BUDAYA
ACEH-BALI MERIAHKAN PASAR SENGGOL LONDON
Oeh
Zeynita Gibbons
London, 2/12 (Antara) - Ragam
Kebudayaan Indonesia seperti tari Saman dari Aceh, Tari Badinding,
Tari Bali, dan kelompok Gamelan Lila Cita, memeriahkan "Indonesia
Cultural Evening" di Pasar Senggol Nusantara, di London, akhir
pekan.
"Its wonderful night,"
ujar wanita asal Inggris Daphne Andon kepada Antara London, Minggu
malam, setelah menyaksikan tari Saman dari Aceh yang dibawakan PPI
Newcastle, Tari Badinding oleh anggota Induk, Tari Bali oleh grup
Lila Bhawa, dan kelompok Gamelan Lila Cita pimpinan Andy Channing.
Malam budaya Indonesia Cultural
Evening di Pasar Senggol Nusantara itu digelar Yayasan Sosial Connect
Indonesia untuk penggalangan dana bagi pendidikan anak-anak Indonesia
di Portico Gallery, di West Norwood, daerah pinggiran Kota London.
Menurut Daphne yang datang
bersama sang suami dan keluarga lainnya, para penari dengan busana
warna-warni serta tarian yang beragam berhasil menghibur pengunjung
yang membayar tiket seharga 7,50 pound sterling .
"Malam yang sangat
berkesan," ujar Daphne dalam malam budaya Indonesia yang
dihadiri Lastry Thayeb, istri Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan
Republik Irlandia, yang berbaur dengan sekitar 200 masyarakat
berbagai bangsa itu.
Dalam acara yang juga menyajikan
kuliner Indonesia dari Warung Windsor milik Aqaya Leatemia Davenport
seperti gado-gado, bakso dan nasi campur serta makanan kecil khas
Indonesia itu, Ny Lastry Thayeb sangat menghargai usaha yang
dilakukan panitia malam dana untuk anak-anak di Indonesia dalam
balutan malam budaya Indonesia.
"Penampilan para penari dan
juga peragaan busana kebaya modern yang dibawakan remaja Inggris
sangat menarik. Saya harapkan dengan malam budaya Indonesia itu akan
mendorong masyarakat Inggris bisa lebih mengenal Indonesia, khususnya
remaja Inggris," katanya.
Dua penari profesional yang
menetap di Belanda, Febbie dan Amie Tanoewidjaja yang tergabung
dalam Ina dance ikut menyemarakan malam budaya yang berlangsung
meriah dengan menampilkan Tari kreasi mereka Kaca Kaca Dance.
"Saya bangga bisa ikut
menyumbangkan tarian dalam acara penggalangan dana ini," ujar
Amie kelahiran Sukabumi.
Sementara Grup Bonapasogit,
kumpulan masyarakat Sumut yang melantunkan lagu Batak serta peragaan
busana kebaya modern koleksi R. Leny McDonnell yang dibawakan
peragawati asal Inggris dan tari Yapong yang dibawakan Alexandra
Martina Vie menambah hangatnya suasana musim dingin di Inggris
menjelang Natal.
Para penonton yang datang dari
berbagai kota di Inggris seperti Breistol, Derby, Windsor, Bath,
Reading, serta Skotlandia dengan membeli undangan untuk dapat
menyaksikan acara malam dana dalam balutan Indonesia Cultural Evening
sebesar 7,50 Pounsterling yang hasilnya akan disumbangkan untuk
yayasan.
"Saya tidak keberatan harus
membeli undangan kalau memang untuk charity," ujar Ary Beale
dari Colchester yang datang bersama sang putri Venesa Beale dan
rekannya Euis Walter dan Lies Parish yang harus berkendaraan selama
dua jam dari tempat tinggal mereka di wilayah Essex.
Acara malam budaya untuk
pengalangan dana Connect Indonesia yang diketuai Nelly N Andon juga
dijajakan bahan makanan Indonesia seperti kecap, indo mi, bumbu
instan dan ikan asin serta stan yang menjual kebaya serta scaf batik
dan kain jumputan oleh Enggi Holt dari Bristol.
"Saya senang akhirnya acara
yang saya rancang dalam upaya untuk mencari dana bagi yayasan kami
berlangsung dengan sukses," ujar Nelly yang pernah bekerja untuk
kantor berita Inggris Reuter yang menutup acara malam dengan Tari
Poco poco yang diikuti oleh penonton. (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M.
Yacub/E.M. Yacub) 02-12-2014 08:20:52
Tidak ada komentar:
Posting Komentar