Kamis, 30 April 2015

BELANDA

INDONESIA TINGKATKAN KOMUNIKASI DENGAN MEDIA BELANDA

     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 24/4 (Antara) - Pertemuan dengan media merupakan salah satu langkah strategis yang diambil KBRI Den Haag untuk terus meningkatkan komunikasi dengan para jurnalis Belanda guna memberikan pemahaman mengenai Indonesia terkini.

         "Hal itu diungkapkan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag Ibnu Wahyutomo setelah menyelenggarakan acara 'Santap Siang Bersama Jurnalis' di KBRI Den Haag, Kamis (23/4)," kata Minister Counsellor Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Denhaag, Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Jumat.

         Acara tersebut dihadiri sejumlah jurnalis dari media cetak dan radio, seperti De Telegraaf, Algemeen Dagblad, Diplomat Magazine, Indo Radio, termasuk koresponden salah satu media dari Indonesia yang berdomisili di Belanda.

         Sepanjang pertemuan yang berjalan dengan akrab, Ibnu menjelaskan berbagai perkembangan hubungan Indonesia dan Belanda, termasuk masalah-masalah internasional yang sedang menjadi topik dunia.

         Selain membicarakan topik tersebut, Hilde Jansen dari Algemeen Dagblad dengan antusias menceritakan pengalamannya ketika berdinas di Jakarta seperti sempat naik motor dan tiga kali terkena banjir.\

    Sementara itu, Paul Jansen menceritakan pengalamannya yang mengesankan selama empat tahun tinggal di daerah Kemang saat menjadi reporter de Telegraaf di Indonesia.

         Ibnu juga mengundang mereka untuk menghadiri berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan KBRI Den Haag dalam waktu dekat. Kegiatan tersebut antara lain Infrastructure Forum ke-3 di Den Haag pada 30 April mendatang yang menghadirkan Menteri Perhubungan Indonesia, Ignasius Jonan.

         "Kegiatan ini didukung berbagai perusahaan dan pengusaha dari kedua negara," katanya.
Promosi Kuliner

    Acara pertemuan dengan media tersebut, dimanfaatkan, KBRI Den Haag secara khusus menyajikan makanan tradisional khas Bali yang ditata apik dengan berbagai hiasan.

         Gado-gado, nasi merah, ayam betutu, pepes ikan, sate lilit, kering tempe, sambal matah  dan es buah kali ini menjadi menu andalan.
         Ternyata makanan tersebut disukai oleh mereka, terutama yang pernah tinggal dan bertugas di Indonesia.

         Mengakhiri pertemuan yang sangat akrab tersebut, Ibnu mengharapkan kiranya jalinan kontak dapat terus dibina dan dikembangkan di masa yang akan datang. ***2*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 24-04-2015 15:33:19

Tidak ada komentar: