PUSAT INFORMASI BUDAYA INDONESIA DIKEMBANGKAN DI JERMAN
Oleh Zeynita Gibbons
London, 5/9 (Antara) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berencana mengembangkan Pusat Informasi Budaya Indonesia di Kota Gelnhausen, 40 kilometer dari Frankfurt, sebagai jendela mengenalkan budaya Indonesia kepada warga Jerman dan Eropa.
Konsul Muda Konjen RI di Frankfurt Dimas Wisudawan kepada Antara London, Rabu, mengatakan rencana tersebut terungkap dalam kunjungan kerja Mendikbud Muhadjir ke Frankfurt baru-baru ini yang sekaligus keinginan untuk mempelajari pelaksanaan pendidikan vokasi di Jerman.
Dalam kunjungan kerja sejak 1 sampai 3 September itu, Menteri Muhadjir didampingi Dubes RI di Berlin Arif Havas Oegroseno dan Konjen RI di Frankfurt Toferry Primanda Soetikno.
Mereka berkunjung dan melihat koleksi Museum Dr. Werner Weiglein yang berisi karya seni dari beberapa wilayah di Indonesia. seperti Bali, Jawa, dan mayoritas dari Papua.
Selain Museum, tempat ini memiliki Hotel Palais dan Kaffehaus Indonesia bernuansa budaya Jawa.
"Semoga dapat berkembang menjadi Pusat Informasi Budaya Indonesia di Jerman," ujar Menteri Muhadjir Effendy.
Ia juga menyaksikan film pendek menceritakan ekspedisi tim Dr. Weiglein menaklukkan puncak Cartenz, Papua. Pada kesempatan itu, Menteri Muhadjir Effendy diterima Walikota Gelnhausen Daniel Christian Glöckner di balai kota (Rathaus).
Mereka juga mengunjungi Sekolah Vokasi Berufliche Schule Groß-Gerau (BSGG) di Kota Groß-Gerau, 30 km dari Frankfurt. Sekolah milik Pemerintah Jerman itu, juga memiliki program internasional. BSGG memberikan pelatihan kepada beberapa negara, seperti China, Vietnam, dan beberapa negara Asia lainnya. BSGG juga memberi pelatihan kepada pengungsi asing yang diterima Pemerintah Jerman.
Kunjungan Mendikbud ke BSGG untuk menjajaki kerja sama pengembangan sekolah vokasi dengan program yang lebih selaras antara kurikulum dan standar Indonesia dengan Jerman.
Kepala Sekolah Martin Gonnerman dan Direktur Akademis Wolfgang Siegel menyambut positif rencana Indonesia melakukan kerja sama, di antaranya pengiriman tenaga pengajar dan pelajar Indonesia ke sekolah vokasi di Jerman dan pengiriman tenaga pengajar Jerman untuk mengajar di sekolah-sekolah kejuruan di Indonesia.
Kepala Sekolah dan Direktur Akademis menjelaskan BSGG memiliki empat program utama, yaitu energi terbarukan, "eletrical engineering", sistem IT, dan manajemen pendidikan.
Mendikbud melihat hal yang positif selama kunjungan ke Frankfurt.
"Sudah terlihat bentuk rencana kerja sama yang lebih konkret antara Indonesia dan Jerman, baik di bidang kerja sama budaya maupun pendidikan. Saya berharap semoga segera dapat terealisasi dalam waktu dekat," ujarnya.
Konsul Jenderal RI Frankfurt Toferry Primanda Soetikno melihat potensi besar pada wilayah kerja KJRI Frankfurt di Jerman bagian selatan.
"Frankfurt dapat menjadi Pusat Informasi Budaya Indonesia sekaligus pusat kerja sama teknologi antara Indonesia dengan Jerman." Secara geografis, Frankfurt terletak di tengah-tengah Jerman dan mudah diakses dari seluruh Eropa. Kota-kota di sekitar Frankfurt juga merupakan pusat industri teknologi tinggi sehingga dapat membantu Indonesia mengimplementasi Industri 4.0," katanya. ***4***
(T.H-ZG/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko) 05-09-2018 14:44:36
Sent from Yahoo Mail for iPhone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar