DUBES:BISA BELAJAR MENARIK TURIS DARI ITALIA
Oleh Zeynita Gibbons
Roma, 3/10 (Antara) - Duta Besar Indonesia untuk Italia, Esti Andayani mengatakan Indonesia seharusnya bisa pelajar banyak dari Italia dalam upaya menarik wisatawan dari negara itu untuk datang dan berlibur ke Indonesia.
Roma, 3/10 (Antara) - Duta Besar Indonesia untuk Italia, Esti Andayani mengatakan Indonesia seharusnya bisa pelajar banyak dari Italia dalam upaya menarik wisatawan dari negara itu untuk datang dan berlibur ke Indonesia.
Apalagi pada saat kunjungan Presiden Sergio Matarella bulan November 2015 lalu telah ditandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Pariwisata antara RI dan Italia.
Hal itu disampaikan Dubes Esti Andayani kepada Antara London dalam wawancara khusus di Roma, Senin, sehubungan dengan banyaknya wisatawan mancanegara yang berwisata ke Roma saja tercatat lebih dari empat juta wisatawan, sedangkan jumlah seluruh wisatawan yang berwisata ke Italia mencapai 43 juta orang.
"Perlu kerja keras," ujar Dubes Esti, karena masyarakat Italia selama Ini hanya tahu tentang Bali, apalagi wisatawan Italia lebih senang wisata alam dan laut.
Roma telah menjadi salah satu kota yang paling banyak dikunjungi di dunia selama dua milenium terakhir sehingga Indonesia bisa pelajar dari Italia dalam upaya menarik wisatawan tidak saja dari negara itu tetapi juga mancanegara yang berkunjung ke Italia
"Untuk itu kami masih membutuhkan dukungan dari Kementerian Pariwisata, dan juga industri pariwisata, ujar Dubes perempuan pertama di Italia yang baru bertugas di Roma selama lima bulan.
"Untuk itu kami masih membutuhkan dukungan dari Kementerian Pariwisata, dan juga industri pariwisata, ujar Dubes perempuan pertama di Italia yang baru bertugas di Roma selama lima bulan.
Dalam nota kesepahan yang dilakukan Presiden Sergio Matarella dan Presiden Jokowi disepakati kerja sama yang dilakukan antara lain kerja sama bidang promosi pariwisata, pelatihan sdm pariwisata dan pengembangan destinasi wisata.
Menurut Dubes Esti yang pernah bertugas di Oslo,Swedia, hal yang menjadi kendala lain adalah konektivitas yang masih menjadi masalah selama ini yang disampaikan wisatawan Italia. Untuk itu KBRI Roma sedang menjajaki kerja sama dengan maskapai penerbangan Singapura Airlines. Jumlah wisatawan Italia yang berwisata ke Indonesia tercatat 68.000 orang/ tahun.
Di zaman Romawi, Roma adalah pusat dan kota peradaban Barat yang paling kuat, tercatat jumlah wisatawan yang datang ke Colosseum mencapai empat juta sementara ke museum Vatikan mencapai 4,2 juta wisatawan.
Sawit
Selain masalah wisatawan, maka yang juga menjadi perhatian Dubes adalah masalah kelapa sawit Indonesia yang sudah dapat diterima di Italia yang digunakan untuk campuran kosmetika.
Dalam salah satu kesepakatan yang menjadi perhatian kedua negara adalah peningkatan kerja sama di bidang energi, terutama kelapa sawit termasuk penggunaan CPO sebagai salah satu sumber energi terbarukan.
Dalam mengembangkan minyak kelapa sawit,KBRI Roma berharap ada investor yang mau menanamkan modalnya di Indonesia sebaliknya Italia juga berharap ada investor indonesia yang berinvestasi di Italia dalam upaya membuka hub dan juga gudang penyimpanan kelapa sawit.
Dubes Esti mengakui transaksi perdagangan Indonesia dan Italia pada tahun 2014 mencapai 4,01juta dolar AS yang surplus dipihak Indonesia sedangkan investasi Italia ke Indonesia mencapai USD 63,02 Juta. SelamaIni Italia mengimpor kulit, fashion, dan furnitur, demikian Dubes Esti Andayani.**3***
b/a011
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 03-10-2017 11:05:27
b/a011
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 03-10-2017 11:05:27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar