PERINGATAN
HUT KE-15 DHARMA WANITA DI LONDON SEDERHANA
London, 9/12 (ANTARA) ¿
Peringatan ulang tahun Dharma Wanita ke-15 diperingati dengan
sederhana oleh anggota Persatuan Dharma Wanita KBRI London dengan
acara pemotongan tumpeng dan pembacaan sambutan Ketua Umum DWP Ny.
Nila F. Moeloek, oleh Ketua DWP KBRI London Ny Lastry Thayeb yang
diadakan di gedung KBRI London, Senin.
Upacara
yang diawali dengan menyanyikan hymne serta Mars DWP dan photo
bersama dengan seluruh anggota serta penyerahan penghargaan oleh
Ketua DWP KBRI London, juga dihadiri Penasihat Dharma Wanita
Persatuan KBRI London, Dubes Hamzah Thayeb yang mendukung keberadaan
Dharma Wanita dalam membantu mensukseskan kegiatan yang diadakan
KBRI London.
Dalam
sambutannya Ketua Umum DWP , Ny. Nila F. Moeloek mengakui bahwa
memperingati HUT Dharma Wanita Persatuan, yang tidak terasa sudah 15
tahun DWP sebagai organisasi isteri PNS turut berkiprah mengambil
bagian dalam upaya membangun bangsa.
Merayakan
HUT DWP kali ini sekaligus merayakan hadirnya pemerintahan baru hasil
pilihan rakyat Indonesia. Sebagai pemerintahan yang masih baru perlu
mendapat dukungan dari seluruh komponen bangsa termasuk DWP yang
merupakan satu2nya Organisasi isteri PNS.
Dikatakannya
Pegawai Negeri Sipil sebagai aparat pemerintah yang menjadi
pelaksana kebijakan program pemerintah wajib mempunyai loyalitas dan
dedikasi yang tinggi. Didampingi DWP, pemerintah dapat terbantu
untuk menyukseskan program pemerintah, sehingga kesejahteraan
masyarakat dapat terwujud secara adil.
Guna
mewujudkan kepemerintahan yang baik, Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara mengeluarkan Reformasi Birokrasi. Kata PNS berubah
menjadi Aparatur Sipil Negara sebagai bagian Reformasi Birokrasi,
Pemerintah mengeluarkan UU RI no. 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara yang dimaksud dengan aparatur sipil Negara (ASN) adalah
profesi Pegawai Negeri Sipil dan adanya Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (P3K).
Dikatakannya
kenaikan posisi PNS berdasarkan kompentensi dan P3K diperlukan dalam
menunjang kepemerintahan, diangkat dengan perjanjian kerja kurun
waktu tertentu. Dalam hal ini DWP perlu mengetahui dan mendukung
Reformasi Birokrasi menyosialisasikan UU RI no. 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara .
Dalam
kesempatan itu Ny. Nila F. Moeloek juga membahas sejarah DWP sampai
posisi seperti sekarang ini, yang dibagi dalam tiga periode, yaitu
periode pertama 1999 ¿ 2004 Periode Perjuangan. Pada Munaslub Dharma
Wanita tahun 1999, Dharma Wanita direformasi menjadi Dharma Wanita
Persatuan.
Peristiwa
tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar yang diatur dalam
AD/ART, antara lain Ketua Umum/Ketua tidak lagi dijabat oleh istri
pemimpin tertinggi instansi, tetapi dipilih secara demokrasi oleh
anggota dalam munas, musda dan rapat anggota. DWP menyatakan diri
menjadi organisasi istri PNS yang netral secara politis, demokrasi
dan mandiri.
Sementara
pada periode kedua 2004 ¿ 2009 Periode Pengembangan yang secara
perlahan tetapi menjadi jelas, selama era reformasi yang juga
mengalami krisis moneter menyebabkan perhatian organisasi terhadap
pendidikan anak merupakan tujuan utama. DWP mendapat kesempatan
bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melaksanakan program Pendidikan Nasional yaitu Wajib Belajar
sembilan tahun.
Kegiatan
ini dilaksanakan oleh pengurus Dharma Wanita Persatuan dengan rasa
tanggung jawab dan dilaporkan kepada Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan dengan disiplin dan akurat sehingga Dharma Wanita
Persatuan mendapat kepercayaan untuk bekerjasama melakukan
kegiatan-kegiatan lainnya.
Dikatakannya
pada periode ketiga 2009 ¿ 2014 dimana Periode Pencapaian
Organisasi Dharma Wanita Persatuan melangkah ke depan dengan rasa
percaya diri yang mewujudkan program-program yang semakin profesional
antara lain, menjalin kemitraan dengan pihak pemerintah dan swasta.
Dalam
kesempatan itu Ny. Nila F. Moeloek menjelaskan Indonesia akan masuk
fase bonus demografi, keseimbangan proposi usia produktif dapat
menjamin kehidupan usia tak produktif, yaitu anak-anak dan usia
manula. Jika usia produktif bangsa tidak berkualitas, bahkan menjadi
beban negara maka masa depan negara sangat meragukan.
Bonus
demografi adalah kesempatan sekaligus tantangan bagi kaum perempuan
untuk melahirkan generasi yang cerdas. Oleh karena itu, DWP harus
terus ikut meningkatkan peran perempuan, membawa bangsa ini menjadi
bangsa yang lebih cerdas, demikian Ny. Nila F. Moeloek.
Upacara
HUT Dharma Wanita di KBRI London di lanjutkan dengan pertemuan
bulanan dan sekaligus acara perpisahan dengan Ibu Miabella Kandou
akan mengikuti sang suami menjadi Dubes RI di Serbia dan Ibu Diana
Simatupang , penarikan tombola dan arisan (ZG)
(T.H-ZG/B/M.
Taufik/M. Taufik) 09-12-2014 12:27:14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar