KBRI London ajak Mahasiswa di Inggris dan Irlandia Bangun Bangsa
News ID: 1525085
London (ANTARA) -
Peran dan kontribusi mahasiswa di Inggris dan Irlandia dibedah dalam diskusi virtual “Wawasan Kebangsaan: Mahasiswa Indonesia di Inggris Raya dan Irlandia” bersama Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D dan Plt. Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu, Dubes Dr. Teuku Faizasyah.
Counsellor Pensosbud KBRI London, Hartyo Harkomoyo kepada Antara London, Minggu mengatakan diskusi virtual ini dilaksanakan memanfaatkan momentum menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda serta pelantikan kepengurusan PPI UK 2020-2021 yang baru.
Diskusi virtual dihadiri setidaknya 105 peserta mahasiswa Indonesia di Inggris dan Irlandia termasuk anggota PPI UK, PPI Irlandia, dan PPI cabang.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI London, Dubes Adam M. Tugio, mengatakan sejak awal bangsa Indonesia berdiri, pemikiran persiapan kemerdekaan yang dimotori mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri bahu membahu dengan pelajar Indonesia di tanah air.
“Saat ini, dalam situasi pandemi, mahasiwa Indonesia dipanggil negara untuk membantu percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi di tanah air,” ujarnya.
Dikatakannya Mahasiswa Indonesia di Inggris dan Irlandia telah membuktikan dengan peran mereka yang besar.
KBRI London selama ini mengajak mahasiswa di Inggris dan Irlandia berkontribusi bagi bangsa. “Banyak wujud konkret nasionalisme mahasiswa di Inggris dan Irlandia antara lain melalui Tim Covid, PPI UK aktif membantu KBRI London dalam melakukan outreach, monitoring, hotline services, dan edukasi terkait Covid-19,” ujarnya.
Selain itu, KBRI London bersama ilmuwan melakukan diplomasi sains dengan memajukan kerja sama antar universitas kedua negara untuk mendukung pengambilan kebijakan berbasis ilmu pengetahuan di Indonesia.
Hal ini dilakukan melalui UK-Indonesia Consortium on Interdisciplinary Sciences (UKICIS).
Sementara itu Dirjen Dikti Prof. Ir. Nizam, menyampaikan untuk akselerasi pembangunan Indonesia, Pemerintah menekankan pembangunan SDM Indonesia pada nilai akhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan berkebhinekaan global.
Pembinaan Pancasila dalam kegiatan kemahasiswaan dijalankan melalui Permen 55/2018.
Indonesia, menurutnya, tengah menuju fase bonus demografi, namun jumlah angkatan kerja Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi masih di bawah 10%. Revolusi industri 4.0, meskipun ciptakan automation, tetap akan selalu ciptakan lapangan kerja baru yang lebih tinggi nilainya.
Sehubungan dengan itu, Kemendikbud mendorong dunia pendidikan tinggi untuk lebih dekat dengan dunia industri dan dunia kerja melalui kebijakan Kampus Merdeka.
Plt. Dirjen IDP, Duta Besar Dr. Teuku Faizasyah, mengajak mahasiswa untuk meneruskan peran sebagai agen perubahan perlu adaptif, progresif, serta dapat menghubungkan masa lalu dengan masa depan.
Mahasiswa di luar negeri harus dapat bangun karir di manapun berada dan berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia melalui antara lain perdagangan, investasi, alih kemampuan dan pengetahuan.
Pemerintah mendorong mahasiswa untuk dapat mengambil inisiatif untuk berkontribusi terhadap Indonesia, tidak perlu selalu menunggu adanya kebijakan Pemerintah yang sempurna.
Kegiatan virtual ini merupakan kegiatan perdana KBRI London bersama dengan PPI UK untuk periode 2020-2021 yang baru dilantik pada 10 Oktober lalu. Jumlah mahasiswa Indonesia di Inggris dan Irlandia terbilang cukup banyak.
Saat ini tercatat 4.187 mahasiswa Indonesia di Inggris serta 63 mahasiswa Indonesia di Irlandia. Sebagian mahasiswa masih melakukan kuliah jarak jauh dari Indonesia karena kondisi pandemi Covid-19. (ZG)
Peran dan kontribusi mahasiswa di Inggris dan Irlandia dibedah dalam diskusi virtual “Wawasan Kebangsaan: Mahasiswa Indonesia di Inggris Raya dan Irlandia” bersama Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D dan Plt. Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu, Dubes Dr. Teuku Faizasyah.
Counsellor Pensosbud KBRI London, Hartyo Harkomoyo kepada Antara London, Minggu mengatakan diskusi virtual ini dilaksanakan memanfaatkan momentum menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda serta pelantikan kepengurusan PPI UK 2020-2021 yang baru.
Diskusi virtual dihadiri setidaknya 105 peserta mahasiswa Indonesia di Inggris dan Irlandia termasuk anggota PPI UK, PPI Irlandia, dan PPI cabang.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI London, Dubes Adam M. Tugio, mengatakan sejak awal bangsa Indonesia berdiri, pemikiran persiapan kemerdekaan yang dimotori mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri bahu membahu dengan pelajar Indonesia di tanah air.
“Saat ini, dalam situasi pandemi, mahasiwa Indonesia dipanggil negara untuk membantu percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi di tanah air,” ujarnya.
Dikatakannya Mahasiswa Indonesia di Inggris dan Irlandia telah membuktikan dengan peran mereka yang besar.
KBRI London selama ini mengajak mahasiswa di Inggris dan Irlandia berkontribusi bagi bangsa. “Banyak wujud konkret nasionalisme mahasiswa di Inggris dan Irlandia antara lain melalui Tim Covid, PPI UK aktif membantu KBRI London dalam melakukan outreach, monitoring, hotline services, dan edukasi terkait Covid-19,” ujarnya.
Selain itu, KBRI London bersama ilmuwan melakukan diplomasi sains dengan memajukan kerja sama antar universitas kedua negara untuk mendukung pengambilan kebijakan berbasis ilmu pengetahuan di Indonesia.
Hal ini dilakukan melalui UK-Indonesia Consortium on Interdisciplinary Sciences (UKICIS).
Sementara itu Dirjen Dikti Prof. Ir. Nizam, menyampaikan untuk akselerasi pembangunan Indonesia, Pemerintah menekankan pembangunan SDM Indonesia pada nilai akhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan berkebhinekaan global.
Pembinaan Pancasila dalam kegiatan kemahasiswaan dijalankan melalui Permen 55/2018.
Indonesia, menurutnya, tengah menuju fase bonus demografi, namun jumlah angkatan kerja Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi masih di bawah 10%. Revolusi industri 4.0, meskipun ciptakan automation, tetap akan selalu ciptakan lapangan kerja baru yang lebih tinggi nilainya.
Sehubungan dengan itu, Kemendikbud mendorong dunia pendidikan tinggi untuk lebih dekat dengan dunia industri dan dunia kerja melalui kebijakan Kampus Merdeka.
Plt. Dirjen IDP, Duta Besar Dr. Teuku Faizasyah, mengajak mahasiswa untuk meneruskan peran sebagai agen perubahan perlu adaptif, progresif, serta dapat menghubungkan masa lalu dengan masa depan.
Mahasiswa di luar negeri harus dapat bangun karir di manapun berada dan berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia melalui antara lain perdagangan, investasi, alih kemampuan dan pengetahuan.
Pemerintah mendorong mahasiswa untuk dapat mengambil inisiatif untuk berkontribusi terhadap Indonesia, tidak perlu selalu menunggu adanya kebijakan Pemerintah yang sempurna.
Kegiatan virtual ini merupakan kegiatan perdana KBRI London bersama dengan PPI UK untuk periode 2020-2021 yang baru dilantik pada 10 Oktober lalu. Jumlah mahasiswa Indonesia di Inggris dan Irlandia terbilang cukup banyak.
Saat ini tercatat 4.187 mahasiswa Indonesia di Inggris serta 63 mahasiswa Indonesia di Irlandia. Sebagian mahasiswa masih melakukan kuliah jarak jauh dari Indonesia karena kondisi pandemi Covid-19. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar