KBRI DOHA PERKUAT KERJA SAMA "TTI" RI-QATAR |
Oleh Zeynita Gibbons
Jakarta, 4/7 (Antara) - KBRI Doha berkomitmen memperkuat instrumen dan implementasi kerja sama ekonomi Indonesia-Qatar di bidang perdagangan, pariwisata dan investasi (trade, tourism, investment/TTI) menggunakan semua sumber daya guna mencapai target misi diplomasi ekonomi kedutaan itu.
Hal itu diungkapkan Dubes RI Doha, Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehabi pada rapat evaluasi kegiatan diplomasi ekonomi KBRI Doha Semester I tahun 2016, demikian Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan kepada Antara di Jakarta, Senin.
Dikatakannya sebagai Dubes RI Doha yang baru dan sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, diplomasi ekonomi adalah prioritas utama dalam hubungan kedua negara.
KBRI Doha merencanakan beberapa program yang terfokus pada upaya peningkatan nilai kerja sama perdagangan dan investasi, serta menambah jumlah wisatawan asing ke Indonesia.
Selain itu, KBRI Doha berupaya memperluas dan memperkuat instrumen kerja sama dengan pihak Qatar. Antara lain dengan mendorong finalisasi dan penandatanganan Air Service Agreement Indonesia-Qatar.
Penguatan instrumen ini dilakukan simultan dengan peningkatan kerja sama pihak Qatar Airways, guna mendorong masuknya wisatawan mancanegara ke Indonesia dan mendorong ekspor ke negara kaya itu.
KBRI Doha menginisiasi dan mengupayakan penandatangan MoU Kerja Sama antara Kadin Indonesia dan Kadin Qatar. MoU ini akan mengarah pada pembentukan Joint Business Council Indonesia - Qatar yang akan menjadi payung hukum kerja sama pelaku usaha kedua negara.
Guna menjajaki peningkatan kerja sama dengan Kadin Qatar, KBRI Doha tela berpartisipasi pada ASEAN - Qatar Chamber Joint Seminar, dan melakukan serangkaian pertemuan dan fasilitasi kunjungan ke Kadin Qatar. Guna meningkatkan intensitas kunjungan dan kegiatan ekonomi dari berbagai kalangan kedua negara, baik dari tataran pemerintah, pelaku bisnis maupun masyarakat KBRI Doha telah melakukan beberapa kegiatan diplomasi.
Antara lain pertemuan dengan sejumlah pengusaha dan calon investor di Qatar, mengikuti ekspo My Coffee My Identity, fasilitasi upaya pengembangan usaha pelaku bisnis Indonesia dan Qatar, fasilitasi kunjungan Menteri ESDM RI dan Menteri Tenaga Kerja RI ke Qatar, fasilitasi kunjungan Delegasi Kemnaker Qatar ke Indonesia, fasilitasi kunjungan peserta pelatihan Islamic Banking Indonesia ke Qatar, serta fasilitasi kunjungan Komisaris Utama Bosowa ke Qatar.
Di bidang investasi, KBRI Doha tengah menjajaki rencana investasi H.H. Sheikh Fahad bin Hamad bin Khalifa Al-Thani, saudara dari Emir Qatar untuk membentuk investasi yang akan dilakukan adalah pendirian bangunan mal di Aceh. Saat ini, Pemerintah Indonesia juga sedang membahas proyek-proyek investasi yang akan disampaikan ke Qatar Investment Authority dengan nilai sebesar 1 miliar dolar AS.
Realisasi investasi terbesar Qatar di Indonesia meliputi bidang keuangan, perbankan dan komunikasi. Yaitu Qatar National Bank (QNB) Indonesia dan Ooredoo Indosat. Untuk QNB beroperasi selama 7 tahun di Indonesia dengan profit mencapai 3 mikiar dolar AS dari 250 juta dolar AS.
Qatar berinvestasi pula di bidang energi yaitu investasi Nebras Power senilai 750 juta dolar AS. Di bidang perdagangan, untuk menggenjot ekspor Indonesia ke Qatar, KBRI Doha tengah membantu mencarikan mitra pemasok produk Indonesia di Source of Fortune Supermarket. Sebuah supermarket yang didirikan dan dijalankan Qatindo W.L.L yang akan dibuka pada akhir Juli atau awal Agustus 2016 di Al-Khor.
Qatindo W.L.L adalah usaha yang dirintis Mahdi Musa, Diaspora Indonesia di Qatar. Sejak tahun 2002, Qatindo sudah menjalankan Supermarket di Doha dan saat ini memiliki omzet berkisar 2-3 juta Qatari Riyal setiap tahunnya atau sekitar Rp7-10 miliar. Qatindo juga memasok produk-produk Indonesia ke seluruh Carrefour di Qatar.
Diaspora Indonesia di Qatar sangat aktif dan memiliki semangat usaha yang tinggi. Selain Qatindo, sedikitnya terdapat 7 bisnis Indonesia yang eksis di Qatar, yaitu Madani Mart Trading, Jakarta foodstuff, Tofu Cake & Cake Restaurant, Pearl of Beirut, Minang Restaurant, Central Restaurant, dan Griya Solo. Semuanya dijalankanoleh para Diaspora Indonesia di Qatar.
Selain itu, sejumlah pelaku bisnis dan diaspora Indonesia di Qatar tengah merampungkan legalitas pendirian Koperasi Warga Indonesia di Qatar (KWIQ). Jenis koperasi yang akan dikembangkankan adalah Koperasi Serba Usaha, mencakup bisnis makanan/minuman, jasa, dan pariwisata.
Guna mendorong peningkatan neraca perdagangan kedua negara, KBRI Doha juga terus menjaring pelaku bisnis Qatar untuk ikut pada Trade Expo Indonesia ke-31, tanggal 12-16 Oktober 2016.
KBRI Doha tengah mempersiapkan upaya ekspor produk kayu dan furniture Indonesia untuk berkonstribusi pada proyek pembangunan Hamad International Seaport, bekerja sama dengan Kementerian Transportasi dan Komunikasi Qatar. Hal ini sebagai tindak lanjut pertemuan Dubes RI Doha dengan Menteri Transportasi dan Komunikasi Qatar pada tanggal 24 Mei 2016.
Di bidang pariwisata, KBRI Doha mendorong promosi Wonderful Indonesia di Qatar, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI. Seperti menggelar farm trip dan melakukan diseminasi informasi daerah tujuan wisata Indonesia kepada masyarakat WN Qatar dan ekspatriat lainnya. Iklan Wonderful Indonesia saat ini juga telah muncul di TV Al Jazeera yang akan tayang sebanyak 7884 kali pada tahun 2016.
KBRI Doha juga berupaya memfokuskan program kegiatan diplomasi ekonomi untuk mencari peluang peningkatan kerja sama di bidang ketenagakerjaan. Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Pembangunan dan Statistik Qatar, total penduduk negara itu hingga 31 Mei 2016 adalah 2.587.564 jiwa. Dari jumlah tersebut, hanya 400 ribu orang WN Qatar. Adapun jumlah WNI di Qatar menurut data International Organization for Migration (IOM) tahun 2015, mencapai 43,049 orang, yang sebagiannya bekerja pada sektor migas dan jasa.
Pada kunjungan Menteri Tenaga Kerja RI ke Qatar Mei lalu, Indonesia mengundang Qatar untuk berinvestasi di balai-balai pelatihan tenaga kerja Indonesia. Hal tersebut dibutuhkan untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan profesional.
Menurut informasi yang disampaikan pihak Qatar, saat ini Indonesia masih memiliki kuota sebanyak 24.000 untuk tenaga kerja bekerja di Qatar. Merujuk hasil telaah KBRI Doha, bidang tenaga kerja yang dapat dimanfaatkan antara lain di bidang perhotelan, konstruksi, migas, dan jasa.
Pelaksanaan Misi dan Target Diplomasi Ekonomi Indonesia di Qatar tidak mudah tapi juga tidak sulit. Dibutuhkan usaha yang terus menerus dan pantang menyerah. Sekalipun tidak mencapai hasil sesuai yang diinginkan, diharapkan semua kegiatan diplomasi ekonomi ini akan menghasilkan manfaat bagi pembangunan nasional, demikian Dubes Basri. (ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 04-07-2016 05:50:33
|
Blog ini berisi liputan dan berita serta artikel sekitar kejadian yang ada hubungannya diplomasi Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Eropa yang saya kirim dan dimuat di LKBN Antara. Terima kasih untuk seluruh nara sumber diplomat yang memberikan kontribusi kepada saya sebagai koresponden LKBN Antara di Kerajaan Inggris dan juga mencakup wilayah Eropa
Kamis, 21 Juli 2016
QATAR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar