Selasa, 25 November 2014

ELZATA

ELZATTA INGIN CATATKAN DIRI DI GUINESS WORLD RECORD LONDON

          London, 15/11 (Antara) - Perusahaan hijab Indonesia,  Elzatta yang dipimpin Elidawati Alioemar mengadakan kunjungan ke kantor Guiness World of Record yang berkedudukan di  London, Inggris, Jumat sore.

         Kunjungan delegasi tim Elzatta ke kantor pencatatan rekor dunia itu dilakukan dalam upaya mencari informasi," ujar Elidawati Alioemar kepada Antara London, Sabtu.

         Indonesia pernah dicatat secara resmi dalam Guiness of World pada Juni 2012 sebagai Borobudur terbesar di dunia.

         Rekor Dunia Guinness atau Guinness World. Borobudur secara resmi diakui  Guinness World Records di London, Inggris, sebagai situs arkeologis Buddhis terbesar di dunia, dengan nomer klaim 396-198.

         Guinness World Records menempatkan Borobudur dalam daftar catatannya pada 27 Juni 2012, dan  mendapatkan sertifikat resmi dari Guinness.

         Sedangkan proses registrasi atau pendaftarannya untuk memperoleh pengakuan tersebut membutuhkan waktu selama tiga bulan.

    menambahkan.

         Dengan adanya pencatatan secara resmi oleh Guinness World Records terhadap Candi Borobudur akan dapat meningkatkan promosi situs Buddhis tersebut di dunia internasional.

        Dalam situs resmi Guinness World Records, tercantum nama Borobudur sebagai candi Buddhis terbesar.

         Borobudur adalah candi Buddhis terbesar di dunia, berada di Yogyakarta, Jawa Tengah, Indonesia, dibangun antara tahun 750 dan 842.

         Struktur batu berjumlah 60.000 meter kubik terdiri dari tinggi 34,5 meter, dan ukuran dasar 123 x 123 meter.

         Elzatta berharap namanya juga bisa masuk dalam Guiness World of Record. Mereka mengakui banyak hal  yang telah dicatat dalam Guiness world of Record, demikian Elidawati.

          Berbagai jenis rekor yang pernah dicatat oleh Guiness World of Record bervariasi, mulai dari soal tubuh manusia, alam, teknologi, media dan seni, hingga tentang olahraga.

        Pada tahun 1951, Sir Hugh Beaver yang saat itu menjabat sebagai managing director di Guinness Brewery - perusahaan produsen bir Guinness, terlibat dalam  perdebatan soal burung buruan liar manakah yang tercepat.

         Dia menyadari bahwa ada banyak pertanyaan semacam itu, tapi tak pernah terjawab tuntas, karena tidak ada semacam buku yang mencatat hal-hal yang berkaitan dengan rekor secara mendetail.

         Baru pada tahun 1955, Guinness Book of Records edisi pertama diterbitkan  Guinness World Records Ltd yang didirikan dan dimiliki  Guinness Brewery  dan pada akhir tahun langsung menjadi buku bestseller di Inggris.

         Buku yang semula hanya dirancang untuk media promosi yang dibagikan gratis, pada akhirnya menjadi buku yang sangat laku dijual biasanya terbit tiap tahun, pada bulan Oktober. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/O. Tamindael/O. Tamindael) 15-11-2014 09:17:22

Tidak ada komentar: