INDONESIA-LITHUANIA BIDIK KERJA SAMA ENERGI DAN IT
Oleh Zeynita Gibbons
London, 9/12 (Antara) - Indonesia dan Lithuania sedang menjajaki pengembangan kerja sama dengan membidik bidang energi, informasi teknologi, ristek, perhubungan, serta peningkatan kerja sama pendidikan tinggi.
Hal itu diungkapkan Direktur Eropa Tengah dan Timur Kemlu RI Witjaksono Adji dan Direktur Amerika Latin, Afrika, Asia dan Pasifik Kemlu Lithuania, Dubes Eduardas Borisovas dalam pertemuan Forum Konsultasi Bilateral kedua RI-Lithuania di Vilnius, Lithuania.
Plt Kasubdit Ekubang I, Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri RI, Enjay Diana kepada Antara London, Rabu mengatakan dalam forum tersebut juga dibahas peluang peningkatan kerja sama pendidikan tinggi.
Menurut Witjaksono Adji, upaya bersama harus terus dilakukan untuk mendorong realisasi kerja sama potensial kedua negara. Kerja sama tidak hanya bidang perdagangan, tapi juga bidang lainnya seperti perhubungan, IT, energi terbarukan, pendidikan tinggi dan riset.
Di bidang energi terbarukan Indonesia mendorong realisasi kerja sama energi surya melalui investasi Lithuania di Indonesia meningkatkan elektrifikasi serta porsi energi terbarukan nasional, ujar Witjaksono Adji.
Sementara itu, Dubes Eduardas Borisovas menegaskan komitmen Lithuania untuk meningkatkan kerja sama kedua negara.¿Tidak hanya di isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, khususnya energi dan perhubungan, tetapi juga di forum multilateral.
Dalam forum tersebut juga dibahas peluang peningkatan kerja sama pendidikan tinggi. Beberapa perguruan tinggi kedua negara telah menjalin kerja sama, misalnya IPB dengan Aleksandras Stulginskis University, ITB dengan Vytautas Magnus University.
Dubes RI untuk Lithuania berkedudukan di Kopenhagen, Denmark, Bomer Pasaribu, mengatakan kerja sama di bidang ini bisa diperluas mencakup kerja sama riset bidang bioteknologi dan laser, apalagi Lithuania dikenal sebagai produser laser terbesar di dunia.
Indonesia dan Lithuania menjalin kerja sama bilateral lebih dari 22 tahun lalu. Nilai perdagangan Indonesia dengan salah satu anggota Uni Eropa ini masih relatif kecil. Pada tahun 2014 nilai perdagangan bilateral sebesar 33,35 juta dolar AS.
Untuk meningkatkan angka perdagangan, Indonesia harapkan akses pasar yang lebih luas untuk produk kopi, CPO, rempah-rempah, karet dan produk turunannya serta tembakau.T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 09-12-2015 05:12:37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar