Selasa, 25 November 2014

IRIAN

MAXIMUS TIPAGAU PROMOSIKAN PUNCAK JAYA DI WTM LONDON Oleh Zeynita Gibbons
         London, 8/11 (Antara) - Bagi putra suku Moni dari Ugimpa, kampung di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Maximus Tipagau, ini kali kedua memromosikan loka wisata Puncak Jayawijaya atau yang disebut puncak gunung Cartensz dalam pameran pariwisata WTM London di gedung Excel, 3 hingga 6 November.

        "Pada tahun lalu, saya juga hadir di WTM London untuk memromosikan pariwisata Papua di Inggris bersama Kementerian Parawisata," kata Maximus Tipagau kepada Antara London, Sabtu.

        Tipagau memimpin Yayasan Somatua, yang menaungi biro perjalanan "Adventure Cartensz", yang mengajak ratusan wisatawan asal Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Austria, Australia dan beberapa negara di Asia untuk ke puncak Cartensz.

        Penulis buku terkenal "Tujuh Tahun di Tibet", Heinrich Harrer, terpesona dengan Puncak Jaya. Duabelas tahun setelah kembali dari Tibet pada 1950, Heinrich bersama tiga temannya, Temple, Kippax, dan Huizinga, memutuskan menaklukkan Puncak Jaya atau Cartensz.

        Pada 1962, mereka menjadi pendaki pertama mencapai Puncak Jaya, yang lebih dikenal oleh pendaki gunung sebagai Piramida Cartensz, salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia dengan ketinggian 4.844 meter di atas permukaan laut.

        Puncak Jaya menarik minat karena gletser abadi di khatulistiwa dan petualang serta pendaki gunung ingin mencapai gletser tertinggi di kepulauan tropika Nusantara itu.

        "Saya ingin memromosikan puncak Carstensz di dunia, yang ditemukan penjelajah Belanda, Jan Carstensz, pada 1623, yang melihat gunung tertutup salju dan menamakan gunung itu dengan nama belakangnya," kata Maximus di bawah bendera Adventure Cartensz.

        Sebagai pendiri dan CEO Adventure Carstensz, Maximus Tipagau selama WTM London membangun jaringan dengan industri pariwisata dunia, yang mengikuti pameran pariwisata terbesar kedua dunia setelah ITB Berlin itu.

        Dalam pameran diikuti 5.250 peserta dari 184 negara itu, Maximus Tipagau juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam memromosikan loka wisata di Papua selain Puncak Jaya dengan salju abadinya.

        Gejala alam itu mengalami penurunan berarti di beberapa tempat, seperti, di Puncak Trikora dan Glacier Meren antara 1939, 1962 dan 1994 hingga 2000.

        Maximus menyelesaikan kuliahnya di Universitas Cenderawasih dan berkecimpung dalam Ekspedisi Puncak Carstensz sejak 1993.

        Ia mengharapkan usahanya memromosikan wisata pendakian puncak Jaya serta Raja Ampat mendapat dukungan pemerintah.

        Pemerintah diharapkannya menyediakan sarana pendukung untuk meningkatkan wisata Piramida Cartensz.

        Dalam penampilan budaya Indonesia selama WTM London, seniman dari Papua turut memromosikan Papua dengan tarian.

        (U.H-ZG)
(T.H-ZG/B/B. Soekapdjo/B. Soekapdjo) 08-11-2014 21:06:58

Tidak ada komentar: