Jumat, 28 November 2014

BKPM

BKPM TAWARKAN PELUANG BISNIS DI LONDON

         London, 28/11 (Antara) - Investasi menjadi pengerak pembangunan ekonomi di Indonesia baik investasi dalam negeri maupun asing dalam upaya mendukung pembangunan Pemerintahan baru Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakpres Jusuf Kala yang sangat konsen dengan kesejahteraan rakyat.

        Hal itu disampaikan  Minister Counselor Urusan Ekonomi KBRI London, Masriati Lita Saadia Pratama pada pembukaan "Indonesia Investment Promotion Forum Regional Investment Potential Opportunities", yang digelar Kantor BKPM London bekerjasama dengan UK Asean Business Council, KBRI London dan UK Trade and Investment di Lancaster London Hotel, Kamis.

         Dalam forum yang dibuka Prime Minister's Trade Envoy to Indonesia, Richard Graham MP diikuti sekitar 100 pengusaha Inggris menampilkan pembicara Direktur Regional Promotion Fasilitation BKPM, Ibu Aloysia Endang Wahyuningsih dan Kepala BKPPMD Jawa Barat Dadang Mohamad serta Jay Singgih dari Bumi Laut Group serta Teddy Robinson dari PT Kawasan Berikat Nusantara.

         Masriati Lita Saadia Pratama mengatakan Inggris adalah investor utama di Indonesia. Pada 2013 realisasi investasi Inggris mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS naik lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya .

         Pada kuartal tahun ini realisasi investasi mencapai 1,4 miliar dolar AS, membuat Inggris sebagai investor ke lima terbesar di Indonesia untuk saat ini.

         Dikatakannya investasi telah menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik investasi dalam negeri  maupun  investasi asing yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia .

         Realisasi investasi langsung pada 2013 mencapai 42,2 miliar dolar AS atau naik 27,3 persen dari 2012 yang mencapai 31,3 miliar dolar AS. Untuk mendukung perbaikan iklim ekonomi dan investasi , pemerintah telah mengeluarkan peraturan dan memberikan insentif bagi investor untuk mengembangkan industri tertentu dan infrastruktur .

         Menurut Masriati Lita Saadia Pratama,,Indonesia  membutuhkan miliaran investasi untuk infrastruktur . Untuk mencapai hal ini , dana harus diperoleh tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dari sektor swasta .

         "Di sinilah Public-Private Partnership (PPP) memainkan peranan penting  tidak hanya untuk menjembatani kesenjangan infrastruktur pembiayaan, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi yang lebih besar dalam penyediaan infrastruktur dan layanan terkait."
    Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia  menganggap peran penting bahwa sektor swasta memainkan dalam pelaksanaan proyek-proyek kunci PPP l untuk itu , Pemerintah Indonesia  membentuk kerangka hukum dan peraturan yang diperlukan untuk PPP , dari proses pengadaan  jaminan pemerintah  mendukung partisipasi sektor swasta dalam skema PPP .

         Sementara itu Direktur Promosi Daerah Fasilitasi , Indonesia Badan Koordinasi Penanaman / BKPM, Aloysia Endang , Wahyuningsih kepada Antara London mengatakan BKPM terus berupaya memperbaiki pelayanan  dan juga perizinan kepada investor agar lebih cepat.

         Namun masih ada kendala karena dibutuhkan rekomendasi dari Kementrian terkait dan bahkan sering kali  tumpang tindih untuk itu BKPM sedang memetakan agar perizinan bisa dikeluarkan dengan segera karena mau tidak mau adanya investasi tentunya akan menyerap tenaga kerja, ujarnya.

         Diakuinya BKPM mengelar seminar dalam upaya menarik investasi Inggris yang mempunyai banyak kelebihan dalam teknologi khususnya  pembangunan bandara.

         Pada kesempatan itu Kepala Bidang Promosi BKPM DKI Jakarta, Jeje Nurjaman mengatakan  Provinsi DKI Jakarta menawarkan peluang investasi di berbagai infrastruktur dan layanan perkembangan seperti jalan tol , MRT , kereta api , ICT , air minum dan pengelolaan limbah.

         Dikatakannya usai seminar delegasi BKPM DKI Jakarta melakukan pertemuan dengan 50 pengusaha Inggris yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai cara berinvestasi di Jakarta dan bidang apa yang ditawarkan.***2***
(ZG
(T.H-ZG/B/S. Suryatie/S. Suryatie) 28-11-2014 06:22:57


Tidak ada komentar: