KBRI Warsawa fasilitasi Pemulangan WNI ke Tanah Air
News ID: 1178356
London (ANTARA) -
KBRI Warsawa bekerjasama dengan KBRI Berlin, KBRI Den Haag dan KJRI Frankfurt, kembali memfasilitasi pemulangan warga Indonesia ke tanah air dari Warsawa , dilanjutkan dengan penerbangan melalui Frankfurt, Jumat (19) selanjutnya terbang ke Indonesia, Sabtu melalui Schiphol Amsterdam.
Menurut keterangan pers KBRI Warsawa yang diterima Antara, Jumat, kali ini ada 11 orang WNI terdiri dari dua mahasiswa dan sembilan Pekerja Migran Indonesia (PMI) enam diantaranya adalah pengiriman PMI skema mandiri yang ada di penampungan sementara KBRI sejak pertengahan April lalu.
Duta Besar Indonesia untuk Polandia Siti Nugraha Mauludiah mengatakan bahwa kasus-kasus tenaga kerja di Polandia kebanyakan dari kalangan para PMI mandiri.
Oleh karena itu, katanya skema pengiriman PMI mandiri belum saatnya diterapkan di Polandia karena rentan eksploitasi tenaga pekerja, berpotensi menjual-belikan informasi tenaga pekerja per orang antar calo TK di Polandia,
Selain adanya penipuan hak-hak PMI ditambah lagi dengan imbas dari ramifikasi krisis sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 maka para pekerja mandiri sama sekali tidak mendapatkan perlindungan karena bekerja tanpa dokumen kontrak kerja, ujarnya.
Dikatakannya untuk kasus Polandia, meskipun banyak peluang bagi PMI, faktor informasi kerja dan mitra agency Polandia menjadi hal utama yang harus dipastikan sebelum membuat perjanjian kerja. "Jangan hanya tergiur dengan angka nominal dan janji yang tidak masuk akal sebagaimana banyak pengaduan ke KBRI yang berasal dari pekerja mandiri kiriman Lachman di Lombok salah satu calo TK", ujar Dubes.
Sementara itu Korfung Protokol dan Konsuler KBRI Warsawa George Bisay Lekahena, yang mendampingi WNI dari Warsawa ke perbatasan Polandia-Jerman, mengatalan meskipun WNI membeli sendiri tiket kepulangan, fasilitasi pergerakan mereka memerlukan koordinasi dengan sesama Fungsi Konsuler dari ketiga perwakilan tersebut.
Hal ini untuk memudahkan kelancaran pemulangan WNI di perbatasan dan proses keimigrasian di bandara internasional, meminimalisir biaya penginapan yang diperlukan WNI sehubungan dengan kebijakan pembatasan jumlah penumpang pesawat.
Selain antisipasi perubahan jadwal penerbangan, meminimalisir biaya transportasi terkait dan menghindari WNI terpapar Covid-19 dalam proses perpindahan transportasi antar kota dan antar negara di Eropa, ujarnya.
Disamping itu, KBRI juga perlu hadir untuk membantu WNI mengikuti proses protokol kesehatan dan aturan-aturan baru di bandara bagi para WNi mengingat sebagian besar dari mereka adalah para PMI yang memiliki keterbatasan bahasa Inggris dan setempat.
Diperbatasan dilakukan serah terima kepada Fungsi Konsuler KBRI Berlin dan KJRI Frankfurt untuk selanjutnya difasilitasi keberangkatan dari bandara Frankfurt menuju Schiphol Amsterdam untuk kembali ke tanah air.
Sejak tanggal 13 Juni, Polandia telah membuka kontrol perbatasan dengan negara-negara Uni Eropa dan beberapa penerbangan internasional yang mulai beroperasi dari bandara Chopin, bandara terbesar di Warsawa, antara lain: Lufthansa (Jerman), KLM/Air France (Belanda) dan Wizzair (Hongaria).
Perusahaan penerbangan nasional Polandia, LOT Polish Airlines baru akan memulai rute internasional pada awal Juli mendatang, sedang jalur domestik dibuka sejak 1 Juni lalu .
Para Pekerja Migran Indonesia, di Polandia umumnya mereka berkerja di sektor industri elektronik, otomotif, welders, pemotongan ayam, logistik dan terapis/spa.(ZG)
KBRI Warsawa bekerjasama dengan KBRI Berlin, KBRI Den Haag dan KJRI Frankfurt, kembali memfasilitasi pemulangan warga Indonesia ke tanah air dari Warsawa , dilanjutkan dengan penerbangan melalui Frankfurt, Jumat (19) selanjutnya terbang ke Indonesia, Sabtu melalui Schiphol Amsterdam.
Menurut keterangan pers KBRI Warsawa yang diterima Antara, Jumat, kali ini ada 11 orang WNI terdiri dari dua mahasiswa dan sembilan Pekerja Migran Indonesia (PMI) enam diantaranya adalah pengiriman PMI skema mandiri yang ada di penampungan sementara KBRI sejak pertengahan April lalu.
Duta Besar Indonesia untuk Polandia Siti Nugraha Mauludiah mengatakan bahwa kasus-kasus tenaga kerja di Polandia kebanyakan dari kalangan para PMI mandiri.
Oleh karena itu, katanya skema pengiriman PMI mandiri belum saatnya diterapkan di Polandia karena rentan eksploitasi tenaga pekerja, berpotensi menjual-belikan informasi tenaga pekerja per orang antar calo TK di Polandia,
Selain adanya penipuan hak-hak PMI ditambah lagi dengan imbas dari ramifikasi krisis sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 maka para pekerja mandiri sama sekali tidak mendapatkan perlindungan karena bekerja tanpa dokumen kontrak kerja, ujarnya.
Dikatakannya untuk kasus Polandia, meskipun banyak peluang bagi PMI, faktor informasi kerja dan mitra agency Polandia menjadi hal utama yang harus dipastikan sebelum membuat perjanjian kerja. "Jangan hanya tergiur dengan angka nominal dan janji yang tidak masuk akal sebagaimana banyak pengaduan ke KBRI yang berasal dari pekerja mandiri kiriman Lachman di Lombok salah satu calo TK", ujar Dubes.
Sementara itu Korfung Protokol dan Konsuler KBRI Warsawa George Bisay Lekahena, yang mendampingi WNI dari Warsawa ke perbatasan Polandia-Jerman, mengatalan meskipun WNI membeli sendiri tiket kepulangan, fasilitasi pergerakan mereka memerlukan koordinasi dengan sesama Fungsi Konsuler dari ketiga perwakilan tersebut.
Hal ini untuk memudahkan kelancaran pemulangan WNI di perbatasan dan proses keimigrasian di bandara internasional, meminimalisir biaya penginapan yang diperlukan WNI sehubungan dengan kebijakan pembatasan jumlah penumpang pesawat.
Selain antisipasi perubahan jadwal penerbangan, meminimalisir biaya transportasi terkait dan menghindari WNI terpapar Covid-19 dalam proses perpindahan transportasi antar kota dan antar negara di Eropa, ujarnya.
Disamping itu, KBRI juga perlu hadir untuk membantu WNI mengikuti proses protokol kesehatan dan aturan-aturan baru di bandara bagi para WNi mengingat sebagian besar dari mereka adalah para PMI yang memiliki keterbatasan bahasa Inggris dan setempat.
Diperbatasan dilakukan serah terima kepada Fungsi Konsuler KBRI Berlin dan KJRI Frankfurt untuk selanjutnya difasilitasi keberangkatan dari bandara Frankfurt menuju Schiphol Amsterdam untuk kembali ke tanah air.
Sejak tanggal 13 Juni, Polandia telah membuka kontrol perbatasan dengan negara-negara Uni Eropa dan beberapa penerbangan internasional yang mulai beroperasi dari bandara Chopin, bandara terbesar di Warsawa, antara lain: Lufthansa (Jerman), KLM/Air France (Belanda) dan Wizzair (Hongaria).
Perusahaan penerbangan nasional Polandia, LOT Polish Airlines baru akan memulai rute internasional pada awal Juli mendatang, sedang jalur domestik dibuka sejak 1 Juni lalu .
Para Pekerja Migran Indonesia, di Polandia umumnya mereka berkerja di sektor industri elektronik, otomotif, welders, pemotongan ayam, logistik dan terapis/spa.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar