Selasa, 05 Desember 2017

BELANDA

INDONESIA RAYA AWALI DIALOG KEBHINEKAAN DI BELANDA    
     Zeynita Gibbons

       London,22/11 (Antara) - Lagu Kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di aula Boothzaal, Perpustakaan Universitas Utrecht,  menandai dimulainya Dialog Kebhinnekaan, yang diadakan KBRI Den Haag bersama Unit Kerja Presiden - Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda dan PPI Utrecht.
             Minister Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Denhaag, Renata Siagian kepada  Antara London, Rabu mengatakan
acara ini bertujuan  untuk menanamkan serta memupuk rasa dan nilai-nilai ke-Indonesiaan di kalangan generasi muda Indonesia di luar negeri.
           Mengangkat tema "Merajut Keindonesiaan dan Peran Ilmuwan Sosial", acara dihadiri sekitar 50 orang, terdiri atas mahasiswa Indonesia di Belanda dan sejumlah ilmuwan sosial dengan  pembicara  Dr Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir, Drs Atmadji Sumarkidjo, PhD Candidate Universiteit van Amsterdam dan Aminudin TH Siregar (PhD Candidate Leiden University).
           Dubes  Indonesia untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, yang membuka acara "Dialog Kebhinnekaan"  menekankan kembali makna Bhinneka Tunggal Ika, yang diambil dari kitab kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular, semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14.
         Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir dalam presentasinya diawali dengan pemutaran video tentang keberagaman budaya.
        Lewat video, doktor di bidang antropologi ini menekankan beberapa poin penting, seperti konstruksi sosial Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yakni, kemajemukan dan pentingnya berdialog untuk tetap menjaga kebersamaan.
          Sementara itu Dr Atmadji Sumarkidjo, staf khusus Menko Bidang Kemaritiman RI, mengajak peserta dialog untuk tidak melupakan sejarah.
         Dipandu Kama Sukarno sebagai moderator, Dialog Kebhinnekaan di Utrecht juga menghadirkan dua narasumber lain yaitu , Ahmad Karim, kandidat PhD pada Universitas Amsterdam dan Aminudin TH Siregar, kandidat PhD pada Universitas Leiden.
           Menurut Ari Sembiring, mahasiswa tingkat master di Universitas Tilburg, mengatakan Dialog Kebhinnekaan ini merupakan upaya untuk menyalakan lilin, meskipun dampaknya belum dirasakan.

           Selain di Utrecht, Dialog Kebhinnekaan  juga digelar di DenHaag  yang digelar di Aula Nusantara KBRI Den Haag ini dibuka Wakil Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, Ibnu Wahyutomo yang mengangkat tema "Merajut Kebhinnekaan Dalam NKRI", acara Dialog Kebhinnekaan dihadiri mahasiswa dan tokoh masyarakat Indonesia di Belanda, serta diaspora Indonesia.        
     Dialog Kebhinnekaan dengan masyarakat Indonesia di Belanda merupakan bagian dari rangkaian safari UKP-PIP di lima negara di Kawasan Eropa  yaitu Jerman, Swedia, Denmark, Belanda, dan Perancis.(ZG)***4***
(T.H-ZG/B/R. Sinaga/R. Sinaga) 22-11-2017 16:41:00

Tidak ada komentar: