat dari karakteristik tulisannya yang jauh berbeda dengan tulisan Elbinck lainnya.
Aisyah menyebutkan naskah itu disalin saat berkembangnya tradisi tulis dan giatnya kegiatan penerjemahan di nusantara.
Berdasarkan karakteristiknya, tafsir itu tidak bernuansa sufistik walaupun aliran sufi sedang berkembang di nusantara saat itu.
Hal itu kemudian menggiring pada suatu kesimpulan bahwa selain kaum sufi ada komunitas Islam lain yang berkembang di nusantara.
Siti Aisyah kembali memaparkan temuan penting tentang naskah kuno lainnya yang baru ditemukan sendiri olehnya bersama Mahyudin Syukri, M.Ag pada tahun 2008.
Naskah itu merupakan koleksi karangan dan tulisan Engku Bahaloedin (1905-1983), seorang guru agama dan pedagang yang berasal dari Kampar, salah satu kabupaten yang ada di Riau.
Tajuk kedua itu cukup menyita perhatian peserta karena merupakan temuan baru dan diberi judul "Religious and Commercial Networks in the Early 20th: Interpreting a Unique Quadrilingual Manuscript".
Koleksi naskah yang ditemukan tersebut terdiri dari Urdu Basic yang menggunakan bahasa Urdu, Tajwid menggunakan bahasa Arab, Malay grammar ditulis dalam bahasa Arab dan Hikayat Hadharat Imam Syafii yang ditulis dalam empat bahasa, yakni Arab, Melayu, Urdu Dasar dan Tamil.
Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa Kampar yang selama ini tidak banyak disebut dalam sejarah ternyata juga memiliki peran penting dalam jaringan agama dan perdagangan pada awal abad 20.
Hal itu nampak dari keterlibatan penulisnya yang berhubungan dengan para pedagang dari Arab, pedagang dari Nusantara dan pedagang dari India, baik India Utara maupun India Selatan dengan wilayah perjalanan meliputi Penang, Tamil Nadu, Colombo dan India Utara, demikian Siti Aisyah. (ZG)
(T.H-ZG/B/A. Novarina/A. Novarina) 27-04-2015 16:29:59
BELANDA
INDONESIA TINGKATKAN KOMUNIKASI DENGAN MEDIA BELANDA
Oleh Zeynita Gibbons
London, 24/4 (Antara) - Pertemuan dengan media merupakan salah satu langkah strategis yang diambil KBRI Den Haag untuk terus meningkatkan komunikasi dengan para jurnalis Belanda guna memberikan pemahaman mengenai Indonesia terkini.
"Hal itu diungkapkan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag Ibnu Wahyutomo setelah menyelenggarakan acara 'Santap Siang Bersama Jurnalis' di KBRI Den Haag, Kamis (23/4)," kata Minister Counsellor Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Denhaag, Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Jumat.
Acara tersebut dihadiri sejumlah jurnalis dari media cetak dan radio, seperti De Telegraaf, Algemeen Dagblad, Diplomat Magazine, Indo Radio, termasuk koresponden salah satu media dari Indonesia yang berdomisili di Belanda.
Sepanjang pertemuan yang berjalan dengan akrab, Ibnu menjelaskan berbagai perkembangan hubungan Indonesia dan Belanda, termasuk masalah-masalah internasional yang sedang menjadi topik dunia.
Selain membicarakan topik tersebut, Hilde Jansen dari Algemeen Dagblad dengan antusias menceritakan pengalamannya ketika berdinas di Jakarta seperti sempat naik motor dan tiga kali terkena banjir.\
Sementara itu, Paul Jansen menceritakan pengalamannya yang mengesankan selama empat tahun tinggal di daerah Kemang saat menjadi reporter de Telegraaf di Indonesia.
Ibnu juga mengundang mereka untuk menghadiri berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan KBRI Den Haag dalam waktu dekat. Kegiatan tersebut antara lain Infrastructure Forum ke-3 di Den Haag pada 30 April mendatang yang menghadirkan Menteri Perhubungan Indonesia, Ignasius Jonan.
"Kegiatan ini didukung berbagai perusahaan dan pengusaha dari kedua negara," katanya.
Promosi Kuliner
Acara pertemuan dengan media tersebut, dimanfaatkan, KBRI Den Haag secara khusus menyajikan makanan tradisional khas Bali yang ditata apik dengan berbagai hiasan.
Gado-gado, nasi merah, ayam betutu, pepes ikan, sate lilit, kering tempe, sambal matah dan es buah kali ini menjadi menu andalan.
Ternyata makanan tersebut disukai oleh mereka, terutama yang pernah tinggal dan bertugas di Indonesia.
Mengakhiri pertemuan yang sangat akrab tersebut, Ibnu mengharapkan kiranya jalinan kontak dapat terus dibina dan dikembangkan di masa yang akan datang. ***2*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 24-04-2015 15:33:19
Oleh Zeynita Gibbons
London, 24/4 (Antara) - Pertemuan dengan media merupakan salah satu langkah strategis yang diambil KBRI Den Haag untuk terus meningkatkan komunikasi dengan para jurnalis Belanda guna memberikan pemahaman mengenai Indonesia terkini.
"Hal itu diungkapkan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag Ibnu Wahyutomo setelah menyelenggarakan acara 'Santap Siang Bersama Jurnalis' di KBRI Den Haag, Kamis (23/4)," kata Minister Counsellor Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Denhaag, Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Jumat.
Acara tersebut dihadiri sejumlah jurnalis dari media cetak dan radio, seperti De Telegraaf, Algemeen Dagblad, Diplomat Magazine, Indo Radio, termasuk koresponden salah satu media dari Indonesia yang berdomisili di Belanda.
Sepanjang pertemuan yang berjalan dengan akrab, Ibnu menjelaskan berbagai perkembangan hubungan Indonesia dan Belanda, termasuk masalah-masalah internasional yang sedang menjadi topik dunia.
Selain membicarakan topik tersebut, Hilde Jansen dari Algemeen Dagblad dengan antusias menceritakan pengalamannya ketika berdinas di Jakarta seperti sempat naik motor dan tiga kali terkena banjir.\
Sementara itu, Paul Jansen menceritakan pengalamannya yang mengesankan selama empat tahun tinggal di daerah Kemang saat menjadi reporter de Telegraaf di Indonesia.
Ibnu juga mengundang mereka untuk menghadiri berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan KBRI Den Haag dalam waktu dekat. Kegiatan tersebut antara lain Infrastructure Forum ke-3 di Den Haag pada 30 April mendatang yang menghadirkan Menteri Perhubungan Indonesia, Ignasius Jonan.
"Kegiatan ini didukung berbagai perusahaan dan pengusaha dari kedua negara," katanya.
Promosi Kuliner
Acara pertemuan dengan media tersebut, dimanfaatkan, KBRI Den Haag secara khusus menyajikan makanan tradisional khas Bali yang ditata apik dengan berbagai hiasan.
Gado-gado, nasi merah, ayam betutu, pepes ikan, sate lilit, kering tempe, sambal matah dan es buah kali ini menjadi menu andalan.
Ternyata makanan tersebut disukai oleh mereka, terutama yang pernah tinggal dan bertugas di Indonesia.
Mengakhiri pertemuan yang sangat akrab tersebut, Ibnu mengharapkan kiranya jalinan kontak dapat terus dibina dan dikembangkan di masa yang akan datang. ***2*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 24-04-2015 15:33:19
BATIK
WANITA BULGARIA KAGUMI BATIK
Oleh Zeynita G
London, 23/4 (Antara) - Sekitar 40 tamu undangan antara lain istri para Duta Besar Asing di Sofia, anggota International Women Club (IWC) Sofia, para istri sejumlah pengusaha Bulgaria, "friends of Indonesia" dan beberapa jurnalis perempuan mengagumi batik dalam acara Fashion Show Batik di Wisma Duta KBRI Sofia.
Kegiatan yang diadakan dalam rangka memperingati hari Kartini dan diperuntukkan bagi kaum perempuan tersebut diselenggarakan atas kerjasama antara KBRI dengan Darmawanita Persatuan KBRI sofia, demikian Sekretaris Kedua Pensosbud KBRI Sofia, Dina Martina kepada Antara London, Kamis.
Peragaan busana yang memperkenalkan batik pada wanita di Bulgaria itu melibatkan 11 model yang merupakan gabungan anggota Darmawanita KBRI Sofia dan mahasiswa kelas Bahasa dan Budaya Indonesia Universitas Sofia.
Dalam sambutannya saat membuka acara fashion show, itu Dubes RI untuk Sofia, Lia B. Saptomo, menyampaikan selain untuk memperingati hari Kartini, penyelenggaraan fashion show ini juga dimaksudkan memperkenalkan batik dikalangan masyarakat Bulgaria.
Dikatakannya batik yang telah diakui UNESCO sebagai "Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity" sejak tahun 2009. Ia memuji keanekaragaman corak dan warna batik di Indonesia, serta kenyamanan batik untuk dapat dikenakan dalam berbagai kesempatan. Sebelumnya Lia juga menjelaskan secara singkat mengenai Kartini, salah satu pejuang emansipasi wanita Indonesia.
Sebelum fashion show dimulai, tim tari yang dipimpin Dwi Rahmani, (Dosen ISI Surakarta) mempersembahkan tarian dari Sumatera Barat. Penari terdiri dari anggota Darmawanita dan staf KBRI yang mendapatkan pelatihan dari Dwi selama sekitar satu bulan.
Mengawali fashion show, dengan diiringi alunan lagu "Melati Suci", dua orang model tampil dengan pakaian batik resmi yang merupakan perpaduan antara kebaya khas Jawa dengan "jarik"-nya serta kebaya brokat dipadukan dengan bawahan batik.
Para model itu tampil dengan busana batik casual untuk acara-acara setengah resmi dan batik kreasi (busana yang dibentuk dengan cara mengkreasikan selembar kain batik sedemikian rupa hingga menyerupai busana yang indah). Para tamu nampak sangat terkesan dengan berbagai corak dan warna-warni batik yang ditampilkan.
Beberapa pertanyaan yang dilontarkan antara lain apakah arti dari kata batik dan apakah itu merupakan suatu teknik, jenis kain apa saja yang dapat digunakan untuk membatik, apakah corak pada batik mempunyai makna tertentu.
Kekaguman para tamu khususnya ditujukan pada batik sutra yang memiliki tekstur sangat halus. Sebagian diantara mereka menanyakan apakah mereka dapat membeli kain Batik tersebut termasuk asesoris yang dikenakan para model seperti gelang batik dan kalung etnik khas Indonesia.
Istri salah satu pengusaha konstruksi Bulgaria, Ny. Georgiev, yang hadir pada acara tersebut juga menyampaikan minatnya untuk menyelengarakan fashion show batik di hotelnya yang terletak di pantai laut hitam.
Acara diakhiri dengan menikmati bersama kuliner khas Indonesia seperti putu mayang, kue pisang, dadar gulung, lumpia, dan es cendol. ***4*** (ZG)
(T.H-ZG/B/G.N.C. Aryani/G.N.C. Aryani) 23-04-2015 11:53:55
Oleh Zeynita G
London, 23/4 (Antara) - Sekitar 40 tamu undangan antara lain istri para Duta Besar Asing di Sofia, anggota International Women Club (IWC) Sofia, para istri sejumlah pengusaha Bulgaria, "friends of Indonesia" dan beberapa jurnalis perempuan mengagumi batik dalam acara Fashion Show Batik di Wisma Duta KBRI Sofia.
Kegiatan yang diadakan dalam rangka memperingati hari Kartini dan diperuntukkan bagi kaum perempuan tersebut diselenggarakan atas kerjasama antara KBRI dengan Darmawanita Persatuan KBRI sofia, demikian Sekretaris Kedua Pensosbud KBRI Sofia, Dina Martina kepada Antara London, Kamis.
Peragaan busana yang memperkenalkan batik pada wanita di Bulgaria itu melibatkan 11 model yang merupakan gabungan anggota Darmawanita KBRI Sofia dan mahasiswa kelas Bahasa dan Budaya Indonesia Universitas Sofia.
Dalam sambutannya saat membuka acara fashion show, itu Dubes RI untuk Sofia, Lia B. Saptomo, menyampaikan selain untuk memperingati hari Kartini, penyelenggaraan fashion show ini juga dimaksudkan memperkenalkan batik dikalangan masyarakat Bulgaria.
Dikatakannya batik yang telah diakui UNESCO sebagai "Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity" sejak tahun 2009. Ia memuji keanekaragaman corak dan warna batik di Indonesia, serta kenyamanan batik untuk dapat dikenakan dalam berbagai kesempatan. Sebelumnya Lia juga menjelaskan secara singkat mengenai Kartini, salah satu pejuang emansipasi wanita Indonesia.
Sebelum fashion show dimulai, tim tari yang dipimpin Dwi Rahmani, (Dosen ISI Surakarta) mempersembahkan tarian dari Sumatera Barat. Penari terdiri dari anggota Darmawanita dan staf KBRI yang mendapatkan pelatihan dari Dwi selama sekitar satu bulan.
Mengawali fashion show, dengan diiringi alunan lagu "Melati Suci", dua orang model tampil dengan pakaian batik resmi yang merupakan perpaduan antara kebaya khas Jawa dengan "jarik"-nya serta kebaya brokat dipadukan dengan bawahan batik.
Para model itu tampil dengan busana batik casual untuk acara-acara setengah resmi dan batik kreasi (busana yang dibentuk dengan cara mengkreasikan selembar kain batik sedemikian rupa hingga menyerupai busana yang indah). Para tamu nampak sangat terkesan dengan berbagai corak dan warna-warni batik yang ditampilkan.
Beberapa pertanyaan yang dilontarkan antara lain apakah arti dari kata batik dan apakah itu merupakan suatu teknik, jenis kain apa saja yang dapat digunakan untuk membatik, apakah corak pada batik mempunyai makna tertentu.
Kekaguman para tamu khususnya ditujukan pada batik sutra yang memiliki tekstur sangat halus. Sebagian diantara mereka menanyakan apakah mereka dapat membeli kain Batik tersebut termasuk asesoris yang dikenakan para model seperti gelang batik dan kalung etnik khas Indonesia.
Istri salah satu pengusaha konstruksi Bulgaria, Ny. Georgiev, yang hadir pada acara tersebut juga menyampaikan minatnya untuk menyelengarakan fashion show batik di hotelnya yang terletak di pantai laut hitam.
Acara diakhiri dengan menikmati bersama kuliner khas Indonesia seperti putu mayang, kue pisang, dadar gulung, lumpia, dan es cendol. ***4*** (ZG)
(T.H-ZG/B/G.N.C. Aryani/G.N.C. Aryani) 23-04-2015 11:53:55
Rabu, 22 April 2015
PPI TURKI
PPI WILAYAH TURKI TIMUR GELAR LATIHAN KEPEMIMPINAN
Oleh Zeynita Gibbons
London, 22/4 (Antara) - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Wilayah Turki Timur menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) selama dua hari yang diikuti oleh seluruh anggota PPI wilayah tersebut.
"Kepemimpinan adalah ilmu, seni dan cara. Dan menjadi seorang pemimpin harus mempunyai ilmu, setiap pemimpin mempunyai seni dan cara memimpin yang tidak sama," ujar Atase Pertahanan KBRI Turki Letkol Syahrial Siregar dalam tersebut, demikian disampaikan Deo A Pramadhan dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kayseri, Turki, kepada Antara London, Rabu.
Latihan dasar kepemimpinan ke tiga yang digawangi PPI Gaziantep dan PPI Kayser itu berlangsung selama dua hari yaitu pada hari Sabtu-Minggu di Gedung Aula Universitas Zirve Gaziantep dan dihadiri Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Drs Wardana.
Sementara itu, lebih lanjut Letkol Syahrial Siregar mengatakan seorang pemimpin harus tegas namun ketegasan itu harus dibedakan dengan kekerasan.
"Kekerasan pasti akan berdampak negatif. Sedangkan ketegasan akan melatih berbagai hal untuk individu," ujar Letkol Syahrial Siregar.
Seorang pemimpin disebutnya harus bisa berperan sebagai komandan, guru, bapak dan teman.
Gaya kepemimpinan juga dikatakannya berbeda di setiap individunya, ada yang autokratis, militeristis, paternalistis, karismatis, demokratis dan prophetik.
"Pemimpin yang baik dapat mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan tugasnya dengan sadar dan ikhlas," katanya.
Sementara itu, Ketua PPI Kayseri Lukmanul Hakim mengatakan acara rangkaian pelatihan dasar kepemimpinan diadakan untuk diikuti seluruh anggota PPI Wilayah Turki Timur baik anggota PPI Kayseri yang meliputi kota Kayseri, Malatya dan Sivas maupun PPI Gaziantep yang meliputi kota Gaziantep, Kahramanmaras, Adana dan Urfa.
Lukmanul berharap para pelajar dapat mengambil banyak pelajaran dari para pemateri yang telah banyak mencicipi asam garam organisasi serta dapat meningkatkan wawasan keorganisasian dan rasa tanggung jawab serta pribadi anggota yang mampu untuk memimpin dan dipimpin
LDK tersebut menghadirkan tiga pembicara yaitu cendekiawan muda asal aceh sekaligus mahasiswa S3 jurusan komunikasi di Universitas Erciyes Azman M.I.Kom, mahasiswa S2 jurusan perencanaan kota Universitas Gazi Fauzi Ahmad serta mahasiswa S3 jurusan hubungan internasional di Universitas Istanbul Herry Cahyadi.
Azman M.I.Kom mengangkat materi tentang Ilmu Keorganisasian, menjelaskan bahwa organisasi secara singkatnya adalah segala bentuk persekutuan yang mempunyai tujuan bersama yang biasa disebut dengan visi dan misi.
Mahasiswa kandidat doktor yang juga dosen ilmu komunikasi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Ar Rainy Banda Aceh itu juga mengemukakan pandangan organisasi ada dua, pertama statis (organisasi yang pasif) dan kedua adalah organisasi dinamis (organisasi yang terus bergerak dan berkembang).
Hari kedua acara ditutup dengan sarapan bersama Dubes Drs Wardana dan bermain "widegame" di alam terbuka sembari menikmati angin musim semi yang menjelang di Wilayah Turki.
(ZG)
(T.H-ZG/C/A. Novarina/A. Novarina) 22-04-2015 17:42:14
Oleh Zeynita Gibbons
London, 22/4 (Antara) - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Wilayah Turki Timur menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) selama dua hari yang diikuti oleh seluruh anggota PPI wilayah tersebut.
"Kepemimpinan adalah ilmu, seni dan cara. Dan menjadi seorang pemimpin harus mempunyai ilmu, setiap pemimpin mempunyai seni dan cara memimpin yang tidak sama," ujar Atase Pertahanan KBRI Turki Letkol Syahrial Siregar dalam tersebut, demikian disampaikan Deo A Pramadhan dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kayseri, Turki, kepada Antara London, Rabu.
Latihan dasar kepemimpinan ke tiga yang digawangi PPI Gaziantep dan PPI Kayser itu berlangsung selama dua hari yaitu pada hari Sabtu-Minggu di Gedung Aula Universitas Zirve Gaziantep dan dihadiri Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Drs Wardana.
Sementara itu, lebih lanjut Letkol Syahrial Siregar mengatakan seorang pemimpin harus tegas namun ketegasan itu harus dibedakan dengan kekerasan.
"Kekerasan pasti akan berdampak negatif. Sedangkan ketegasan akan melatih berbagai hal untuk individu," ujar Letkol Syahrial Siregar.
Seorang pemimpin disebutnya harus bisa berperan sebagai komandan, guru, bapak dan teman.
Gaya kepemimpinan juga dikatakannya berbeda di setiap individunya, ada yang autokratis, militeristis, paternalistis, karismatis, demokratis dan prophetik.
"Pemimpin yang baik dapat mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan tugasnya dengan sadar dan ikhlas," katanya.
Sementara itu, Ketua PPI Kayseri Lukmanul Hakim mengatakan acara rangkaian pelatihan dasar kepemimpinan diadakan untuk diikuti seluruh anggota PPI Wilayah Turki Timur baik anggota PPI Kayseri yang meliputi kota Kayseri, Malatya dan Sivas maupun PPI Gaziantep yang meliputi kota Gaziantep, Kahramanmaras, Adana dan Urfa.
Lukmanul berharap para pelajar dapat mengambil banyak pelajaran dari para pemateri yang telah banyak mencicipi asam garam organisasi serta dapat meningkatkan wawasan keorganisasian dan rasa tanggung jawab serta pribadi anggota yang mampu untuk memimpin dan dipimpin
LDK tersebut menghadirkan tiga pembicara yaitu cendekiawan muda asal aceh sekaligus mahasiswa S3 jurusan komunikasi di Universitas Erciyes Azman M.I.Kom, mahasiswa S2 jurusan perencanaan kota Universitas Gazi Fauzi Ahmad serta mahasiswa S3 jurusan hubungan internasional di Universitas Istanbul Herry Cahyadi.
Azman M.I.Kom mengangkat materi tentang Ilmu Keorganisasian, menjelaskan bahwa organisasi secara singkatnya adalah segala bentuk persekutuan yang mempunyai tujuan bersama yang biasa disebut dengan visi dan misi.
Mahasiswa kandidat doktor yang juga dosen ilmu komunikasi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Ar Rainy Banda Aceh itu juga mengemukakan pandangan organisasi ada dua, pertama statis (organisasi yang pasif) dan kedua adalah organisasi dinamis (organisasi yang terus bergerak dan berkembang).
Hari kedua acara ditutup dengan sarapan bersama Dubes Drs Wardana dan bermain "widegame" di alam terbuka sembari menikmati angin musim semi yang menjelang di Wilayah Turki.
(ZG)
(T.H-ZG/C/A. Novarina/A. Novarina) 22-04-2015 17:42:14
WINA
RI INGIN NEGARA NPT SEIMBANGKAN TIGA PILAR
London, 22/4 (Antara) - Indonesia sampaikan harapan anggota Gerakan Non Blok (GNB) atas Traktat Non-proliferasi Nuklir (Nuclear non-proliferation Treaty - NPT) agar negara NPT harus mengupayakan keseimbangan antara ketiga pilar yakni perlucutan senjata, non-proliferasi dan pemanfaatan energi nuklir bagi tujuan damai.
Harapan itu disampaikan Wakil Dubes/Dewatap RI Wina, Febrian Ruddyard, dalam Diskusi Panel berjudul "Positions and Views of State Groups toward the 2015 NPT Review Conference" di Wina, Austria, Selasa.
Diskusi panel diadakan dalam rangka menyongsong penyelenggaraan konferensi negara-negara Traktat Non-proliferasi Nuklir (NPT Review Conference) di New York 27 April 2015.
NPT merupakan salah satu traktat internasional yang sangat penting di bidang nuklir, bertujuan mencegah penyebaran senjata nuklir dan teknologi persenjataan, mencapai perlucutan senjata nuklir menyeluruh dan menjamin para pihak dalam penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai.
Indonesia selaku koordinator Non-aligned Movement (NAM) Working Group on Disarmament and Non-proliferation menyampaikan posisi dan harapan Gerakan Non Blok (GNB/NAM) atas hasil pertemuan NPT Review Conference yang akan datang.
Febrian Ruddyard menyampaikan pada dasarnya NPT adalah suatu traktat yang diskriminatif memberikan hak dan kewajiban berbeda di antara para pihak yang terdiri dari negara pemilik senjata nuklir (nuclear weapon state) maupun bukan pemilik senjata nuklir (non-nuclear weapon state).
Negara GNB sebagai bukan pemilik senjata nuklir seringkali dianggap sebagai garis keras (hardliners) dalam memperjuangkan perlucutan senjata nuklir karena tidak adanya keseimbangan dalam implementasi ketiga pilar NPT itu.
Untuk itu, tegasnya, Indonesia secara aktif mendorong implementasi ketiga pilar NPT secara berimbang dan berkelanjutan.
Beberapa capaian yang diraih melalui peran aktif GNB antara lain ditetapkannya 26 Desember sebagai Hari Penghapusan Total Senjata Nuklir.
GNB juga mengupayakan Konvensi Senjata Nuklir yang bertujuan menjadikan keberadaan senjata nuklir ilegal dalam hukum internasional.
Febrian Ruddyard menegaskan NPT harus mengupayakan insentif bagi negara-negara pihak yang telah melaksanakan komitmennya di bawah traktat tersebut untuk menjaga integritas traktat dan mendorong universalisasinya.
Dia juga menambahkan, undangan untuk Indonesia berpartisipasi dalam diskusi ini merupakan bentuk pengakuan atas peran aktif Indonesia sebagai anggota GNB dalam memajukan rezim non-proliferasi nuklir, termasuk melalui implementasi berbagai pilar dalam NPT.
Selain Indonesia, hadir dalam diskusi antara lain Uni Emirat Arab mewakili Non-Proliferation and Disarmament Initiative (NPDI), Selandia Baru mewakili New Agenda Coalition (NAC), Liga Arab, Austria untuk Humanitarian Initiative, Australia mewakili Vienna Group of 10, serta Inggris sebagai anggota P5.
VCDNP merupakan organisasi non-pemerintah internasional yang didirikan tahun 2011 atas inisiatif Kementerian Luar Negeri Austria mempromosikan keamanan dan perdamaian internasional melalui analisis independen dan dialog pada bidang perlucutan senjata nuklir dan non-proliferasi.
VCDNP beroperasi di bawah James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS) at the Middlebury Institute of International Studies at Monterey.
***4***
(ZG)(T.H-ZG/B/E. Sujatmiko/E. Sujatmiko) 22-04-2015 05:20:38
London, 22/4 (Antara) - Indonesia sampaikan harapan anggota Gerakan Non Blok (GNB) atas Traktat Non-proliferasi Nuklir (Nuclear non-proliferation Treaty - NPT) agar negara NPT harus mengupayakan keseimbangan antara ketiga pilar yakni perlucutan senjata, non-proliferasi dan pemanfaatan energi nuklir bagi tujuan damai.
Harapan itu disampaikan Wakil Dubes/Dewatap RI Wina, Febrian Ruddyard, dalam Diskusi Panel berjudul "Positions and Views of State Groups toward the 2015 NPT Review Conference" di Wina, Austria, Selasa.
Diskusi panel diadakan dalam rangka menyongsong penyelenggaraan konferensi negara-negara Traktat Non-proliferasi Nuklir (NPT Review Conference) di New York 27 April 2015.
NPT merupakan salah satu traktat internasional yang sangat penting di bidang nuklir, bertujuan mencegah penyebaran senjata nuklir dan teknologi persenjataan, mencapai perlucutan senjata nuklir menyeluruh dan menjamin para pihak dalam penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai.
Indonesia selaku koordinator Non-aligned Movement (NAM) Working Group on Disarmament and Non-proliferation menyampaikan posisi dan harapan Gerakan Non Blok (GNB/NAM) atas hasil pertemuan NPT Review Conference yang akan datang.
Febrian Ruddyard menyampaikan pada dasarnya NPT adalah suatu traktat yang diskriminatif memberikan hak dan kewajiban berbeda di antara para pihak yang terdiri dari negara pemilik senjata nuklir (nuclear weapon state) maupun bukan pemilik senjata nuklir (non-nuclear weapon state).
Negara GNB sebagai bukan pemilik senjata nuklir seringkali dianggap sebagai garis keras (hardliners) dalam memperjuangkan perlucutan senjata nuklir karena tidak adanya keseimbangan dalam implementasi ketiga pilar NPT itu.
Untuk itu, tegasnya, Indonesia secara aktif mendorong implementasi ketiga pilar NPT secara berimbang dan berkelanjutan.
Beberapa capaian yang diraih melalui peran aktif GNB antara lain ditetapkannya 26 Desember sebagai Hari Penghapusan Total Senjata Nuklir.
GNB juga mengupayakan Konvensi Senjata Nuklir yang bertujuan menjadikan keberadaan senjata nuklir ilegal dalam hukum internasional.
Febrian Ruddyard menegaskan NPT harus mengupayakan insentif bagi negara-negara pihak yang telah melaksanakan komitmennya di bawah traktat tersebut untuk menjaga integritas traktat dan mendorong universalisasinya.
Dia juga menambahkan, undangan untuk Indonesia berpartisipasi dalam diskusi ini merupakan bentuk pengakuan atas peran aktif Indonesia sebagai anggota GNB dalam memajukan rezim non-proliferasi nuklir, termasuk melalui implementasi berbagai pilar dalam NPT.
Selain Indonesia, hadir dalam diskusi antara lain Uni Emirat Arab mewakili Non-Proliferation and Disarmament Initiative (NPDI), Selandia Baru mewakili New Agenda Coalition (NAC), Liga Arab, Austria untuk Humanitarian Initiative, Australia mewakili Vienna Group of 10, serta Inggris sebagai anggota P5.
VCDNP merupakan organisasi non-pemerintah internasional yang didirikan tahun 2011 atas inisiatif Kementerian Luar Negeri Austria mempromosikan keamanan dan perdamaian internasional melalui analisis independen dan dialog pada bidang perlucutan senjata nuklir dan non-proliferasi.
VCDNP beroperasi di bawah James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS) at the Middlebury Institute of International Studies at Monterey.
***4***
(ZG)(T.H-ZG/B/E. Sujatmiko/E. Sujatmiko) 22-04-2015 05:20:38
Selasa, 21 April 2015
RUMANIA
PENGUSAHA INDONESIA CARI PELUANG BISNIS DI RUMANIA
London, 22/4 (Antara) - Kelompok Wine Lovers dari Indonesia yang terdiri atas para pengusaha di bidang pelayaran, obat-obatan herbal, makanan olahan, busana dan periklanan mengadakan kunjungan ke Rumania dalam upaya mencari peluang bisnis.
Kunjungan para pengusaha Indonesia sejak 15 April difasilitasi Kedutaan Besar Republik Indonesia Bukares dengan menggelar temu usaha yang dilaksanakan di gedung di KBRI, kata Sekretaris Kedua KBRI Bukares Dicky Ahmad Rizaldy pada Selasa.
Kegiatan temu usaha merupakan salah satu program dalam rangka kunjungan pengusaha yang tergabung dalam kelompok Wine Lovers dari Indonesia yang dikoordinasi oleh PT. Danisa Texindo ke Bukares, Rumania dan Chisinau, Republik Moldova.
Pada acara pembukaan, Duta Besar RI Diar Nurbintoro menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta temu usaha atas kesediaanya datang dan mengharapkan kegiatan tersebut menjadi jembatan tercapainya kerja sama yang kongkrit.
Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari PT. Danisa Texindo mengenai lapangan usahanya terutama bidang importasi anggur ke Indonesia.
Seusai presentasi, delapan perusahaan anggur Rumania memperkenalkan produk dari Romania dan Republik Moldova.
KBRI Bukares juga memfasilitasi kegiatan temu usaha antara pengusaha Indonesia dengan anggota kamar dagang Indonesia - Rumania yang bergerak di bidang busana, makanan kalengan, informasi dan teknologi dan makanan laut. Kegiatan dibuka Dubes Diar Nurbintoro,
dan perkenalan masing-masing perusahaan serta dilanjutkan dengan diskusi antarpeserta.
Para pengusaha Indonesia melanjutkan kunjungan ke Republik Moldova untuk melakukan pertemuan dengan pengusaha anggur dan pelaku bisnis setempat.
Pada kunjungan ke Republik Moldova, mereka melakukan kunjungan ke Cricova Wine Company yang merupakan perusahaan minuman anggur terbesar di Moldova dan juga melakukan temu usaha dengan pengusaha setempat di bidang makanan olahan, busana yang difasilitasi oleh Wakil Menteri Pertanian Moldova. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/C/M. Anthoni/M. Anthoni) 22-04-2015 00:55:42
London, 22/4 (Antara) - Kelompok Wine Lovers dari Indonesia yang terdiri atas para pengusaha di bidang pelayaran, obat-obatan herbal, makanan olahan, busana dan periklanan mengadakan kunjungan ke Rumania dalam upaya mencari peluang bisnis.
Kunjungan para pengusaha Indonesia sejak 15 April difasilitasi Kedutaan Besar Republik Indonesia Bukares dengan menggelar temu usaha yang dilaksanakan di gedung di KBRI, kata Sekretaris Kedua KBRI Bukares Dicky Ahmad Rizaldy pada Selasa.
Kegiatan temu usaha merupakan salah satu program dalam rangka kunjungan pengusaha yang tergabung dalam kelompok Wine Lovers dari Indonesia yang dikoordinasi oleh PT. Danisa Texindo ke Bukares, Rumania dan Chisinau, Republik Moldova.
Pada acara pembukaan, Duta Besar RI Diar Nurbintoro menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta temu usaha atas kesediaanya datang dan mengharapkan kegiatan tersebut menjadi jembatan tercapainya kerja sama yang kongkrit.
Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari PT. Danisa Texindo mengenai lapangan usahanya terutama bidang importasi anggur ke Indonesia.
Seusai presentasi, delapan perusahaan anggur Rumania memperkenalkan produk dari Romania dan Republik Moldova.
KBRI Bukares juga memfasilitasi kegiatan temu usaha antara pengusaha Indonesia dengan anggota kamar dagang Indonesia - Rumania yang bergerak di bidang busana, makanan kalengan, informasi dan teknologi dan makanan laut. Kegiatan dibuka Dubes Diar Nurbintoro,
dan perkenalan masing-masing perusahaan serta dilanjutkan dengan diskusi antarpeserta.
Para pengusaha Indonesia melanjutkan kunjungan ke Republik Moldova untuk melakukan pertemuan dengan pengusaha anggur dan pelaku bisnis setempat.
Pada kunjungan ke Republik Moldova, mereka melakukan kunjungan ke Cricova Wine Company yang merupakan perusahaan minuman anggur terbesar di Moldova dan juga melakukan temu usaha dengan pengusaha setempat di bidang makanan olahan, busana yang difasilitasi oleh Wakil Menteri Pertanian Moldova. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/C/M. Anthoni/M. Anthoni) 22-04-2015 00:55:42
UNI EROPA
RI KAMPANYE PRODUK SEAFOOD BEBAS IUU FISHING DI BRUSSEL
London, 22/4 (Antara) - Indonesia kembali berpartisipasi dalam "Sea Food Expo Global 2015" yang berlangsung di Brussel pada 21-23 April 2015.
Dirjen P2HP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut P. Hutagalung, menyampaikan sambutan dalam pembukaan paviliun Indonesia, pada ekspo tersebut yang bertema "Anti IUU Fishing and Stop Buying Illegal Fish" serta perlawanan terhadap "Trafficking in Person" dalam industri perikanan, kata Counsellor KBRI Brussel, Riaz J.P. Saehu kepada Antara London, Selasa.
Di hadapan para pengunjung, peserta pameran dari Indonesia dan asing, serta para calon pembeli, Dirjen Saut Hutagalung menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki komitmen tegas untuk menghentikan "IUU Fishing" dan juga kejahatan lain yang terlibat.
Hadir dalam pembukaan paviliun Indonesia adalah Dubes Arif Havas Oegroseno, pejabat Penanggung Jawab Kedaulatan Maritim, Kemenko Maritim dan juga Ignacio Kristanyo Hardojo, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Brussel.
Pameran ini merupakan salah satu pertemuan industri perikanan global dengan pasar utama di Uni Eropa, Amerika Serikat dan Jepang. Indonesia menggarap pasar Eropa selama tiga hari pameran yang diikuti oleh 1.690 perusahaan peserta pameran dari 75 negara.
Pameran ini sangat menentukan penjualan produk ikan global, dimana 81 persen pengunjung yang hadir merupakan pembeli aktif pasar ikan dunia. Pihak penyelenggaran pameran menargetkan tahun ini pengunjung akan mencapai lebih dari 26 ribu orang.
Komisi Perikanan Uni Eropa juga berpartisipasi dalam pameran ini. Uni Eropa sebagai pasar terbesar di dunia yang mengonsumsi 25 persen makanan laut global diharapkan terus melakukan pemeriksaan lebih cermat, dengan tidak membeli makanan laut hasil IUU Fishing.
Sejumlah 18 pengusaha ikan Indonesia ikut meramaikan paviliun Indonesia. Produk-produk perikanan yang Indonesia pasarkan dalam pameran ini mencakupi produk ikan segar dan juga kalengan. Paviliun Indonesia juga memamerkan berbagai tata cara perikanan Indonesia yang berkelanjutan dan didukung oleh banyak anggota industri.
Delegasi Indonesia juga mengadakan pertemuan dengan berbagai LSM dan organisasi sertifikasi serta aliansi importir guna meningkatkan pangsa pasar Indonesia secara signifikan.
Partisipasi Indonesia dalam Sea Food Expo Global 2015 merupakan hasil kerja sama KBRI Brussel, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Koordinator Bidang Maritim. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/C/M. Anthoni/M. Anthoni) 22-04-2015 01:07:17
London, 22/4 (Antara) - Indonesia kembali berpartisipasi dalam "Sea Food Expo Global 2015" yang berlangsung di Brussel pada 21-23 April 2015.
Dirjen P2HP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut P. Hutagalung, menyampaikan sambutan dalam pembukaan paviliun Indonesia, pada ekspo tersebut yang bertema "Anti IUU Fishing and Stop Buying Illegal Fish" serta perlawanan terhadap "Trafficking in Person" dalam industri perikanan, kata Counsellor KBRI Brussel, Riaz J.P. Saehu kepada Antara London, Selasa.
Di hadapan para pengunjung, peserta pameran dari Indonesia dan asing, serta para calon pembeli, Dirjen Saut Hutagalung menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki komitmen tegas untuk menghentikan "IUU Fishing" dan juga kejahatan lain yang terlibat.
Hadir dalam pembukaan paviliun Indonesia adalah Dubes Arif Havas Oegroseno, pejabat Penanggung Jawab Kedaulatan Maritim, Kemenko Maritim dan juga Ignacio Kristanyo Hardojo, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Brussel.
Pameran ini merupakan salah satu pertemuan industri perikanan global dengan pasar utama di Uni Eropa, Amerika Serikat dan Jepang. Indonesia menggarap pasar Eropa selama tiga hari pameran yang diikuti oleh 1.690 perusahaan peserta pameran dari 75 negara.
Pameran ini sangat menentukan penjualan produk ikan global, dimana 81 persen pengunjung yang hadir merupakan pembeli aktif pasar ikan dunia. Pihak penyelenggaran pameran menargetkan tahun ini pengunjung akan mencapai lebih dari 26 ribu orang.
Komisi Perikanan Uni Eropa juga berpartisipasi dalam pameran ini. Uni Eropa sebagai pasar terbesar di dunia yang mengonsumsi 25 persen makanan laut global diharapkan terus melakukan pemeriksaan lebih cermat, dengan tidak membeli makanan laut hasil IUU Fishing.
Sejumlah 18 pengusaha ikan Indonesia ikut meramaikan paviliun Indonesia. Produk-produk perikanan yang Indonesia pasarkan dalam pameran ini mencakupi produk ikan segar dan juga kalengan. Paviliun Indonesia juga memamerkan berbagai tata cara perikanan Indonesia yang berkelanjutan dan didukung oleh banyak anggota industri.
Delegasi Indonesia juga mengadakan pertemuan dengan berbagai LSM dan organisasi sertifikasi serta aliansi importir guna meningkatkan pangsa pasar Indonesia secara signifikan.
Partisipasi Indonesia dalam Sea Food Expo Global 2015 merupakan hasil kerja sama KBRI Brussel, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Koordinator Bidang Maritim. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/C/M. Anthoni/M. Anthoni) 22-04-2015 01:07:17
KARTINI
HARI KARTINI DIPERINGATI MERIAH DI LONDON
Oleh Zeynita Gibbons
London, 21/4 (Antara) - Lebih dari 60 anggota Indonesia Network Development UK (INDUK) yang terdiri dari pekerja domestik di Kerajaan Inggris Raya memperingati Hari Kartini dengan meriah di London, akhir pekan.
Wakil Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia/DCM KBRI London Anita Lidya Luhulima ikut menghadiri peringatan tersebut beserta pejabat konsulat KBRI London serta pengurus Dharma Wanita Persatuan KBRI London, Ketua Diaspora Indonesia, Cathy Paat dan pengurus Perkumpulan Pernikahan campur.
Dalam sambutannya Anita Lidya Luhulima menyampaikan penghargaannya dengan digelarnya perayaan Hari Kartini oleh anggota INDUK, suatu wadah perempuan Indonesia yang bekerja di sektor informal di London dan sekitarnya.
Dikatakannya Kartini-Kartini abad 21 adalah anggota INDUK, Kartini abad 21 adalah juga perempuan yang bekerja di luar negeri termasuk para diplomat perempuan yang bekerja di KBRI yang merupakan bagian dari sekitar 1.000 diplomat perempuan di Kementerian Luar Negeri yang saat ini dinakhodai menlu perempuan pertama di Indonesia.
Perayaan tersebut dimeriahkan dengan tarian Badinding yang dibawakan Siti Kurniasari, Annie, Widha Finistri dan Tutik Kasmin.
Sedangkan para pekerja sektor domestik yang menghadiri perayaan di Gedung KBRI London di Governor Square itu mengenakan busana nasional yakni kebaya lengkap dengan sanggulnya.
Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam peringatan tersebut diantaranya lomba puisi Kartini, lomba menghias buah, busana kebaya terbaik serta joget balon.
Anita Luhulima mengatakan jumlah pekerja migran Indonesia merupakan bagian dari 232 juta pekerja migran di seluruh dunia yang bekerja mencari nafkah di luar negeri yang menurut catatan Internasional Labor Organization (ILO) 50 persen diantaranya adalah perempuan.
"Para wanita bekerja ini memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia yang lebih baik," ujarnya.
Semakin banyaknya wanita bekerja juga disebutnya sebagai hasil dari perjuangan para tokoh perempuan Indonesia dalam menyeimbangan peran laki laki dan perempuan dalam membangun Indonesia, salah satunya Kartini.
Perjuangan Kartini ditegaskannya membuat perempuan Indonesia memiliki kesempatan yang sama baik dalam pendidikan, bekerja, menduduki organisasi lainnya.
Melalui perjuangan Kartini, Anita mengatakan anggota INDUK dapat bekerja di luar negeri, mencari nafkah dan memberikan kehidupan yang lebik baik untuk keluarga.
"Apa yang dilakukan disini, bukan tanpa pengorbanan. Rekan-rekan INDUK harus meninggalkan 'comfort zone' (zona nyaman). Meninggalkan rumah tempat tinggal beserta keluarga, meninggalkan anak dan istri. Hal ini didorong untuk berjuang dan berupaya merubah nasib," ujarnya.
Sementara itu Pembina INDUK Siti Wahida mengakui INDUK dibentuk awalnya dari silaturahmi kelompok pelatihan Bahasa Inggris yang diikuti para pekerja domestik seperti nanny, pekerja domestik, pengurus orang tua pada tahun 2010, mengingat pengetahuan bahasa Inggris merupakan keharusan bagi yang menetap di Inggris.
Dalam perkembangannya, selain pelatihan Bahasa Inggris, juga dikembangkan pelatihan keterampilan lain seperti kesenian, kegiatan keagamaan dan kegiatan lainnya.
Minister Counsellor KBRI London Eka A. Suripto mengatakan bahwa KBRI London memfasilitasi semua kegiatan kemasyarakatan di Inggris termasuk para pekerja domestik di Inggris.
"Apabila ada yang berminat untuk menambah pengetahuan KBRI London dapat membantu anggota INDUK yang ingin belajar seperti Kejar Paket A atau B dan bahkan yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi," ujarnya.
Perayaan Hari Kartini yang diadakan pekerja domestik di Inggris itu juga diisi dengan lomba puisi yang dimenangkan oleh Rohayatun yang sudah 12 tahun bekerja di London dan Suntari yang puisinya berbunyi: "Kartini, percaya katamu, tanah tumpah darah dan keluarga. Kami seperti mu berjuang karena kami percaya adanya perubahan. Kartini sebuah nama yang tak lekang oleh zaman. Sebuah nama yang akan selalu menjadi inspirasi".
***4***
(ZG)
(T.H-ZG/B/A. Novarina/A. Novarina) 21-04-2015 09:46:16
Oleh Zeynita Gibbons
London, 21/4 (Antara) - Lebih dari 60 anggota Indonesia Network Development UK (INDUK) yang terdiri dari pekerja domestik di Kerajaan Inggris Raya memperingati Hari Kartini dengan meriah di London, akhir pekan.
Wakil Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia/DCM KBRI London Anita Lidya Luhulima ikut menghadiri peringatan tersebut beserta pejabat konsulat KBRI London serta pengurus Dharma Wanita Persatuan KBRI London, Ketua Diaspora Indonesia, Cathy Paat dan pengurus Perkumpulan Pernikahan campur.
Dalam sambutannya Anita Lidya Luhulima menyampaikan penghargaannya dengan digelarnya perayaan Hari Kartini oleh anggota INDUK, suatu wadah perempuan Indonesia yang bekerja di sektor informal di London dan sekitarnya.
Dikatakannya Kartini-Kartini abad 21 adalah anggota INDUK, Kartini abad 21 adalah juga perempuan yang bekerja di luar negeri termasuk para diplomat perempuan yang bekerja di KBRI yang merupakan bagian dari sekitar 1.000 diplomat perempuan di Kementerian Luar Negeri yang saat ini dinakhodai menlu perempuan pertama di Indonesia.
Perayaan tersebut dimeriahkan dengan tarian Badinding yang dibawakan Siti Kurniasari, Annie, Widha Finistri dan Tutik Kasmin.
Sedangkan para pekerja sektor domestik yang menghadiri perayaan di Gedung KBRI London di Governor Square itu mengenakan busana nasional yakni kebaya lengkap dengan sanggulnya.
Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam peringatan tersebut diantaranya lomba puisi Kartini, lomba menghias buah, busana kebaya terbaik serta joget balon.
Anita Luhulima mengatakan jumlah pekerja migran Indonesia merupakan bagian dari 232 juta pekerja migran di seluruh dunia yang bekerja mencari nafkah di luar negeri yang menurut catatan Internasional Labor Organization (ILO) 50 persen diantaranya adalah perempuan.
"Para wanita bekerja ini memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia yang lebih baik," ujarnya.
Semakin banyaknya wanita bekerja juga disebutnya sebagai hasil dari perjuangan para tokoh perempuan Indonesia dalam menyeimbangan peran laki laki dan perempuan dalam membangun Indonesia, salah satunya Kartini.
Perjuangan Kartini ditegaskannya membuat perempuan Indonesia memiliki kesempatan yang sama baik dalam pendidikan, bekerja, menduduki organisasi lainnya.
Melalui perjuangan Kartini, Anita mengatakan anggota INDUK dapat bekerja di luar negeri, mencari nafkah dan memberikan kehidupan yang lebik baik untuk keluarga.
"Apa yang dilakukan disini, bukan tanpa pengorbanan. Rekan-rekan INDUK harus meninggalkan 'comfort zone' (zona nyaman). Meninggalkan rumah tempat tinggal beserta keluarga, meninggalkan anak dan istri. Hal ini didorong untuk berjuang dan berupaya merubah nasib," ujarnya.
Sementara itu Pembina INDUK Siti Wahida mengakui INDUK dibentuk awalnya dari silaturahmi kelompok pelatihan Bahasa Inggris yang diikuti para pekerja domestik seperti nanny, pekerja domestik, pengurus orang tua pada tahun 2010, mengingat pengetahuan bahasa Inggris merupakan keharusan bagi yang menetap di Inggris.
Dalam perkembangannya, selain pelatihan Bahasa Inggris, juga dikembangkan pelatihan keterampilan lain seperti kesenian, kegiatan keagamaan dan kegiatan lainnya.
Minister Counsellor KBRI London Eka A. Suripto mengatakan bahwa KBRI London memfasilitasi semua kegiatan kemasyarakatan di Inggris termasuk para pekerja domestik di Inggris.
"Apabila ada yang berminat untuk menambah pengetahuan KBRI London dapat membantu anggota INDUK yang ingin belajar seperti Kejar Paket A atau B dan bahkan yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi," ujarnya.
Perayaan Hari Kartini yang diadakan pekerja domestik di Inggris itu juga diisi dengan lomba puisi yang dimenangkan oleh Rohayatun yang sudah 12 tahun bekerja di London dan Suntari yang puisinya berbunyi: "Kartini, percaya katamu, tanah tumpah darah dan keluarga. Kami seperti mu berjuang karena kami percaya adanya perubahan. Kartini sebuah nama yang tak lekang oleh zaman. Sebuah nama yang akan selalu menjadi inspirasi".
***4***
(ZG)
(T.H-ZG/B/A. Novarina/A. Novarina) 21-04-2015 09:46:16
BULGARIA
MAHASISWA BULGARIA BELAJAR TARIAN INDONESIA
Oleh Zeynita Gibbons
London, 21/4 (Antara) - Mahasiswa dan pelajar Bulgaria menyatakan tertarik untuk mempelajari tari Indonesia setelah menghadiri lokakarya dengan menampilkan dosen tari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Dwi Rahmani di Universitas Sofia.
Lokakarya (workshop) yang diselenggarakan KBRI Sofia kerja sama dengan Universitas Sofia dihadiri 65 orang yang kebanyakan mahasiswa dan pelajar, kata Sekretaris Kedua Pensosbud KBRI Sofia, Dina Mardiana kepada Antara London, Senin (20/4).
Acara tersebut dibuka dengan menampilkan tari indang badinding yang dibawakan tujuh penari terdiri atas empat staf/keluarga staf KBRI, dua mahasiswa kelas Bahasa dan Budaya Indonesia Universitas Sofia, serta Dwi Rahmani, S.Kar, M.Sn.
Tarian kedua, tari rebana, tari kreasi baru yang disusun Dwi dengan penata musik Dr. Bambang Sunarto (PR III ISI Surakarta), dibawakan Polina Cherneva, anggota senior Grup Tari KBRI Sofia "Pesona Mawar Nusantara" yang telah menjadi anggota tim tari KBRI selama lima tahun itu merupakan alumnus BSBI tahun 2013.
Sementara itu, tarian ketiga dibawakan secara solo oleh Dwi Rahmani adalah tari golek tirtokencono. Tarian-tarian tersebut merupakan hasil dari kelas tari yang diadakan KBRI sejak kedatangan Dwi pada tanggal 10 Maret 2015.
Di awal "workshop" Dwi Rahmani menjelaskan gerakan dasar tari jawa tradisi yang berasal dari Keraton Surakarta dan Yogyakarta berikut perbedaannya kepada hadirin yang kemudian dilanjutkan dengan mengundang peserta lokakarya ke atas panggung.
Meskipun gerakan tari jawa tradisi dirasakan sangat sulit, sekitar 20 penonton bergabung di atas panggung menikmatinya dan mengikuti arahan yang diberikan Dwi.
Selain tari tradisional jawa, peserta lokakarya diajarkan menari Indang yang gerakannya lebih mudah dengan musik yang dinamis.
Pada sesi ini tidak hanya peserta "workshop" yang mencoba menarikan tari indang, tetapi para penonton dari bangkunya masing-masing juga mencoba mengikuti gerakan tari indang yang dicontohkan Ibu Dwi. "Workshop" berlangsung selama hampir satu setengah jam diakhiri dengan tarian penutup "bajidor kahot" oleh Polina Cherneva.
Sejumlah penonton menyatakan sangat kagum dengan tarian Indonesia yang beraneka ragam. Menurut Krasimira Todorova, penonton dari Direktorat Internasional dan Kerja Sama Eropa Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Bulgaria, tanpa perlu dijelaskan dengan kata-kata, tarian Indonesia ditampilkan mencerminkan karakteristik dan mempunyai ciri khas masing-masing.
"Pengaruh berbagai budaya dalam tarian menambah keindahan tarian tersebut," katanya.
Hadir pada "workshop", antara lain Wakil Dekan Fakultas Classical and Modern Philology Universitas Sofia Dr. Galina Sokolova, mahasiswa dan alumni Universitas Sofia, beberapa pelajar SMP, masyarakat umum pencinta seni, serta wakil dari chopstick radio (radio mahasiswa Fakultas Jurnalistik Universitas Sofia).
Sejumlah pelajar SMP yang hadir mengatakan bahwa mereka sengaja datang pada acara tersebut karena sangat menyukai budaya Asia. Menurut mereka, tarian yang ditampilkan sangat mengesankan dan menanyakan kemungkinan mereka untuk dapat mempelajari tarian-tarian tersebut, khususnya tari indang.
Para penonton menyampaikan kepuasannya dengan pertunjukan dan "workshop" yang disajikan. Sebagian penonton lainnya juga menyampaikan keinginan untuk berlatih tari dan minatnya untuk bekerja sama mengadakan "workshop".
Beberapa hari sebelumnya, Dwi Rahmani mengadakan "workshop" di National Academy of Theater and Film Arst Sofia (NATFIS) yang mendapat sambutan positif mahasiswa.
Sejumlah mahasiswa NATFIS peserta "workshop" menyatakan menyukai tarian Jawa yang lemah lembut dan tari sumatra yang dinamis.
Seperti halnya di Universitas Sofia, permintaan mempelajari tari tradisional Indonesia berdatangan dari mahasiswa NATFIS. Kehadiran Dwi Rahmani di Bulgaria atas kerja sama KBRI Sofia dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang menugasi Dwi selama sekitar 2,5 bulan.
Kehadiran dosen ISI Solo tersebut dimanfaatkan KBRI Sofia untuk melatih tari di KBRI dan untuk promosi budaya dan pariwisata Indonesia di kota Sofia dan Veliko Turnovo. Dalam waktu dekat, dosen ISI Solo akan mendukung KBRI Sofia pada kegiatan promosi budaya dan pariwisata Indonesia di kota Troyan dan Targoviste.
***4***
D.Dj. Kliwantoro
(T.H-ZG/C/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro) 21-04-2015 00:59:34
Oleh Zeynita Gibbons
London, 21/4 (Antara) - Mahasiswa dan pelajar Bulgaria menyatakan tertarik untuk mempelajari tari Indonesia setelah menghadiri lokakarya dengan menampilkan dosen tari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Dwi Rahmani di Universitas Sofia.
Lokakarya (workshop) yang diselenggarakan KBRI Sofia kerja sama dengan Universitas Sofia dihadiri 65 orang yang kebanyakan mahasiswa dan pelajar, kata Sekretaris Kedua Pensosbud KBRI Sofia, Dina Mardiana kepada Antara London, Senin (20/4).
Acara tersebut dibuka dengan menampilkan tari indang badinding yang dibawakan tujuh penari terdiri atas empat staf/keluarga staf KBRI, dua mahasiswa kelas Bahasa dan Budaya Indonesia Universitas Sofia, serta Dwi Rahmani, S.Kar, M.Sn.
Tarian kedua, tari rebana, tari kreasi baru yang disusun Dwi dengan penata musik Dr. Bambang Sunarto (PR III ISI Surakarta), dibawakan Polina Cherneva, anggota senior Grup Tari KBRI Sofia "Pesona Mawar Nusantara" yang telah menjadi anggota tim tari KBRI selama lima tahun itu merupakan alumnus BSBI tahun 2013.
Sementara itu, tarian ketiga dibawakan secara solo oleh Dwi Rahmani adalah tari golek tirtokencono. Tarian-tarian tersebut merupakan hasil dari kelas tari yang diadakan KBRI sejak kedatangan Dwi pada tanggal 10 Maret 2015.
Di awal "workshop" Dwi Rahmani menjelaskan gerakan dasar tari jawa tradisi yang berasal dari Keraton Surakarta dan Yogyakarta berikut perbedaannya kepada hadirin yang kemudian dilanjutkan dengan mengundang peserta lokakarya ke atas panggung.
Meskipun gerakan tari jawa tradisi dirasakan sangat sulit, sekitar 20 penonton bergabung di atas panggung menikmatinya dan mengikuti arahan yang diberikan Dwi.
Selain tari tradisional jawa, peserta lokakarya diajarkan menari Indang yang gerakannya lebih mudah dengan musik yang dinamis.
Pada sesi ini tidak hanya peserta "workshop" yang mencoba menarikan tari indang, tetapi para penonton dari bangkunya masing-masing juga mencoba mengikuti gerakan tari indang yang dicontohkan Ibu Dwi. "Workshop" berlangsung selama hampir satu setengah jam diakhiri dengan tarian penutup "bajidor kahot" oleh Polina Cherneva.
Sejumlah penonton menyatakan sangat kagum dengan tarian Indonesia yang beraneka ragam. Menurut Krasimira Todorova, penonton dari Direktorat Internasional dan Kerja Sama Eropa Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Bulgaria, tanpa perlu dijelaskan dengan kata-kata, tarian Indonesia ditampilkan mencerminkan karakteristik dan mempunyai ciri khas masing-masing.
"Pengaruh berbagai budaya dalam tarian menambah keindahan tarian tersebut," katanya.
Hadir pada "workshop", antara lain Wakil Dekan Fakultas Classical and Modern Philology Universitas Sofia Dr. Galina Sokolova, mahasiswa dan alumni Universitas Sofia, beberapa pelajar SMP, masyarakat umum pencinta seni, serta wakil dari chopstick radio (radio mahasiswa Fakultas Jurnalistik Universitas Sofia).
Sejumlah pelajar SMP yang hadir mengatakan bahwa mereka sengaja datang pada acara tersebut karena sangat menyukai budaya Asia. Menurut mereka, tarian yang ditampilkan sangat mengesankan dan menanyakan kemungkinan mereka untuk dapat mempelajari tarian-tarian tersebut, khususnya tari indang.
Para penonton menyampaikan kepuasannya dengan pertunjukan dan "workshop" yang disajikan. Sebagian penonton lainnya juga menyampaikan keinginan untuk berlatih tari dan minatnya untuk bekerja sama mengadakan "workshop".
Beberapa hari sebelumnya, Dwi Rahmani mengadakan "workshop" di National Academy of Theater and Film Arst Sofia (NATFIS) yang mendapat sambutan positif mahasiswa.
Sejumlah mahasiswa NATFIS peserta "workshop" menyatakan menyukai tarian Jawa yang lemah lembut dan tari sumatra yang dinamis.
Seperti halnya di Universitas Sofia, permintaan mempelajari tari tradisional Indonesia berdatangan dari mahasiswa NATFIS. Kehadiran Dwi Rahmani di Bulgaria atas kerja sama KBRI Sofia dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang menugasi Dwi selama sekitar 2,5 bulan.
Kehadiran dosen ISI Solo tersebut dimanfaatkan KBRI Sofia untuk melatih tari di KBRI dan untuk promosi budaya dan pariwisata Indonesia di kota Sofia dan Veliko Turnovo. Dalam waktu dekat, dosen ISI Solo akan mendukung KBRI Sofia pada kegiatan promosi budaya dan pariwisata Indonesia di kota Troyan dan Targoviste.
***4***
D.Dj. Kliwantoro
(T.H-ZG/C/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro) 21-04-2015 00:59:34
BOOK FAIR
PENULIS INDONESIA BERBAGI PENGALAMAN DI LONDON
Oleh Zeynita Gibbons
London, 19/4 (Antara) - Penulis Indonesia berbagi pengalaman dengan pecinta buku dalam ajang pameran bergengsi London Book Fair 2015 yang digelar di gedung Olympia, London pada 14-16 April 2015.
Penulis Indonesia, Agustinus Wibowo kepada Antara di London, Minggu mengatakan, berbagi pengalaman bersama Elizabeth Pisani, penulis buku "Indonesia Exploring the Improbable Nation" di London Book Fair merupakan pengalaman berkesan dalam hidupnya.
"Tampil dalam London Book Fair merupakan salah satu percakapan terbaik yang pernah saya tampilkan di 'talkshow'," ujar "travel writer" berusia 34 tahun yang merupakan penulis buku "bestseller" "Selimut Debu, Garis Batas dan Titik Nol".
Indonesia untuk pertama kalinya tampil dalam London Book Fair yang didukung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan menghadirkan lebih dari 15 penerbit Indonesia dalam pameran selama tiga hari ini.
Stan Indonesia selain memperagakan sekitar 200 judul buku juga mengelar "talkshow" yang menampilkan diskusi buku "Lelaki Harimau" karya Eka Kurniawan yang baru diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul "Man Tiger".
Selain itu, peluncuran buku "Sophis TEAcation - An Anthology of Porcelain Teacups Collecting", acara bincang-bincang tentang buku digital/animasi serta kisah perjalanan Indonesia dan ketika orang Indonesia melihat dunia lewat mata mereka seperti yang disampaikan Elizabeth Pisani dan Agustinus Wibowo yang menarik perhatian pengunjung London Book Fair.
"Bincang-bincang yang menarik, peserta tampak antusias dengan topik identitas yang kami sampaikan," ujar pria kelahiran Lumajang, Jawa Timur, putra pertama pasangan Chandra Wibowo dan Widyawati.
"Talkshow" berlangsung menarik dengan banyaknya pertanyaan dari para pecinta buku di London mengenai pengalaman kedua penulis kisah perjalanan yang bertemakan "Indonesian travel writing- when Indonesian see the world through their eyes" dan dipandu Sari Meutia, CEO Mizan Media Utama.
Agustinus Wibowo, lulus dari SMU 2 Lumajang dan melanjutkan kuliah di Jurusan Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu mengakui bahwa baru pertama kali mengikuti diskusi yang digelar di luar negeri yang membahas buku kisah perjalanannya di wilayah perang Afganistan.
Agus, begitu Agustinus Wibowo biasa disapa, hampir tiga tahun melakukan perjalanan tanpa jeda melalu jalur darat melintasi Asia Selatan dan Tengah yang melakukan 'misi pribadinya' keliling Asia, bagian dari cita-citanya keliling dunia.
Perjalanannya dimulai dari Stasiun Kereta Api Beijing, China pada tanggal 31 Juli 2005.
Dari Negeri Tirai Bambu itu ia naik ke atap dunia Tibet, menyeberang ke Nepal, turun ke India, kemudian menembus ke barat, masuk ke Pakistan, Afghanistan, Iran, berputar lagi ke Asia Tengah, diawali Tajikistan, kemudian Kyrgyzstan, Kazakhstan, hingga Uzbekistan, dan Turkmenistan.
Ribuan kilometer yang dilaluinya ia tempuh dengan berbaga macam alat transportasi seperti kereta api, bus, truk, hingga kuda, keledai dan tak ketinggalan jalan kaki.
Agus adalah seorang petualang, pengembara, musafir, seorang "backpaker" sejati.
Bagi banyak orang, aktivitas "travelling" murah sebagai seorang "bakckpaker" adalah hobi.
Bagi Agus menjadi "backpaker" adalah hidupnya, napasnya setiap hari.
Kini Agus yang menetap antara Beijing dan Jakarta tengah diminta melakukan penerjemahan buku tentang Presiden Jakowi yang ditulis penulis China yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
"Saya diminta menerjemahkan buku untuk bisa dibaca oleh Presiden Jakowi," ujar Agus yang mengakui bayarannya cukup besar yang tentunya akan digunakan untuk melanjutkan perjalanannya.
"Hidup ini adalah sebuah perjalanan. Kita tidak tahu kapan perjalanan hidup kita akan selesai. Begitu pula saya tidak tahu kapan petualangan saya ini akan berakhir. Yang saya tahu, saya masih ingin terus melanjutkan petualangan saya. Masih ada banyak tempat yang ingin saya kunjungi," demikian Agustinus Wibowo.
Sementara itu, ketua delegasi Indonesia ke London Book Fair Dr Ing Ir Agus Maryono mengakui keikutsertaan Indonesia dalam London Book Fair merupakan bagian dari persiapan Indonesia sebagai tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair pada Oktober 2015.
Dikatakannya, keikutsertaan Indonesia di London yang menjadi kiblat buku dunia merupakan bagian dari diplomasi intelektual di Indonesia diharapkan buah pikiran orang Indonesia dapat diakses pembaca di luar negeri khususnya di Inggris.
London Book Fair disebut sebagai 'olimpiadenya' industri buku internasional karena mampu menghadirkan 25 ribu pelaku industri dari 124 negara.
London Book Fair 2015 yang bertema 'Making World Go Further' diadakan di Olympia di kawasan Barat London selama tiga hari dari tanggal 14 hingga 16 April lalu.
Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Lucya Andam Dewi mengatakan penting Indonesia khususnya bagi penerbit berpartisipasi di Pameran Buku London yang merupakan pameran terbesar kedua di dunia.
"Kami ingin menampilkan kekayaan literatur Indonesia," ujar Pimpinan PT Bumi Aksara.
Diharapkannya, Indonesia bisa ikut dalam London Book Fair di masa datang dan lebih banyak lagi penerbit yang bisa ikut serta juga makin banyak kerjasama dan "literacy" buku Indonesia dengan penerbit asing. ***4*** (T.ZG)
(T.H-ZG/B/K. Dewanto/K. Dewanto) 19-04-2015 06:33:04
Oleh Zeynita Gibbons
London, 19/4 (Antara) - Penulis Indonesia berbagi pengalaman dengan pecinta buku dalam ajang pameran bergengsi London Book Fair 2015 yang digelar di gedung Olympia, London pada 14-16 April 2015.
Penulis Indonesia, Agustinus Wibowo kepada Antara di London, Minggu mengatakan, berbagi pengalaman bersama Elizabeth Pisani, penulis buku "Indonesia Exploring the Improbable Nation" di London Book Fair merupakan pengalaman berkesan dalam hidupnya.
"Tampil dalam London Book Fair merupakan salah satu percakapan terbaik yang pernah saya tampilkan di 'talkshow'," ujar "travel writer" berusia 34 tahun yang merupakan penulis buku "bestseller" "Selimut Debu, Garis Batas dan Titik Nol".
Indonesia untuk pertama kalinya tampil dalam London Book Fair yang didukung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan menghadirkan lebih dari 15 penerbit Indonesia dalam pameran selama tiga hari ini.
Stan Indonesia selain memperagakan sekitar 200 judul buku juga mengelar "talkshow" yang menampilkan diskusi buku "Lelaki Harimau" karya Eka Kurniawan yang baru diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul "Man Tiger".
Selain itu, peluncuran buku "Sophis TEAcation - An Anthology of Porcelain Teacups Collecting", acara bincang-bincang tentang buku digital/animasi serta kisah perjalanan Indonesia dan ketika orang Indonesia melihat dunia lewat mata mereka seperti yang disampaikan Elizabeth Pisani dan Agustinus Wibowo yang menarik perhatian pengunjung London Book Fair.
"Bincang-bincang yang menarik, peserta tampak antusias dengan topik identitas yang kami sampaikan," ujar pria kelahiran Lumajang, Jawa Timur, putra pertama pasangan Chandra Wibowo dan Widyawati.
"Talkshow" berlangsung menarik dengan banyaknya pertanyaan dari para pecinta buku di London mengenai pengalaman kedua penulis kisah perjalanan yang bertemakan "Indonesian travel writing- when Indonesian see the world through their eyes" dan dipandu Sari Meutia, CEO Mizan Media Utama.
Agustinus Wibowo, lulus dari SMU 2 Lumajang dan melanjutkan kuliah di Jurusan Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu mengakui bahwa baru pertama kali mengikuti diskusi yang digelar di luar negeri yang membahas buku kisah perjalanannya di wilayah perang Afganistan.
Agus, begitu Agustinus Wibowo biasa disapa, hampir tiga tahun melakukan perjalanan tanpa jeda melalu jalur darat melintasi Asia Selatan dan Tengah yang melakukan 'misi pribadinya' keliling Asia, bagian dari cita-citanya keliling dunia.
Perjalanannya dimulai dari Stasiun Kereta Api Beijing, China pada tanggal 31 Juli 2005.
Dari Negeri Tirai Bambu itu ia naik ke atap dunia Tibet, menyeberang ke Nepal, turun ke India, kemudian menembus ke barat, masuk ke Pakistan, Afghanistan, Iran, berputar lagi ke Asia Tengah, diawali Tajikistan, kemudian Kyrgyzstan, Kazakhstan, hingga Uzbekistan, dan Turkmenistan.
Ribuan kilometer yang dilaluinya ia tempuh dengan berbaga macam alat transportasi seperti kereta api, bus, truk, hingga kuda, keledai dan tak ketinggalan jalan kaki.
Agus adalah seorang petualang, pengembara, musafir, seorang "backpaker" sejati.
Bagi banyak orang, aktivitas "travelling" murah sebagai seorang "bakckpaker" adalah hobi.
Bagi Agus menjadi "backpaker" adalah hidupnya, napasnya setiap hari.
Kini Agus yang menetap antara Beijing dan Jakarta tengah diminta melakukan penerjemahan buku tentang Presiden Jakowi yang ditulis penulis China yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
"Saya diminta menerjemahkan buku untuk bisa dibaca oleh Presiden Jakowi," ujar Agus yang mengakui bayarannya cukup besar yang tentunya akan digunakan untuk melanjutkan perjalanannya.
"Hidup ini adalah sebuah perjalanan. Kita tidak tahu kapan perjalanan hidup kita akan selesai. Begitu pula saya tidak tahu kapan petualangan saya ini akan berakhir. Yang saya tahu, saya masih ingin terus melanjutkan petualangan saya. Masih ada banyak tempat yang ingin saya kunjungi," demikian Agustinus Wibowo.
Sementara itu, ketua delegasi Indonesia ke London Book Fair Dr Ing Ir Agus Maryono mengakui keikutsertaan Indonesia dalam London Book Fair merupakan bagian dari persiapan Indonesia sebagai tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair pada Oktober 2015.
Dikatakannya, keikutsertaan Indonesia di London yang menjadi kiblat buku dunia merupakan bagian dari diplomasi intelektual di Indonesia diharapkan buah pikiran orang Indonesia dapat diakses pembaca di luar negeri khususnya di Inggris.
London Book Fair disebut sebagai 'olimpiadenya' industri buku internasional karena mampu menghadirkan 25 ribu pelaku industri dari 124 negara.
London Book Fair 2015 yang bertema 'Making World Go Further' diadakan di Olympia di kawasan Barat London selama tiga hari dari tanggal 14 hingga 16 April lalu.
Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Lucya Andam Dewi mengatakan penting Indonesia khususnya bagi penerbit berpartisipasi di Pameran Buku London yang merupakan pameran terbesar kedua di dunia.
"Kami ingin menampilkan kekayaan literatur Indonesia," ujar Pimpinan PT Bumi Aksara.
Diharapkannya, Indonesia bisa ikut dalam London Book Fair di masa datang dan lebih banyak lagi penerbit yang bisa ikut serta juga makin banyak kerjasama dan "literacy" buku Indonesia dengan penerbit asing. ***4*** (T.ZG)
(T.H-ZG/B/K. Dewanto/K. Dewanto) 19-04-2015 06:33:04
ANGLO
ANGLO INDONESIA-PPI GELAR DISKUSI PENGEMBANGAN KARIR
Oleh Zeynita Gibbons
London, 19/4 (Antara) - Wakil Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia/DCM KBRI London Anita Luhulima menghargai kolaborasi Anglo Indonesia Society dan PPI London yang mengelar acara diskusi "Working in the City" yang diadakan di KBRI London pada akhir pekan.
"Kolaborasi ini mencerminkan suatu perhatian yang mendalam dan dukungan bagi pengembangan masa depan mahasiswa Indonesia dan profesional muda dari berbagai perusahaan di Inggris," ujar Anita dalam pernyataannya kepada Antara London,Minggu.
Sebanyak 50 pelajar dan profesional muda dari Indonesia dan Inggris mengikuti panel diskusi yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pelajar Indonesia yang ingin meniti karir di Inggris itu, demikian menurut Student Liaison Officer Anglo-Indonesian Society Steven Marcelino.
Acara itu memberikan kesempatan kepada para mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Inggris untuk menimba ilmu dari profesional muda di London dan strategi dalam memenangkan kompetisi untuk berkarir di perusahaan top di Inggris.
Anita mengutip Henry Ford yang menyebutkan bahwa "Berkumpul bersama adalah sebuah permulaan, tetap bersama adalah sebuah perkembangan dan bekerja bersama adalah kesuksesan" dan menyebutkan acara yang digelar Anglo Indonesia Society dan PPI London itu merupakan langkah awal dan diharapkannya dengan terus menggalang kebersamaan akan mencapai kesuksesan bersama.
"Pada akhirnya suatu hari akan terbangun kerja sama tim yang kuat dalam mencapai kesuksesan. Harus diingat bahwa hari ini, mahasiswa dan profesional muda adalah pemimpin masa depan dan menjadi kapten industri," ujarnya.
Ketua The Anglo-Indonesian Society, Dubes Charles Humprey mengatakan acara tersebut adalah untuk ketiga kalinya mengadakan acara bersama para pelajar yang menuntut ilmu dan profesional muda Indonesia yang berkarir di Inggris Perhimpunan Indonesia-Inggris.
Perhimpunan Indonesia-Inggeris (Anglo-Indonesian Society) didirikan tahun 1965 merupakan forum budaya, sosial dan non-politik beranggotakan sekitar 350 orang, umumnya orang Inggris, baik mantan diplomat, mereka yang pernah bertugas di Indonesia, maupun pelajar, akademik yang berminat terhadap Indonesia.
Anglo-Indonesian juga ingin mengajak para pelajar yang tergabung dalam PPI London dalam acara diskusi untuk penerimaan musim semi "Spring Reception for students and young professionals," yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk menjalin jejaringan dengan profesional muda di London.
Sementara itu, Steven Marcelino mengatakan panel diskusi yang bertemakan "Working in the City" itu bertujuan untuk memberikan beberapa wawasan kepada para pelajar Indonesia yang ingin bekerja di salah satu pusat keuangan dunia dan berbagi kiat kerja lainnya.
Para pembicara dalam panel diskusi Profesional Muda Indonesia dari Barclays Capital, UBS Investment Bank, M&G (Prudential), Investment Management and CIMB London dan kaum Muda London dari Industri beragam (seperti FMCG dan IT) yang sangat bermanfaat bagi para pelajar Indonesia dalam menjalin jejaringan.(ZG)
(T.H-ZG/C/A. Novarina/A. Novarina) 19-04-2015 11:38:13
Oleh Zeynita Gibbons
London, 19/4 (Antara) - Wakil Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia/DCM KBRI London Anita Luhulima menghargai kolaborasi Anglo Indonesia Society dan PPI London yang mengelar acara diskusi "Working in the City" yang diadakan di KBRI London pada akhir pekan.
"Kolaborasi ini mencerminkan suatu perhatian yang mendalam dan dukungan bagi pengembangan masa depan mahasiswa Indonesia dan profesional muda dari berbagai perusahaan di Inggris," ujar Anita dalam pernyataannya kepada Antara London,Minggu.
Sebanyak 50 pelajar dan profesional muda dari Indonesia dan Inggris mengikuti panel diskusi yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pelajar Indonesia yang ingin meniti karir di Inggris itu, demikian menurut Student Liaison Officer Anglo-Indonesian Society Steven Marcelino.
Acara itu memberikan kesempatan kepada para mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Inggris untuk menimba ilmu dari profesional muda di London dan strategi dalam memenangkan kompetisi untuk berkarir di perusahaan top di Inggris.
Anita mengutip Henry Ford yang menyebutkan bahwa "Berkumpul bersama adalah sebuah permulaan, tetap bersama adalah sebuah perkembangan dan bekerja bersama adalah kesuksesan" dan menyebutkan acara yang digelar Anglo Indonesia Society dan PPI London itu merupakan langkah awal dan diharapkannya dengan terus menggalang kebersamaan akan mencapai kesuksesan bersama.
"Pada akhirnya suatu hari akan terbangun kerja sama tim yang kuat dalam mencapai kesuksesan. Harus diingat bahwa hari ini, mahasiswa dan profesional muda adalah pemimpin masa depan dan menjadi kapten industri," ujarnya.
Ketua The Anglo-Indonesian Society, Dubes Charles Humprey mengatakan acara tersebut adalah untuk ketiga kalinya mengadakan acara bersama para pelajar yang menuntut ilmu dan profesional muda Indonesia yang berkarir di Inggris Perhimpunan Indonesia-Inggris.
Perhimpunan Indonesia-Inggeris (Anglo-Indonesian Society) didirikan tahun 1965 merupakan forum budaya, sosial dan non-politik beranggotakan sekitar 350 orang, umumnya orang Inggris, baik mantan diplomat, mereka yang pernah bertugas di Indonesia, maupun pelajar, akademik yang berminat terhadap Indonesia.
Anglo-Indonesian juga ingin mengajak para pelajar yang tergabung dalam PPI London dalam acara diskusi untuk penerimaan musim semi "Spring Reception for students and young professionals," yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk menjalin jejaringan dengan profesional muda di London.
Sementara itu, Steven Marcelino mengatakan panel diskusi yang bertemakan "Working in the City" itu bertujuan untuk memberikan beberapa wawasan kepada para pelajar Indonesia yang ingin bekerja di salah satu pusat keuangan dunia dan berbagi kiat kerja lainnya.
Para pembicara dalam panel diskusi Profesional Muda Indonesia dari Barclays Capital, UBS Investment Bank, M&G (Prudential), Investment Management and CIMB London dan kaum Muda London dari Industri beragam (seperti FMCG dan IT) yang sangat bermanfaat bagi para pelajar Indonesia dalam menjalin jejaringan.(ZG)
(T.H-ZG/C/A. Novarina/A. Novarina) 19-04-2015 11:38:13
BELANDA
MULTIFUNGSI KEBUN RAYA DIBAHAS DI BELANDA
Oleh Zeynita Gibbons
London, 18/4 (Antara) - Indonesia memandang penting peran dan keberadaan kebun raya (botanical garden) yang multifungsi, kata Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) RI Den Haag, Ibnu Wahyutomo.
Ibnu Wahyutomo mengatakan hal itu dalam pembukaan simposium "Botanic Gardens in a Changing World" yang diselenggarakan Hortus Botanicus (Kebun Raya) Leiden, Belanda, di Gedung Orangery Hortus Botanicus Leiden, Sabtu, kata Minister Counsellor Pensosbud KBRI Den Haag, Azis Nurwahyudi,
Ibnu Wahyutomo mengemukakan, kebun raya tidak saja sebagai tempat konservasi tumbuhan dan keanekaragaman hayati dan wisata, namun juga sebagai tempat pemajuan penelitian dan pendidikan, laboratorium tanaman, sustainabiliti lingkungan dan masyarakat serta bagian dari mitigasi dampak perubahan iklim.
Dikatakannya, Indonesia memasukkan revitalisasi dan pembangunan kebun raya sebagai salah satu prioritas nasional di bidang lingkungan hidup dan pengelolaan bencana. Pemerintah Indonesia juga mengeluarkan beberapa legislasi, antara lain, Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya dan telah mengesahkan "UN Convention on Biological Diversity" melalui UU Nomor 5 Tahun 1994.
Ibnu selain mengucapkan selamat atas perayaan 425 tahun Hortus Botanicus dan mengharapkan melalui simposium tersebut dapat semakin diperkuat kerja sama internasional dalam mengembangkan kebun raya di berbagai negara.
"Melalui kerja sama berbagai pihak, kita semua berharap dapat terus mewariskan keanekaragman hayati dan alam yang indah ini untuk generasi masa depan," katanya.
"Kami juga mengharapkan masyarakat Indonesia dapat melihat tumbuh-tumbuhan khas Belanda seperti tulip, hyacinth, crocus atau narcissusdapat ditanam di kebun raya di Indonesia," katanya.
Saat ini Hortus Botanicus Leiden memiliki koleksi tanaman tropis termasuk tanaman Indonesia di bagian "glass garden".
Dalam simposium disampaikan pula paparan Dr Paul JA Kebler, Direktur Hortus Botanicus Leiden dan Dr Paul Smith, Secretary General of Botanic Gardens Conservation International (BGCI).
Paul Kebler menyampaikan tujuan penyelenggaraan simposium. Selain itu diceritakan pula mengenai sejarah Hortus Botanicus yang didirikan tahun 1590 dengan Carolus Clusius sebagai prefectus (direktur) pertama Hortus Botanicus.
"Saat ini banyak 'botanical gardens' di berbagai negara menghadapi tantangan di satu sisi, namun di sisi lainnya juga ada optimisme untuk meningkatkan peran dan fungsinya. Selama dua hari ini, kita akan mencoba mendiskusikan hal-hal itu," katanya.
Secara khusus, Paul Kebler menyampaikan apresiasi kehadiran delegasi dari Indonesia dan KUAI RI dalam kegiatan tersebut. Dijelaskannya beberapa kerja sama antara Hortus Botanicus Leiden dan Kebun Raya Bogor Indonesia.
Simposium ini diselenggarakan dalam rangka perayaan 425 tahun Hortus Botanicus Leiden dan berlangsung dua hari yang pada pembukaan Jumat dihadiri direktur dan kurator kebun raya dari beberapa negara, ahli biologi dan tumbuhan, kelompok riset, akademisi, mahasiswa dan lainnya.
Para peserta berasal dari Indonesia, Belanda, Amerika Serikat, Italia, Turki, Inggris, Austria, Jerman dan Belgia. Hadir mewakili Indonesia Direktur Kebun Raya Bogor Dr Didik Widyatmoko.
Paul Kebler secara simbolis menyerahkan buku "425 Tahun Hortus Botanicus Leiden" kepada KUAI RI dan para narasumber simposium. Buku tersebut dicetak dalam tiga bahasa, yaitu Belanda, Inggris dan Bahasa Indonesia. ***4*** (ZG)
D0190415000479 19-APR-15 KSR JKT
Oleh Zeynita Gibbons
London, 18/4 (Antara) - Indonesia memandang penting peran dan keberadaan kebun raya (botanical garden) yang multifungsi, kata Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) RI Den Haag, Ibnu Wahyutomo.
Ibnu Wahyutomo mengatakan hal itu dalam pembukaan simposium "Botanic Gardens in a Changing World" yang diselenggarakan Hortus Botanicus (Kebun Raya) Leiden, Belanda, di Gedung Orangery Hortus Botanicus Leiden, Sabtu, kata Minister Counsellor Pensosbud KBRI Den Haag, Azis Nurwahyudi,
Ibnu Wahyutomo mengemukakan, kebun raya tidak saja sebagai tempat konservasi tumbuhan dan keanekaragaman hayati dan wisata, namun juga sebagai tempat pemajuan penelitian dan pendidikan, laboratorium tanaman, sustainabiliti lingkungan dan masyarakat serta bagian dari mitigasi dampak perubahan iklim.
Dikatakannya, Indonesia memasukkan revitalisasi dan pembangunan kebun raya sebagai salah satu prioritas nasional di bidang lingkungan hidup dan pengelolaan bencana. Pemerintah Indonesia juga mengeluarkan beberapa legislasi, antara lain, Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya dan telah mengesahkan "UN Convention on Biological Diversity" melalui UU Nomor 5 Tahun 1994.
Ibnu selain mengucapkan selamat atas perayaan 425 tahun Hortus Botanicus dan mengharapkan melalui simposium tersebut dapat semakin diperkuat kerja sama internasional dalam mengembangkan kebun raya di berbagai negara.
"Melalui kerja sama berbagai pihak, kita semua berharap dapat terus mewariskan keanekaragman hayati dan alam yang indah ini untuk generasi masa depan," katanya.
"Kami juga mengharapkan masyarakat Indonesia dapat melihat tumbuh-tumbuhan khas Belanda seperti tulip, hyacinth, crocus atau narcissusdapat ditanam di kebun raya di Indonesia," katanya.
Saat ini Hortus Botanicus Leiden memiliki koleksi tanaman tropis termasuk tanaman Indonesia di bagian "glass garden".
Dalam simposium disampaikan pula paparan Dr Paul JA Kebler, Direktur Hortus Botanicus Leiden dan Dr Paul Smith, Secretary General of Botanic Gardens Conservation International (BGCI).
Paul Kebler menyampaikan tujuan penyelenggaraan simposium. Selain itu diceritakan pula mengenai sejarah Hortus Botanicus yang didirikan tahun 1590 dengan Carolus Clusius sebagai prefectus (direktur) pertama Hortus Botanicus.
"Saat ini banyak 'botanical gardens' di berbagai negara menghadapi tantangan di satu sisi, namun di sisi lainnya juga ada optimisme untuk meningkatkan peran dan fungsinya. Selama dua hari ini, kita akan mencoba mendiskusikan hal-hal itu," katanya.
Secara khusus, Paul Kebler menyampaikan apresiasi kehadiran delegasi dari Indonesia dan KUAI RI dalam kegiatan tersebut. Dijelaskannya beberapa kerja sama antara Hortus Botanicus Leiden dan Kebun Raya Bogor Indonesia.
Simposium ini diselenggarakan dalam rangka perayaan 425 tahun Hortus Botanicus Leiden dan berlangsung dua hari yang pada pembukaan Jumat dihadiri direktur dan kurator kebun raya dari beberapa negara, ahli biologi dan tumbuhan, kelompok riset, akademisi, mahasiswa dan lainnya.
Para peserta berasal dari Indonesia, Belanda, Amerika Serikat, Italia, Turki, Inggris, Austria, Jerman dan Belgia. Hadir mewakili Indonesia Direktur Kebun Raya Bogor Dr Didik Widyatmoko.
Paul Kebler secara simbolis menyerahkan buku "425 Tahun Hortus Botanicus Leiden" kepada KUAI RI dan para narasumber simposium. Buku tersebut dicetak dalam tiga bahasa, yaitu Belanda, Inggris dan Bahasa Indonesia. ***4*** (ZG)
D0190415000479 19-APR-15 KSR JKT
UNI EROPA
UNI EROPA DIHARAPKAN TINGKATKAN INVESTASI DI INDONESIA
oleh Zeynita Gibbons
London, 18/4 (Antara) - Pelaku bisnis di Uni Eropa (UE) diharapkan meningkatkan investasi di Indonesia khususnya di sektor manufaktur dalam jangka panjang karena Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia di masa yang akan datang.
Demikian disampaikan para pembicara dari UE dan Indonesia saat "Conference of Indonesia" yang diselenggarakan KBRI Brussel bekerjasama dengan sebuah pemikir terkemuka UE di Brussel, Friends of Europe, pada di Brussel, kata Counsellor KBRI Brusel, Riaz JP Saehu kepada Antara London, Sabtu.
Indonesia juga tengah giat mempercepat peningkatan "competitiveness" untuk dapat bersaing dengan negara-negara tetangga khususnya menjelang dimulainya "ASEAN Economic Community" pada akhir tahun 2015 ini.
Konferensi bertajuk "Indonesia Update: What's Really Happening in Jokowi's Indonesia and Why It Matters" menghadirkan pembicara, yaitu Felia Salim, pengamat ekonomi yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BNI (2008-2014),
Selain itu juga tampil sebagai pembicara Direktur Eksekutif The Habibie Center Rahimah Abdulrahim, Managing Director for Asia and the Pacific, European External Action Service (EEAS) Komisi Eropa Ugo Astuto dan Marc Deschamps, Director of Muslim Economic Department L'Agence Wallonne à l'Exportation et aux investissements étrangers (AWEX), sedangkan Director of Policy Friends of Europe, Shada Islam bertindak selaku moderator.
Konferensi ini dihadiri ratusan peserta dari kalangan akademisi, peneliti, lembaga pemikir dan institusi Uni Eropa (UE), yaitu Parlemen Eropa dan Komisi Eropa, kalangan korps diplomatik dan media. Kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan KBRI Brussel bekerjasama dengan Friends of Europe sejak tahun 2013.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Brussel, Ignacio Kristanyo Hardojo mengatakan, kerja sama KBRI Brussel dengan Friends of Europe selama tiga tahun berturut-turut dalam upaya meningkatkan profil Indonesia di Uni Eropa serta sebagai upaya mendorong hubungan Indonesia dan Uni Eropa ke kemitraan yang lebih strategis.
Kristanyo Hardojo mengatakan, konferensi ini sangat tepat diselenggarakan sebulan setelah kunjungan delegasi Parlemen Eropa dipimpin Ketua Delegasi Asia Tenggara di Parlemen Eropa Dr Werner Langen Maret lalu.
Kunjungan ini menghasilkan catatan yang sangat positif terhadap kemajuan demokrasi dan HAM di Indonesia, peningkatan kerja sama di ranah ekonomi dan investasi.
Selain itu, keinginan UE untuk belajar mengenai toleransi dan menjadikan Indonesia sebagai rujukan bagi Uni Eropa dalam mencari bentuk multikulturalisme.
Felia Salim mengatakan, Indonesia saat ini berfokus pada pembangunan infrastruktur untuk menunjang sektor produksi mengimbangi ketergantungan terhadap impor. Terdapat beberapa hal positif yang dapat dimanfaatkan Indonesia dalam hal ini, termasuk potensi Indonesia menjadi "production hub" dengan pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara, yaitu 40 persen dari seluruh kawasan.
Rahimah Abdulrahim menyampaikan kunjungan Presiden Jokowi ke Tiongkok merupakan sebuah reafirmasi tehadap komitmen untuk menyelenggarakan kebijakan luar negeri yang bebas aktif, khususnya ketika kunjungan tersebut dilakukan bersamaan dengan kunjungan ke Jepang.
Direktur Pengembangan Ekonomi Muslim wilayah Walonia di Belgia, Marc Deschamps menyarankan pengusaha Indonesia segera menjajaki pasar produk halal di Eropa karena pasar tersebut menurutnya cukup menjanjikan.
Sementara itu, Ugo Astuto menyatakan bahwa Indonesia akan tetap menjadi mitra penting Uni Eropa. Hal ini terlihat dari tingginya jumlah kunjungan pejabat tinggi dari kedua pemerintahan.
Uni Eropa tertarik berbagi pengalaman dengan Indonesia terkait dengan pengelolaan maritim Indonesia karena Eropa mempunyai garis pantai yang cukup panjang seperti Indonesia dan memiliki banyak pengalaman dalam pengelolaan sektor perikanan.
Uni Eropa juga dapat berbagi pengetahuan tentang teknologi maritim yang mungkin dapat dimanfaatkan di Indonesia. UE juga tertarik untuk membuat skema kerja sama di bidang demokrasi karena melihat Indonesia sebagai negara paling berperan di kawasan ASEAN. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 18-04-2015 23:05:22
oleh Zeynita Gibbons
London, 18/4 (Antara) - Pelaku bisnis di Uni Eropa (UE) diharapkan meningkatkan investasi di Indonesia khususnya di sektor manufaktur dalam jangka panjang karena Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia di masa yang akan datang.
Demikian disampaikan para pembicara dari UE dan Indonesia saat "Conference of Indonesia" yang diselenggarakan KBRI Brussel bekerjasama dengan sebuah pemikir terkemuka UE di Brussel, Friends of Europe, pada di Brussel, kata Counsellor KBRI Brusel, Riaz JP Saehu kepada Antara London, Sabtu.
Indonesia juga tengah giat mempercepat peningkatan "competitiveness" untuk dapat bersaing dengan negara-negara tetangga khususnya menjelang dimulainya "ASEAN Economic Community" pada akhir tahun 2015 ini.
Konferensi bertajuk "Indonesia Update: What's Really Happening in Jokowi's Indonesia and Why It Matters" menghadirkan pembicara, yaitu Felia Salim, pengamat ekonomi yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BNI (2008-2014),
Selain itu juga tampil sebagai pembicara Direktur Eksekutif The Habibie Center Rahimah Abdulrahim, Managing Director for Asia and the Pacific, European External Action Service (EEAS) Komisi Eropa Ugo Astuto dan Marc Deschamps, Director of Muslim Economic Department L'Agence Wallonne à l'Exportation et aux investissements étrangers (AWEX), sedangkan Director of Policy Friends of Europe, Shada Islam bertindak selaku moderator.
Konferensi ini dihadiri ratusan peserta dari kalangan akademisi, peneliti, lembaga pemikir dan institusi Uni Eropa (UE), yaitu Parlemen Eropa dan Komisi Eropa, kalangan korps diplomatik dan media. Kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan KBRI Brussel bekerjasama dengan Friends of Europe sejak tahun 2013.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Brussel, Ignacio Kristanyo Hardojo mengatakan, kerja sama KBRI Brussel dengan Friends of Europe selama tiga tahun berturut-turut dalam upaya meningkatkan profil Indonesia di Uni Eropa serta sebagai upaya mendorong hubungan Indonesia dan Uni Eropa ke kemitraan yang lebih strategis.
Kristanyo Hardojo mengatakan, konferensi ini sangat tepat diselenggarakan sebulan setelah kunjungan delegasi Parlemen Eropa dipimpin Ketua Delegasi Asia Tenggara di Parlemen Eropa Dr Werner Langen Maret lalu.
Kunjungan ini menghasilkan catatan yang sangat positif terhadap kemajuan demokrasi dan HAM di Indonesia, peningkatan kerja sama di ranah ekonomi dan investasi.
Selain itu, keinginan UE untuk belajar mengenai toleransi dan menjadikan Indonesia sebagai rujukan bagi Uni Eropa dalam mencari bentuk multikulturalisme.
Felia Salim mengatakan, Indonesia saat ini berfokus pada pembangunan infrastruktur untuk menunjang sektor produksi mengimbangi ketergantungan terhadap impor. Terdapat beberapa hal positif yang dapat dimanfaatkan Indonesia dalam hal ini, termasuk potensi Indonesia menjadi "production hub" dengan pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara, yaitu 40 persen dari seluruh kawasan.
Rahimah Abdulrahim menyampaikan kunjungan Presiden Jokowi ke Tiongkok merupakan sebuah reafirmasi tehadap komitmen untuk menyelenggarakan kebijakan luar negeri yang bebas aktif, khususnya ketika kunjungan tersebut dilakukan bersamaan dengan kunjungan ke Jepang.
Direktur Pengembangan Ekonomi Muslim wilayah Walonia di Belgia, Marc Deschamps menyarankan pengusaha Indonesia segera menjajaki pasar produk halal di Eropa karena pasar tersebut menurutnya cukup menjanjikan.
Sementara itu, Ugo Astuto menyatakan bahwa Indonesia akan tetap menjadi mitra penting Uni Eropa. Hal ini terlihat dari tingginya jumlah kunjungan pejabat tinggi dari kedua pemerintahan.
Uni Eropa tertarik berbagi pengalaman dengan Indonesia terkait dengan pengelolaan maritim Indonesia karena Eropa mempunyai garis pantai yang cukup panjang seperti Indonesia dan memiliki banyak pengalaman dalam pengelolaan sektor perikanan.
Uni Eropa juga dapat berbagi pengetahuan tentang teknologi maritim yang mungkin dapat dimanfaatkan di Indonesia. UE juga tertarik untuk membuat skema kerja sama di bidang demokrasi karena melihat Indonesia sebagai negara paling berperan di kawasan ASEAN. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 18-04-2015 23:05:22
ISTAMBUL
PELAJAR INDONESIA PROMOSI KULINER DI ISTANBUL
Oleh Zeynita Gibbons
London, 18/4 (Antara) - Para pelajar Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Istanbul di Turki dalam Program Endonezya Yemek Günü (Hari Makanan Indonesia) berupaya mempromosikan kuliner Indonesia di Negeri Seribu Menara ini.
Promosi kuliner Indonesia disponsori Warung Nusantara yang berada di Merkez Efendi Istanbul yang merupakan satu-satunya rumah makan Indonesia di Turki, demikian JM Vivi Violina, dari Departemen Senbud dan Olahraga PPI Istanbul kepada Antara London, Sabtu.
Dia mengatakan, acara promosi kuliner Indonesia itu mendapat sambutan tidak saja dari masyarakat Turki, tetapi juga berhasil menarik perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke Istanbul yang ingin mencicipi kuliner Indonesia.
Menurut mahasiswa Marmara University Istanbul itu, sebagai duta bangsa negara Indonesia di luar negeri para pelajar Indonesia berupaya memperkenalan Indonesia di Istanbul Turki.
Promosi kuliner tersebut, menyusul keberhasilan acara sebelumnya yaitu Endonezya Tantm Günü (Hari Perkenalan Indonesia) di Kocaeli beberapa waktu lalu.
Promosi kuliner yang dikoordinasikan Departemen Senbud dan Olahraga PPI Istanbul periode 2014--2015 diharapkan dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya dan makanan Indonesia ke kancah dunia.
Berbagai kuliner Indonesia, seperti soto ayam, nasi, dan bakwan disajikan bagi tiga puluh pendaftar pertama, serta sisanya membayar seharga 10 YTL (lira Turki baru).
Awalnya, panitia cukup was-was berhubung citarasa Indonesia sangat berbeda dengan makanan yang biasa disantap.
Namun, peserta yang hadir mengaku puas dan suka kepada makanan yang disajikan.
Acara yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam tersebut berjalan lancar dan sukses.
PPI Istanbul menyampaikan penghargaam kepada pihak Warung Nusantara yang menjadi sponsor utama hingga acara tersebut berjalan dengan sangat baik.
PPI Istanbul berharap akan lebih banyak lagi peserta yang akan menghadiri acara-acara yang berhubungan dengan budaya Indonesia dengan harapan akan semakin banyak negara yang mengenal Indonesia, demikian JM Vivi Violina.
Selain mengadakan promosi kuliner, PPI Istanbul membuka wadah untuk mahasiswi dalam berkarya melalui Departemen Keputrian PPI Istanbul, untuk menyatukan pikiran bagi sesuatu yang lebih baik dan kreatif.
Departemen Keputrian berkerjasama dengan Pengajian Putri Istanbul mengadakan acara piknik bersama mahasiswi Istanbul di Emirgan Park, taman nasional yang menjadi salah satu tempat diadakan Festival Tulip setiap tahun.
Acara yang digelar kelompok Pengajian Putri Istanbul sebagai khataman pertama selama satu bulan sejak dibentuk grup pengajian, untuk mengajak seluruh mahasiswi bersilaturahmi diawali dengan pembukaan dan makan bersama, setiap orang wajib membawa makanan dilanjutkan dengan bermain games serta bertukar kado.***4***
Budisantoso Budiman
(T.ZG)
(T.H-ZG/B/B. Budiman/B. Budiman) 18-04-2015 04:46:05
Oleh Zeynita Gibbons
London, 18/4 (Antara) - Para pelajar Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Istanbul di Turki dalam Program Endonezya Yemek Günü (Hari Makanan Indonesia) berupaya mempromosikan kuliner Indonesia di Negeri Seribu Menara ini.
Promosi kuliner Indonesia disponsori Warung Nusantara yang berada di Merkez Efendi Istanbul yang merupakan satu-satunya rumah makan Indonesia di Turki, demikian JM Vivi Violina, dari Departemen Senbud dan Olahraga PPI Istanbul kepada Antara London, Sabtu.
Dia mengatakan, acara promosi kuliner Indonesia itu mendapat sambutan tidak saja dari masyarakat Turki, tetapi juga berhasil menarik perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke Istanbul yang ingin mencicipi kuliner Indonesia.
Menurut mahasiswa Marmara University Istanbul itu, sebagai duta bangsa negara Indonesia di luar negeri para pelajar Indonesia berupaya memperkenalan Indonesia di Istanbul Turki.
Promosi kuliner tersebut, menyusul keberhasilan acara sebelumnya yaitu Endonezya Tantm Günü (Hari Perkenalan Indonesia) di Kocaeli beberapa waktu lalu.
Promosi kuliner yang dikoordinasikan Departemen Senbud dan Olahraga PPI Istanbul periode 2014--2015 diharapkan dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya dan makanan Indonesia ke kancah dunia.
Berbagai kuliner Indonesia, seperti soto ayam, nasi, dan bakwan disajikan bagi tiga puluh pendaftar pertama, serta sisanya membayar seharga 10 YTL (lira Turki baru).
Awalnya, panitia cukup was-was berhubung citarasa Indonesia sangat berbeda dengan makanan yang biasa disantap.
Namun, peserta yang hadir mengaku puas dan suka kepada makanan yang disajikan.
Acara yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam tersebut berjalan lancar dan sukses.
PPI Istanbul menyampaikan penghargaam kepada pihak Warung Nusantara yang menjadi sponsor utama hingga acara tersebut berjalan dengan sangat baik.
PPI Istanbul berharap akan lebih banyak lagi peserta yang akan menghadiri acara-acara yang berhubungan dengan budaya Indonesia dengan harapan akan semakin banyak negara yang mengenal Indonesia, demikian JM Vivi Violina.
Selain mengadakan promosi kuliner, PPI Istanbul membuka wadah untuk mahasiswi dalam berkarya melalui Departemen Keputrian PPI Istanbul, untuk menyatukan pikiran bagi sesuatu yang lebih baik dan kreatif.
Departemen Keputrian berkerjasama dengan Pengajian Putri Istanbul mengadakan acara piknik bersama mahasiswi Istanbul di Emirgan Park, taman nasional yang menjadi salah satu tempat diadakan Festival Tulip setiap tahun.
Acara yang digelar kelompok Pengajian Putri Istanbul sebagai khataman pertama selama satu bulan sejak dibentuk grup pengajian, untuk mengajak seluruh mahasiswi bersilaturahmi diawali dengan pembukaan dan makan bersama, setiap orang wajib membawa makanan dilanjutkan dengan bermain games serta bertukar kado.***4***
Budisantoso Budiman
(T.ZG)
(T.H-ZG/B/B. Budiman/B. Budiman) 18-04-2015 04:46:05
Langganan:
Postingan (Atom)