DIGITALISASI MANUSKRIP ACEH DAN JAWA DI JERMAN
London, 1/7 (ANTARA) - Benda bersejarah dari berbagai suku di Indonesia seperti manuskrip dari Aceh dan Jawa, tersimpan rapih dan menjadi koleksi Grassi Museum, salah satu museum kebanggaan kota Leipzig, Jerman.
"Counsellor" Sosbud - KBRI Berlin, Agus Priono kepada koresponden ANTARA London, Kamis mengatakan koleksi berbagai suku bangsa itu menjadi perhatian Dubes RI untuk Federasi Jerman Eddy Pratomo bersama Ny. Atiek Pratomo.
Dalam kunjungan kerjanyanya ke kota Leipzig, Dubes berkesempatan menandatangani Buku Emas Kota Leipzig yang disaksikan Wali Kota Leipzig, Burkhard Jung bertempat di Rathaus, Kota Leipzig.
Menurut Agus Priono, setelah penandantanganan tersebut, kedua pihak melakukan pertemuan untuk membahas berbagai hal dalam upaya meningkatkan kerja sama.
Dubes Eddy Pratomo pada kesempatan tersebut menjelaskan perkembangan dan situasi ekonomi dan politik Indonesia, peran Indonesia di kawasan dan dunia internasional, serta status dan perkembangan kerja sama RI-Jerman.
Sementara itu, Jung menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin selama ini dan menjanjikan untuk mengupayakan supaya tidak hanya Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata kuliah dalam pengajaran di Universitas Leipzig, tetapi juga studi mengenai Indonesia seperti halnya studi masalah China dan Korea.
Kunjungan Dubes RI Berlin dan staf ke Leipzig, dalam rangka peresmian pendirian sosiasi Indonesia Jerman (DIG) di Leipzig yang bertujuan menjembatani peningkatan kerja sama kedua pihak.
Presiden DIG Leipzig, Gerd Rohde mengemukakan disadari bahwa selama ini kerja sama sudah berjalan dengan baik, dan masih terdapat banyak peluang kerja sama yang dapat dioptimalkan dan pihaknya akan menjembataninya.
Dubes dalam kata sambutannya antara lain menyambut baik pendirian Asosiasi tersebut, dan menyatakan kesiapan perwakilan RI dalam memfasilitasi peningkatan kerja sama
Pembukaan asosiasi yang dihadiri sekitar 150 orang dilakukan di Grassi Museum, salah satu museum kebanggaan kota Leipzig dimana di tempat tersebut dikoleksi benda-benda sejarah peninggalan budaya dari berbagai suku di dunia.
Benda bersejarah dari suku-suku di Indonesia seperti Jawa, Batak, Dayak, Bali, terlihat cukup lengkap dikoleksi di Museum tersebut, bahkan paling lengkap di banding koleksi dari negara lain.
Acara pembukaan dimeriahkan dengan penampilan kesenian Indonesia berupa gamelan oleh grup gamelan KBRI Berlin, Puspa Kencana dan tari-tarian serta makanan khas Indonesia.
Hubungan kerja sama Indonesia dan Leipzig cukup erat. Selain kerja sama konservasi dan digitalisasi manuskrip Aceh dan Jawa, juga promosi investasi, pariwisata dan budaya Indonesia juga dilakukan pihak-pihak terkait di Leipzig bekerja sama dengan KBRI Berlin, demikian Agus Priono. ***4***(U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 01-07-2010 08:38:04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar