Desainer dari Jakarta dan Sumatera Selatan bidik pasar di Eropa Timur
Jumat, 7 September 2018 20:17 WIB
Pewarta: Zeynita Gibbons
Desainer dari Jakarta dan Sumatera Selatan bidik pasar di Eropa Timur
Ilustrasi: Lurik dari tenun ikat yang biasanya digunakan sebagai kain dalam acara-acara formil, kini dapat digunakan dengan lebih kasual dan modern melalui rancangan Didiet Maulana untuk Ikat Indonesia. (ANTARA News / Maria Rosari)
London (ANTARA News) - Sebanyak enam desainer dari Jakarta dan Sumatera Selatan dengan enam merek dagang yaitu Intan Songket, Nur Zahra, Itang Yunasz, JavaNova, Warnatasku dan Batik Chic, khusus datang mengikuti pameran Collection Premire Moscow (CPM) yang berlangsung di Expocenter Moscow, Rusia, sejak tanggal 4-7 September 2018. Mereka mencoba bidik pasar fesyen Rusia dan Eropa Timur.
Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Adiguna Wijaya kepada Antaranews London, Jumat, menyebutkan berbagai koleksi fesyen Indonesia ditampilkan dalam peragaan busana dengan beragam motif, rancangan, dan komposisi warna, mendapat sambutan hangat dari para pecinta dan industri fesyen Rusia yang hadir.
Dubes RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, dalam sambutan menyebutkan Indonesia memiliki berbagai macam corak fesyen tradisional, seperti batik, tenun ikat, jumputan dan songket yang tetap dapat tampil menarik dalam gaya fesyen modern.
Dubes Wahid yang pernah menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya. menyampaikan melalui CPM, produk fesyen Indonesia dari berbagai daerah dapat ditampilkan tiap tahun dalam Festival Indonesia Moskow yang diadakan KBRI Moskow sejak 2016.
Selain peragaan busana, terdapat Pavilion Indonesia yang menampilkan produk fesyen unggulan Indonesia seperti kain tenun, songket, tas, dan berbagai produk fashion Indonesia lainnya.
Pameran CPM merupakan pameran fesyen terbesar di Eropa Timur yang menampilkan lebih dari 1.280 merek dari 30 negara seperti Indonesia, Italia, Turki, Jerman, Perancis, Spanyol. Indonesia sendiri telah tiga kali mengirimkan disainer di CPM dengan dukungan Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah, Kementerian Perindustrian.
Diperkirakan sebanyak 25.000 pengunjung hadir selama penyelenggaraan pameran, terdapat 40 peragaan busana yang menampilkan berbagai brands, seminar mengenai trend fesyen terkini dan sesi fashion lecture dari para ahli di bidang fesyen.
Selama pameran, para peserta berkesempatan untuk saling bertemu dan menjalin jejaring dengan para pelaku industri fesyen yang hadir. Para peserta Indonesia menyatakan bahwa mereka mendapat mitra dan kerja sama bisnis, tidak hanya dari Rusia tetapi juga dari negara Eropa lainnya.
Baca juga: Kemenperin dukung perancang mode muda majukan industri busana muslim
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar