Dubes Terima Penghargaan dari Ratu Denmark di hari ulang tahun
News ID: 1171212
London (ANTARA) -
Dubes Indonesia untuk Kerajaan Denmark, M. Ibnu Said, merasa bahagia menerima penghargaan Order of the Danneborg tingkat Commander First Class, dari Ratu Denmark, Ratu Margrethe II, tepat pada hari ulang tahun ke 65, Senin pada tanggal 15 Juni.
Dubes M. Ibnu Said kelahiran Sampang, Madura kepada Antara London, Rabu mengaku tidak mengira bakal menerima penghargaan atau bintang tertinggi yang diberikan Ratu Margrethe II selaku Dubes untuk Kerajaan Denmark.
“Saya tidak mengira dan bermimpi menerima bintang tertinggi yang diberikan Yang Mulia Sri Baginda Ratu Margrethe II kepada saya selaku Duta Besar RI untuk Kerajaan Denmark,” ujar Ibnu Said yang pernah mendapat Bintang Utama Republik dari Pemerintah Tunisia.
Penghargaan disampaikan Chief of Protocol Denmark, Michael Zilmer-Johns kepada Dubes Ibnu Said saat melakukan farewell call sebagai bentuk courtesy di akhir masa tugas sebagai Duta Besar RI untuk Kerajaan Denmark.
Dikatakan pemberian penghargaan tersebut merupakan suatu bentuk apresiasi sangat tinggi atas kontribusi yang signifikan selama bertugas
Tidak hanya dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Denmark, tetapi juga meningkatkan kerja sama kedua negara di berbagai sektor, ujar Dubes Ibnu Said.
Dikatakannya hubungan bilateral Indonesia dan Denmark semakin berkembang pesat dan menguat sejak kunjungan Ratu Margrethe II ke Indonesia, Oktober 2015, ujar Dubes Said penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 30 tahun dari pemerintah.
Dikatakannya pada akhir November 2017, mantan Perdana Menteri Denmark, Lars Løkke Rasmussen, memperkuat hubungan kedua negara saat berkunjung ke Indonesia.
Pada saat itu ditandatangani Rencana Aksi (Plan of Action) 2017 – 2020 yang menjadi dasar kerja sama kedua negara yang mencakup seluruh sektor, yaitu politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Menurut Dubes Said yang menguasai lima bahasa asing selain Inggris ia juga fasih berbahasa Perancis, Spanyol,Thailand secara aktif juga Arab, pada Desember 2019 Putri Mahkota Mary juga melakukan kunjungan ke Indonesia dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Denmark pada 15 Februari 2020.
Sejak disepakati Rencana Aksi 2017-2020, kerja sama kedua negara berkembang dengan pesat di berbagai sektor, seperti energi, pertanian, peternakan, pertahanan, maritim, serta circular economy.
Salah satu menjadi highlight bergabungnya Indonesia sebagai negara mitra Partnering for Green Growth and Global Goals 2030 (P4G) Mei 2019.
Michael Zilmer-Johns mengaku peran Indonesia dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) sangat penting dengan bergabungnya Indonesia sebagai negara mitra Partnering for Green Growth and Global Goals 2030 (P4G) Mei 2019 lalu.
Hal ini merupakan salah satu bentuk partisipasi aktif Indonesia dan keseriusan dalam pencapaian agenda SDGs” ujar Zilmer-Johns.
Dikatakannya Pemerintah Denmark sangat terkesan dengan Pemerintah Indonesia dalam mempertahankan demokrasi dalam negara yang penuh keberagaman, bagaimana Islam dan demokrasi dapat hidup berdampingan Indonesia.
Selain itu keberhasilan Indonesia dalam menangani radikalisme, serta menyelenggarakan pemilu yang demokratis dengan tingkat partisipasi yang tinggi. Menurutnya, Indonesia merupakan model bagi Denmark dalam hal itu.
Menurut Zilmer-Johns, Order of the Danneborg tingkat Commander First Class, merupakan penghargaan tertinggi diberikan Ratu Denmark kepada warga negara asing dan tidak semua dubes asing memperolehnya. Order of the Danneborg pertama kali diperkenalkan tahun 1671 oleh Raja Christian V.
Dubes Ibnu Said mengatakan penghargaan Order of the Danneborg tingkat Commander First Class ini merupakan pengakuan dari Kerajaan Denmark terhadap kinerja Dubes Ibnu Said dan Staff KBRI Kopenhagen meningkatkan hubungan dan kerja sama di bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan peningkatan people-to-people contact.
Menurut Dubes Ibnu. ia terus berupaya mencari terobosan dan peluang dengan cara merubah tantangan menjadi peluang dan peluang menjadi manfaat untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Ternyata apa yang saya lakukan selama ini membuahkan hasil berupa penghargaan bintang tertinggi yang diberikan ratu kepada warga negara asing karena jasa – jasa nya bagi Kerajaan Denmark,” ujar Ibnu Said yang pernah menjadi Minister Counselor di Ottawa, Kanada.
Dikatakannya Penghargaan ini akan memacu peningkatan hubungan dan Kerjasama yang lebih konkret untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Hal itu, katanya sejalan dengan visi dan misi yang disampaikan pada saat uji kelayakan dengan DPR RI yaitu, terwujudnya kesejahteraan rakyat Indonesia melalui peningkatan Diplomasi Ekonomi di Kerajaan Denmark.
Tugas utama saya adalah membawa sumber kemakmuran dari Denmark sebagai negara yang paling berbahagia di dunia dengan mengupayakan peningkatan perdagangan, investasi, pariwisata, tenaga kerja, infrastruktur, kerja sama pembangunan, alih teknologi, maritim, ketahanan energi dan ketahanan pangan.
Bercerita tentang suka duka selama di Denmark, Dubes Ibnu mengaku selama bertugas dan tinggal di Kopenhagen, hampir setiap pagi, ia menyempatkan berolahraga dengan berjalan kaki sepanjang tujuh kilometer, menyusuri hutan berujung di pantai yang bersih dan indah.
“Bila cuaca cerah, kita dapat menikmati pemandangan kapal pesiar dan kapal dagang yang lalu-lalang, bahkan daratan Swedia di seberang laut pun nampak,” ujar Dubes Ibnu yang kembali pada akhir bulan.
Dari bibir pantai, terlihat jembatan Øresund yang menghubungkan kota Kopenhagen di Denmark dan kota Skåne di Swedia. Jembatan yang dibangun tahun 2000 terdiri dari terowongan sepanjang lima kilometer dan jembatan gantung sepanjang delapan kilometer.
Meskipun matahari jarang bersinar terang selain saat musim panas, namun udara yang bersih, keindahan hutan-hutan yang asri di sekeliling tempat tinggal saya, serta kicauan burung yang bersautan menorehkan kesan indah tersendiri selama tinggal di negeri ini.
Keindahan kota tua layaknya yang dimiliki negara Eropa lainnya, tingkat polusi rendah, transportasi umum mudah diakses, dan ramah lingkungan merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan berkunjung ke Denmark.
“Sekarang saya mengerti mengapa Denmark disebut sebagai “the happiest country in the world,” ujar suami drg Sri Lestari Ningpuri .
Pendapatan perkapita yang tinggi dengan jaminan kesejahteraan, tingkat korupsi yang kecil, kehidupan keluarga yang harmonis dan, waktu cuti tahunan lima puluh dua hari serta santunan bagi penduduk yang tidak memiliki pekerjaan, dan kesempatan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, membuat Denmark termasuk negara yang memiliki warga paling sehat di dunia dengan life expectancy 81 tahun.
Salah satu yang mendukung tingginya tingkat kesehatan masyarakat Denmark adalah penggunaan sepeda sebagai alat transportasi utama, selain tersedianya kereta dan bus serta menggunakan waktu minimal satu jam untuk menjaga kebugaran dan kesehatan setelah berjam-jam menghabiskan waktunya di kantor.
Pemerintah kota menyediakan jalur khusus sepeda yang mendapatkan prioritas utama dalam lalu lintas di Denmark di mana kendaraan lain harus memberikan kesempatan bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki.
Setiap hari dalam perjalanan ke kantor atau ke tempat pertemuan, saya selalu menyaksikan pengendara sepeda lalu lalang dengan aman dan nyaman di jalurnya, ujar Dubes Ibnu yang pernah bertugas sebagai wakil tetap Indonesia pada UN Economic and Social Comission for Asia Pacifik di Bangkok, Thailand.
Bahkan saat musim dingin bersalju dengan suhu -5 hingga -15 derajat Celsius, masyarakat Denmark tetap mengayuh sepeda mereka.
Setiap hari orang Denmark naik sepeda setidaknya sepuluh kilometer untuk ke kantor, sekolah, atau tujuan lainnya.
Bila dijumlah dengan seluruh penduduk Denmark, maka jarak yang ditempuh rata-rata sekitar dua juta kilometer dan apabila dalam setahun jarak bersepeda tersebut sama dengan pergi ke bulan sebanyak tiga kali.
Pejabat tinggi dari tingkat menteri ataupun parlemen, bahkan perdana menteri, serta CEO perusahaan terkenal, memilih untuk bersepeda dan tidak merasa canggung.
Bersepeda juga lebih ramah lingkungan dan mengurangi polusi kota, sejalan denga kebijakan pemerintah untuk mencapai ”zero emission.”
Untuk memudahkan pengendara sepeda, kereta menyediakan fasilitas gerbong khusus kepada penumpang untuk dapat mengangkut sepedanya. Saya bermimpi, suatu saat Indonesia memiliki fasilitas-fasilitas tersebut yang memudahkan masyarakatnya bersepeda.
Saat ini, saya perhatikan banyak orang berminat mengendarai sepeda, seperti trend ”bike to work” di kalangan pegawai di kota-kota Indonesia, termasuk Jakarta.
Namun sedihnya, belum ada penyediaan jalur khusus ataupun fasilitas lainnya bagi pengendara sepeda. Mungkin suatu saat penerapan pola hidup sehat dengan bersepeda di Denmark dapat ditiru oleh Indonesia. Sungguh indah apabila mimpi ini dapat terwujud.
Bercerita mengenai capaian yang diraih selama di Denmark diantaranya meningkatnya hubungan dan kerja sama ditandai dengan kunjungan Ratu, Perdana Menteri, Putri Mahkota, tingkat Menteri, tingkat Pejabat Senior dan berbagai delegasi dari Parlemen Indonesia, delegasi bisnis.
Disamping itu hubungan perdagangan meningkat, kunjungan wisatawan Denmark ke Indonesia terutama Bali, peningkatan investasi terutama yang terkait ahli teknologi dan produksi bersama di bidang perkapalan.
Saling mendukung pencalonan Indonesia diberbagai organisasi Internasional termasuk PBB. Meningkatnya people-to-people contact melalui Kerjasama antar pemuda dan seniman, partisipasi Indonesia dalam tournament badminton Denmark Open setiap tahun Indonesia selalu mendapat juara untuk partai double putra.
Dubes Ibnu Said akan mengakhiri masa jabatannya dan kembali ke Tanah Air pada akhir Juni 2020 adalah diplomat karir sebelumnya menjadi Dubes Indonesia untuk Tunisia dan pernah tugas di Meksiko City, Bangkok, dan Ottawa dan pernah menjadi staff ahli menlu bidang manajemen. (ZG)
Dubes Indonesia untuk Kerajaan Denmark, M. Ibnu Said, merasa bahagia menerima penghargaan Order of the Danneborg tingkat Commander First Class, dari Ratu Denmark, Ratu Margrethe II, tepat pada hari ulang tahun ke 65, Senin pada tanggal 15 Juni.
Dubes M. Ibnu Said kelahiran Sampang, Madura kepada Antara London, Rabu mengaku tidak mengira bakal menerima penghargaan atau bintang tertinggi yang diberikan Ratu Margrethe II selaku Dubes untuk Kerajaan Denmark.
“Saya tidak mengira dan bermimpi menerima bintang tertinggi yang diberikan Yang Mulia Sri Baginda Ratu Margrethe II kepada saya selaku Duta Besar RI untuk Kerajaan Denmark,” ujar Ibnu Said yang pernah mendapat Bintang Utama Republik dari Pemerintah Tunisia.
Penghargaan disampaikan Chief of Protocol Denmark, Michael Zilmer-Johns kepada Dubes Ibnu Said saat melakukan farewell call sebagai bentuk courtesy di akhir masa tugas sebagai Duta Besar RI untuk Kerajaan Denmark.
Dikatakan pemberian penghargaan tersebut merupakan suatu bentuk apresiasi sangat tinggi atas kontribusi yang signifikan selama bertugas
Tidak hanya dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Denmark, tetapi juga meningkatkan kerja sama kedua negara di berbagai sektor, ujar Dubes Ibnu Said.
Dikatakannya hubungan bilateral Indonesia dan Denmark semakin berkembang pesat dan menguat sejak kunjungan Ratu Margrethe II ke Indonesia, Oktober 2015, ujar Dubes Said penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 30 tahun dari pemerintah.
Dikatakannya pada akhir November 2017, mantan Perdana Menteri Denmark, Lars Løkke Rasmussen, memperkuat hubungan kedua negara saat berkunjung ke Indonesia.
Pada saat itu ditandatangani Rencana Aksi (Plan of Action) 2017 – 2020 yang menjadi dasar kerja sama kedua negara yang mencakup seluruh sektor, yaitu politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Menurut Dubes Said yang menguasai lima bahasa asing selain Inggris ia juga fasih berbahasa Perancis, Spanyol,Thailand secara aktif juga Arab, pada Desember 2019 Putri Mahkota Mary juga melakukan kunjungan ke Indonesia dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Denmark pada 15 Februari 2020.
Sejak disepakati Rencana Aksi 2017-2020, kerja sama kedua negara berkembang dengan pesat di berbagai sektor, seperti energi, pertanian, peternakan, pertahanan, maritim, serta circular economy.
Salah satu menjadi highlight bergabungnya Indonesia sebagai negara mitra Partnering for Green Growth and Global Goals 2030 (P4G) Mei 2019.
Michael Zilmer-Johns mengaku peran Indonesia dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) sangat penting dengan bergabungnya Indonesia sebagai negara mitra Partnering for Green Growth and Global Goals 2030 (P4G) Mei 2019 lalu.
Hal ini merupakan salah satu bentuk partisipasi aktif Indonesia dan keseriusan dalam pencapaian agenda SDGs” ujar Zilmer-Johns.
Dikatakannya Pemerintah Denmark sangat terkesan dengan Pemerintah Indonesia dalam mempertahankan demokrasi dalam negara yang penuh keberagaman, bagaimana Islam dan demokrasi dapat hidup berdampingan Indonesia.
Selain itu keberhasilan Indonesia dalam menangani radikalisme, serta menyelenggarakan pemilu yang demokratis dengan tingkat partisipasi yang tinggi. Menurutnya, Indonesia merupakan model bagi Denmark dalam hal itu.
Menurut Zilmer-Johns, Order of the Danneborg tingkat Commander First Class, merupakan penghargaan tertinggi diberikan Ratu Denmark kepada warga negara asing dan tidak semua dubes asing memperolehnya. Order of the Danneborg pertama kali diperkenalkan tahun 1671 oleh Raja Christian V.
Dubes Ibnu Said mengatakan penghargaan Order of the Danneborg tingkat Commander First Class ini merupakan pengakuan dari Kerajaan Denmark terhadap kinerja Dubes Ibnu Said dan Staff KBRI Kopenhagen meningkatkan hubungan dan kerja sama di bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan peningkatan people-to-people contact.
Menurut Dubes Ibnu. ia terus berupaya mencari terobosan dan peluang dengan cara merubah tantangan menjadi peluang dan peluang menjadi manfaat untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Ternyata apa yang saya lakukan selama ini membuahkan hasil berupa penghargaan bintang tertinggi yang diberikan ratu kepada warga negara asing karena jasa – jasa nya bagi Kerajaan Denmark,” ujar Ibnu Said yang pernah menjadi Minister Counselor di Ottawa, Kanada.
Dikatakannya Penghargaan ini akan memacu peningkatan hubungan dan Kerjasama yang lebih konkret untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Hal itu, katanya sejalan dengan visi dan misi yang disampaikan pada saat uji kelayakan dengan DPR RI yaitu, terwujudnya kesejahteraan rakyat Indonesia melalui peningkatan Diplomasi Ekonomi di Kerajaan Denmark.
Tugas utama saya adalah membawa sumber kemakmuran dari Denmark sebagai negara yang paling berbahagia di dunia dengan mengupayakan peningkatan perdagangan, investasi, pariwisata, tenaga kerja, infrastruktur, kerja sama pembangunan, alih teknologi, maritim, ketahanan energi dan ketahanan pangan.
Bercerita tentang suka duka selama di Denmark, Dubes Ibnu mengaku selama bertugas dan tinggal di Kopenhagen, hampir setiap pagi, ia menyempatkan berolahraga dengan berjalan kaki sepanjang tujuh kilometer, menyusuri hutan berujung di pantai yang bersih dan indah.
“Bila cuaca cerah, kita dapat menikmati pemandangan kapal pesiar dan kapal dagang yang lalu-lalang, bahkan daratan Swedia di seberang laut pun nampak,” ujar Dubes Ibnu yang kembali pada akhir bulan.
Dari bibir pantai, terlihat jembatan Øresund yang menghubungkan kota Kopenhagen di Denmark dan kota Skåne di Swedia. Jembatan yang dibangun tahun 2000 terdiri dari terowongan sepanjang lima kilometer dan jembatan gantung sepanjang delapan kilometer.
Meskipun matahari jarang bersinar terang selain saat musim panas, namun udara yang bersih, keindahan hutan-hutan yang asri di sekeliling tempat tinggal saya, serta kicauan burung yang bersautan menorehkan kesan indah tersendiri selama tinggal di negeri ini.
Keindahan kota tua layaknya yang dimiliki negara Eropa lainnya, tingkat polusi rendah, transportasi umum mudah diakses, dan ramah lingkungan merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan berkunjung ke Denmark.
“Sekarang saya mengerti mengapa Denmark disebut sebagai “the happiest country in the world,” ujar suami drg Sri Lestari Ningpuri .
Pendapatan perkapita yang tinggi dengan jaminan kesejahteraan, tingkat korupsi yang kecil, kehidupan keluarga yang harmonis dan, waktu cuti tahunan lima puluh dua hari serta santunan bagi penduduk yang tidak memiliki pekerjaan, dan kesempatan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, membuat Denmark termasuk negara yang memiliki warga paling sehat di dunia dengan life expectancy 81 tahun.
Salah satu yang mendukung tingginya tingkat kesehatan masyarakat Denmark adalah penggunaan sepeda sebagai alat transportasi utama, selain tersedianya kereta dan bus serta menggunakan waktu minimal satu jam untuk menjaga kebugaran dan kesehatan setelah berjam-jam menghabiskan waktunya di kantor.
Pemerintah kota menyediakan jalur khusus sepeda yang mendapatkan prioritas utama dalam lalu lintas di Denmark di mana kendaraan lain harus memberikan kesempatan bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki.
Setiap hari dalam perjalanan ke kantor atau ke tempat pertemuan, saya selalu menyaksikan pengendara sepeda lalu lalang dengan aman dan nyaman di jalurnya, ujar Dubes Ibnu yang pernah bertugas sebagai wakil tetap Indonesia pada UN Economic and Social Comission for Asia Pacifik di Bangkok, Thailand.
Bahkan saat musim dingin bersalju dengan suhu -5 hingga -15 derajat Celsius, masyarakat Denmark tetap mengayuh sepeda mereka.
Setiap hari orang Denmark naik sepeda setidaknya sepuluh kilometer untuk ke kantor, sekolah, atau tujuan lainnya.
Bila dijumlah dengan seluruh penduduk Denmark, maka jarak yang ditempuh rata-rata sekitar dua juta kilometer dan apabila dalam setahun jarak bersepeda tersebut sama dengan pergi ke bulan sebanyak tiga kali.
Pejabat tinggi dari tingkat menteri ataupun parlemen, bahkan perdana menteri, serta CEO perusahaan terkenal, memilih untuk bersepeda dan tidak merasa canggung.
Bersepeda juga lebih ramah lingkungan dan mengurangi polusi kota, sejalan denga kebijakan pemerintah untuk mencapai ”zero emission.”
Untuk memudahkan pengendara sepeda, kereta menyediakan fasilitas gerbong khusus kepada penumpang untuk dapat mengangkut sepedanya. Saya bermimpi, suatu saat Indonesia memiliki fasilitas-fasilitas tersebut yang memudahkan masyarakatnya bersepeda.
Saat ini, saya perhatikan banyak orang berminat mengendarai sepeda, seperti trend ”bike to work” di kalangan pegawai di kota-kota Indonesia, termasuk Jakarta.
Namun sedihnya, belum ada penyediaan jalur khusus ataupun fasilitas lainnya bagi pengendara sepeda. Mungkin suatu saat penerapan pola hidup sehat dengan bersepeda di Denmark dapat ditiru oleh Indonesia. Sungguh indah apabila mimpi ini dapat terwujud.
Bercerita mengenai capaian yang diraih selama di Denmark diantaranya meningkatnya hubungan dan kerja sama ditandai dengan kunjungan Ratu, Perdana Menteri, Putri Mahkota, tingkat Menteri, tingkat Pejabat Senior dan berbagai delegasi dari Parlemen Indonesia, delegasi bisnis.
Disamping itu hubungan perdagangan meningkat, kunjungan wisatawan Denmark ke Indonesia terutama Bali, peningkatan investasi terutama yang terkait ahli teknologi dan produksi bersama di bidang perkapalan.
Saling mendukung pencalonan Indonesia diberbagai organisasi Internasional termasuk PBB. Meningkatnya people-to-people contact melalui Kerjasama antar pemuda dan seniman, partisipasi Indonesia dalam tournament badminton Denmark Open setiap tahun Indonesia selalu mendapat juara untuk partai double putra.
Dubes Ibnu Said akan mengakhiri masa jabatannya dan kembali ke Tanah Air pada akhir Juni 2020 adalah diplomat karir sebelumnya menjadi Dubes Indonesia untuk Tunisia dan pernah tugas di Meksiko City, Bangkok, dan Ottawa dan pernah menjadi staff ahli menlu bidang manajemen. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar