KOLEKSI TULISAN TANGAN KUNO INDONESIA DI BERLIN
London,
29/3 (ANTARA) - Koleksi tulisan tangan
kuno Indonesia yang ditulis di batu, daun palem, dluwang, bambu, emas, seperti tulisan Jawa dari Sukabumi tercatat
pada tanggal 25 Maret 804 yang kemudian
ditulis di atas kertas tersimpan dengan rapih
di Perpustakaan Negara di Berlin.
Koleksi
tulisan tangan tersebut merupakan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia yang
disimpan dengan baik di Berlin, Jerman, ujar Atase Pendidikan KBRI Berlin,
Republik Federal Jerman, Yul Y. Nazaruddin kepada ANTARA London, Kamis.
Dikatakanya
untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana bentuk dan sejarah dari tulisan tangan
kuno Indonesia tersebut, KBRI Berlin mengundang masyarakat Jerman yang berminat
mengunjungi Perpustakaan Negara (Staatsbibliothek zu Berlin) yang ada di kota
Berlin.
Sebanyak 16
orang masyarakat Jerman pencinta Indonesia di Berlin mengikut acara kunjungan
ke Perpustakan Negara di kota Berlin yang dikoordinir Atase Pendidikan dan
Kebudayaan KBRI Berlin, Dr. Yul Y. Nazaruddin difasilitasi Dr. Thoralf
Hanstein, dari bagian oriental Perpustakaan tersebut dan seorang pakar bidang
studi Islam dan Arab.
Perpustakaan
Negara menyimpan koleksi lebih dari 1000 buah tulisan tangan kuno Indonesia,
yang berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia, seperti dari Jawa, Bali,
Sunda, Batak, Makassar, Bugis, dan Madura, dan merupakan salah satu koleksi
yang paling lengkap di Jerman. Koleksi-koleksi tersebut disimpan dalam berbagai
bentuk, seperti lontar, nipah, bambu, dan sebagainya.
Semua bentuk
tulisan tangan kuno tersebut berasal dari awal abad ke 19 yang dikumpulkan dari
koleksi guru privat Gubernur Jenderal Belanda di Batavia.
Beberapa contoh
tulisan tangan menarik yang diulas dan ditampilkan pada acara tersebut adalah
cerita pendek atau prosa yang diberi gambar berwarna-warni yang merupakan
cuplikan cerita Ramayana yang ditulis di atas kertas.
Selain itu
pengumunan resmi yang dikeluarkan pemerintah Hindia Belanda di Batavia pada
tahun 1696, yang ditulis dalam empat bahasa yaitu bahasa Belanda, Melayu, Jawa
dan bahasa Cina, serta mocopat Jawa yang ditulis di atas daun lontar dan yang
berasal dari Bali.
Dengan
mengangkat tema tulisan kuno Indonesia diharapkan dapat membuka mata dan
apresiasi masyarakat Jerman terhadap kekayaan dan kebesaran budaya Nusantara.
Sebagai nara
sumber pada acara ini adalah Prof. Dr. Edwin Wieringa, profesor untuk filologi
Indonesia dari Universitas Cologne, Jerman. Prof Edwin spesialis budaya Islam
serta menjabat sebagai Direktur pada Program Studi Oriental di universitas
tersebut mengeluarkan publikasi tentang penelitian tulisan tangan kuno
Indonesia.
Dikatakannya
kegiatan yang baru pertama kalinya diadakan juga diikuti dengan sarasehan yang diadakan oleh KBRI Berlin bertema
mengenai tulisan tangan kuno Indonesia.
Pada
kesempatan tersebut, Prof. Wieringa memperlihatkan dan menceritakan sekitar 20
bentuk koleksi tulisan tangan kuno dari berbagai daerah di Indonesia.
Diantaranya
surat cinta di atas bambu dari Lampung, laporan kerja Gubernur Jenderal Hindia
Belanda dari Bugis, puisi dari Bali, naskah tulisan Melayu berisi syair dan
pantun yang ditulis dalam bahasa Arab, dan sebagainya.
Peserta
mendengarkan penjelasan yang diberikan Prof. Wieringa dengan penuh perhatian
dan rasa ingin tahu yang besar, yang sekali-sekali juga diselingi dengan
komentar dari Dr. Hanstein. Acara yang berlangsung hampir dua jam itu berhasil
meninggalkan kesan yang mendalam bagi pesertanya.
Kunjungan ke
Museum itu dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan lebih mendalam mengenai
tulisan tangan kuno yang dilakukan nenek
moyang bangsa Indonesia dahulu kala kepada masyarakat Jerman pencinta
Indonesia, serta meliat koleksi mengenai Indonesia yang disimpan di
Perpustakaan Negara di kota Berlin. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019) 29-03-2012 12:14:12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar