SDM dan starup Indonesia tarik perhatian di Inggris
Rabu, 23 Agustus 2017 21:23 WIB
London (ANTARA News) - Tren Sumber Daya Manusia (SDM) dan tech startup menarik perhatian dari kalangan profesional muda Indonesia yang ada di Inggris dalam acara "Meet the Leader," series yang diadakan Young Indonesian Professionals Association (YIPA) di London, Senin (21/08).
Direktur Eksekutif YIPA Steven Marcelino kepada Antara London, Rabu menyebutkan dalam seri kali ini, Satya Radjasa CEO Mercer Indonesia dan David Rimbo, Managing Partner, Transaction Advisory Service EY Indonesia memberikan perspektif tren sumber daya manusia dan perkembangan tech startup yang sedang booming di Indonesia.
Diskusi dibuka Minister Counsellor for Economic Affairs untuk KBRI London, Vitto Tahar menyebutkan KBRI London yang pindah ke gedung baru di Westminster mendukung acara dikoordinasikan pensosbud KBRI London.
David Rimbo menyampaikan tentang perkembangan ekonomi Indonesia yang cukup stabil dan mampu menempati posisi top 5 perkekonomian yang berkembang paling cepat di dunia. David yang duduk dalam Digital Economy Taskforce Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) berpendapat masih kurangnya SDM Indonesia mulai dari software engineering dan designer yang mampu melahirkan top-of-the-class technology startups.
Professional muda yang berkerja dan tinggal di Inggris seperti memiliki nilai lebih dengan eksposur internasional dan framework yang lebih maju saatnya kembali ke Indonesia dan disrupt apa yang menjadi kekurangan di Indonesia, ujar pria pelopor E-Commerce Roadmap Indonesia yang mendapat dukung dari Presiden Jokowi .
Sementara Satya Radjasa di dalam diskusi menunjukan Human Capital Outlook ditahun ini kurang dari 40% responden survey perusahaan di Indonesia akan melakukan ekspansi tenaga kerja, lebih dari 50 persen akan me-maintain karyawan, dan sekitar 8 persen akan mengurangi karyawan.
Panel dimoderatori Direktur Eksekutif YIPA Steven Marcelino merasa asosiasi ratusan anggota profesional yang bekerja diberbagai korporasi di sektor strategi di Inggris penting menunjukan meningkatnya Human Capital yang berskala internasional yang bisa membantu mengisi Talent Shortage.
KBRI London memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan layanan terbaru konsuler secara online. Gulfan Alfero selaku Minister Counsellor for Protocol and Consular memberikan presentasi tentang fitur-fitur terbaru dalam website yang diluncurkan Menlu Retno Marsudi.
Menurut salah satu direktur YIPA, Jean Gabriel Renaldy, para professional muda dan komunitas Indonesia lain di berbagai kota di Inggris tentunya akan merasakan manfaat layanan konsuler yang lebih cepat, hemat biaya dan efisien tanpa hadir in-person di KBRI London.
Dalam sesi tanya jawab dan networking, para professional muda di Inggris diminta kembali ke Indonesia untuk bangun negara berdasarkan berbagai kemampuan apalagi dengan adanya kartu diaspora yang memberikan jaminan kepemelikan lebih untuk diaspora yang tinggal dan berkerja di luar negeri.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar