Oleh Zeynita Gibbons
Milan, 16/8 (Antara) - Patung Badak Jawa (Javan Rhino), yang dipamerkan di paviliun Indonesia di Milan Expo sejak bulan Mei hingga Oktober mendatang, menurut rencana akan dipersembahkan kepada pemerintah Vatikan di Roma.
Badak Jawa yang terancam punah karena habitatnya menyusut, menjadi maskot Paviliun Indonesia, koresponden Antara London melaporkan dari Milan, Minggu.
Banyak pengunjung sebelum masuk paviliun berfoto dengan patung Badak Jawa yang terbuat dari bahan perunggu seberat 500 kilogram itu.
Pendiri Artha Graha Peduli Tomy Winata selaku pengelola Paviliun Indonesia Milan Expo mengatakan patung badak akan diberikan kepada Paus di Vatikan setelah Milan Expo 2015 berakhir.
"Tentunya nanti dengan bantuan dari kedutaan Indonesia yang ada di Roma dan di Vatikan," ujarnya.
Diharapkannya dengan dipersembahkannya patung badak Jawa yang menjadi ikon Paviliun Indonesia itu akan dapat meningkatkan dan juga mengeratkan hubungan antara Indonesia dan Vatikan.
Badak Jawa ini akan diserahkan karena berkaitan erat dengan sejarah Indonesia ketika masih zaman kerajaan dengan Paus Takhta Suci Vatikan.
Dikisahkan pada zaman dulu Paus sangat menggemari binatang eksotik di seluruh dunia. Ketika mengetahui adanya badak Jawa, lalu dikirim dari Nusantara ke Vatikan. Sayangnya, dalam perjalanan, perahu yang mengangkut badak tenggelam di laut dekat Venesia.
Sejarah tersebut yang menjadikan panitia Paviliun Indonesia dengan rela hati ingin menghibahkan patung badak Jawa untuk Paus Fransiskus sebagai simbol persahabatan kedua negara.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Dra. Nus Nuzulia Ishak menghargai upaya Arta Graha yang mengelola Paviliun Indonesia di Milan Expo.
"Adanya keterbatasan dana Pemerintah, maka pengelolaan Paviliun Indonesia di Milan Expo diserahkan kepada pihak swasta," ujarnya.
Paviliun Indonesia yang ada di Milan Expo mengusung tema "The Stage of The World" menempati area seluas 1.175 meter persegi diwakili Koperasi Pelestari Budaya Indonesia (KPBN) yang pengelolaannya akhirnya diserahkan ke Arta Graha.
Dirjen Nus Nuzulla Ishak mengakui penampilan Paviliun Indonesia semakin hari semakin baik dibanding pada awal dibuka bulan Mei lalu.
"Berkat bantuan dari Arta Graha Paviliun indonesia makin menarik dan juga ramai dikunjungi serta meriah dengan berbagai hiburan yang ditampilkan para penari Indonesia yang tinggal di Italia.
Paviliun Indonesia dibagi dalam lima zona pameranyaitu, Indonesia yang bercerita tentang Indonesia, key fact, dan Indonesia hari ini, kemudian Pangan dengan cerita tentang rempah-rempah, pemasok kopi, coklat, gula, teh dunia, dan Energi dengan ring of fire, dan sumber panas bumi, kemudian Maritim dengan cerita Marcopolo, dan juga ikan purba
Jumlah pengunjung setiap harinya mencapai 7.000, dan bahkan meningkat hingga 20 ribu pada hari Sabtu dan Minggu.
Mereka mendapat berbagai informasi dan anak-anak dapat memainkan alat musik angklung dan wayang yang di pajang di paviliun Indonesia.
Selain itu, pengunjung juga dapat melihat dan mencium bahan rempah-rempah asal Indonesia seperti cengeh, pala dan juga kapulaga. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/F. Assegaf/F. Assegaf) 16-08-2015 07:33:26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar