Dubes : Liechtenstein butuh tempat penyaluran uang
News ID: 1270218
London (ANTARA) -
Dubes Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman D. Hadad mengatakan Liechtenstein, negara dengan pasar domestik terbatas dan ekonomi ekspor tinggi, membutuhkan tempat menyalurkan uangnya, dan Indonesia merupakan pasar yang menarik.
Hal itu disampaikan Dubes Muliaman D. Hadad setelah menyerahkan Surat Tauliah dari Presiden RI, Joko Widodo, kepada Konsul Kehormatan RI di Liechtenstein, Roland A. Jansen, secara resmi mengangkat sebagai Konsul Kehormatan RI di kota Triesen, Keharyapatihan Liechtenstein, Rabu (22/7)
Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan kepada Antara London, Rabu menyebutkan pengangkatan Konsul Kehormatan RI di Liechtenstein diharapkan dapat meningkatkan perdagangan dan investasi antar kedua negara, terlebih setelah ditandatanganinya perjanjian IE CEPA..
Liechtenstein memiliki perekonomian yang terintegrasi dengan perekonomian Swiss, dan sama-sama menggunakan mata uang Swiss Franc. Negara ini memiliki sektor jasa keuangan yang makmur, dengan industri besar lainnya termasuk elektronik, manufaktur logam, produk gigi, instrumen optik, dan obat-obatan.
Nilai tambah tinggi dihasilkan terutama oleh sektor industri yang kuat dan sektor jasa keuangan. Sekitar 40% dari pekerjaan dan 37% dari PDB dihasilkan oleh industri dan manufaktur. Angka tersebut luar biasa tinggi apabila dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Sementara pusat keuangan dan finansial Liechtenstein menghasilkan 27% dari PDB negara .
Liechtenstein juga merupakan tempat menarik sebagai pusat keuangan dan bisnis, dikarenakan kondisi politik negara tersebut yang stabil, dan memiliki akses langsung kepada pasar Uni Eropa dan Swiss. “Kondisi ini juga harus bisa dimanfaatkan oleh para pebisnis Indonesia”, ujar Duta Besar Muliaman.
Kedutaan Besar Indonesia di Bern melangsungkan prosesi pelantikan Konsul Kehormatan RI pertama di Keharyapatihan Liechtenstein, ditengah cuaca musim panas yang melanda Swiss dan negara-negara Eropa lainnya, bertempat di KBRI Bern, Rabu.
Situasi pandemi COVID-19 mengharuskan prosesi pelantikan dijalankan dengan mematuhi protokol kesehatan setempat.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Liechtenstein dimulai sejak tahun 1998. Negara dengan penduduk 38.557 memiliki luas area hanya sekitar 160 kilometer persegi, merupakan negara terkecil keempat di Eropa, setelah Vatikan, Monako, dan San Marino.
Meskipun berpenduduk kecil, Liechtenstein salah satu negara terkaya di dunia. Negara yang berbatasan dengan Swiss dan Austria memiliki PDB per kapita sebesar $165,028.Diperkirakan sepertiga dari populasi Liechtenstein merupakan jutawan.
Dengan potensi ekonomi yang dimiliki Liechtenstein, Dubes Muliaman D. Hadad menyatakan penunjukan Konsul Kehormatan RI di Liechtenstein jadi momentum positif untuk hubungan bilateral kedua negara, terlebih kerja sama ekonomi telah diperkuat dengan penandatanganan Indonesia – EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE – CEPA) di tahun 2018.
Pengangkatan Roland A. Jansen sebagai Konsul Kehormatan RI oleh Presiden Joko Widodo juga telah mendapatkan endorsement dari Pengeran Alois Liechtenstein sebagai Kepala Negara Liechtenstein.
Roland A. Jansen, pebisnis yang aktif untuk mempromosikan bio-fuel. Ia memiliki cita-cita untuk membantu Indonesia mengembangkan usaha bio-refinery yang menghasilkan clean diesel yang berasal dari limbah kelapa sawit.
Dengan kecintaannya terhadap Indonesia, Roland A. Jansen telah melakukan berbagai kegiatan terkait promosi ekonomi Indonesia dan berencana untuk peningkatan hubungan ekonomi dan sosial-budaya kedua negara sehingga pengangkatannya sebagai Konhor RI akan bermanfaat bagi Indonesia.
Pemerintah Liechtenstein saat ini memiliki perhatian khusus terhadap isu sustainable development atau pembangunan berkelanjutan. Hal ini tercermin dalam upaya negara tersebut untuk membangun sumber daya energi yang berkelanjuan, serta pendidikan dari masa sekolah perihal pentingnya sustainability.
Liechtenstein salah satu negara pionir dalam hal sustainable financing. Dengan perhatian Pemerintah Liechtenstein pada isu-isu tersebut, diharapkan Konsul Kehormatan dapat menyelaraskannya dengan kepentingan Indonesia.
Roland memiliki jaringan hubungan yang baik dengan Pemerintah Liechtenstein dan keluarga kerajaan, serta hubungan dan kerja sama dengan investor dan industri perbankan di Liechtenstein.
Hubungan yang baik serta pengalaman sebagai pebisnis diharapkan dapat merealisasikan berbagai potensi ekonomi diantara kedua negara, termasuk mengeksplorasi berbagai kerja sama di bidang pembangunan berkelanjutan” demikian Duta Besar Muliaman. (ZG)
Dubes Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman D. Hadad mengatakan Liechtenstein, negara dengan pasar domestik terbatas dan ekonomi ekspor tinggi, membutuhkan tempat menyalurkan uangnya, dan Indonesia merupakan pasar yang menarik.
Hal itu disampaikan Dubes Muliaman D. Hadad setelah menyerahkan Surat Tauliah dari Presiden RI, Joko Widodo, kepada Konsul Kehormatan RI di Liechtenstein, Roland A. Jansen, secara resmi mengangkat sebagai Konsul Kehormatan RI di kota Triesen, Keharyapatihan Liechtenstein, Rabu (22/7)
Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan kepada Antara London, Rabu menyebutkan pengangkatan Konsul Kehormatan RI di Liechtenstein diharapkan dapat meningkatkan perdagangan dan investasi antar kedua negara, terlebih setelah ditandatanganinya perjanjian IE CEPA..
Liechtenstein memiliki perekonomian yang terintegrasi dengan perekonomian Swiss, dan sama-sama menggunakan mata uang Swiss Franc. Negara ini memiliki sektor jasa keuangan yang makmur, dengan industri besar lainnya termasuk elektronik, manufaktur logam, produk gigi, instrumen optik, dan obat-obatan.
Nilai tambah tinggi dihasilkan terutama oleh sektor industri yang kuat dan sektor jasa keuangan. Sekitar 40% dari pekerjaan dan 37% dari PDB dihasilkan oleh industri dan manufaktur. Angka tersebut luar biasa tinggi apabila dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Sementara pusat keuangan dan finansial Liechtenstein menghasilkan 27% dari PDB negara .
Liechtenstein juga merupakan tempat menarik sebagai pusat keuangan dan bisnis, dikarenakan kondisi politik negara tersebut yang stabil, dan memiliki akses langsung kepada pasar Uni Eropa dan Swiss. “Kondisi ini juga harus bisa dimanfaatkan oleh para pebisnis Indonesia”, ujar Duta Besar Muliaman.
Kedutaan Besar Indonesia di Bern melangsungkan prosesi pelantikan Konsul Kehormatan RI pertama di Keharyapatihan Liechtenstein, ditengah cuaca musim panas yang melanda Swiss dan negara-negara Eropa lainnya, bertempat di KBRI Bern, Rabu.
Situasi pandemi COVID-19 mengharuskan prosesi pelantikan dijalankan dengan mematuhi protokol kesehatan setempat.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Liechtenstein dimulai sejak tahun 1998. Negara dengan penduduk 38.557 memiliki luas area hanya sekitar 160 kilometer persegi, merupakan negara terkecil keempat di Eropa, setelah Vatikan, Monako, dan San Marino.
Meskipun berpenduduk kecil, Liechtenstein salah satu negara terkaya di dunia. Negara yang berbatasan dengan Swiss dan Austria memiliki PDB per kapita sebesar $165,028.Diperkirakan sepertiga dari populasi Liechtenstein merupakan jutawan.
Dengan potensi ekonomi yang dimiliki Liechtenstein, Dubes Muliaman D. Hadad menyatakan penunjukan Konsul Kehormatan RI di Liechtenstein jadi momentum positif untuk hubungan bilateral kedua negara, terlebih kerja sama ekonomi telah diperkuat dengan penandatanganan Indonesia – EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE – CEPA) di tahun 2018.
Pengangkatan Roland A. Jansen sebagai Konsul Kehormatan RI oleh Presiden Joko Widodo juga telah mendapatkan endorsement dari Pengeran Alois Liechtenstein sebagai Kepala Negara Liechtenstein.
Roland A. Jansen, pebisnis yang aktif untuk mempromosikan bio-fuel. Ia memiliki cita-cita untuk membantu Indonesia mengembangkan usaha bio-refinery yang menghasilkan clean diesel yang berasal dari limbah kelapa sawit.
Dengan kecintaannya terhadap Indonesia, Roland A. Jansen telah melakukan berbagai kegiatan terkait promosi ekonomi Indonesia dan berencana untuk peningkatan hubungan ekonomi dan sosial-budaya kedua negara sehingga pengangkatannya sebagai Konhor RI akan bermanfaat bagi Indonesia.
Pemerintah Liechtenstein saat ini memiliki perhatian khusus terhadap isu sustainable development atau pembangunan berkelanjutan. Hal ini tercermin dalam upaya negara tersebut untuk membangun sumber daya energi yang berkelanjuan, serta pendidikan dari masa sekolah perihal pentingnya sustainability.
Liechtenstein salah satu negara pionir dalam hal sustainable financing. Dengan perhatian Pemerintah Liechtenstein pada isu-isu tersebut, diharapkan Konsul Kehormatan dapat menyelaraskannya dengan kepentingan Indonesia.
Roland memiliki jaringan hubungan yang baik dengan Pemerintah Liechtenstein dan keluarga kerajaan, serta hubungan dan kerja sama dengan investor dan industri perbankan di Liechtenstein.
Hubungan yang baik serta pengalaman sebagai pebisnis diharapkan dapat merealisasikan berbagai potensi ekonomi diantara kedua negara, termasuk mengeksplorasi berbagai kerja sama di bidang pembangunan berkelanjutan” demikian Duta Besar Muliaman. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar