Dubes Yuri Thamrin aplikasikan pesan presiden di Brusel
News ID: 1161292
London (ANTARA) -
Dubes Indonesia untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa Yuri O Thamrin berhasil mengaplikasikan pesan Presiden RI Joko Widodo mengharapkan seluruh kepala perwakilan menjadi marketer dengan penekanan diplomasi ekonomi yang membumi dan dirasakan langsung oleh rakyat.
“Alhamdulillah, tim KBRI Brussel telah dibekali untuk menjadi marketer andal melalui berbagai pelatihan dan training, ujar Dubes Yuri dalam wawancara dengan koresponden Antara London,Sabtu.
Mengaplikasikan pesan
Presiden kepada seluruh kepala perwakilan yang mengharapkan para Dubes sebagai marketer diakhir masa karirnya berhasil dilakukan Dubes Yuri Thamrin yang pernah menjabat Dubes Indonesia untuk Inggris, Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional (IMO).
Dubes Thamrin sebagai diplomat yang profesional, dan pekerja keras, memulai karirnya sebagai ahli perlucutan senjata di Kementerian Luar Negeri Indonesia itu memiliki semangat tinggi dalam memajukan kerja sama Indonesia dengan negara mitranya dan organisasi internasional.
Apalagi selama karirnya sebagai diplomat senior memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun mewakili Indonesia baik diplomasi bilateral maupun multilateral khusus nya di Inggris dan Belgia serta Uni Eropa banyak keberhasilan yang dicapai.
Sebagai marketer andal terutama kebangkitan Indonesia atasi covid-19
kita harus bersikap “more commercially minded” dan melihat pandemi sebagai kesempatan dan peluang memajukan kepentingan nasional.
Suami Sandra Thamrin yang dikarunia dua putra dan tiga cucu bercita-cita menjadi opportunity seeker mempromosikan perdagangan, pariwisata, investasi dan kerja sama pendidikan.
Selama menjabat Dubes berbagai isu penting menjadi perhatian seperti lingkungan hidup, perubahan iklim, hak asasi manusia, demokrasi, kesehatan, perikanan, penanggulangan bencana dan pengentasan kemiskinan.
“Kami sangat optimis prospek pengembangan kerja sama antara Indonesia dengan Belgia, Luksemburg dan UE karena Faktor ideologis yakni sesama demokrasi, Pertautan kepentingan,” ujar Dubes Thamrin.
Sebagai contoh, KBRI Brussel melakukan deteksi peluang kerja sama khususnya pengadaan alat-alat kesehatan baik oleh institusi Uni Eropa maupun oleh perusahaan-perusahaan swasta di Eropa untuk Indonesia.
Menurut lulisan FISIP Universitas Indonesia, Jurusan Ilmu Politik , Elger, salah satu perusahaan alat gunung dari Indonesia telah mengekspor masker untuk pasar di Belgia.
“Kita harus bersikap “more commercially minded” dan melihat pandemi sebagai kesempatan dan peluang memajukan kepentingan nasional, ujar Dubes Yuri Thamrin.
Selain mengamankan akses terhadap vaksin bagi rakyat Indonesia menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bagi Indonesia, ujar Dubes Yuri Thamrin
Sebagai contoh, KBRI Brussel melakukan deteksi peluang kerja sama khususnya kemungkinan pengadaan alat-alat kesehatan oleh institusi Uni Eropa dan perusahaan swasta di Eropa.
Dubes Yuri Thamrin yang pernah menjadi juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa merupakan opportunity bagi Indonesia, dengan pasar yang sangat besar dan kemampuan beli yang tinggi.
Apalagi Investasinya negara-negara ini sangat besar merupakan sumber modal bagi Indonesia, demikian Dubes yang pernah menjabat Kepala Biro Administrasi Menteri setelah penugasannya di New York pada 2003.
Dikatakannya Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa merupakan sahabat dekat Indonesia. Dalam berbagai isu multilateral, terdapat kesamaan pandangan dan posisi yang sama untuk mencipatakan dunia yang lebih adil dan lebih damai.
Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa mengapresiasi Indonesia sebagai negara muslim terbesar di Asia Tenggara dengan ekonomi yang cukup kuat dan pemimpin natural ASEAN, ujar Dubes Yuri yang meraih Master Hubungan Internasional di Australian National University.
KBRI memposisikan diri sebagai “opportunity seeker” dan bekerja secara profesional untuk menangkap dan menciptakan peluang memajukan kepentingan Indonesia, ujar diplomat senior.
Dikatakannya selama penugasan sebagai Kepala Perwakilan Indonesia di
Brusel terjadi penguatan hubungan dan kerja sama yang signifikan di berbagai bidang politik, ekonomi, perdagangan dan people to people contact.
Indonesia dan Belgia-Luksemburg-UE adalah sesama negara demokrasi. Landasan yang solid memberikan prospek yang positif di masa mendatang, ujar Dubes Yuri bercita-cita menjadi opportunity seeker mempromosikan perdagangan, pariwisata, investasi dan kerja sama pendidikan.
Dubes Yuri yang pernah mewakili Indonesia di Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa adanya kepercayaan internasional khususnya dari pihak UE terhadap aspek keamanan dan keselamatan industri penerbangan Indonesia.
Dubes Yuri yang pernah bertugas sebagai Juru Bicara Kementerian Luar Negeri diharapkan dengan menggeliatnya kembali perekonomian Eropa, akan dapat berimbas bagi peningkatan investasi Eropa ke Indonesia. KBRI Brussel berkoordinasi dengan pemda seperti NTB, menjajaki proyek yang siap ditawarkan ke para investor dari Eropa, khususnya Belgia dan Luksemburg
Menurut Dubes Yuri memulai karirnya sebagai ahli perlucutan senjata di Kementerian Luar Negeri Indonesia, beberapa tantangan hubungan Indonesia dengan Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, antara lain Isu HAM yang dibesar-besarkan Parlemen.
Menurut Dubes Yuri, isu
lingkungan termasuk deforestasi dimana UE semakin gencar dengan isu-isu lingkungan dengan berbagai proyek green-nya.
Isu Islamofobia dan moral agent dimana UE sering berkhutbah mengenai HAM di negara-negara lain, namun Islamofobia di Eropa semakin meningkat, ujar Dubes Yuri yang pernah menjabat Direktur Asia Timur dan Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika.
Dubes Yuri Thamrin telah menyusun laporan selama bertugas sebagai Kepala Perwakilan RI di Brussel dalam bentuk buku berjudul “Mewakili Indonesia di Benua Eropa” itu berencana mengajar di Universitas Indonesia setelah pensiun.
Dengan dilakukannya berbagai rileksasi di Eropa, KBRI Brussel mendorong kembali berbagai ekspor yang sempat terkendala selama lockdown di Eropa, khususnya coklat dan kopi.
Mengingat pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat terpukul, KBRI Brussel mulai kembali mempromosikan berbagai destinasi wisata Indonesia yang siap dibuka dalam waktu dekat misalnya Bali, NTB, dan Batam, Bintan, dan Banyuwangi.
Bercerita tentang capaian selama menjabat Dubes di Brusel, Yuri mengatakan KBRI mengadakan beasiswa Indonesian Interfaith Scholarship untuk peneliti di Parlemen Eropa, pejabat Komisi Eropa, Kemlu Belgia, jurnalis, peneliti think-tank, tokoh pemuda dan mahasiswa mengenai Islam damai, inklusif dan toleran beragama.
Program beasiswa ini berlangsung selama enam tahun dan menghasilkan 52 alumni, ujar mantan Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika.
Pembentukan Rumah Budaya Indonesia (RBI) September tahun lalu untuk mengintensifkan kegiatan sosbud seperti kursus Bahasa Indonesia, tari, musik/instrumen, pemutaran film, dan berbagai lainnja.
KBRI Brusel berhasil membuat webpage antrian online bagi pelayanan konsuler serta sistem “Lurah Indonesia” di kota-kota besar di Belgia sebagai saluran komunikasi antara KBRI Brussel dan masyarakat Indonesia, demikian Dubes Yuri Thamrin. (ZG)
Dubes Indonesia untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa Yuri O Thamrin berhasil mengaplikasikan pesan Presiden RI Joko Widodo mengharapkan seluruh kepala perwakilan menjadi marketer dengan penekanan diplomasi ekonomi yang membumi dan dirasakan langsung oleh rakyat.
“Alhamdulillah, tim KBRI Brussel telah dibekali untuk menjadi marketer andal melalui berbagai pelatihan dan training, ujar Dubes Yuri dalam wawancara dengan koresponden Antara London,Sabtu.
Mengaplikasikan pesan
Presiden kepada seluruh kepala perwakilan yang mengharapkan para Dubes sebagai marketer diakhir masa karirnya berhasil dilakukan Dubes Yuri Thamrin yang pernah menjabat Dubes Indonesia untuk Inggris, Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional (IMO).
Dubes Thamrin sebagai diplomat yang profesional, dan pekerja keras, memulai karirnya sebagai ahli perlucutan senjata di Kementerian Luar Negeri Indonesia itu memiliki semangat tinggi dalam memajukan kerja sama Indonesia dengan negara mitranya dan organisasi internasional.
Apalagi selama karirnya sebagai diplomat senior memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun mewakili Indonesia baik diplomasi bilateral maupun multilateral khusus nya di Inggris dan Belgia serta Uni Eropa banyak keberhasilan yang dicapai.
Sebagai marketer andal terutama kebangkitan Indonesia atasi covid-19
kita harus bersikap “more commercially minded” dan melihat pandemi sebagai kesempatan dan peluang memajukan kepentingan nasional.
Suami Sandra Thamrin yang dikarunia dua putra dan tiga cucu bercita-cita menjadi opportunity seeker mempromosikan perdagangan, pariwisata, investasi dan kerja sama pendidikan.
Selama menjabat Dubes berbagai isu penting menjadi perhatian seperti lingkungan hidup, perubahan iklim, hak asasi manusia, demokrasi, kesehatan, perikanan, penanggulangan bencana dan pengentasan kemiskinan.
“Kami sangat optimis prospek pengembangan kerja sama antara Indonesia dengan Belgia, Luksemburg dan UE karena Faktor ideologis yakni sesama demokrasi, Pertautan kepentingan,” ujar Dubes Thamrin.
Sebagai contoh, KBRI Brussel melakukan deteksi peluang kerja sama khususnya pengadaan alat-alat kesehatan baik oleh institusi Uni Eropa maupun oleh perusahaan-perusahaan swasta di Eropa untuk Indonesia.
Menurut lulisan FISIP Universitas Indonesia, Jurusan Ilmu Politik , Elger, salah satu perusahaan alat gunung dari Indonesia telah mengekspor masker untuk pasar di Belgia.
“Kita harus bersikap “more commercially minded” dan melihat pandemi sebagai kesempatan dan peluang memajukan kepentingan nasional, ujar Dubes Yuri Thamrin.
Selain mengamankan akses terhadap vaksin bagi rakyat Indonesia menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bagi Indonesia, ujar Dubes Yuri Thamrin
Sebagai contoh, KBRI Brussel melakukan deteksi peluang kerja sama khususnya kemungkinan pengadaan alat-alat kesehatan oleh institusi Uni Eropa dan perusahaan swasta di Eropa.
Dubes Yuri Thamrin yang pernah menjadi juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa merupakan opportunity bagi Indonesia, dengan pasar yang sangat besar dan kemampuan beli yang tinggi.
Apalagi Investasinya negara-negara ini sangat besar merupakan sumber modal bagi Indonesia, demikian Dubes yang pernah menjabat Kepala Biro Administrasi Menteri setelah penugasannya di New York pada 2003.
Dikatakannya Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa merupakan sahabat dekat Indonesia. Dalam berbagai isu multilateral, terdapat kesamaan pandangan dan posisi yang sama untuk mencipatakan dunia yang lebih adil dan lebih damai.
Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa mengapresiasi Indonesia sebagai negara muslim terbesar di Asia Tenggara dengan ekonomi yang cukup kuat dan pemimpin natural ASEAN, ujar Dubes Yuri yang meraih Master Hubungan Internasional di Australian National University.
KBRI memposisikan diri sebagai “opportunity seeker” dan bekerja secara profesional untuk menangkap dan menciptakan peluang memajukan kepentingan Indonesia, ujar diplomat senior.
Dikatakannya selama penugasan sebagai Kepala Perwakilan Indonesia di
Brusel terjadi penguatan hubungan dan kerja sama yang signifikan di berbagai bidang politik, ekonomi, perdagangan dan people to people contact.
Indonesia dan Belgia-Luksemburg-UE adalah sesama negara demokrasi. Landasan yang solid memberikan prospek yang positif di masa mendatang, ujar Dubes Yuri bercita-cita menjadi opportunity seeker mempromosikan perdagangan, pariwisata, investasi dan kerja sama pendidikan.
Dubes Yuri yang pernah mewakili Indonesia di Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa adanya kepercayaan internasional khususnya dari pihak UE terhadap aspek keamanan dan keselamatan industri penerbangan Indonesia.
Dubes Yuri yang pernah bertugas sebagai Juru Bicara Kementerian Luar Negeri diharapkan dengan menggeliatnya kembali perekonomian Eropa, akan dapat berimbas bagi peningkatan investasi Eropa ke Indonesia. KBRI Brussel berkoordinasi dengan pemda seperti NTB, menjajaki proyek yang siap ditawarkan ke para investor dari Eropa, khususnya Belgia dan Luksemburg
Menurut Dubes Yuri memulai karirnya sebagai ahli perlucutan senjata di Kementerian Luar Negeri Indonesia, beberapa tantangan hubungan Indonesia dengan Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, antara lain Isu HAM yang dibesar-besarkan Parlemen.
Menurut Dubes Yuri, isu
lingkungan termasuk deforestasi dimana UE semakin gencar dengan isu-isu lingkungan dengan berbagai proyek green-nya.
Isu Islamofobia dan moral agent dimana UE sering berkhutbah mengenai HAM di negara-negara lain, namun Islamofobia di Eropa semakin meningkat, ujar Dubes Yuri yang pernah menjabat Direktur Asia Timur dan Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika.
Dubes Yuri Thamrin telah menyusun laporan selama bertugas sebagai Kepala Perwakilan RI di Brussel dalam bentuk buku berjudul “Mewakili Indonesia di Benua Eropa” itu berencana mengajar di Universitas Indonesia setelah pensiun.
Dengan dilakukannya berbagai rileksasi di Eropa, KBRI Brussel mendorong kembali berbagai ekspor yang sempat terkendala selama lockdown di Eropa, khususnya coklat dan kopi.
Mengingat pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat terpukul, KBRI Brussel mulai kembali mempromosikan berbagai destinasi wisata Indonesia yang siap dibuka dalam waktu dekat misalnya Bali, NTB, dan Batam, Bintan, dan Banyuwangi.
Bercerita tentang capaian selama menjabat Dubes di Brusel, Yuri mengatakan KBRI mengadakan beasiswa Indonesian Interfaith Scholarship untuk peneliti di Parlemen Eropa, pejabat Komisi Eropa, Kemlu Belgia, jurnalis, peneliti think-tank, tokoh pemuda dan mahasiswa mengenai Islam damai, inklusif dan toleran beragama.
Program beasiswa ini berlangsung selama enam tahun dan menghasilkan 52 alumni, ujar mantan Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika.
Pembentukan Rumah Budaya Indonesia (RBI) September tahun lalu untuk mengintensifkan kegiatan sosbud seperti kursus Bahasa Indonesia, tari, musik/instrumen, pemutaran film, dan berbagai lainnja.
KBRI Brusel berhasil membuat webpage antrian online bagi pelayanan konsuler serta sistem “Lurah Indonesia” di kota-kota besar di Belgia sebagai saluran komunikasi antara KBRI Brussel dan masyarakat Indonesia, demikian Dubes Yuri Thamrin. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar