Jumat, 13 Oktober 2017

MENLU

MENLU RETNO BERTEMU MENLU BELGIA
     Oleh Zeynita Gibbons

    Brussels, 11/10 (Antara) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi  dalam kunjungan kerja ke Belgia mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Belgia Didier Reynders dan Wakil Presiden Komisi Eropa untuk Hubungan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Federica Mogherini.
         Keduanya membahas berbagai masalah bilateral kedua negara di Kantor Menlu Belgia, Selasa.
         "Tadi saya melakukan pembicaraan dengan Mogherini mulai dari masalah kelapa sawit sampai dengan kayu," ujar Retno  Marsudi kepada wartawan usai mendampingi Wapres Jusuf Kalla bertemu Raja dan Ratu Belgia dalam rangka pembukaan festival tahunan Europalia  berlangsung sampai Januari tahun 2018.
         Kehadiran Menlu di Belgia adalah dalam rangka pembukaan Festival Indonesia Europalia. Indonesia menjadi "parnert country" dalam kegiatan ersebut. demikian  Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Brusel, Ance Maylany kepada Antara London, Rabu. 
    Menlu Retno mengatakan, dalam pertemuannya dengan Didier Reynders dibahas berbagai isu termasuk masalah bilateral dan ekonomi antara kedua negara
    Dikatakannya, Indonesia dan Belgia memiliki potensi yang dapat dikembangkan khususnya di bidang perdagangan dan investasi. Peningkatan perdagangan kedua negara di semester pertama tahun 2017 sebesar 16,86 persen patut dijaga dan ditingkatkan.
         Secara khusus Menlu Reynders mengapresiasi diplomasi aktif Indonesia dalam upaya penyelesaian isu kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar.  Belgia sebagaimana juga Uni Eropa sepakat pentingnya menjalankan rekomendasi dan prioritas pada humanitarian assistance.
         Kedua Menlu juga sepakat peningkatan kerja sama di bidang ekonomi, khususnya perdagangan dan investasi. Peningkatan perdagangan kedua negara di semester pertama tahun 2017 sebesar 16,86 persen patut dijaga dan ditingkatkan.
         Pada pertemuannya dengan Mogherini, Menlu menekankan bahwa hal tersebut dilakukan dalam kerangka tukar pandangan terhadap isu strategis yang sedang berkembang di kedua kawasan, khususnya perkembangan isu Korea Utara dan juga referendum di Catalunya.
         Menlu menyampaikan posisinya sama dengan EU. Hal ini adalah masalah domestik dan harus taat pada "rule of law".
         Menlu juga menekankan bahwa pertemuannya dengan Mogherini dilakukan dalam kerangka tukar pandangan terhadap isu strategis yang sedang berkembang di kedua kawasan. Selain itu,  Menlu memiliki komunikasi yang baik selama ini dengan Mogherini sehingga berbagai kebijakan yang berkembang di belahan dunia lain, Indonesia dapat memperoleh rujukan yang baik, khususnya terkait pandangan dan posisi Uni Eropa.
         Dalam pertemuan dengan Mogherini, Menlu menekankan kembali masalah yang terkait dengan isu kampanye negatif terhadap kelapa sawit dan diharapkan agar Uni Eropa memberikan "fair treatment" terhadap produk kelapa sawit Indonesia serta masalah kayu Indonesia yang sudah mendapatkan sertifikasi.
         Kedua Menlu juga berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan Indonesia-Uni Eropa dan  sepakat meningkatkan kerja sama dalam hadapi ancaman terorisme dan radikalisme.

         Setelah pertemuan dengan kedua menteri, Menlu ikut mendampingi Wapres Jusuf Kalla pada pertemuan dengan Federasi Pengusaha Belgia dan  menyampaikan mengenai komitmen dunia usaha di Belgia dan Indonesia guna memperluas dan meningkatkan investasi dan perdagangan yang telah ada antar kedua negara. ***2***


(T.H-ZG/B/S. Muryono/S. Muryono) 11-10-2017 20:54:32

Tidak ada komentar: