Blog ini berisi liputan dan berita serta artikel sekitar kejadian yang ada hubungannya diplomasi Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Eropa yang saya kirim dan dimuat di LKBN Antara. Terima kasih untuk seluruh nara sumber diplomat yang memberikan kontribusi kepada saya sebagai koresponden LKBN Antara di Kerajaan Inggris dan juga mencakup wilayah Eropa
Jumat, 31 Oktober 2014
ISIC
"BANGUN PEMUDA PEMUDI" BANGKITKAN SEMANGAT PELAJAR INDONESIA
Oxford, 28/10 (Antara) - Lagu "Bangun Pemuda Pemudi Indonesia" diiringi musik angklung dari Kelompok Angklung Sheffield berhasil membangkitkan semangat pelajar Indonesia menyambut hari Kebangkitan Nasional 28 Oktober di Inggris.
Peringatan yang dikemas dalam acara "Gala Culture Night" yang diadakan dalam rangkaian temu ilmiah pelajar Indonesia yang dikenal dengan "Indonesian Scholars International Convention" (ISIC) di Gedung St Hilda's College, Oxford, Inggris, akhir pekan.
Penampilan kesenian Indonesia berupa tari tarian dan musik angklung yang dimainkan pelajar Indonesia di Inggris menghibur sekitar 200 penonton termasuk Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb, Kepala perwakilan Bank Indonesia Rizal A Djaafara dan Perwakilan Garuda di Inggris Jubi Prasetyo dan peserta kompetisi debat yang sebagian besar pelajar Inggris.
Penanggung jawab acara malam budaya Kristina Dewi Paramita kepada Antara London mengatakan seluruh pengisi acara malam budaya adalah pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Kerajaan Inggris dengan menampilkan tari Pendet yang dibawakan Diana Farisah Rahman, pelajar Universitas Birmingham dan tari tradisional dari Jogjakarta Sari Sumekar yang dibawakan Dila Maghrifani dari Universitas Sheffield.
Selain itu, juga tampil menghibur peserta temu ilmiah pelajar Indonesia di Inggris yang digelar untuk ke 14 kalinya Grup Musik Musarc yang terdiri dari Trio berbagai bangsa yang terdiri dari Maude Pinet dari Perancis, Jeremy dari Irlandia dan Rebekka dari Jerman yang melantunkan lagu Indonesia kontemporer, seperti Bengawan Solo, Tantang Tirani dan lagu Berjalan Lebih Jauh dari musisi duo dari Bandung, yaitu Banda Neira yang mendapat sambutan meriah.
Sementara kelompok musik Angklung Indonesia Society of Sheffield yang dipimpin Dita Sardjono selain melantunkan lagu Bangun Pemuda Pemudi Indonesia membangkitkan semangat pelajar Indonesia di Inggris juga musik dari thema Film Star War, Mission Impossible dan We are the Champion dari grup musik Inggris Queen.
Sebelum nya dua mahasiswa master Maulana Akbar dan Ayesha Chairannisa Ichsan dengan permainan biola nya penampilkan lagu tradisional dari Jawa Barat.
Puncak malam budaya Indonesia tampil penyanyi Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Universitas Oxford, Maudy Ayunda yang melantunkan lagu yang ditulisnya sendiri yang tengah galau hidup di Inggris, yang berjudul "Conversations".
Maudy Ayunda yang belajar ilmu filosofi, politik dan ekonomi di Universitas Oxford yang bermain dalam film Sang Pemimpi dan Perahu Kertas juga aktif dalam Komunitas pemuda di Indonesia.
Maudy mengakui, ia senang dan bangga bisa ikut meramaikan acara malam budaya Indonesia dalam rangkaian pertemuan ilmiah pelajar Indonesia yang didukung Organisasi Ikatan Ilmiah Indonesian I-4 juga dihadiri Ketua Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia-I4- Dr Dessy Irawati melantunkan lagu Perahu Kertas dan lagu penyanyi Inggris Sam Smith yang berjudul Stay with Me.
"Saya senang bisa tampil di dalam acara yang diadakan para pelajar Indonesia yang ada di Inggris," ujar Maudy Ayunda menambahkan bahwa senang tampil di lingkungan kampusnya St Hilda's Collage. Maudy yang juga menampilkan lagu dari penyanyi favoritnya Sam Smith yang berjudul Stay with Me, berencana ingin menyaksikan pertunjukkan Sam Smith di London.
Dalam acara Gala Culture Night juga diumumkan lomba fotogarfi yang bertema "Indonesia in Prospectives", dalam tiga katagori yaitu 'Indonesian Here and There", "Indonesian People Then and Now" dan "Red and White" yang diikuti oleh 967 karya foto dari seluruh Indonesia dengan juri dari Royal Photographic Society (RPS). ***3***
(T.H-ZG/B/Farochah/Farochah) 28-10-2014 06:53:06
Oxford, 28/10 (Antara) - Sebanyak 25 karya tulis dari 357 hasil pemikiran pelajar Indonesia dari berbagai negara yang dihimpun Perhimpunan Pelajar Indonesia di United Kingdom (PPI UK) yang berhubungan dengan kesiapan Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC), akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu diungkapkan Ketua PPI UK Faldo Maldini kepada Antara London, Selasa, sehubungan dengan hajatan tahunan Indonesian Scholar International Convention (ISIC) yang membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan Asean Economic Community (AEC) yang digelar di Oxford, Inggris selama dua hari pada 25 dan 26 Oktober.
Faldo Maldini mengakui seluruh karya ilmiah hasil pemikiran pelajar Indonesia itu akan disampaikan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo sebagai bahan rekomendasi bahwa Indonesia siap menghadapi Asean Economic Community khususnya dalam upaya memaksimalkan potensi partisipasi Indonesia dalam ASEAN Free Trade Area ( AFTA ).
Pertemuan ilmiah pelajar Indonesia bertemakan "Menemukan kembali Potensi di Indonesia: Menghadapi Tantangan AEC (Asean Economic Community)" dibuka Dubes RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia, Hamzah Thayeb yang menyampaikan penghargaan kepada pelajar Indonesia yang ada di Inggris berhasil mengelar pertemuan ilmiah secara reguler dan berkesinambungan setiap tahun dengan menampilkan berbagai topik yang sangat relevan.
Dikatakan dia, tema yang diangkat "Menemukan kembali Potensi di Indonesia: Menghadapi Tantangan AEC (Asean Economic Community)" sangat tepat khususnya penerapan AEC yang akan diterapkan pada akhir tahun 2015 yang sudah menghadang di hadapan kita. Untuk itu Dubes mengajak para pelajar yang ada di Inggris mengeksplorasi secara kreatif berbagai potensi yang ada dan merebut kesempatan yang ada serta mencari keuntungan dengan diterapkannya AEC.
Dalam konferensi tahunan yang telah berlangsung selama 14 tahun yang digelar pelajar Indonesia di Inggris yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia di United Kingdom (PPI UK) didukung KBRI London, Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) juga hadir Lord Mayor of Oxford, Counsillor Mohammed Abbasi yang menyampaikan penghargaannya digelar ISIC di kota Oxford.
Abbasi mengakui Indonesia sebagai negara yang demokrasi akan menjadi Negara besar dimasa datang , hal ini diakui karena asisten Abbasi yang baru kembali dari Indonesia menyaksikan jalannya pemilihan presiden di Jakarta yang berjalan dengan sukses. Ia juga menghargai inisiatif dari para pelajar Indonesia mengelar pertemuan ilmiah di kota Oxford yang sekaligus mempromosikan Indonesia di kota pelajar Oxford. Hal ini akan dapat mendekatkan budaya indonesia dan Inggris.
Sementara itu Ketua Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia (I-4) Dr Dessy Irawati FeRSA menyampaikan ASEAN Emerging Knowledge economic from 1.0 to 2.0 yang menyebutkan negara di ASEAN harus bergerak maju dari post-Fordist economy yang berdasarkan foreign direct investment menjadi kawasan yang lebih inovatif dan kreatif di sisi produksi dan servis.
ASEAN diharapkan juga bisa belajar dari pengalaman Uni Eropa yang merupakan persatuan ekonomi dan politik negara-negara di Eropa. Bagaimana menciptakan kesatuan kawasan regional yang harmoni di sisi ekonomi, politik, sosbud dan juga pemerintahan, merupakan tantangan yang besar bagi ASEAN.
Dalam kesempatan itu Honorary Research Fellow at University of Exeter, Dr Intan Syah Ichsan membahas masalah AEC The Game Changer for Indonesia Fund Market menyampaikan ASE yang dituju oleh anggota ASEAN adalah salah satu inisiatif mewujudkan collective investments scheme (CIS) yang akan memberikan keleluasaan dalam fund.
Dikatakannya meskipun banyak melihat adanya CIS ini memberikan peluang yang besar untuk dapat menjual fund Indonesia di negara lain, namun pada kenyataannya requirement yang harus dipenuhi sangat detail.
Ketua ISIC Arie Wibowo mengatakan ISIC yang merupakan acara tahunan para pelajar di Inggris merupakan ajang bagi para pelajar Indonesia untuk berbagi pengetahuan dan berkontribusi terhadap masa depan Indonesia.
Dalam acara ISIC juga digelar pameran foto pemenang lomba fotografi yang diikuti para pelajar Indonesia di seluruh dunia, pameran tekstil tradisional Indonesia koleksi Suzanne, mahasiswa dari serta wayang workshop dan kompetisi debat yang diikuti oleh para pelajar Inggris.***1***
(T.H-ZG/B/Yuniardi/Yuniardi) 28-10-2014 23:47:36
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar