PAMERAN PERINGATI 20 TAHUN HUBUNGAN INDONESIA-LIECHTENSTEIN
Oleh Zeynita Gibbons
London, 10/10 (Antara) - Seniman asal Indonesia Fauzie As`ad menggelar pameran bertajuk "Verbindung" dalam rangka memperingati 20 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Liechtenstein di Stein Egerta, Schaan, Liechtenstein, sejak 3 September hingga 27 Oktober 2017.
London, 10/10 (Antara) - Seniman asal Indonesia Fauzie As`ad menggelar pameran bertajuk "Verbindung" dalam rangka memperingati 20 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Liechtenstein di Stein Egerta, Schaan, Liechtenstein, sejak 3 September hingga 27 Oktober 2017.
Fauzie As`ad yang sudah 22 tahun menetap di Liechtenstein menggelar pameran itu didukung beberapa seniman mancanegara, demikian Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan yang diterima Antara London, Senin (9/10).
Seniman Fauzie As`ad melalui karya-karyanya mengharumkan nama Indonesia di Keharyapatihan Liechtenstein, negara tetangga Swiss yang berpenduduk hanya 36 ribu jiwa.
Pameran tersebut didukung KBRI Bern yang menggandeng kurator asal Indonesia di Swiss, Mona Liem, yang merupakan lulusan Zurich University of Arts.
Pameran seni Verbindung merupakan manifestasi dari dua perspektif seni, yaitu timur dan barat, seniman muda dan senior, dengan menggunakan beragam media seni. Verbindung yang berarti hubungan, menandakan globalisasi menghubungkan seniman dari Indonesia, Liechtenstein, Inggris, Swiss dan Jerman dengan berbagai perspektif dan dimensi seni yang berbeda.
Pameran diadakan dalam tiga rangkaian, yaitu Verbindung I yang menampilkan karya seni dua seniman terkemuka di Swiss, Fauzi As`ad dan Daniel Göttin, seniman Swiss, yang lama berkarya di Asia.
Sementara Verbindung II menampilkan tiga seniman, yang karya-karyanya dipengaruhi oleh perjalanan ke berbagai belahan dunia. Vincenzo menampilkan karya seni hasil perjalanannya selama sepuluh tahun berkeliling perbatasan 26 negara Uni Eropa/ Schengen States, diabadikan dalam foto-foto. Wells-Talsi mengabadikan keindahan alam, sementara seniman Bernd menghadirkan karya seni abstrak dari tekstil.
Pada Verbindung III, Mona Liem bekerja sama dengan kurator asal Indonesia, Bintang Gemilang dari SENIMART, platform seni Indonesia menghadirkan karya seni dari seniman muda Indonesia berbakat. Pada edisi ketiga ditampilkan karya seni dari 12 seniman Indonesia dari berbagai latar belakang, terdiri dari gambar figuratif, beberapa dengan abstraksi dalam lukisan, dan yang lain mengeksplorasi materi seperti kertas, tekstil dan kayu.
Pada pembukaan pameran Verbindung III ditampilkan kekayaan budaya wayang yang dipresentasikan Eva van Reumont, warga negara Jerman peneliti dan ahli restorasi wayang Indonesia.
Eva mempresentasikan wayang kulit tradisional Indonesia dan pengaruhnya bagi kebudayaan dan literatur Indonesia. Eva juga akan menjadi kurator pameran wayang kulit Indonesia yang diadakan di Museum Rietberg Zürich tahun 2019/2020.
Dubes RI Bern, Linggawaty Hakim dalam pembukaan pameran Verbindung I dan III menyampaikan apresiasi pada penyelenggara dan seniman yang terlibat dalam pameran seni Verbindung I, II dan III, tidak hanya mempromosikan kekayaan dan keberagaman seni hasil karya seniman Indonesia, tapi juga meningkatkan citra positif Indonesia serta "people-to-people contact".
Keberhasilan hubungan kerja sama Indonesia dan Liechtenstein di bidang seni dan budaya, diharapkan dapat semakin meningkatkan hubungan kerja sama dua negara itu di berbagai bidang lainnya, ujarnya.
Ketiga acara mendapat sambutan positif dari pejabat pemerintah, para penggiat seni, friends of Indonesia dan media di Swiss dan Liechetenstein. Media Volksblatt dan media liechtensteiner Vaterland memberitakan kegiatan pameran Verbindung. Liputan di kedua media tersebut tidak hanya memberitakan mengenai pameran seni Verbindung, tapi juga keindahan dan kekayaan seni dan budaya Indonesia.
Pameran Verbindung merupakan salah satu pameran seni berskala besar dari kurator Indonesia. Pameran itu melibatkan seniman Indonesia dan mancanegara yang mampu menempatkan seniman Indonesia sejajar dengan seniman internasional lainnya. Selain itu, pameran juga berhasil meningkatkan hubungan antara seniman Indonesia dan Liechtenstein yang menjadi pijakan untuk kerja sama pada masa mendatang.
Pada acara pembukaan pameran KBRI mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia dengan menyuguhkan hidangan khas antara lain sambal goreng daging, suwir ayam bumbu bali, gado-gado, risoles dan wajik.
Pameran Verbindung III yang diadakan di rumah Stein Egerta, Schaan, Liechtenstein, dibuka untuk umum hingga tanggal 27 Oktober mendatang. (ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 10-10-2017 00:58:04
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 10-10-2017 00:58:04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar