TARI SAMAN CURI PERHATIAN DI SICILIA ITALIA
Oleh Zeynita Gibbons London, 10/3 (Antara) - Tari Saman yang menonjolkan kekompakan gerakan badan dan tangan antarpenari ditampilkan oleh anak-anak tergabung dalam sanggar Kinnari dari Jakarta dengan kostum Aceh, berhasil mencuri perhatian masyarakat di kota Agrigento, region Sicilia, Italia.
Kehadiran para remaja Indonesia berusia antara 9-18 tahun itu untuk mengikuti Festival Internazionale 'l Bambini del Mondo' atau Festival Anak-anak Dunia ke-17 di kota Agrigento region Sicilia, demikian Fungsi Penerangan KBRI Roma Counsellor Charles F. Hutapea kepada Antara London, Jumat.
Dikatakannya anak-anak Indonesia tampil membawakan ragam tarian, selain Ratoeh Duek Saman dari Aceh, juga tari Zapin dari Riau dan tari Topeng Lambang Sari dari Betawi. Berada di Agrigento sejak tanggal 4 Maret lalu, mereka tampil di berbagai kesempatan bersama dengan anak-anak dari negara lainnya seperti Bulgaria, Polandia, Ukraina, Turki dan tuan rumah Italia.
Setiap tarian yang ditampilkan selalu mendapatkan sambutan meriah penonton, yang utamanya adalah anak-anak maupun orang dewasa. Pada salah satu penampilan di Aula Universitas Provinsi Agrigento yang dihadiri sekitar 700 siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar, mereka sempat berbagi keceriaan, bersama-sama sejumlah anak Italia belajar menarikan sebagian gerakan tangan khas tarian Saman.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Roma, Des Alwi menyampaikan penghargaan dan memgharapkan mereka melakukan yang terbaik sebagai duta bangsa dalam menyebarkan perdamaian lewat tarian.
Pimpinan Sanggar Kinnari, Ida Riyanti mengatakan kesannya makna historis dan subtantif yang melekat pada festival dalam upaya menanamkan nilai harmoni dan perdamaian dunia bagi anak muda. Diharapkan Indonesia memberi perhatian lebih terhadap peran budaya dalam membangun karakter bangsa yang dimulai dari usia dini dan anak-anak.
Sementara itu, salah seorang penari cilik, Syifa Amanda (11 ) menyampaikan kesannya mengikuti festival ini: Seru, bisa berinteraksi, senang bisa bersosialisasi dengan orang asing, mengetahui budaya dan kebiasaan orang lain. Yang pasti, aku sangat bangga mewakili Indonesia dan senang dalam mengikuti festival ini.
Ketua Panitia Festival, Luca Criscenzo dari Associazione International Folk Agrigento (AIFA) menyampaikan kegiatan pertukaran budaya bagi anak-anak akan dapat membuka wawasan mereka tentang dunia yang lebih luas dan keragaman.
Kota Agrigento berada di sebelah barat daya Sicilia, pulau yang terletak di bagian paling Selatan Italia, berhadapan dengan Laut Mediterania dan benua Afrika dulu pernah menjadi bagian dari Yunani kuno, dan memiliki sejumlah peninggalan bersejarah yang menjadi situs warisan dunia UNESCO, yaitu kota tua Valle dei Templi yang dikenal dengan kuil Juno dan kuil Concordia.
Tahun ini, kota yang berpenduduk sekitar 60 ribu orang ini memgadakan festival budaya tradisional (folklore) untuk orang dewasa Mandorlo del Fiore yang ke-72 kali dan untuk anak-anak yang ke-17 kali. Peninggalan bersejarah dan lanskap yang indah menjadikan kota ini salah satu tujuan wisata utama di pulau Sicilia, demikian Charles F. Hutapea. (ZG) ***4*** (T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 10-03-2017 19:55:32
Oleh Zeynita Gibbons London, 10/3 (Antara) - Tari Saman yang menonjolkan kekompakan gerakan badan dan tangan antarpenari ditampilkan oleh anak-anak tergabung dalam sanggar Kinnari dari Jakarta dengan kostum Aceh, berhasil mencuri perhatian masyarakat di kota Agrigento, region Sicilia, Italia.
Kehadiran para remaja Indonesia berusia antara 9-18 tahun itu untuk mengikuti Festival Internazionale 'l Bambini del Mondo' atau Festival Anak-anak Dunia ke-17 di kota Agrigento region Sicilia, demikian Fungsi Penerangan KBRI Roma Counsellor Charles F. Hutapea kepada Antara London, Jumat.
Dikatakannya anak-anak Indonesia tampil membawakan ragam tarian, selain Ratoeh Duek Saman dari Aceh, juga tari Zapin dari Riau dan tari Topeng Lambang Sari dari Betawi. Berada di Agrigento sejak tanggal 4 Maret lalu, mereka tampil di berbagai kesempatan bersama dengan anak-anak dari negara lainnya seperti Bulgaria, Polandia, Ukraina, Turki dan tuan rumah Italia.
Setiap tarian yang ditampilkan selalu mendapatkan sambutan meriah penonton, yang utamanya adalah anak-anak maupun orang dewasa. Pada salah satu penampilan di Aula Universitas Provinsi Agrigento yang dihadiri sekitar 700 siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar, mereka sempat berbagi keceriaan, bersama-sama sejumlah anak Italia belajar menarikan sebagian gerakan tangan khas tarian Saman.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Roma, Des Alwi menyampaikan penghargaan dan memgharapkan mereka melakukan yang terbaik sebagai duta bangsa dalam menyebarkan perdamaian lewat tarian.
Pimpinan Sanggar Kinnari, Ida Riyanti mengatakan kesannya makna historis dan subtantif yang melekat pada festival dalam upaya menanamkan nilai harmoni dan perdamaian dunia bagi anak muda. Diharapkan Indonesia memberi perhatian lebih terhadap peran budaya dalam membangun karakter bangsa yang dimulai dari usia dini dan anak-anak.
Sementara itu, salah seorang penari cilik, Syifa Amanda (11 ) menyampaikan kesannya mengikuti festival ini: Seru, bisa berinteraksi, senang bisa bersosialisasi dengan orang asing, mengetahui budaya dan kebiasaan orang lain. Yang pasti, aku sangat bangga mewakili Indonesia dan senang dalam mengikuti festival ini.
Ketua Panitia Festival, Luca Criscenzo dari Associazione International Folk Agrigento (AIFA) menyampaikan kegiatan pertukaran budaya bagi anak-anak akan dapat membuka wawasan mereka tentang dunia yang lebih luas dan keragaman.
Kota Agrigento berada di sebelah barat daya Sicilia, pulau yang terletak di bagian paling Selatan Italia, berhadapan dengan Laut Mediterania dan benua Afrika dulu pernah menjadi bagian dari Yunani kuno, dan memiliki sejumlah peninggalan bersejarah yang menjadi situs warisan dunia UNESCO, yaitu kota tua Valle dei Templi yang dikenal dengan kuil Juno dan kuil Concordia.
Tahun ini, kota yang berpenduduk sekitar 60 ribu orang ini memgadakan festival budaya tradisional (folklore) untuk orang dewasa Mandorlo del Fiore yang ke-72 kali dan untuk anak-anak yang ke-17 kali. Peninggalan bersejarah dan lanskap yang indah menjadikan kota ini salah satu tujuan wisata utama di pulau Sicilia, demikian Charles F. Hutapea. (ZG) ***4*** (T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 10-03-2017 19:55:32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar