Senin, 13 Maret 2017

BOOK FAIR


Indonesia hadirkan 200 judul buku di LBF
Kamis, 9 Maret 2017 22:15 WIB - 2.320 Views
Pewarta: Zeynita Gibbons


London (ANTARA News) - Indonesia menghadirkan 200 judul buku di London Book Fair (LBF) 2017 yang berlangsung di gedung Olympia di kawasan Barat London dari tanggal 14 sampai 16 Maret mendatang.

Koordinator Pameran Buku Internasional dari Komite Buku Nasional (KBN) Sari Meutia kepada Antara London, Kamis, mengatakan tahun ini merupakan keikutsertaan ketiga kalinya penerbit Indonesia secara kolektif yang dikelola Komite Buku

Selama tiga hari pameran di London, Indonesia menghadirkan 200 judul buku pilihan dan memberikan wawasan tentang industri penerbitan di Indonesia, ujar Sari Meutia yang juga menjabat CEO Mizan Pustaka.

Mengangkat tema "Seeing Words", Indonesia akan menampilkan karya desainer grafis dalam menginterpretasikan sastra klasik dengan wajah baru.

Seperti dua tahun sebelumnya, Indonesia mendapat kesempatan melakukan presentasi pada Insights Program dengan tema Digital Nation: Beyond the Book in Indonesia menghadirkan penulis sekaligus pelaku industri digital Irfan Amali sebagai pembicara.

Penulis Indonesia Haidar Bagir akan hadir dalam diskusi Publishing for Muslims sekaligus meluncurkan edisi bahasa Inggris bukunya "Islam, the Faith of Love and Happiness" yang diadakan Kube Publishing.

Acara dilanjutkan Trading in Indonesia and Country in Spotlight, The Impact of Book Fair Program serta Indonesia Reception di stan Indonesia yang menjadi ajang penerbit Indonesia bersilaturahim dengan penerbit asing sambil membicarakan prospek bisnis.

London Book Fair memasuki tahun ke-46 menjadi pasar global untuk negosiasi hak cipta dan penjualan serta distribusi konten yang meliputi cetakan, audio, TV, film dan saluran digital.

London Book Fair merupakan olimpiadenya industri buku internasional dengan menghadirkan 25.000 pelaku industri dari 118 negara selama tiga hari. Fokus utamanya adalah menjual dan beli hak cipta serta pengembangan bisnis industri penerbitan.

Ketua Komite Buku Nasional Laura Prinsloo mengatakan LBF merupakan kesempatan bagi Indonesia menunjukkan diri sebagai negara digital, negara dengan puluhan juta pengguna internet aktif dan berhasil ikut dalam beberapa pembuatan animasi dan game tingkat dunia.

Menurut Laura, manfaat dari partisipasi dalam pameran buku ini sejalan dengan program pemerintah, antara lain meningkatkan kerja sama bilateral dan multilateral di bidang pendidikan dan kebudayaan, meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar internasional.

Ia mengatakan Indonesia mendapatkan tawaran menjadi market focus pada 2019 di London Book Fair yang berarti peluang besar untuk semakin hadir di pasar internasional.

(T.H-ZG/S024)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017

Tidak ada komentar: