Oleh Zeynita Gibbons
London, 9/10 (Antara) - Penampilan stand up comedy persembahan Pandji Pragiwaksono bertema "Mesak ke Bongsoku" (Kasihan Bangsaku) menandai berakhirnya perhelatan "PPIUK Business Plan Competition" se-Uni Eropa 2014 yang digelar di Greedwood Room, King's College, London.
Ketua Panitia Business Plan Competition se-Uni Eropa 2014, Dadang Prasetyo Jatmiko kepada Antara London, Kamis mengatakan, Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom (PPIUK) untuk pertama kali menyelenggarakan kompetisi proposal bisnis untuk pelajar dan mahasiswa Indonesia di Inggris dan Uni Eropa.
Rangkaian acara diawali dengan seminar karir dan kewirausahaan dan "Networking Night" yang diselenggarakan di Ruang Crutacala KBRI London, berlangsung sejak 3 Oktober lalu.
Dadang Prasetyo Jatmiko menyampaikan seluruh partisipan dalam kompetisi bisnis ini telah diseleksi ketat oleh dewan juri. Juri terdiri atas pelaku usaha dan akademisi berdasarkan atas kriteria-kriteria yang cukup ketat sehingga ke depan diharapkan menghasilkan wirausahawan yang handal.
Robert Taruna Prakoso, mahasiswa jurusan ekonomi dan keuangan University of Surrey, Inggris, bersama Jessica Gunawan dan Lillian Lazuar menawarkan ide aplikasi ponsel pintar dan website penyediaan informasi untuk para wisatawan di Indonesia.
Mereka menyabet juara pertama dari kompetisi proposal bisnis ini dengan menyisihkan sekitar 20 orang kontestan.
Kedua mahasiswa itu mendapatkan bantuan permodalan sebesar 1.000 pounsterling atau senilai Rp20 juta yang dipersembahkan oleh Newcastle University Business School guna mewujudkan mimpi mereka dalam membangun bisnis. Mereka juga berharap agar dapat membantu mempromosikan potensi pariwisata Indonesia.
Puncak perhelatan PPIUK Business Plan Competition se-Uni Eropa 2014 itu ditutup dengan penampilan stand up comedy yang bertema "Mesak ke Bongsoku" (Kasihan Bangsaku) persembahan Pandji Pragiwaksono.
Penampilan Pandji Pragiwaksono yang sedang melakukan tur keliling dunia dengan sponsor Garuda Indonesia. Maskapai penerbangan milik BUMN itu sejak awal September kembali melayani penerbangan Jakarta-London.
Setelah mengunjungi benua Australia, komedian tunggal Pandji Praguwaksono melanjutkan "world tour" "Mesak ke Bangsaku" ke London, Inggris.
Untuk pertama kalinya komedian Indonesia Pandji Praguwaksono menggelar pertunjukan tunggal berskala internasional bertema "Mesak ke Bongsoku" di 10 kota yang tersebar di tujuh negara dan empat benua, yaitu Singapura , Melbourne, Adelaide, Brisbane, London, Berlin, Amsterdam, GuangZhou, Beijing dan Los Angeles.
Pandji berharap tur keliling dunia ini dapat menjadi cara bagi Warga Negara Indonesia yang ada di luar negeri untuk mendapatkan update mengenai Indonesia.
"Semoga dengan materi komedi tentang nusantara yang saya sampaikan, pelajar maupun pekerja di sini tidak lupa untuk pulang dan melakukan sesuatu yang bermanfaat besar untuk Tanah Air," katanya
Dalam penampilan di Greenwood Teater London, yang mayoritas penonton adalah mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di UK. Salah satunya Amanda Valani yang tengah mengambil master dokumenter di Goldsmiths College.
"Selama pertunjukan komedinya, kami dibombardir dengan lawakan spontan yang cerdas dari awal sampai akhir. Ia sukses menyampaikan kritik sosial melalui komedi," ujar Amanda
Menurut Amanda, tema yang selalu diusung Pandji Praguwaksono dalam show-nya adalah mengenai persatuan bangsa. Dengan mengambil potret kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk dengan segala persoalan dan keunikannya.
Materi lawakan Pandji juga memiliki unsur kritik terhadap situasi politik nasional, salah satu contohnya adalah mengenai UU Pilkada yang menghasilkan sistem pemilihan melalui DPRD, demikian Amanda.
Pandji akan menjadi komedian Indonesia pertama yang melakukan tur dunia. Dalam pertunjukan tunggal ini, Pandji juga membawa beberapa stand-up comedian muda lainnya seperti Andi Wijaya, Gilang Bhaskara dan Krisna Harefa.
Artis serba bisa ini berkeliling ke beberapa negara seperti Belanda, Jerman, Australia, Amerika, Inggris, Singapura, Hong Kong, dan negara-negara lainnya untuk memperkenalkan Indonesia melalui stand up comedy.
Sebagian besar penonton yang menyaksikan pertunjukan Pandji adalah masyarakat Indonesia yang kuliah dan bekerja di luar negeri. Pandji yang mengidolakan Warkop DKI dan Srimulat ini menyampaikan karena tampil di depan WNI, tetap menggunakan bahasa Indonesia. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/S. Muryono/S. Muryono) 09-10-2014 11:02:48
Tidak ada komentar:
Posting Komentar