Pilpres Polandia: Pesta Demokrasi di Tengah Pendemi Covid-19
News ID: 1206726
London (ANTARA) -
Pelaksanaan pemilu berlangsung di Polandia ditengah-tengah Covid-19 dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan, dimulai dari proses antrian berjarak dua meter, menggunakan masker saat dalam ruangan dan mencuci tangan dengan disinfektant atau handsanitizer saat memasuki ruangan (TPS).
Hal itu diungkapkan Dubes Indonesia untuk Polandia, Siti Nugraha Mauludiah kepada Antara London, Rabu sehubungan dengan Putaran pertama Pilpes di Polandia Hari Minggu (28/6)
KPU Polandia mencatat suara yang masuk sebesar 19.483.760 suara dari total pemilih yang terdaftar 30.204.684, tercatat partisipasi pemilih sebesar 64,51 persen, tertinggi sepanjang sejarah pemilu Polandia.
Polandia menjadi negara kedua dengan partipasi pemilu yang tinggi di masa pandemik Covid-19 setelah Pileg di Korea Selatan April lalu.
Memang ini unik turnout tertinggi sepanjang sejarah Polandia di saat keterbukaan setelah rezim komunis. Bahkan saat pemilu pada tahun 1990 yang menghasilkan pemenang Lech Walesa turnout nya 60,6 persen, ujar Dubes Nining, demikian Siti Nugraha Mauludiah biasa disapa.
Dikatakannya pengumuman resmi rencana baru Selasa pagi oleh KPU Polandia. Dengan adanya protokol kesehatan pemilih di-encourage memilih dengan pengiriman suara via pos, dengan terlebih dahulu mengkonformasi ke KPU setempat mengenai metoda pemilihan yang dipilih oleh pemilih.
Batas pemilih domestik yaitu pada 13 Juni sedangkan untuk pemilih yang berdomisili di luar negeri pada tanggal 16 Juni lalu.
“Saya mengucapkan selamat kepada rakyat Polandia yang telah melakukan proses pemilu dengan baik dan lancar meskipun dilakukan di tengah-tengah pendemi covid-19, ujar Dubes Nining
Diakuinya tidak mudah mengorganisir pemilu dengan banyaknya ketebatasan akibat dari penerapan protokol-protokol kesehatan.
Apapun hasil pilpres, komitmen peningkatan kerja sama bilateral akan tetap tinggi dari kedua belah pihak karena modalitas kerja sama yang telah terbangun secara dengan kuat di berbagai sektor, demikian Dubes Nining.
Ada beberapa analisa, kenapa saat ini jumlah partisipasi lebih tinggi, pertama karena orang-orang masih relatif tidak melakukan liburan panjang karena secara psikologi merasa lebih nyaman berada di rumah masing-masing.
Kedua terdapat "mobilisasi" dari pendukung Rafal Trzaskowski yang memanfaatkan para artis untuk mendorong partisipasi pemilu, terutama dari kelompok anak-anak muda.(ZG)
Pelaksanaan pemilu berlangsung di Polandia ditengah-tengah Covid-19 dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan, dimulai dari proses antrian berjarak dua meter, menggunakan masker saat dalam ruangan dan mencuci tangan dengan disinfektant atau handsanitizer saat memasuki ruangan (TPS).
Hal itu diungkapkan Dubes Indonesia untuk Polandia, Siti Nugraha Mauludiah kepada Antara London, Rabu sehubungan dengan Putaran pertama Pilpes di Polandia Hari Minggu (28/6)
KPU Polandia mencatat suara yang masuk sebesar 19.483.760 suara dari total pemilih yang terdaftar 30.204.684, tercatat partisipasi pemilih sebesar 64,51 persen, tertinggi sepanjang sejarah pemilu Polandia.
Polandia menjadi negara kedua dengan partipasi pemilu yang tinggi di masa pandemik Covid-19 setelah Pileg di Korea Selatan April lalu.
Memang ini unik turnout tertinggi sepanjang sejarah Polandia di saat keterbukaan setelah rezim komunis. Bahkan saat pemilu pada tahun 1990 yang menghasilkan pemenang Lech Walesa turnout nya 60,6 persen, ujar Dubes Nining, demikian Siti Nugraha Mauludiah biasa disapa.
Dikatakannya pengumuman resmi rencana baru Selasa pagi oleh KPU Polandia. Dengan adanya protokol kesehatan pemilih di-encourage memilih dengan pengiriman suara via pos, dengan terlebih dahulu mengkonformasi ke KPU setempat mengenai metoda pemilihan yang dipilih oleh pemilih.
Batas pemilih domestik yaitu pada 13 Juni sedangkan untuk pemilih yang berdomisili di luar negeri pada tanggal 16 Juni lalu.
“Saya mengucapkan selamat kepada rakyat Polandia yang telah melakukan proses pemilu dengan baik dan lancar meskipun dilakukan di tengah-tengah pendemi covid-19, ujar Dubes Nining
Diakuinya tidak mudah mengorganisir pemilu dengan banyaknya ketebatasan akibat dari penerapan protokol-protokol kesehatan.
Apapun hasil pilpres, komitmen peningkatan kerja sama bilateral akan tetap tinggi dari kedua belah pihak karena modalitas kerja sama yang telah terbangun secara dengan kuat di berbagai sektor, demikian Dubes Nining.
Ada beberapa analisa, kenapa saat ini jumlah partisipasi lebih tinggi, pertama karena orang-orang masih relatif tidak melakukan liburan panjang karena secara psikologi merasa lebih nyaman berada di rumah masing-masing.
Kedua terdapat "mobilisasi" dari pendukung Rafal Trzaskowski yang memanfaatkan para artis untuk mendorong partisipasi pemilu, terutama dari kelompok anak-anak muda.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar