Rabu, 07 Maret 2012

OECD

OECD TARUH PERHATIAN PEMBANGUNAN INDONESIA Paris, 2/3 (ANTARA) - Dewan Pusat Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi ¿ Organisation for Economic Cooperation and Development OECD, menaruh perhatian besar akan keberhasilan pembangunan Indonesia selama ini. Hal itu disampaikan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana dalam wawancara dengan koresponden ANTARA London, disela sela sidang OECD yang berlangsung di Markas besar OECD di Paris, Kamis. Dikatakannya dalam sidang OECD yang digelar dalam rangka peringatan ulang tahun ke 50 terbentuknya OECD Development Centre, Indonesia mendapat kehormatan menjadi pembicara utama dalam sidang yang digelar sejak 28 Februari lalu hingga 2 Maret. Menurut Armida S. Alisjahbana, dalam pertemuan tingkat menteri negara anggota OECD seperti Amerika Serikat, Belgia, Finlandia, Perancis dan Inggris juga di luncurkan 2012 OECD Global Forum on Development. Dalam pertemuan tersebut, Armida S. Alisjahbana menyampaikan strategi pembangunan Indonesia sebagai negara yang cukup luas dengan kepulauan berhasil memobilitasi sumber daya. Selain menjadi pembicara utama dalam organisasi awalnya bernama Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi Eropa dipimpin Robert Marjolin dari Perancis membantu menjalankan Marshall Plan guna merekontruksi Eropa setelah Perang Dunia II, Armida S. Alisjahbana juga menjadi pembicara dalam sesi kelima yang membahas Effective Public Spending:The Case of Infrastructure. Selama kunjungan kerja di Paris dan Perancis, Guru Besar dan Pembantu Dekan bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (UNPAD) juga mengadakan pertemuan dengan Sekjen OECD Angel Gurria serta Direktur OECD Development Centre, Mario Pezzini. Menurut Armida Salsiah Alisjahbana, Dewan Komite OECD Pusat Pengembangan Pemerintahan beranggotakan 34 negara memang tidak semuanya negara maju seperti Turki, dan lima negara Emerging Country yang terdiri dari China, India, Brazil, Afrika dan Indonesia. Diakuinya dengan meliat adanya lima negara yang tidak masuk dalam anggota OECD terdapat adanya semacam interaksi yang khusus termasuk pemerintah Indonesia yang dalam pertemuan Indonesia diwakili dari Bapenas yang relevansinya dengan banyaknya pembangunan . Dalam pertemuan itu Indonesia menjadi panelis pada pertemuan yang membahas Perspective on Global Development 2013 ¿ Rethinking Development strategies in a shifting world, how to mobilize the private sector. Materi yang disampaikan Armida Salsiah Alisjahbana, meraih gelar Master of Arts in Economics dari Universitas Northwestern, Amerika Serikat, serta Doctor of Philosophy in Economics dari Universitas Washington, Amerika Serikat itu adalah strategi kebijaksanaan industrial Indonesia dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan sector swasta. Selama di Paris , Armida ALisjahbana juga mengadakan pertemuan dengan MEFED, organisasi para pengusaha yang mewakili para pemimpin perusahaan di Perancis yang merupakan jaringan utama para pengusaha Perancis. Delegasi Indonesia dalam pertemuan OECD Development Centre yang dipimpin langsung Prof Dr Armida salsiah Alisyahbana beranggotakan Staf Ahli Bidang Pemberdayaan masyarakat dan penangulangan Kemiskinan Dr Ir Imron Bulkin MRP, Direktur Pendanaan Luar Negeri Multilateral RM Dewo Broto Joko Putranto SH, Kepala Bagian Adimistrasi Pimpinan Thohir Afandi serta Elvie Indayani, Kasi Dit PELH Kemlu. (ZG) (T.H-ZG/B/M009/M009) 02-03-2012 07:30:24

Tidak ada komentar: