Kamis, 29 Maret 2012

TULISAN KUNO



KOLEKSI TULISAN TANGAN KUNO INDONESIA DI BERLIN

            London, 29/3 (ANTARA) -  Koleksi tulisan tangan kuno Indonesia yang ditulis di batu, daun palem, dluwang, bambu, emas,  seperti tulisan Jawa dari Sukabumi tercatat pada tanggal 25 Maret 804  yang kemudian ditulis di atas kertas tersimpan dengan rapih  di Perpustakaan Negara di Berlin.

           Koleksi tulisan tangan tersebut merupakan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia yang disimpan dengan baik di Berlin, Jerman, ujar Atase Pendidikan KBRI Berlin, Republik Federal Jerman, Yul Y. Nazaruddin kepada ANTARA London, Kamis.

           Dikatakanya untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana bentuk dan sejarah dari tulisan tangan kuno Indonesia tersebut, KBRI Berlin mengundang masyarakat Jerman yang berminat mengunjungi Perpustakaan Negara (Staatsbibliothek zu Berlin) yang ada di kota Berlin.

           Sebanyak 16 orang masyarakat Jerman pencinta Indonesia di Berlin mengikut acara kunjungan ke Perpustakan Negara di kota Berlin yang dikoordinir Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Dr. Yul Y. Nazaruddin difasilitasi Dr. Thoralf Hanstein, dari bagian oriental Perpustakaan tersebut dan seorang pakar bidang studi Islam dan Arab.

           Perpustakaan Negara menyimpan koleksi lebih dari 1000 buah tulisan tangan kuno Indonesia, yang berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia, seperti dari Jawa, Bali, Sunda, Batak, Makassar, Bugis, dan Madura, dan merupakan salah satu koleksi yang paling lengkap di Jerman. Koleksi-koleksi tersebut disimpan dalam berbagai bentuk, seperti lontar, nipah, bambu, dan sebagainya.

           Semua bentuk tulisan tangan kuno tersebut berasal dari awal abad ke 19 yang dikumpulkan dari koleksi guru privat Gubernur Jenderal Belanda di Batavia. 
      Beberapa contoh tulisan tangan menarik yang diulas dan ditampilkan pada acara tersebut adalah cerita pendek atau prosa yang diberi gambar berwarna-warni yang merupakan cuplikan cerita Ramayana yang ditulis di atas kertas.

            Selain itu pengumunan resmi yang dikeluarkan pemerintah Hindia Belanda di Batavia pada tahun 1696, yang ditulis dalam empat bahasa yaitu bahasa Belanda, Melayu, Jawa dan bahasa Cina, serta mocopat Jawa yang ditulis di atas daun lontar dan yang berasal dari Bali.

          Dengan mengangkat tema tulisan kuno Indonesia diharapkan dapat membuka mata dan apresiasi masyarakat Jerman terhadap kekayaan dan kebesaran budaya Nusantara.

          Sebagai nara sumber pada acara ini adalah Prof. Dr. Edwin Wieringa, profesor untuk filologi Indonesia dari Universitas Cologne, Jerman. Prof Edwin spesialis budaya Islam serta menjabat sebagai Direktur pada Program Studi Oriental di universitas tersebut mengeluarkan publikasi tentang penelitian tulisan tangan kuno Indonesia.

          Dikatakannya kegiatan yang baru pertama kalinya diadakan juga diikuti dengan sarasehan  yang diadakan oleh KBRI Berlin bertema mengenai tulisan tangan kuno Indonesia.

          Pada kesempatan tersebut, Prof. Wieringa memperlihatkan dan menceritakan sekitar 20 bentuk koleksi tulisan tangan kuno dari berbagai daerah di Indonesia.

          Diantaranya surat cinta di atas bambu dari Lampung, laporan kerja Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari Bugis, puisi dari Bali, naskah tulisan Melayu berisi syair dan pantun yang ditulis dalam bahasa Arab, dan sebagainya.

          Peserta mendengarkan penjelasan yang diberikan Prof. Wieringa dengan penuh perhatian dan rasa ingin tahu yang besar, yang sekali-sekali juga diselingi dengan komentar dari Dr. Hanstein. Acara yang berlangsung hampir dua jam itu berhasil meninggalkan kesan yang mendalam bagi pesertanya.

          Kunjungan ke Museum itu dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan lebih mendalam mengenai tulisan tangan kuno yang dilakukan  nenek moyang bangsa Indonesia dahulu kala kepada masyarakat Jerman pencinta Indonesia, serta meliat koleksi mengenai Indonesia yang disimpan di Perpustakaan Negara di kota Berlin. ***3***
(ZG)

(T.H-ZG/B/M019/M019) 29-03-2012 12:14:12

Tidak ada komentar: