DWIKI DHARMAWAN KOLABORASI DENGAN SENIMAN PORTUGAL
Zeynita Gibbons
London, 12/9 (Antara) - Seniman Jazz Indonesia Dwiki Dharmawan yang berkolaborasi dengan musisi-musisi ternama Portugal, antara lain Maria João Grancha, João Farinha, dan Pedro Jóia berhasil memukau ratusan pengunjung dalam dalam pagelaran Indonesian Music Festival 2018 di Lisabon, Portugal.
Maria João Grancha dikenal sebagai penyanyi jazz ternama Portugal diiringi alunan piano João Farinha. Pedro Jóia merupakan salah satu maestro gitaris terbaik yang pernah dimiliki Portugal, Pensosbud KBRI Lisabon
Rudi Winandoko kepada Antara London, Selasa.
Bertempat di Museu de Arqueologia yang berdiri di pusat sejarah Mosteiro dos Jerónimos, Lisabon, kolaborasi jazz Indonesia-Portugal ini sukses menyuguhkan perpaduan musik modern dan tradisional yang dimiliki Indonesia dan Portugal selama sekitar 90 menit pada akhir pekan (9/9).
Konser dibuka Pedro Jóia membawa lagu-lagu Fado, genre musik yang merupakan akar dari musik keroncong Indonesia dan merupakan salah satu warisan budaya dunia di Portugal diakui UNESCO. Tidak berhenti di situ, Maria João Grancha dan João Farinha melanjutkan dengan membawa musik jazz modern yang kental dengan sentuhan tradisional khas Portugis.
Di puncak pertunjukkan, Dwiki Dharmawan mempersembahkan beberapa lagu Indonesia ke pengunjung Portugis, antara lain Cik-cik Periuk, Lir-ilir, Paris Barantai, dan Rintak Rebana dikemas dengan berkolaborasi dengan musisi-musisi Portugis. Pengunjung pun berdecak kagum dan memberikan standing ovation selama beberapa menit di akhir konser.
Dalam sambutannya, Dubes RI untuk Portugal, Ibnu Wahyutomo menyampaikan hubungan Indonesia dan Portugal ibarat hubungan saudara dalam satu keluarga. ¿Konser ini adalah wujud kedekatan dalam sebuah keluarga, dan kedekatan ini akan terus dibangun KBRI Lisabon dalam upaya untuk mendekatkan Indonesia ke Portugal, dan juga sebaliknya¿, ujar Dubes Ibnu Wahyutomo.
Perpaduan musik di antara dua budaya menghasilkan keindahan yang luar biasa¿, ujar Elizabeth Davis, salah seorang pengunjung yang juga merupakan seorang musisi. Elizabeth berharap pertunjukkan budaya seperti ini dapat terus diadakan untuk memperkenalkan Indonesia ke masyarakat Portugal
Indonesian Music Festival 2018 diadakan KBRI Lisabon sebagai puncak rangkaian kegiatan perayaan HUT ke-73 Republik Indonesia di Portugal. Selain musik, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk mempromosikan kopi nusantara yang disajikan ke pengunjung yang hadir.
(T.H-ZG/B/I. Nurcahyani/I. Nurcahyani) 12-09-2018 11:43:27
Zeynita Gibbons
London, 12/9 (Antara) - Seniman Jazz Indonesia Dwiki Dharmawan yang berkolaborasi dengan musisi-musisi ternama Portugal, antara lain Maria João Grancha, João Farinha, dan Pedro Jóia berhasil memukau ratusan pengunjung dalam dalam pagelaran Indonesian Music Festival 2018 di Lisabon, Portugal.
Maria João Grancha dikenal sebagai penyanyi jazz ternama Portugal diiringi alunan piano João Farinha. Pedro Jóia merupakan salah satu maestro gitaris terbaik yang pernah dimiliki Portugal, Pensosbud KBRI Lisabon
Rudi Winandoko kepada Antara London, Selasa.
Bertempat di Museu de Arqueologia yang berdiri di pusat sejarah Mosteiro dos Jerónimos, Lisabon, kolaborasi jazz Indonesia-Portugal ini sukses menyuguhkan perpaduan musik modern dan tradisional yang dimiliki Indonesia dan Portugal selama sekitar 90 menit pada akhir pekan (9/9).
Konser dibuka Pedro Jóia membawa lagu-lagu Fado, genre musik yang merupakan akar dari musik keroncong Indonesia dan merupakan salah satu warisan budaya dunia di Portugal diakui UNESCO. Tidak berhenti di situ, Maria João Grancha dan João Farinha melanjutkan dengan membawa musik jazz modern yang kental dengan sentuhan tradisional khas Portugis.
Di puncak pertunjukkan, Dwiki Dharmawan mempersembahkan beberapa lagu Indonesia ke pengunjung Portugis, antara lain Cik-cik Periuk, Lir-ilir, Paris Barantai, dan Rintak Rebana dikemas dengan berkolaborasi dengan musisi-musisi Portugis. Pengunjung pun berdecak kagum dan memberikan standing ovation selama beberapa menit di akhir konser.
Dalam sambutannya, Dubes RI untuk Portugal, Ibnu Wahyutomo menyampaikan hubungan Indonesia dan Portugal ibarat hubungan saudara dalam satu keluarga. ¿Konser ini adalah wujud kedekatan dalam sebuah keluarga, dan kedekatan ini akan terus dibangun KBRI Lisabon dalam upaya untuk mendekatkan Indonesia ke Portugal, dan juga sebaliknya¿, ujar Dubes Ibnu Wahyutomo.
Perpaduan musik di antara dua budaya menghasilkan keindahan yang luar biasa¿, ujar Elizabeth Davis, salah seorang pengunjung yang juga merupakan seorang musisi. Elizabeth berharap pertunjukkan budaya seperti ini dapat terus diadakan untuk memperkenalkan Indonesia ke masyarakat Portugal
Indonesian Music Festival 2018 diadakan KBRI Lisabon sebagai puncak rangkaian kegiatan perayaan HUT ke-73 Republik Indonesia di Portugal. Selain musik, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk mempromosikan kopi nusantara yang disajikan ke pengunjung yang hadir.
(T.H-ZG/B/I. Nurcahyani/I. Nurcahyani) 12-09-2018 11:43:27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar