TARI
CENDERAWASIH PUKAU MASYARAKAT ITALIA
London, 10/12 (Antara) - Tari
Cenderawasih yang dibawakan dua penari dari Ina Dance, Amie dan
Febbie Tanoewidjaja, memukau penonton di Festival Dell Oriente yang
digelar di gedung exhibition hall, Padova Fiere di kota kecil Padova,
30 menit perjalanan darat dari airport Venice, Italia.
"Hari ini kami menari
tarian Cenderawasih dari Bali, hampir semua orang ingin berfoto
dengan kami dan mereka benar-benar sangat tertarik dengan busana tari
yang kami kenakan," ujar Amie Tanoewidjaja kepada Antara di
London, Rabu.
Dikatakannya, festival Dell
Oriente yang berlangsung 5-14 Desember 2014 itu juga menampilkan
kuliner serta barang kerajinan dan kesenian dari berbagai negara di
Asia seperti dari India, Mesir, Korea, Mongolia, Thailand, Cina serta
penyanyi opera dari Jepang.
Menurut Amie, para penonton
sangat antusias menyaksikan mereka menari sehingga membuat mereka
sangat senang dan menjadi lebih semangat menari setiap hari.
"Kami menari setiap hari
sejak tanggal 5 sampai 14 December mendatang, meski lumayan cape,"
ujar penari yang berdomisili di Belanda itu.
Hari pertama Ina Dance
membawakan tarian Jaipongan Bajidor Kahot dan tari Payung Betawi
bersama penari dari India.
Usai
menari beberapa orang bertanya mengenai nama tarian dan berasal dari
mana.
"Bahkan group dari negara
lain juga senang melihat kami menari, karena mereka belum pernah
meliat tarian Indonesia sebelumnya," ujarnya.
Festival dell Oriente yang
digelar tiga kali dalam setahun di berbagai kota di Italia seperti di
Milan, Carrara, dan Roma, yang setiap hari dimulai pada 10.30 sampai
22.00, bersamaan dengan bazar kuliner.
Dalam festival yang digelar tiga
kali dalam setahun di berbagai kota di Italia itu juga digelar bazar
kuliner dan promosi kuliner Indonesia diwakili oleh Restoran
Borobudur yang merupakan restoran Indonesia satu-satunya di Italia.
Restoran Borobudur yang diawaki
dua pengusaha muda asal Indonesia dan Italia, Michael Manurung dan
Walter Carrubba yang berdomisili di Kota Genova, mempromosikan
kuliner Indonesia berupa mie goreng, nasi goreng, rendang, tumis
broccoli, sambel goreng kentang dan ayam serta risolles.
Selain itu juga stand yang
menjual kerajinan dari berbagai negara seperti anting, kalung,
gelang, asesoris rambut dari Indonesia.
Promosi Indonesia
Amie
dan Febbei mengakui Indonesia memiliki beragam kebudayaan dan mereka
menari adalah untuk mempromosikan kesenian Indonesia di Eropa.
Febbie belajar menari sejak
berusia delapan tahun di Tropen Institute dari orang Bali Ni Ketut
Wirjatikalo sementara Amie menari sejak umur 12 tahun pada grup
Sanggar Melati yang dipimpin Ibu Yayah Fatli yang mengajar tari
Jaipongan.
Amie yang belajar tari sejak
1987 di Belanda dan sampai saat ini telah menguasai sebanyak 16
tarian seperti tari Rantak dari Sumatra, dan tari Blantek, Ronggeng
Ganjen, Tari Payung, Kembang Topeng dari Betawi.
Mereka juga menguasai tarian
dari Sunda Kembang Boled, Gaplek, Bajidor Kahot, Waledan, Daun
Pulus, East-Java (Punjari), Bali (Cendrawasih, Pendet, Panyembrahma,
Panji Semirang, Tenun, Kembang Girang, Manuk Rawa dan Legong.
Mereka juga menciptakan tarian
sendiri seperti Tari Kaca-kaca yang menceritakan dua wanita yang
melihat kaca dan mereka melihat indentitas sendiri, yaitu wanita
yang 'kuat'.
"Kita bener-benar
'surprised' masyarakat Italia begitu antusias dan menghargai culture
Asia dan semuanya ingin berfoto bersama kita dan mereka juga melihat
show kita dengan penuh interest," ujarnya.
***3***
(T.H-ZG/B/R.
Malaha/R. Malaha) 10-12-2014 09:02:08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar