ALJAZAIR KERJA SAMA BIDANG PENDIDIKAN TINGGI |
Oleh Zeynita Gibbons
Jakarta, 11/7 (Antara) - Indonesia dan Aljazair sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan tinggi dan riset ilmiah dengan ditandatanganinya nota kesepahaman bidang pendidikan tinggi dan riset ilmiah antara kedua negara.
Kesepahaman kerja sama merupakan hasil pertemuan Dubes RI Alger, Safira Machrusah dengan Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Aljazair, Tahar Hadjar di kantor Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Aljazair, kata Pensosbud Sekretaris II KBRI Aljazair Darmia Dimu di London, Senin.
Dalam keterangannya Safira menyatakan kerja sama yang akan dibangun meliputi pemberian beasiswa kepada mahasiswa, pertukaran tenaga pengajar dan penelitian bersama serta publikasi riset bersama di jurnal-jurnal ilmiah internasional.
"Selama ini kerjasama di bidang pendidikan dan riset (Indonesia) dengan Aljazair kerap terhalang karena belum adanya MoU, padahal potensi kerjasama yang bisa dilakukan cukup besar. Dengan adanya penandatanganan MoU nanti, diharapkan rintangan tersebut dapat teratasi sehingga bisa membangun kerjasama yang lebih baik", ujar Safira.
Rencana penguatan Kerjasama ini juga mendapat dukungan dari beberapa universitas di Aljazair seperti Universitas Afrika di Adrar dan Universitas Emir Abdelkader di Constantine yang menyatakan keinginan untuk merealisasikan penandatangan MoU tersebut.
Sebaliknya, sejumlah universitas di tanah air melihat civitas akademika negara di Afrika Utara tersebut memiliki prospek cerah untuk dikembangkan.
Selain penguatan kerjasama antar universitas yang bernaung di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah, MoU ini juga nantinya mencakup civitas akademika yang di bawah Kementerian Agama RI.
Senada dengan Dubes, Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Aljazair, Tahar Hajar menyatakan, hubungan bilateral yang telah terjalin cukup lama sejak pelaksanaan KTT Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 perlu ditindaklanjuti dengan kerjasama konkrit di bidang pendidikan dan riset ilmiah.
Ia menyambut inisiatif Indonesia dalam mendorong realisasi MoU kerjasama di bidang pendidikan tinggi dan pihaknya juga mengusulkan agar MoU tersebut dapat mencakup secara keseluruhan baik dengan universitas di bawah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi maupun dengan universitas di bawah Kementerian Agama.
Dikatakan sudah saatnya hubungan baik yang terjalin sejak lama direalisasikan dalam bentuk penguatan kerjasama pendidikan dan riset. "Kami mendukung dan siap melakukan penandatangan MoU tersebut dengan Indonesia."
Mengenai realisasi penandatanganan MoU ini, KBRI Alger mengirimkan draft MoU Kerjasama Pendidikan Tinggi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama RI kepada Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Aljazair.
Saat ini pihak RI masih menunggu counterdraft MoU tersebut dari pemerintah Aljazair.
Sementara Tahar mengaku, pihaknya sangat antusias dan siap melakukan langkah selanjutnya berupa penandatanganan nota kesepahaman tersebut. Dalam waktu singkat, counterdraft yang telah dikirimkan pihak RI akan dibahas dan segera dikirimkan jawaban.
Diharapkan dengan adanya nota kesepahaman, kerjasama di bidang pendidikan tinggi dan riset ilmiah antara kedua negara akan semakin erat. Di samping itu, hubungan antar civitas akademika serta pertukaran ide dan gagasan antara kedua negara bisa mengalir semakin deras.
***4***
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 11-07-2016 06:22:26
|
Blog ini berisi liputan dan berita serta artikel sekitar kejadian yang ada hubungannya diplomasi Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Eropa yang saya kirim dan dimuat di LKBN Antara. Terima kasih untuk seluruh nara sumber diplomat yang memberikan kontribusi kepada saya sebagai koresponden LKBN Antara di Kerajaan Inggris dan juga mencakup wilayah Eropa
Kamis, 21 Juli 2016
ALZAJAIR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar